NovelToon NovelToon
Can I Love My Brother?

Can I Love My Brother?

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

Viola adalah gadis SMA yang berumur 18 tahun yang hidupnya berubah setelah mamanya menikahi duda anak 2. Anak papa angkatnya itu 2 laki-laki, dan siapa sangka anak bungsu papanya itu adalah guru olahraga yang dingin di sekolahnya. Dia harus menjadi keluarga baru guru yang tidak dia sukai itu. Viola sama sekali tidak akrab dengan kakak keduanya itu tapi dia akrab dengan kakak pertamanya dan papa angkatnya itu. Keluarga mereka pun rukun tapi hanya kakak keduanya yang tidak mau tinggal dengan mereka. Viola dan kakak keduanya pun sering bertengkar sampai akhirnya mereka berdua timbul perasaan suka. Bagaimana cara mereka berdua menjalani hubungan cinta satu keluarga dan beda usia ini? Apakah mereka akan mengalah dengan orang tua mereka atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

“Nanti kalau kita menikah…kamu mau punya anak berapa?” tanya seorang gadis SMA yang berambut panjang itu.

“1 saja.” jawab cowok SMA yang tampan dan putih itu.

“Cuma satu??? kenapa??? apa kamu tidak suka melakukan itu denganku?” tanya Rahel, gadis SMA itu.

Alca terkekeh, lalu dia menyentil pelan kening kekasihnya itu. “Kenapa membahas kemana-mana, ayo pulang nanti keburu hujan!” ajak Alca sambil tersenyum, lalu Alca menggandeng tangan Rahel dan mereka berjalan keluar dari gedung sekolahan bersama.

Di tengah perjalanan mereka tiba-tiba hujan deras, Alca mengajak Rahel untuk berteduh di teras toko itu. Alca sontak terkejut melihat baju Rahel yang terawang itu, bra Rahel terlihat karena seragamnya yang basah. Alca melihat banyak cowok-cowok lewat yang memperhatikan dada Rahel itu, dan Alca langsung melepas hoodienya dan memakaikan ke Rahel.

“Kenapa?” tanya Rahel dengan heran.

“Mereka melihat bajumu yang terawang.” jawab Alca.

“Ah astaga..makasih ya…” ucap Rahel.

Alca tersenyum kecil, lalu dia menyentuh rambut Rahel yang basah itu, “Rambutmu basah semua, nanti kamu masuk angin..” ucapnya dengan cemas.

Rahel tersenyum, “Tenang saja..aku wanita kuat dan perkasa..kalau ada angin mau masuk tinggal aku tolak.” jawab Rahel dengan percaya diri.

Alca berdecih tersenyum, “Bagaimana caranya emang?”

“Usir aja gampang kan!” jawab Rahel dengan enteng.

Alca tertawa kecil mendengar lelucon kekasihnya itu. Dan Rahel melihat sepasang kekasih yang sedang berciuman itu.

“Alca lihat..lihat…” Rahel menyuruh Alca untuk menoleh ke belakangnya dan Alca sontak terkejut melihatnya.

“Kenapa?” tanyanya dengan heran.

“Kenapa apanya?! kenapa kamu tidak pernah melakukan itu padaku? kamu tidak mau kah??” tanya Rahel dengan kesal.

“Bu.bukan begitu…aku hanya ingin menjaga-”

Cup!

“Hehehe..” Rahel terkekeh kecil setelah mengecup bibir Alca itu, Alca sontak terkejut dengan perlakuan kekasihnya itu.

Rahel merasa gemas melihat wajah Alca yang panik itu, “Kenapa kamu sepanik itu?”

“Ki.kita kan belum menikah apa boleh melakukan itu?” tanya Alca dengan polosnya.

Rahel terkekeh, “Kenapa tidak boleh? banyak juga kan yang melakukan itu.” jawabnya sambil mencubit kedua pipi Alca.

Lalu Rahel mau mencium Alca lagi tapi Alca menutup mulut Rahel, “Jangan lakukan lagi! kita harus penuh persiapan.” jawab Alca.

