NovelToon NovelToon
MENDADAK CERAI

MENDADAK CERAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Selingkuh
Popularitas:238.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita

Grace Li selalu mencintai Ethan dalam diam. Tak pernah berani berharap, sampai takdir mempertemukan mereka dalam sebuah pernikahan yang terpaksa harus mereka jalani.


Sayangnya, meski Grace Li adalah istri sah, hatinya bukanlah tjuan cinta sang suami. Semua kasih sayang lelaki itu justru tertuju pada adiknya.


Namun, bukankah waktu bisa mengubah segalanya? Akankah pernikahan tanpa cinta ini prlahan melahirkan rasa yang tulus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TUAN BESAR MO

Rahang Grace mengeras, dengan sekuat tenaga dia mencoba menghempas tangan Ethan. Lalu tiba-tiba, “Hatchi!”

Grace baru saja bersin tepat di depan wajah Ethan. Seketika saja, wajah suaminya itu memerah. “Grace kau sengaja ya!”

Sambil bersedekap tangan, Grace berkata, “kalian berdua jika ingin bermesraan, bisa tidak jangan merepotkanku!”

“Oh ya ampun, kalian ini bersemangat sekali, sampai-sampai tidak memberiku waktu untuk mengganti baju-ku yang basah!”

“Sungguh sial sekali!” Kata Grace dengan muka masam sembari membalikan badan dan meninggalkan keduanya.

Baru saja ditinggal, tiba-tiba Ethan ikut bersin-bersin. Sarah langsung berkata, “Kak Ethan, sepertinya kau tertular Flu?”

“Kau sebaiknya jangan dekat dulu, takut nanti malah menularimu!” kata Ethan yang memang sudah sedikit terserang flu.

“Bagaimana mungkin aku mengabaikan! Ayo aku antar ke kamar, nanti aku buatkan sup Pereda flu!”

Ethan tersenyum lembut, dimatanya selama ini memang Sarah selalu lemah lembut. Berbeda dengan Grace yang sedikit bar bar.

Pada saat ini di dalam kamar Grace, meski dia sudah mandi air hangat dan berganti baju. Tapi tetap saja sepertinya tidak bisa menghindar dari Flu. Di pagi hari, tubuhnya terasa mengalami demam. Meski sakit dia tetap harus pergi bekerja.

Ada rapat penting yang tidak bisa dia tinggalkan. Tapi ketika dia tiba di sana, malah mendapati Ethan tidak datang. Pagi tadi, Ethan sudah mau pergi ke kantor. Hanya saja, Sarah memaksa Ethan agar beristirahat demi alasab agar tidak menulari yang lainnya. Saran Sarah, sebaikanya Ethan berisitrahat dulu.

Mendapati semua orang sudah di ruangan rapat, hati Grace semakin menggebu ketika membaca pesan singkat dari ponsel Ethan. “Rapat hari ini, kau yang pimpin!”

“Apakah kepalanya baru saja terantuk lebah! Aku ini hanya asistennya, bagaimana mungkin menggantikannya mempin rapat!” pikir Grace sambil menekan nomor ponsel suaminya itu.

Satu kali, dua kali, diketiga kali barulah Ethan menjawab, “Aku tidak masuk, hari ini beristirahat dulu!”

“Apa kepalamu baru tersepak kuda ya! Mereka semua yang ada di dalam sana adalah para CEO rekanan perusahaan kita!”

“Katakan saja aku sakit! Mereka akan mengerti!” kata Ethan langsung menutup sambungan ponselnya.

“Ethan… Ethan…!” panggil berbisik berbalut kesal sambil menghentakan kakinya.

Grace mencoba menghubungi lagi, namun tidak terjawab, dan malah tiba-tiba ponsel tidak dapat dihubungi. Hatinya terlampau kesal, mencoba menarik napas berkali-kali. Lalu mau tak mau dia yang masuk ke dalam ruang pertemuan.

Grace berdiri di ujung meja, tempat dimana Ethan selalu duduk ketika melakukan pertemuan. “Selamat pagi! Tuan-Tuan!” sapa Grace penuh percaya diri, meski sedang sakit.

