My Sunset Love

My Sunset Love

pertemuan absurd

Suatu hari yang cerah, seorang wanita cantik terbangun dari tidurnya. ia berjalan gontai menuju kaca rias yang berada di dalam kamarnya.

"Huuft! Kenapa aku semakin terlihat menyedihkan?"

ia kemudian melanjutkan jalannya untuk menuju kamar mandi.

Tok tok tok!

"Kiyara!! Kiyara!!"

Ya nama wanita cantik itu adalah Kiyara. seorang wanita yang hidup sebatang kara. Ia hidup di dalam kesederhanaan. Kedua orang tuanya tak meninggalkan sedikitpun warisan untuknya.

"Kiyara!! Kiyara!!!"

Kiyara mendengar suara teriakan sahabatnya Renata. Ia pun segera menyelesaikan aktivitasnya di dalam kamar mandi.

kiyara pun berlari kecil untuk membukakan pintu kamar kosnya yang sedari di bunyikan oleh Renata.

"Eh! Bisa nggak kalau langsung dibuka gitu? Bikin khawatir tau nggak!" bentak Renata.

"Ya maaf lah! Kan lagi mandi. Lagian pagi banget sih kamu."

"Iishh! Datang cepet salah! Datang telat salah!"

"Iya iya. maaf deh. Bentar kalau gitu!."

Kiyara kemudian melanjutkan aktivitasnya untuk bersiap. Kiyara dan Renata adalah mahasiswi di universitas Dirgantara di kota Graha. Setiap hari Renata datang menjemput kiyara karena kos mereka berdekatan.

"Eh Kii, kamu tau nggak? si Fera kemarin putus sama Axel loh!" celetuk Renata.

"Kasihan banget tau!" imbuhnya.

Kiyara tak menjawab ucapan Renata.

"Tuh tuh, lihat! Status media sosialnya langsung berubah jadi lajang." celetuk Renata dengan memperlihatkan ponselnya kepada Kiyara.

Kiyara sama sekali tak tertarik dengan berita yang diberikan oleh Renata hingga membuat Renata sedikit kesal.

"Iiih! Kok cuma diam sih?" tanya Renata heran.

"Terus harus ngapain?"

"Ya beri tanggapan gitu. contohnya kayak syukurin! mampus kan lu! Atau apa gitu."

"Nah itu udah kamu wakilkan."

"Kiyara!!" teriak Renata.

Kiyara pun tertawa terbahak bahak. Ia kemudian berjalan mendekati Renata kemudian mengajaknya untuk berangkat kuliah.

"Nggak mau ah! Nggak mood!" ucap Renata yang masih kesal.

"Ishh! Alay! yasudah kalau nggak mau berangkat biar aku berangkat sendiri aja." ucap Kiyara yang kemudian berjalan menjauhi Renata.

Renata kemudian berdiri dan berjalan dengan langkah kesal menuju Kiyara.

"Udah jangan cemberut mulu. Ayo ke soto pak Kardi! Aku yang traktir!" ucap Kiyara membujuk sahabatnya untuk tak marah lagi dengannya.

bujukan andalan dari Kiyara mampu meresahkan emosi Renata. Apalagi jika mendengar kata traktir. Sudah pasti semua akan senang jika di traktir bukan? Dalam sekejap, Renata memberikan senyum yang sangat lebar untuk Kiyara. Mereka berdua berjalan menuju soto pak Kardi.

Dengan langkah yang bahagia. Kedua sahabat itu masuk kedalam warung sempit milik pak Kardi.

" 2 pak!" ucap kiyara.

"baik neng." balas pak Kardi.

Kiyara dan Renata kemudian duduk sambil menunggu soto disajikan. tak berapa lama, pak Kardi menghampiri Kiyara dan Renata.

"Maaf neng, soto nya tinggal satu porsi." ucap pak Kardi.

Mendengar itu, kiyara sedikit kecewa.

"Gimana sih pak?" tanya Renata dengan kesal.

"Mafkan saya neng. tadi istri saya tidak sengaja menjual ke pemuda itu."

Reflek Kiyara dan Renata menoleh ke orang yang dimaksud pak Kardi. seorang laki laki yang berpakaian rapi sedang duduk menikmati semangkuk soto.

Renata kemudian menghampiri pemuda itu.

"Eh mas! itu soto kami. Kembalikan!"

Pemuda itu tampak tak menghiraukan ucapan Renata. Ia tetap menunduk menikmati semangkok soto pak Kardi.

"Mas!" bentak Renata.

melihat sahabatnya marah, Kiyara berusaha menarik sahabatnya untuk tak membuat keributan. Pak Kardi yang melihatnya pun juga turut menenangkan Renata.

"Nggak bisa Ki! Itu kan soto kamu?' ucap Renata.

"Udah nggak papa re! Kamu makan soto itu dulu. Aku juga masih kenyang." balas kiyara yang berusaha menenangkan Renata.

