NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Cuma Pusing

Cuma Pusing

“Selamat ya, Alexa.”

Dari kejauhan Julian memperhatikan Alexa sejak tadi. Kebahagiaan yang dirasakan Alexa saat ini juga dapat ia rasakan. Mungkin ia patut bersyukur karena Alexa mendengarkan nasehatnya untuk tidak berhenti kuliah. Sebab perjuangan Alexa sudah sampai pada penghujung jalan. Akan sangat disayangkan jika dia berhenti.

“Makasih, Pak.” Tak ingin dilihat bersikap tak sopan dan tidak menghargai, Alexa terpaksa menyambut uluran tangan Julian.

“Kamu terlihat berbeda hari ini.” Sejak menghampiri, senyum di wajah Julian belum surut. Wujud Alexa dalam balutan kebaya merah maroon itu serta pulasan make up yang menonjolkan kecantikannya itu membuatnya terpukau.

Alexa memang seorang gadis yang cantik dan sederhana. Selama mengajar di kampus ini, ia hanya memperhatikan Alexa dari jauh. Sebab perasaannya pada gadis itu hanya sebatas kagum.

“Ehem ... ehem ...” Sandra berdehem melihat Julian tak kunjung melepas tangan putrinya. Pandangan mata pria itu bahkan tak lepas dari wajah sang putri.

Julian pun salah tingkah. Menarik cepat tangannya dan menyimpannya ke dalam kantong celana. Lalu mengalihkan perhatian pada Sandra dan Wira.

Lain berbeda dengan Alexa, ia justru terlihat tidak nyaman dengan kehadiran Julian.

“Ini siapa, Al?” tanya Sandra menoleh sekilas pada Alexa. Ia ingat beberapa waktu lalu pria tampan itu pernah bertamu ke rumahnya mencari Alexa.

“Ini Pak Julian, Ma, Pa. Beliau ini dosen pembimbing aku,” jawab Alexa memperkenalkan.

“Oooh ... dosennya Alexa toh. Saya pikir siapa.”

“Selamat untuk putrinya Bu.” Julian tersenyum ramah, mengulurkan tangannya yang disambut hangat oleh Sandra.

“Pak, selamat sekali lagi. Putri Bapak memang berprestasi.” Lalu beralih pada Wira, mengulurkan tangannya dengan sopan, yang juga disambut hangat oleh Wira.

“Terima kasih, Pak Julian,” kata Wira.

“Terima kasih sudah membimbing putri saya, Pak Julian. Alexa ini memang sedikit bandel. Tapi dia ini anak yang rajin belajar. Dia tidak pernah mengecewakan orangtua kalau soal pendidikan,” kata Sandra memuji putrinya sendiri.

Kali ini Alexa yang salah tingkah. Ibunya menyinggung soal dirinya tidak pernah mengecewakan orangtua, padahal tanpa mereka tahu ia sedang menyembunyikan sesuatu dari orangtuanya itu. Sudah bisa dibayangkan akan seperti apa kekecewaan orangtuanya itu andai mereka tahu putri kebanggaan mereka ini telah ternoda.

Julian mengangguk, menyetujui ucapan Sandra. Selama mengajar di kampus ini juga ia melihat Alexa adalah mahasiswi yang rajin, tekun belajar dan tidak suka mencari masalah. Bisa dibilang Alexa adalah mahasiswi yang patuh, sering mendapatkan peringkat dan nilai yang bagus hampir di semua mata kuliah.

“Oh ya, rencananya setelah ini Alexa mau langsung bekerja atau ...” Julian bertanya, menggantung kalimatnya seraya melirik Alexa.

“Kalau Alexa sih, rencananya mau langsung bekerja kan, Al?” Ujar Sandra.

Anggukan kepala Alexa sudah cukup sebagai jawaban.

