Kisah seorang pemuda yang dikhianati tunangannya Lin Qionye yang lebih memilih pangeran mahkota Ming San , yang lebih tragisnya lagi, ia dipukul habis habisan oleh bawahan pangeran mahkota atas permintaan Lin Qionye
Xion Cen yang baru menginjak usia 15 tahun , tak kuasa menahan derita , berulang kali ia memohon ampun untuk di lepaskan namun tak satupun dari mereka yang mau mengampuninya, mereka baru berhenti menyiksanya, setelah melihat tubuh Xion Cen terluka hingga babak belur, tulang rusuknya banyak yang patah baik pergelangan tangannya bahkan tulang kakinya juga patah hingga membuatnya pingsan tak sadarkan diri.
Tanpa belas kasihan Lin Qionye memerintahkan mereka semua untuk menghancurkan Meridian serta dantiannya akibat perbuatan mereka, tubuh Xion Cen langsung lumpuh seketika,gadis itu tampak tersenyum puas.Ia menatap Xion Cen dengan jijik dan meludahinya.
"Sampah sepertimu tak sadar diri , kau sungguh tak pantas bersanding denganku...!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marco Hry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Mantan
"entahlah , aku juga tidak tahu." tatapnya ke merka berdua , Mey mey memeriksa kantong uang yang ia dapat dari Xion Cen betapa kagetnya ia setelah membuka kantong uang tersebut, ternyata di dalamnya ada uang koin emas sebanyak 25 koin .
Melihat Mey Mey terkejut ke dua gadis itu terlihat penasaran, mereka mengambil kantong uang yang ada di tangan mey Mey, setelah melihat isi kantong itu mereka berdua juga tampak terkejut, itu merupakan tip terbanyak yang pernah mereka lihat . mereka hanya terdiam dan tampak iri dengan rezeki yang di dapat mey mey
"Mey Mey .. kemana pemuda yang bersamamu sebelumnya .?" seorang pelayan yang menjual tanaman obat mencari keberadaan Xion Cen atas perintah menejer , ia langsung menanyakan itu kepada gadis itu, membuat gadis itu langsung sadar dari lamunannya .
"maaf kakek.. tuan muda itu sudah pergi dari toko kita setelah ia membayar dua tungku yang ia beli bersamaku, ia juga memberikan tip kepadaku sebanyak 25 koin emas ."
"apa..." ucap pelayan itu kaget , ia tak percaya apa yang dikatakan mey Mey, gadis itu memperlihatkan koin emasnya , baru ia percaya tapi ia juga terlihat sedih, setelah mengetahui Xion Cen sudah pergi meninggalkan toko itu , kalau saja ia jadi membeli mungkin ia akan mendapat tip yang sama dengannya Mey Mey. Tapi sayang tuan muda itu tak membeli tanaman obat yang ia ia jual, sekarang ia hanya bisa gigit jari.
Dengan langkah gontai ia kembali ke tingkat dua menyampaikan berita itu kepada menejer, menejer itu tampak terkejut mendengar ada pelayannya mendapat tip sebanyak itu apa lagi tip itu berasal dari pemuda yang ia usir dan permalukan , ia menyesali akan kejadian itu ,karena ia tak jadi memiliki untung besar akibat kesalahan yang ia perbuat.
Setelah keluar dari toko harta Karun daun emas , Xion Cen mencoba mencari toko lain yang juga menjual tanaman herbal yang ia butuhkan .
Namun ia merasakan ada yang mengikutinya , pas di lorong sepi ia menghentikan langkahnya .
"Bunuh bocah sampah itu ." Teriak seseorang yang ia kenal melalu suaranya , ternyata pria yang mencoba merebut bunga teratai dengannya .
"Apa yang kau lakukan, kenapa ingin membunuhku, bukannya kau sudah mendapatkan teratai itu .?"
"Aku tak mendapatkannya , itu semua itu karena mu.!!!" Teriak pria itu dengan kemarahan .
"Kalian cepat bunuh dia , aku muak melihat wajahnya .!!!"
"Baik tuan.." sebanyak sepuluh orang pria bergerak cepat mengepung Xion Cen , masing masing menghunus pedang mereka dengan ganas menyerang Xion Cen , tampaknya mereka memang serius untuk membunuhnya .
"Mampus kau bocah busuk." Teriak seorang pria menghunuskan pedangnya ke tubuh Xion Cen, tapi ia dengan sigap menghindarinya , gerakannya terlihat cepat berpindah pindah , satu pukulan tangan yang layangkan langsung membunuh mereka satu persatu , dalam tempo sesaat sebanyak sepuluh orang itu mati terkapar di tanah dengan dada yang remuk dan jantung yang hancur .
Pria sombong itu terlihat ketakutan , ia tak menyangka kalau bocah yang di anggapnya sampah ternyata adalah seorang monster . Ia mencoba melarikan diri , namun gerakan Xion Cen yang cepat langsung menghantam jantung pria itu, ia tak menyangka akan mati seperti itu dengan jantung yang hancur , menggunakan langkah cepat ia menghilang dari tempat itu.