Pemuda itu tampak acuh tak acuh dengan Kiyara dan juga Renata. Renata pun pasrah dengan Kiyara.

"Neng, untuk mengganti kesalahan istri saya, saya berikan bonus jeroan dan neng tidak perlu membayarnya." ucap pak Kardi.

"Tidak perlu pak. Tidak apa. Biarkan saya bayar. Saya minta satu sendok lagi saja." balas kiyara.

Pak Kardi dengan cepat mengambil sendok untuk kiyara. Kiyara dan Renata akhirnya makan soto semangkuk berdua. Rasa kesal Renata masih tak bisa hilang. Apalagi melihat pemuda itu berjalan melewatinya. Ingin sekali Renata memberi pelajaran kepada orang yang sombong itu. Kiyara hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu.

Setelah menyantap Soto, mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka menuju kampus untuk berkuliah.

Saat memasuki ruang kelas, Renata merasa aneh dengan suasana kelasnya.

"Kii.. Ngerasa nggak sih kalau suasana kelas ini berbeda." ucap Renata.

"Enggak ah. sama aja deh." balas kiyara.

Renata merasa semua mahasiswa yang hadir sedang membicarakan sesuatu.

"Eh Rina, kalian bicarain apa sih?" tanya Renata kepada salah satu temannya.

"Kamu nggak tau? Ada dua anak baru yang bakalan masuk ke universitas ini. Dan kabarnya sih bakalan sekelas sama kita." jawab Rina.

"Kok aku nggak denger sih? Emangnya siapa?" tanya Renata.

"Katanya sih pewaris tunggal grup dirgantara. Kayaknya sih denger denger sama pengawalnya." jawab Rina.

"Hah? Serius? Gila banget!"

"Iyalah. apalagi dia tampan. Kaya lagi. Grup Dirgantara kan tajir banget! hartanya nggak bakalan habis 20 kali turunan."

"Oke makasih ya infonya." ucap Renata kemudian meninggalkan Rina.

"Eh Kii . bentar lagi ada dua mahasiswa baru. Kata Rina sih pewaris tunggal dirgantara grup sama pengawalnya. Aku jadi penasaran banget deh sama tampangnya."

Kiyara hanya menatap Renata dengan datar. Seperti tidak ingin merespon ucapan Renata.

"Iya iya. Aku tau kamu tidak tertarik dengan hal hal kayak gini." ucap Renata.

Sebuah bel masuk berbunyi. di jam mata kuliah pertama adalah matematika. Dosen yang mengajar tak pernah telat untuk masuk. Namun anehnya hari ini dosen mata kuliah itu tak kunjung datang.

"Apa iya Bu Nurma nggak masuk?" tanya Renata.

"Kayaknya iya sih. Nggak biasanya orang itu telat kayak gini. kalau nggak masuk pun biasnya ngasih info nggak sih?" balas kiyara.

Pucuk dicinta, ulam tiba. Bu Nurma datang dengan dua pria tampan.

"Shiit!! Itukan pria tadi Kii yang memakan soto kita!" celetuk Renata.

Kiyara pun akhirnya memandangi pria yang ada di hadapannya. Pria tampan yang memakai masker hitam.

"Sepertinya aku mengenalnya. Dia seperti kak Adrian." batin kiyara.

Bu Nurma menyuruh kedua pria itu untuk memperkenalkan diri. Namun yang terdengar hanya satu pria saja yang bersuara. Bahkan pria itu membantu mengenalkan nama temannya sendiri.

"Tuhkan dia kak Adrian. Semoga dia tak mengenaliku." batin kiyara yang kemudian menutupi wajahnya dengan buku.

"Kenapa kamu yang berbicara Renald?" celetuk Bu Nurma.

"Sama saja bu. yang penting saya sudah mengenalkannya kepada semua orang." ucap Renald.

"Yasudah. Kalian duduk di sebelah situ." ucap Bu nurma sambil menunjuk ke arah kiyara dan Renata

"Gila gila gila! Mereka duduk samping kita Kii.. Bisa bisa aku jadi gilaa!!" bisik Renata.

Kiyara tetap sibuk menyembunyikan wajahnya. tak menghiraukan Renata yang sedari tadi heboh sendiri.

jam mata kuliah pun di mulai. kiyara tak bisa berkonsentrasi dengan mata kuliahnya karena ia takut Adrian mengenalinya.

Terpopuler

Comments

sjulerjn29

sjulerjn29

kenapa kyara gk mau Adrian tau dia sekelas?
kakaknya atau siapa sih?
belum muncul konfliknya masih penasaran sih

2025-08-31

0

Bulanbintang

Bulanbintang

Nama tokoh selalu diawali Kapital ya, Thor. Semangat terus updatenya/Determined/

2025-08-25

1

Adifa

Adifa

kiyara kyk kelihatan cuekk/Shy/

2025-08-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!