NovelToon NovelToon
Ocean, Rain At The Midnight

Ocean, Rain At The Midnight

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Dark Romance
Popularitas:537
Nilai: 5
Nama Author: Yulyanee

Katanya satu yang hilang dapat diganti dengan seribu yang datang. Tapi jika yang hilang adalah ibu, siapa yang mampu menggantikannya?
Meskipun begitu, aku memiliki seseorang yang mendampingiku. Merekapun menyayangiku tanpa syarat. Namun sayangnya, mereka malah saling memperebutkan aku. Hal inilah yang membuatku ditempatkan pada situasi yang sulit untuk memilih salah satu diantara mereka. Aku harus memilih antara menetap dengan kakak tiriku yang sejak kecil menemaniku ataukah pergi bersama kekasihku yang sangat aku cintai. Keputusan akhir yang kuambil adalah memilih untuk menetap. Tapi takdir punya rencana lain, ia malah mendatangkan kembali orang baru ke hidupku. Aku kembali di tempatkan di situasi yang sama yaitu dipaksa untuk memilih lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulyanee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taburan Garam di Atas Luka

Weekend kali ini serial habiskan waktunya untuk membaca buku di perpustakaan umum. Banyak sudah buku yang dipilihnya untuk dibaca. Seriya pun memilih tempat duduk yang berada dekat jendela.

Duduklah Seriya di tempat yang dipilihnya. Buku-buku itu ia turunkan dari dekapannya, Kemudian Ia pun mulai membaca dengan tenang. Setelah menyelesaikan satu buku, ia mencari sambungan series dari buku yang barusan selesai dibacanya, tapi ternyata terlewatkan oleh Seriya.

Seriya kemudian Beranjak Pergi untuk mencari buku yang terlewatkan dibawa olehnya tadi. Ia meninggalkan semua buku lainnya di sana begitu saja. Sesaat setelah dirinya kembali dengan buku di tangannya, ternyata ada seseorang yang duduk di kursi lain di meja yang dipilih Seriya. Orang asing itu juga membaca buku pinjamannya Seriya.

seriya langsung duduk saja tanpa menghiraukan orang asing yang duduk di hadapannya itu. Dengan tenang Seriya melanjutkan kegiatan membaca bukunya.

"Sejak kapan kau mulai membaca genre Thriller?" tanya pria yang ada di hadapannya.

"Seingatku kau membenci thriller. ada apa? Bukankah seleramu tidak mudah berubah," sambungnya.

Seriya tidak bergeming sama sekali dengan apa yang dilontarkan oleh pria tersebut.

"memang cantik, cincin itu melingkar sempurna di tanganmu yang lentik. Lihatlah Diamond ruby itu, warnanya sangat menyala sama menyalanya dengan tulip kemarin kan?"

Pembahasan itu sontak membuat seriya menghentikan kegiatan membacanya. Ia juga langsung menutupi jari manis di tangan kirinya dengan tangannya yang lain.

"sweetheart, oh my sweetheart have you ever once missed me?"

"Ergi, stop it. Can you stop it?" Seriya akhirnya mengeluarkan suaranya yang dari tadi ia tahan.

"Love that, your voice."

"Did you forgot? hubungan kita telah usai di 2 tahun yang lalu."

Ergi kemudian berdecak, "kita sudah usai? Lalu cincin itu, kenapa kau masih mengenakannya? Cincin itu adalah pemberianku."

seriya tak bisa menjawab pertanyaan itu begitu saja. Tidak boleh kalau sampai ia memberitahu ergi sekarang.

"Seriya, aku ingin memelukmu," Setelah mengatakan itu Ergi bangun dari duduknya kemudian berpindah duduk di kursi sebelah seriya. Ditariknya kursi seriya agar menghadap ke arahnya. Tanpa basa-basi Ergi memeluk Seriya begitu saja. Ergi kemudian membenamkan wajahnya ke ceruk lehernya seriya tak lupa dengan tangannya yang memeluk erat pinggang seriya. 

"Sudah, sudah ini tempat umum," berontak seriya di dalam pelukannya Seriya.

"Kalo begitu ayo pergi ke tempatku," ajak Ergi.

"Iya, tapi lepaskan dulu ini," tunjuk seriya pada tangan Ergi yang masih melingkar di pinggangnya.

Ergi antusias membereskan barang-barangnya karena ia akan membawa Seriya ke mansionnya. sedangkan Seriya dari tadi terus memperhatikan gelangnya yang berwarna zamrud.

Setelah beres, Ergi pun langsung membawa Seriya bersamanya. Sesampainya di sana, Ergi menyuruh seriya untuk mandi terlebih dahulu. Setelah selesai mandi Seriya dikagetkan oleh Ergi yang berdiri di dekat pintu kamar mandi.

Penampilan Seriya saat ini hanya terbalut sebuah handuk saja, "Ya tuhan, hei ... apa yang kau lihat? Menyingkir dari hadapanku!"

