Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Grace mengalami sakit mental yang akut. Sampai dia tidak menghiraukan Andara dan Yusuf anaknya. Disekolah Noah sering melihat Dara temannya menangis. Noah yang memiliki sifat penyayang, iba melihat temannya bersedih.

"Kok kotak bekal Noah dua?"

"Mami, Noah kasihan sama teman Noah maminya sakit. Sampai kesekolah ngak perna dibawain bekal?"

"Oke mami ngak larang Noah mau berbagi bekal. Its oke sayang. Mami bangga sama kaka."

"Terima kasih mami."

Kegiatan ini berulang -ulang kali Noah lakukan bahkan sampai sebulan, Sherly mengingat betul. Sherly memberanikan diri bertanya kepada Noah siapa nama anak itu."

"Andara Christian, perna kita bertemu ditempat bermain waktu dede masih di perut mami."

"Andara, anaknya teman mami dan papi."

Sherly teringat akan kedua anak Grace yang disebut olehnya. Segitu parah kah dia ketika suamiku tidak memberi perhatian kepadanya. Malam harinya, Sherly kembali memberanikan diri membicarakan ini dengan suaminya. Di atas tempat tidur.

"Mas, kamu ingat nama anak yang bernama Andara Christian."

"Iya anaknya Grace. Ada apa lagi sayang?"

"Sudah sebulan Noah bawa bekal buat dia, aku ngak masalah mas, aku siapkan. Alasan Noah karena kasihan kepada Dara, katanya maminya ngak perhatian lagi kepada mereka." Timo yang sedang mencium - cium istrinya langsung berhenti.

"Apa hubungannya dengan kita?"

"Apakah segitu sakitnya sampai anak ditelantarkan?"

"Sayang, mas sudah tutup masa lalu itu. Dan ngak perduli dengan keadaannya. Mas pikir dia tidak sekuat kamu tidak sehebat kamu."

Timo langsung melakukan penyatuan ketika kondisi organ intim istrinya masih belum siap. Maka terdengar rintihan Sherly.

"Sakit mas." Timo langsung mencium istrinya dengan mesra dia belum melakukan pergerakan apa pun. Dalam posisi Juniornya sudah berada didalam tempat ternyaman pada tubuh istrinya.

"Itu hukuman buat kamu yang masih suka kepoin masalah orang."

"Emang mas ngak kasihan." Satu hentakan kasar diberikan Timo, kembali lagi Sherly merintih. Timo melakukan stimulasi pada tubuh istrinya sehingga tubuh Sherly siap menerima penyatuan ini.

"Hanya kamu yang mas cinta, mas ngak mau melakukan kesalahan yang sama. I love you."

"Love you more mas." Penyatuan pun terjadi. Dari suara rintihan sampai mendesah kenikmatan menjadi melodi terindah di kamar mereka. Dua ronde berlalu. Timo menyalurkan cintanya kepada Sherly istrinya. Sampai Sherly tertidur dalam pelukan suaminya. Timo menarik selimut tebal menutup tubuh polos mereka dan tidur bersama istrinya.

"Aku tidak mau memberi peluang buat dosa. Kamu aja yang dekati dia."

Jefry sudah berdinas di Jakarta, kedua orangtuanya di Jakarta di jogja itu dia merantau. Jefry di angkat menjadi dokter dirumah sakit yang sama dengan Timo. Karena mereka membutuhkan tenaga dokter bedah jantung.

Jefry menemani Grace, menjadi tempat curhat. Karena mereka dulu bersahabat. Hari ini dia menangis, karena mantan suaminya datang menjemput anak - anaknya tinggal bersama dia dengan istri barunya. Grace hancur sekali.

"Kamu kenapa Ge? Hai sadar, kamu bukan Ge yang perna saya kenal."

"Ya benar Grace yang itu sudah lama mati, itu masa lalu yang harus di lupakan seperti kata Imo. Dia jahat, aku masih cinta dia Jef. Bisa - bisanya dia melupaka aku cinta pertamanya."

"Hai move on. Kamu tidak tampang wanita perusak rumah tangga orang, wanita pengoda suami orang."

"Dia cinta pertamaku Jef, dan aku tahu dia juga masih mencintai aku."

"Kamu salah, dia sudah bahagia bersama keluarganya. Istrinya dan dua anaknya. Kamu akan menderita jika tidak bisa move on."