Pada akhirnya pertemuan pun sukses dipimpin oleh Grace. Baru saja ingin duduk tenang,bersandar di kursi, tapi ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari rumah sakit. Mendengar tentang kabar Kakek Mo, Grace pun langsung bergegas pergi ke rumah sakit.

Sambil menyetir, Grace mencoba berkali-kali menghubungi Ethan. Tapi malah tidak bisa tersambung. Sesampainya di Rumah sakit, Grace sudah tidak bisa memikirkan hal yang lain. Pikirannya langsung tertuju kepada Kakek Mo.

“Apa yang terjadi? Apa dia baik-baik saja!” tanyanya kepada dokter yang menangani kakek Mo.

Dokter itu berkata dengan nada yang menenangkan, “Tubuh Kakek Mo, perlahan kehilangan daya tahan. Organ-organ vital yang dulu bekerja dengan kuat, kini mulai melemah!”

“Jantung yang berdetak lebih lambat, paru-paru yang tak lagi sekuat dahulu, serta ginjal yang mengalami penurunan fungsi, membuat tubuhnya menjadi rentan!

Grace langsung menerabas ke ruang perawatan Kakek Mo. Dia langsung tercekat ketika melihat napas kakek Mo tampak berat, terengah-engah seakan setiap helaan menjadi perjuangan panjang. Wajahnya pucat, kulitnya dingin, dan kesadarannya mulai melemah. Kondisi itu menunjukkan tubuhnya sedang berjuang keras melawan batas ketahanan yang kian rapuh.

“Apa tidak ada hal lain lagi yang bisa kita lakukan!” tanya Grace.

Dokter menggelengkan kepala, Kakek Mo, sudah lanjut usia dan mengalami koma. Sebanyak apa pun uang yang dimiliki tidak akan bisa membeli takdir.

Dokter pun berkata lagi, “Sebaiknya minta keluarga dekat dan kerabat berkumpul menemani, agar tidak ada penyesalan!”

Grace mengahampus air matanya sambil menganguk. Setelah dokter pergi, Grace menarik kursi lalu duduk di sisi Kakek Mo, mengambil tangan keriputnya dan mengusap-usap dengan lembut.

“kakek, terima kasih dua tahun belakangan ini kakek sudah sangat baik kepadaku, melebihi kebaikan kedua orang tuaku!” kata Grace, seraya berkata lagi, “Kakek adalah pangeran berkuda putihku!”

Grace mencium kening Kakek Mo, Seraya berkata, "Jika lelah...!" katanya terhenti karena menahan isak tangis.

"Jika lelah, Kakek boleh pergi. Aku akan baik-baik saja disini!" Katanya seraya menciumi lembut tangan kakek Mo.

Baru saja berkata seperti itu, terdengar suara pacu jantung yang tiba tiba menandakan bahwa Kakek Mo sudah pergi.

Tangis Grace langsung pecah, perawat dan dokter berusaha menyelamatkan. Namun takdir tetap menginginkan Kakek Mo pergi dari dunia hari ini.

Grace menghubungi ponsel Ethan berkali kali, dan berkali kali juga tidak ada jawaban. Pada akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Sarah.

"Kak, kau jangan bercanda. Kak Ethan tidak mau bicara denganmu!"

"Eum... apa kau sedang mengarang cerita agar bisa bicara dengan Kak Ethan?"

Grace nampak frustasi sambil menengadahkan kepalanya. "Aku bukan wanita rendahan yang bisa melakukan apapun demi mendapatkan perhatian pria!"

Grace langsung memutuskan sambungan di ponselnya. Lalu segera menghubungi HRD Grup Mo. "Tuan Besar Mo baru saja pergi untuk selamanya, buatkan altar berdoa!"

Dalam sekejap, di Aula besar sudah disulap menjadi altar untuk mendoakan arwah Kakek Mo. Sementara Grace sibuk mengurus pemakaman Kakek Mo. Ethan malah sedang berjalan-jalan sore di taman kediaman Mo.

"Apa sudah merasa lebih baik?" tanya Sarah.

Ethan mengangguk, memaksakan senyum. Pqda saat ini hatinya merasa ada sesuatu yang tidak enak. Dari kejauhan dia melihat kepala pelayan berlari dengan wajah panik.