Rahel menyingkirkan tangan Alca dari mulutnya itu, “Persiapan apa?” tanyanya dengan heran.

“Per.persi.persiapan…” Alca terlihat bingung mau menjawabnya, Rahel terkekeh melihatnya , dan dia mau mencium Alca lagi tapi Alca tetap menghalanginya terus.

Hubungan mereka begitu manis sejak dulu, bahkan sampai kuliah pun mereka masih tetap bersama. Alca tetap pada pendiriannya, dia tidak akan melakukan apapun ke Rahel sebelum mereka menikah dengan sah nanti.

Saat libur semester kuliah, Alca mengajak Rahel dan sahabatnya itu liburan di pantai bertiga. Mereka terlihat bahagia menikmati liburan ini, mereka bermain voli, bersenang, barbeque, dan masih banyak kegiatan menyenangkan yang mereka lakukan bersama. Setelah seharian melakukan banyak kegiatan mereka bertiga istirahat, Rahel berada di kamar sendirian sedangkan mereka berdua berada di satu kamar.

“Menyenangkan ya hari ini..” ucap Dion dengan senang.

Alca mengangguk dengan setuju.

“Menurutmu…apa yang harus aku berikan ke Rahel untuk melamarnya?” tanya Alca dengan heran.

Dion sontak terkejut mendengar pertanyaan dari Alca itu, “Ka.kau mau melamarnya?”

“Iya..aku ingin segera menikah dengannya, dan satu rumah dengannya.” jawab Alca sambil tersenyum.

“Ke.kenapa cepat-cepat sekali?” tanya Dion.

Alca tersenyum, “Aku ingin segera memilikinya. Kau sendiri katanya ada cewek yang kau sukai, apa kau sudah menyatakan perasaanmu?” tanya Alca dengan heran.

“Ah iya..tidak mungkin aku melakukan itu.” jawab Dion.

“Kenapa enggak?” tanya Alca dengan kesal.

“Entahlah aku rasa itu tidak mungkin…” jawab Dion dengan sedih.

“Pokoknya harus! kumpulkan nyali dulu!” omel Alca dengan kesal.

Dion berdecih dengan kesal, “Iya…”

Alca tersenyum, “Dion, nanti kalau kita sudah berkeluarga dan punya anak..bukankah lebih seru daripada sekarang?”

“Kau mau mengadakan kayak gini lagi nanti?” tanya Dion.

“Tentu saja, pasti bakalan seru! makanya cepat cari pasangan!” omel Alca.

“Iya …iya ujung-ujungnya begitu mulu.” gumam Dion dengan kesal.

Alca tersenyum kecil, lalu dia memeluk Dion.

“Apaan sih kau ini…” Dion mendorong Alca agar menjauh darinya.

“Kau ini mirip banget kayak kak Arka…”

“Terus ngapain peluk..sana…sana…”

Alca tersenyum, “Semenjak kalian ada..aku merasa tidak sepi lagi setelah mama meninggal…” ucap Alca dengan senang.

Dion tersenyum kecil mendengar ucapan sahabatnya itu.

Dion keluar dari kamar karena dia merasa haus, dia mengambil air di kulkas untuk meminumnya dan tiba-tiba Rahel memeluknya dari belakang.

“Aku tidak bisa tidur…” ucap Rahel.

Dion sontak terkejut.

“Jalan-jalan yuk..” ajak Rahel sambil tersenyum, Dion menghela nafas, dia menaruh airnya di meja setelah itu dia berbalik badan.

Rahel sontak terkejut karena dia pikir itu adalah Alca, dia mau melepaskan pelukannya tapi Dion menarik punggungnya agar semakin menempel dengannya.

“Di.dion?” tanya Rahel dengan gugup.

“Dia bilang aku harus menyatakan perasaan…aku tidak bisa menahannya lagi Rahel..aku menyukaimu.” ucap Dion.