Di tengah keramaian kota petir terlihat seorang pemuda tampan yang berjalan dengan cuek memperhatikan sekilas toko yang ia lalui, sesaat ia berhenti ketika melihat barang yang ia inginkan yaitu tanaman obat .
"Baru saja ia ingin memasuki toko itu tiba tiba seorang gadis cantik menghentikan langkahnya .
"Hei sampah apa yang kau lakukan disini .!!" Ucap gadis cantik itu sengaja berbicara dengan keras .
"Apa yang kau katakan , aku tak punya hubungan denganmu , kenapa kau tiba tiba menghina ku.?" Tatap Xion Cen heran .ia mengenali gadis cantik itu , gadis itu adalah mantan tunangan Xion Chen sang pemilik tubuh yang sekarang ini ia gunakan, namun Xion Cen yang sekarang, tak bucin seperti Xion Cen yang terdahulu , malahan ia jijik melihat gadis itu .
"Apakah kau pemilik toko ini, kalau bukan menyingkirlah, wajah jelek mu merusak suasana hatiku saja ." Ucap Xion Cen dengan dingin .
Gadis itu terlihat kaget , ia seolah tak mengenali Xion Chen yang sekarang , awalnya ia ingin mengerjai Xion Cen, pemuda itu pasti akan bertekuk lutut walaupun telah di sakiti berkali kali, namun perkiraannya salah
"Kenapa kau datang kemari .?" Ucap Lin Qionye menatap Xion Cen dengan mata besarnya yang indah ..
"Bukan urusanmu .. pergilah ..!!" Xion Cen langsung beranjak meninggalkannya , ia melangkah mendekati barang barang yang diinginkannya .
Gadis itu tak percaya dengan sikap Xion Cen yang tak lagi bucin kepadanya, apa lagi kalau tadi ia mengatakan kalau tak ada hubungan lagi dengannya.
"Ada apa dengan mu ..,? Kenapa kau termenung disini .?" Ucap seorang pemuda yang sombong yang tak lain dan tak bukan adalah pangeran mahkota Ming San yang terlihat penasaran apa yang di lakukan Lin Qionye.
"Gege..aku melihat sampah itu disini ." Ucap gadis itu dengan wajah sedih yang di buat buat , hingga pemuda itu termakan permainannya .
"Siapa yang kau maksud sampah .?"
Pangeran Ming San terlihat penasaran .
"Siapa lagi kalau bukan Xion Cen. " Ucap Lin Qionye dengan jijik .
"Apa yang ia lakukan,!!?" Pangeran Ming San terlihat marah .
"Ia menghinaku dan Gege.. " ucapnya memanasi pangeran itu .
"Kurang ajar , apa di mau mati sekali lagi , ?!" Ucap Ming San dengan penuh kemarahan , ia memerintahkan pengawalnya untuk mencari keberadaan Xion Cen .
Sebenarnya Xion Cen tak beranjak dari sana , ia mendengar semua pembicaraan Lin Qionye , ia terlihat geleng geleng kepala dengan tingkah Lin Qionye yang busuk itu, ternyata mulutnya tak secantik orangnya, wanita itu sangat berbisa .
Xion Cen menyelinap pergi dari tempat itu , ia bergerak cepat berpindah pindah tempat tanpa di sadari orang lain di sekitarnya , semua pengawal pangeran Ming San mencarinya kesana kemari , namun tak menemukan keberadaan Xion Cen , mereka kembali dengan tangan kosong .
Terlihat Wajah pangeran Ming San tampak kesal karena tak menemukan keberadaan Xion Cen , ia mengira Lin Qionye sedang berhalusinasi jadi ia mengabaikannya saja , lalu mengajak gadis itu meninggalkan toko Sedangkan Lin Qionye tampak begitu kesal karena tak menemukan Xion Cen .
Didalam toko Xion Cen terlihat tersenyum melihat kepergian mereka, kemudian ia beranjak meninggalkan tempat itu memulai pencariannya mengelilingi toko untuk mencari tanaman obat yang ia butuhkan
Setelah mengelilingi beberapa lorong toko matanya melihat stan yang menjual aneka tanaman herbal , ia mendatanginya .
"selamat datang tuan muda , ada yang bisa saya bantu , ucap penjaga stan itu berbicara ramah dengan Xion Cen .?" melihat itu ia terlihat senang .
"aku membutuhkan beberapa paket tanaman obat untuk pil penyembuhan dan pil pengembalian energi, apakah kau memiliki nya ?
"beberapa banyak yang tuan muda mau .?"
"masing masing. 50 paket , apakah ada .?" tatap Xion Cen ke pegawai toko itu , sekilas ia melihat keadaan Xion Cen yang tak menyakinkan, namun ia tetap mengutamakan pelayanan dari pada penampilan pelanggan .
"apakah aku bisa memilih beberapa jenis tanaman herbal sendiri , untuk soal harga aku tak masalah jika itu berbeda .
"baiklah kalau tuan muda menginginkan nya, silahkan ambil sendiri." Xion Cen dengan cepat mengambil beberapa tanaman herbal yang ada di sekitarnya ,pelayan itu tak percaya kalau Xion Cen dapat mengetahui mutu yang ia ambil berkualitas sangat baik.