"Tuan... Tuan...!"

Pelayan itu terbata-bata, Ethan merasa tidak sabar, "Katakan ada apa?"

"Tuan Besar Mo... Tuan Besar, sudah tidak ada!" Jawabnya dengan suara yang tercekat.

"Siapa yang mengatakan ini?" tanya Ethan menggebu.

"Nyonya!" jawab kepala pelayan dengan suara pelan.

"Mengapa aku tidak diberitahu langsung olehnya!" pikir Ethan seraya bergegas pergi Ke Rumah Sakit untuk mengecek langsung.

"Kak Ethan, aku temani!" kata Sarah sembari mengikuti langkah pria itu.

Di rumah sakit, rupa Grace terlihat sedikit acak acakan, namun tidak mengurangi kecantikannya. Pada saat ini aura dewasa Grace semakin terlihat. Sambil mengurus jenazah Kakek Mo, Grace juga sambil menerima telepon soal pekerjaan.

Sedang sibuk bicara di telepon, tiba tiba tangannya ditarik dan tubuhnya didorong ke dinding. "Katakan apa maksudmu! Tidak memberitahu keadaan Kakek Mo kepadaku!"

1
Tuti Tyastuti
lanjut ka nita💪
Tuti Tyastuti
grace maen cantik ya
Tuti Tyastuti
selamat menempuh hidup baru bersama kake tua bangka🤭
Tika
grace masih amnesia aja tetep pinter...semoga keberuntungan cepat datang ya grace...
tuh dengerin li..
nania jdi power...
Dewi Ariyanti
keren banget Nania tuan Li pura2 bodoh giliran sudah hancur merasa sering mengirim Grace uang padahal selama ini tidak itu belum seberapa ethan membuat perhitungan pada keluarga Li mereka juga harus diusut apakah Sarah benar2 sakit parah sehingga Grace harus terus dan sering mendonorkan darahnya untuk sarah
Tuti Tyastuti
cepat ka sembuh ka nita💪
~ янιєz🖤 ²²¹º
othor njlimeett.. bentar sarah bentar nania.. yg bnr yg mana😓🤭🤣🤣
💞🖤Icha
Cepat sembuh k' Nita...maksh resepnya untuk luka kena air panas.
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
Grace bermain cantiklah biar tidak ketahuan kalo kau sedang memastikan sesuatu apakah Jevan ini suami atau bukan semoga cepat pulih ingatanmu
Cha Cha
agak berat ya alurnya pusing palaku😅
Dewi Ariyanti
ayo Grace kau harus cepat sadar kau hanya dipermainkan Jevan karena kau amnesia penjaga toko juga sudah pasti sekongkol dan disuap Jevan bilang kalau kau adalah istrinya
Maria Kibtiyah
makin bingung dah
Tika
ayo ethan & nathan...temukan petunjuk lagi...
jevan udah ngatur semua..😩😩😩
Nova Silvia
grace main elegan yah,,sial ny jev main cantik jd kamu kudu hati²
ayo ulik ma d karyawan gorden
Nova Silvia
akhir ny masalah jalang selese
tinggal jevan atau bahkan dia tu luis
klo d pikiŕ² tuhan adil,,uos salah othor adil bikin e nyesel
Atun Atun
nah ketahuan tinggal donor darah yg belum ketahuan selidiki sampai tuntas biar mampus Sarah ayah dan ibunya, tinggal menemukan Javan siapa sebenarnya,dan semoga Grace tidak ketahuan kalo LG menyelidiki,kemanakah Luis ko hilang sprt hilang nya Grace apa benar Luis adalah Javan,d nanti kenyataannya dan penyesalan penyiksaan untuk orang orang yang berbuat jahat
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
Tuan Wira kau harus menjaga Sarah seumur hidupmu agar tetap jadi istrimu selamat menempuh hidup baru Sarah kau layak mendapatkan suami seperti tuan Wira 🤭
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
terimakasih infonya Author semoga lekas kering lukanya sembuh sehat kembali Aamiin 🤲🏻
kimmykimoy
mantap👍
Dew666
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!