“Apa?” sontak Rahel, lalu Dion mencium Rahel, dan Rahel tidak menolak itu, lalu malam itu mereka melakukanya di kamar Rahel.

Hubungan mereka bermula dari saat itu, dan mereka masih melanjutkan hubungan mereka diam-diam di belakang Alca, Alca pun tidak pernah tahu soal itu. Dan mereka bertiga juga sering camping seperti ini tapi saat Alca sudah terlelap tidur, Dion pergi ke kamar Rahel untuk bermain dengannya. Alca sama sekali tidak berani untuk menyentuh Rahel sejak dulu.

Dan sampai lulus kuliah pun mereka masih berhubungan, Alca berniat untuk melamar Rahel tapi dia mengurungkan niatnya karena dia bertengkar dengan papanya. Mereka sudah bekerja, Alca juga menjadi guru di sekolahan. Dion dan Rahel masih memiliki hubungan layaknya sepasang kekasih, mereka pun lebih sering melakukan banyak hal bersama daripada Rahel dengan Alca.

Saat itu, setelah pernikahan papanya dengan mama Viola. Alca berniat untuk melamar Rahel tapi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika mereka melakukan hubungan suami istri di dalam mobil di depan rumah Rahel, saat itu malam hari dan tidak ada yang tahu. Alca sampai tidak bisa berkata-kata apapun saat melihat mereka, dia hanya diam di tempat itu sampai mereka selesai melakukannya. Alca membuang kalung yang ia bawa itu ke selokan kecil, setelah mereka keluar dari mobil mereka berpelukan karena Dion ingin berpamitan.

“Kalian mahir sekali melakukannya?” tanya Alca sambil tersenyum.

Mereka berdua langsung melepaskan pelukan dan terkejut melihat kedatangan Alca.

“Alca…” sontak Rahel dengan terkejut.

Alca tersenyum kecil.

Dion menggenggam tangan Rahel dengan erat, “Kita saling mencintai dan hubungan kita juga sudah cukup lama.”

“Sejak kapan?” tanya Alca dengan nada datarnya itu.

Rahel ingin melepaskan tangannya yang digenggam oleh Dion tapi Dion tidak mau melepaskannya.

“Sejak pertama kali kita camping.” jawab Dion.

Alca terkejut tapi dia berusaha untuk tetap tenang, ternyata sudah selama itu mereka mengkhianatinya.

“Begitu kah..jadi Rahel orang yang kau sukai dari dulu…harusnya kau bilang padaku agar kalian tidak perlu diam-diam  seperti ini.” ucap Alca.

“Alca..aku..” Rahel.

“Selamat atas hubungan kalian, aku rasa aku yang harus pergi…..” ucap Alca sambil tersenyum ke mereka, lalu dia pergi meninggalkan mereka berdua.

“Alcaaa….” teriak Rahel tapi Dion menahannya agar Rahel tidak mengejar Alca.

“Alcaaa…”

“Alcaaa…..”

“Alcaaaa….”

“Hah!!” Alca sontak terkejut mendengar seseorang meneriakinya itu, lalu dia menoleh di sekelilingnya ternyata dia berada di dalam mobil.

kenapa ingatan itu kembali lagi?

-batin Alca dengan kesal-

“Kenapa kau tidur berkeringat begitu?” tanya Arka dengan panik, Arka lah yang memanggil untuk membangunkan adiknya tadi.

“Kamu baik-baik saja Alca?” tanya Rosa dengan cemas.

“Kenapa kamu berkeringat begitu banyak?” tanya Andre dengan cemas.

Alca menggelengkan kepalanya, dia masih berusaha untuk mengatur pernapasannya itu. “Aku kelelahan maaf..” jawab Alca.

Viola hanya diam dan memperhatikan Alca dari belakang karena dia duduk di kursi paling belakang.

“Kita sudah sampai rumah, ayo turun!” ajak Andre.

Alca menghela nafas dengan kesal, lalu dia turun.

“Apa dia baik-baik saja?” gumam Viola dengan heran.

1
yumi chan
ko pusing aku..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!