“Sudah punya rencana mau melamar kerja di mana? Kalau berkenan saya bisa bantu merekomendasikan Alexa di perusahaan yang cukup bonafit dan_”

“Tidak perlu, Pak. Saya bisa cari sendiri kok. Bapak tidak perlu repot-repot. Saya juga tidak mau menyusahkan Bapak.” Alexa menolak. Terdengar sedikit angkuh, namun ia benar-benar tidak ingin berurusan lagi dengan Julian. Ia berharap setelah ini ia tidak akan pernah bertemu pria itu lagi.

Padahal Julian hanya ingin menawarkan bantuan merekomendasikan Alexa ke perusahaan ayahnya. Dengan begitu Alexa tidak perlu bersusah payah lagi mencari pekerjaan kesana kemari. Dengan bantuannya Alexa bisa langsung bekerja di perusahaan itu.

Namun Alexa terang-terangan menolak bantuannya. Gadis itu sangat percaya diri dengan kemampuannya.

***

Hari demi hari silih berganti. Seperti kata Alexa bahwa ia tidak membutuhkan bantuan siapapun untuk mencari pekerjaan. Alexa begitu percaya diri dengan kemampuannya. Sudah beberapa perusahaan cabang ia ajukan lamarannya, tetapi ia belum juga mendapatkan panggilan.

Besar harapan Alexa bisa bekerja pada perusahaan inti yang berpusat di luar negeri. Namun agaknya harapannya itu tak seindah seperti yang dibayangkan.

Alexa pulang ke rumah dalam keadaan lelah, dan penat. Karena tidak punya kesibukan lain di rumah, ia pun berencana membantu ibunya di toko kue stelah mengisi perut dan membersihkan diri.

Namun mendadak perasaannya menjadi tak enak saat kakinya menuruni teras rumah. Kepalanya tiba-tiba pusing. Padahal ia baru saja mengisi perutnya yang sejak tadi meronta. Mencari pekerjaan ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Lelah dan lapar harus ia tahan demi terwujudnya cita-cita.

“Apa tadi aku salah makan ya?” gumamnya sembari memijit pelipis. Mengingat-ingat kesalahan apa yang ia lakukan sampai membuat kepalanya pusing tidak ketulungan. Bahkan tiba-tiba perutnya terasa mual. Makanan yang dipaksakan masuk beberapa saat lalu itu serasa ingin ia muntahkan kembali.

“Mungkin aku cuma kecapean,” gumamnya menduga-duga pada diri sendiri.

Akan tetapi pusing itu masih menderanya sampai membuat kepalanya terasa berputar-putar. Kakinya sudah menuruni undakan teras, pusing di kepalanya tak kunjung mereda. Sampai kemudian membuat ia kehilangan keseimbangan. Pelan-pelan tubuhnya terhuyung ke bawah. Hampir menyentuh lantai andai seseorang tidak cepat datang menahan tubuhnya.

“Alexa,” panggil Robin sambil mendekap tubuh Alexa. Namun Alexa tidak membuka matanya.

Robin khawatir sesuatu terjadi kepada Alexa. Ia yang datang memang untuk bertemu Alexa setelah bolos dari kantor ayahnya itu pun mendapati Alexa yang mulai terkulai lemas. Cepat-cepat ia berlari begitu turun dari mobil demi menolong Alexa.

Karena Alexa yang tak kunjung membuka mata, tanpa berpikir panjang Robin segera melarikan Alexa ke rumah sakit terdekat.

***

Samar terdengar suara yang memanggil-manggil namanya. Indera penciumannya juga menangkap aroma obat-obatan yang jarang tercium. Ditambah lagi sentuhan pada tangannya, menuntun Alexa membuka matanya pelan-pelan.

Wajah Robin langsung menghiasi pandangannya. Pemuda itu duduk dengan wajah cemas, menatapnya lekat-lekat.

“Kamu sudah sadar, Al?” ujar Robin begitu melihat Alexa membuka mata.

“Aku di mana, Bin?” tanya Alexa seraya melihat ke sekeliling. Tembok ruangan yang dominan bercat putih itu membuat Alexa mengerutkan dahi. Kemudian bangun dari pembaringan begitu ia menyadari di mana ia berada saat ini.

