NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Cintaku

Mengubah Takdir Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Velia diperlakukan dingin oleh suaminya, Kael setelah menikah. Belum sempat mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan dirinya malah mendapati Kael mengkhianati dirinya.

Dalam semalam, Kael menunjukkan sifat aslinya membuat Velia tak tahan dan mengakhiri hidupnya. Namun, Velia justru terbangun di masa lalu dimana dirinya belum mengenal Kael sama sekali. Apa yang akan di lakukannya pada kesempatan kedua ini? Apakah gadis itu berhasil mengubah takdir? atau justru menempuh jalan yang sama?

cr cover: https://pin.it/5RJgxu4Ex :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Mata Anna seketika melotot, tak menyangka bahwa gadis yang dulunya pendiam kini mulai membalas setiap kalimatnya. "A-apa?" tanya wanita itu, mulut yang sedikit terbuka.

"Tidak punya, kan? Jangan menuduhku sembarangan, Anna. Aku bisa menuntutmu kapan saja," ancam Velia, tatapannya tajam bagai pisau yang siap menusuk kapan saja.

"Apa yang terjadi?" tanya Kael yang baru saja memasuki ruangan.

Melihat hidung Velia yang berdarah, pria itu dengan cepat mengeluarkan sarung tangan dari sakunya. "Ya ampun, kau baik-baik saja?" tanya Kael lagi, refleks tangannya bergerak ingin membantu Velia yang terluka.

Velia menahan tangan Kael, hanya mengambil sapu tangannya saja. "Saya bisa sendiri, Pak. Terimakasih," tolak Velia halus.

"Aku tidak akan memberimu cela sedikitpun untuk mendekatiku, bajingan!" batin Velia.

Anna menggigit bibir bawahnya, "Lepaskan tanganku!" bentaknya seraya menghentakkan tangannya, hingga terlepas dari genggaman orang yang menahannya.

Wanita itu segera mengambil barang-barangnya, dan meninggalkan ruang kerja untuk selamanya. "Sekarang aku harus bagaimana?" batin Anna sambil menahan air matanya.

Saat ini Anna tak punya tujuan selain pulang ke rumah. Di dalam bus ia termenung, memandang tumpukan barangnya di dalam karton. Tanpa sadar air mata yang sedari tadi di tangannya akhirnya luruh juga.

Dadanya terasa panas, seolah ada bara api di dalamnya. Sesampainya di rumah, wanita itu langsung membuka pintu dan masuk menuju kamarnya. "Bau alkohol," gumam Anna seolah tau dari mana bau itu berasal.

"Hei. Kenapa kau pulang cepat sekali?" tanya Nico seraya meneguk alkohol langsung dari botolnya.

"Aku dipecat," jawab Anna singkat.

"Apa?!! Dipecat?! Lalu bagaimana hidup kita sekarang?!" teriak Nico, tangannya meninju dinding rumahnya.

"Mana kutahu. Kenapa kalian hanya bergantung padaku? Kau sebagai laki-laki satu-satunya harusnya bisa menggantikan peran ayah!" balas Anna.

"Kenapa berisik sekali? Anna? Je–jelaskan pada ibu, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya wanita paruh baya itu ketika mendapati putrinya pulang lebih awal.

"Dia dipecat, Bu. Sekarang bagaimana hidup kita?!" tanya Nico sambil meneguk minumannya sedikit demi sedikit.

"Apa? Anna, kau dipecat? Karena apa? Apa pacarmu tidak membantumu?" tanya ibu Anna mengguncang tubuh Anna pelan.

Anna terkekeh, "Dia bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri,"

"Apa maksudmu? Lalu siapa yang akan memenuhi kebutuhan rumah kalau kau di pecat, Anna?" tanya ibunya seraya memijat pelan pelipisnya.

"Suruh anak laki-laki ibu untuk bekerja," jawab Anna kemudian berlalu meninggalkan ibu dan kakaknya.

"Sialan! Apa kau pikir aku tidak berusaha?!" bentak Nico. Dada pria itu naik turun seolah amarah yang lebih besar lagi akan segera meledak.

"Sudahlah, sudah. Anna, kau harus minta pertanggungjawaban dari pacarmu," ucap ibu Anna, sambil menahan tubuh Nico agar tidak mengamuk.

...****************...

Waktu berjalan dengan cepat, membuat semburat oranye yang menghiasi langit akhirnya ditutupi oleh kegelapan. Wanita itu memberanikan dirinya untuk menghubungi mantan kekasihnya.

Awalnya ajakannya ditolak, namun pada akhirnya pria itu menyetujuinya dan memberitahukan waktu dan tempat mereka bertemu.

Malam hari itu jalanan mulai sepi, hanya tersisa beberapa kendaraan saja. Lelaki itu sengaja mengatur janji di tempat sepi, agar tidak ada yang melihat mereka berdua. Malam semakin larut, akhirnya pria itu sampai di tempat janjian.

"Pak," sahut Anna mendekati mantan kekasihnya.

"Ada urusan apa sampai memanggilku? Hubungan kita sudah berakhir, Anna," ucap pria itu.

"S–saya ingin meminta pertanggungjawaban anda, Pak," jawab Anna terbata-bata.

Pria itu terkekeh, "Pertanggungjawaban apa yang kau maksud, Anna? Apa aku menghamilimu? Tidak, kan?" bantah lelaki itu kemudian beranjak pergi.

"Tapi!" sahut Anna membuat langkah pria itu terhenti.

"Setidaknya berikan saya uang ganti rugi, Pak. Saya sampai di pecat tapi anda hanya mendapat mutasi. Saya yang paling banyak dirugikan di sini!" seru Anna hingga urat di lehernya timbul.

Pria itu menggeretakkan giginya, rahangnya seketika mengencang. Dengan cepat ia membalikkan badannya, kembali mendekati Anna yang sedikit gemetar.

Plak!

Tanpa basa-basi pria itu langsung menampar wanita itu hingga jatuh terduduk. Mata Anna membelalak, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

1
SugaredLamp 007
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
Rhea: Halo/Bye-Bye/, aku usahain update setiap hari ya kak
total 1 replies
indah 110
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
Rhea: Halo! terimakasih ya udah baca /Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!