"Kalau aku menderita, maka dia juga harus menderita. Dia Sherly Isabel Carlos."

Jefry sedang menemani Grace disebuah diskotik. Jefry tidak menyangka Grace suka sama minuman. Saat ini dia sedang mabuk. Dan Jefry harus membawanya pulang. Dirumahnya Jefry melihat dua anak Grace dan mantan suaminya sedang berada di teras rumah.

"Itu mami yang kalian banggakan. Lihat kelakuannya sudah seperti wanita penghibur."

"Sudah puas kamu ngatain aku Natan. Aku begini karena kamu berselingkuh. Kamu ingat. Kamu berselingkuh."

"Apa bedanya dengan kamu sekarang wanita murahan. Jangan sok jadi wanita baik - baik. Mana laki - laki yang kamu sanjung siapa Timotius Johanes. Mana dia??"

"STOP PAPI MAMI AKU MUAK." Dara keluar dari rumah dengan menangis. Yusuf kakaknya mengejar adeknya. Jefry yang melihat kedua orangtua ini saling adu mulut dia menitip Grace pada asisten rumah tangganya dan mengejar kedua anak itu.

"Puji Tuhan mereka tidak jauh." Jefry menemukan kedua anak itu ada menangis dibawa tiang lampu. "Hai... Aku om yang ngantar mami kalian."

"Om orang jahat ya." Jefry menunjukan kartu identitasnya.

"Om dokter???"

"Iya om temannya mami kamu. Waktu sekolah dulu di Jogja."

"Bukan om pacarnya mami." Jefry tersenyum. Dia langsung mengajak kedua anak itu ke apartemennya. Dia memasak dan mereka makan malam bersama.

"Kenapa kalian kembali ke rumah mami kalian? om dengar dari mami kalian katanya kalian bersama papi kalian."

"Kami tidak suka dengan mama tiri, dia selalu memukul ade."

"Papi kalian tidak tahu."

"kalau ada papi, dia baik - baikan kita, kalau tidak ada papi dia jahat. Aku ngak tega ade di pukul."

"Kenapa tidak lapor?"

"Papi tidak percaya kita." Jefry melihat luka memar dibadan Andara anak Grace. Setelah melalui diskusi panjang, Jefry akhirnya berhasil membujuk Andara dan Yusuf untuk di otopsi tubuh mereka sebagai bukti kalau ada kekerasan yang dialami anak sepuluh tahun. Saat ini Andara dan Yusuf tinggal bersama Jefry.

"Aku tahu, aku ngak sopan melibatkan kamu. Aku tahu Cey, kamu sudah tahu hubungan Timo dan Grace waktu lalu. Aku mau membantu Grace melalui semua ini. Dia terlalu terobsesi dengan Timo mantan pacarnya."

"Kak Jef apa maksudmu???"

"Jangan salah sangka Cey. Aku tidak mungkin membuat Timo menghianati kamu. Dia sudah cinta baget sama kamu." Sherly semakin binggung dan mencurigai Jefry.

"Oke ..oke.. Aku jujur dari dulu, aku jatuh cinta sama Grace, namun dia lebih memilih Timo dari pada aku. Aku masih mencintai dia. Dan Grace butuh orang yang mencintai dia."

Jefry menjelaskan semua keinginannya kepada Sherly dan keadaan Grace serta anak - anaknya. Sherly tergugah hatinya. Dan dia mengerti.

Hari ini Jefry membawa Andara Christian untuk di otopsi. Sherly menangis, waktu melihat anak perempuan cantik ini di pukuli oleh ibu tirinya.

"Terima kasih ibu dokter."

"Terima kasih sayangku."

Sekarang ini, anak - anaknya Grace ada bersama Jefry, karena mamanya sedang dirawat. Mereka tidak mau tinggal bersama papi mereka. Karena takut.

"Mereka sudah seperti anak - anakku. Aku tulus mencintai mereka dan juga mami mereka."

"Itu pilihanmu bro. Yang jalani kamu."

"Kamu tidak cemburu?"

"What!!! Cemburu??? For what??? Man."

"Siapa tahu masih ada rasa."

"Sekarang aku sudah bahagia, punya Sherly dan kedua putra putriku Noah dan Nora. Sudah cukup buatku."