“Jangan bangun dulu, Al. Kamu perlu banyak istirahat.”

“Kamu yang bawa aku ke rumah sakit?”

“Iya. Kamu pingsan tadi. Untung aku ada di sana. Kenapa tidak kasih tahu aku kalau kamu sakit. Aku bisa kok, Al, nganterin kamu ke dokter.”

“Aku tidak apa-apa, Bin. Aku cuma pusing.”

“Oh ya, aku belum kasih tahu orangtua kamu kalau kamu di rumah sakit.” Robin lekas merogoh kantong celana, mengambil ponsel dari sana. Ia sudah menekan nomor Sandra saat kemudian dokter masuk ke ruang perawatan Alexa.

“Selamat sore,” sapa dokter yang datang bersama seorang perawat.

“Sore, Dok,” balas Alexa.

“Gimana keadaan, Anda?” tanya Dokter seraya mengeluarkan stetoskop dari kantong sneli. Memasangkan ke telinganya dan mulai memeriksa kondisi Alexa.

“Sudah lumayan, Dok.”

“Saya periksa sebentar, ya.” Dengan hati-hati dokter memeriksa detak jantung Alexa juga nadinya.

“Apa saya sudah boleh pulang, Dok? Saya cuma pusing kok, Dok. Saya tidak apa-apa.”

“Anda memang sudah bisa pulang, beristirahat yang baik di rumah. Jaga pola makan, dan jangan bekerja berat. Saya akan resepkan obat dan vitamin yang harus Anda konsumsi rutin, dan jangan lupa untuk kontrol setiap bulan.” Dokter tersenyum ramah.

“Kontrol setiap bulan? Memangnya Alexa sakit apa, Dok?” tanya Robin yang merasa khawatir.

“Bukan sakit parah kok, jadi Anda tidak perlu khawatir.”

“Tapi kenapa harus datang kontrol setiap bulan?”

“Karena istri Anda sedang hamil. Usianya sudah sembilan minggu. Selamat ya?”

To Be Continued ...

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dengan perhatian dan beri kejutan2 kecil😅😅
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
bisanya ngandalin orangtuanya
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
justru nanti ketahuan klo kamu ug ngadih obat itu
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
dia seorang pewaris lo Al, hidupmu bakalan terjamin
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
tidak juga, buktinya banyak yang dijodohin tp mereka harmonis dan langgeng
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
nah loh, klo kamu pinter harusnya kamu selidiki itu obat apa
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
aleena
Julian turutin aja dulu permintaan alexa
nanti setelah nikah
kamu jerat dia dengan perhatian tulusmu
Maka cinta Akan melekat dalam hati alexa
jangan lupa
sering Bawa ke panti asuhan
melihat bagaimana kehidupan kecil tanpa ibu /ayah
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Polos sekali pemikiran mu Alexa 😁😁
aleena
yeyey.
akhirnya menerima pernikahan
kamu gak tau alexa, klo pak Julian anak tunggal perusahaan yg kau incar ditempat lamaranmu kerja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): Alexa bakalan kaget nanti kalau dia tau😆
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
〈⎳ FT. Zira
uwahhh..
selamat buat nona kecil/Rose//Rose//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): terima kasih sekebon pisang😄😄😄🙏🏻
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sejak awal juga Julian dah mau tanggung jawab. tapi Al nya yg jual mahal.. perkara gak dilamar dengan cara romantis🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): romantis romanstisnya belakangan kalau udah sah 😄😄😄😄😆
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jederrr..
kaget gak tuh Al
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): kaget dong pasti
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
secepatnya Al..
Intan Marliah
Luar biasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih kk😉🙏🏻
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
selamat buat nona kecilnya../Kiss//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): makasih kk
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat buat putrinya bund🥰🥰🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih banyak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😉😉
total 1 replies
Dewi Payang
Pak dosen gengsi... 😁
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!