Tanpa mengatakan apa-apa Ergi mengangkat seriya untuk digendong. Seriya tidak memberontak dan hanya diam saja di gendongan energi, "Apa-apaan ini sir Ergi?"

"Ini untukmu, semuanya milikmu," Ergi menunjukkan sebuah walk-in closet yang besarnya luar biasa. setiap sudut ruangan itu dipenuhi oleh pakaian, tas, heels bahkan aksesoris.

"I hope you'll like it. Aku akan menunggumu di luar. Kita akan makan malam."

Setelah berganti pakaian, Seriya diajak untuk makan malam oleh Ergi. Mereka pun makan dengan tenang tanpa berbicara dan menyelesaikan makan malam dengan cepat.

Ergi menyadari sesuatu yang hilang di tangannya seriya, "Sayang kemana gelangmu? Apakah tertinggal di atas?"

Seriya menyentuh pergelangan tangannya, "Sepertinya tertinggal di perpustakaan."

"Mau kuambilkan? Kalo kau mau aku bisa mengambilnya sekarang."

Seriya menggeleng pelan tanda tidak usah. Di waktu itu juga seseorang menelpon Ergi, "Jangan ke mana-mana. Aku akan kembali dalam waktu 10 menit," tekan Ergi.

Seriya hanya memperhatikan Ergi yang melangkah pergi keluar ruangan, "Apa yang kulakukan? Kenapa aku malah mengikutinya ke sini. Sebaiknya ku harus buru-buru pergi dari sini."

Sesuai perkataannya, Ergi selesai menelpon dalam kurun waktu 10 menit. Saat Ergi kembali ternyata seriya sudah tidak ada, ia menghilang.

Ergi yang kehilangan seriya mendengus kesal kemudian menelpon Abigiel, "Gerbang utama tidak kau tutup?" tanyanya.

"Tidak tuan muda, anda melarang saya untuk menutup gerbang utama."

Sambungan telepon pun diputuskan oleh Ergi begitu saja.

Dengan langkahnya yang tersenggal-senggal, Seriya berlari ke arah jalan perpustakaan. Seriya ternyata sudah mencapai batasnya Ia pun ambruk di atas trotoar. nafasnya tercekat disertai matanya yang mulai berkunang-kunang.

Seriya kemudian mendengar suara langkah kaki dari arah belakangnya. Ia hanya akan pasrah bila itu adalah Ergi.

"Seriya? Kamu Seriya kan?" pria itu jongkok dan mengangkat lembut dagunya seriya yang tengah menunduk.

"Findra? Sedang apa kau di sini malam-malam?" tanya Seriya sambil mengulas senyum.

Findra mengernyitkan dahinya karena tidak percaya bahkan dengan situasinya yang seperti ini Seriya masih bisa tersenyum seperti itu. Padahal Findra sempat berkali-kali memanggil Seriya sesaat Ia berlari melewati Findra tadi.

"Bisakah kau mengantarkanku pulang lagi? Aku meninggalkan barang-barangku di sana."

Di mana seriya meninggalkan barangnya? Findra begitu penasaran di manakah itu. Findra juga memperhatikan dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya seriya, ia merasa lega karena tidak sama sekali menemukan riwayat kekerasan. Hanya kakinya saja yang lecet karena berlari menggunakan high heels.

Findra pun menuntun Seriya dan pergi mengambil Mobilnya di sebuah restoran. Findra yang tadi baru keluar dari restoran lalu melihat seriya yang berlari, ia pun spontan mengejar seriya.

Sampailah Findra dan Seriya di depan gerbang rumah, "Cukup, sampai sini saja. Terima kasih."

Tanpa bisa menjawab, Seriya sudah melenggang pergi meninggalkan Findra yang memperhatikan seriya sampai ia masuk ke rumah.

Setelah Seriya benar-benar masuk, Findra pun segera meninggalkan tempat itu, "Kenapa dia berlari seperti tadi? Siapa yang dia hindari? Siapa yang mengejarnya?"

Findra berusaha untuk tidak terlalu memikirkan keadaan Seriya yang kacau tadi. Tadinya Findra akan langsung pulang ke rumah, tapi ia mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk pergi ke tempat Favoritnya.

Findra melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke tempat tujuannya. Saat ia sedang merindukan sang ayah, Findra akan selalu mendatangi tempat itu.

Sesampainya di sana, "Tumben tempat ini sepi. Apakah karna sudah larut malam? ... Tidak masalah, ini justru lebih baik."

Findra kemudian melangkah mendekati sebuah ayunan gantung di taman yang ia datangi lalu mendudukkan dirinya di sana hanya untuk termenung saja.

Satu hal yang ada di pikirannya, "Momen menyenangkan di tempat ini bersama ayah tidak akan pernah kudapatkan lagi."

1
Yulyanee
Terima kasih yaa untuk supportnya(*^-^)
Nami/Namiko
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
(^~^)Ara~Ara_sempai
Buat yang belum baca, jangan nyesel ketinggalan! 👍🏻
Kaworu Nagisa
Mantap tenan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!