NovelToon NovelToon
Bayangan Sang Kembar

Bayangan Sang Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Zee dan Zia adalah saudara kembar tak identik yang bersekolah di tempat berbeda. Zia, sang adik, bersekolah di asrama milik keluarganya, namun identitasnya sebagai pemilik asrama dirahasiakan. Sementara Zee, si kakak, bersekolah di sekolah internasional yang juga dikelola keluarganya.
Suatu hari, Zee menerima kabar bahwa Zia meninggal dunia setelah jatuh dari rooftop. Kabar itu menghancurkan dunianya. Namun, kematian Zia menyimpan misteri yang perlahan terungkap...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Dingin Hasil Mematikan

Pagi kembali menyapa.

Seperti biasa, Zee sarapan dengan nasi goreng buatannya sendiri, dengan wajah datar yang tak pernah berubah.

Hari ini, ia berniat mulai mendekati Raden. Namun, ia baru teringat-apa mungkin Raden sudah pulih hanya dalam beberapa hari?

Zee menghela napas panjang. Sepertinya rencana itu harus di tunda dulu.

Setelah menyelesaikan sarapan, Zee bersiap ke sekolah. Saat keluar kamar, Viola sudah menunggunya di depan pintu.

“Pagi, teman! Bareng yuk,” sapa Viola ceria.

Zee hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Mereka berjalan beriringan menuju kelas.

Di sepanjang koridor, bisik-bisik mulai terdengar: Bagas dikeluarkan dari sekolah. Yang lebih mengejutkan lagi, ayahnya—Praditya Januarta—tak lagi menjadi donatur utama.

“Hah? Serius Bagas keluar?” ujar Viola kaget. “Tapi bagus sih, gak ada lagi anak beasiswa yang diperlakukan seenaknya.”

Zee mendengar itu, tersenyum tipis—sangat tipis, hingga nyaris tak terlihat.

“Zee, aku ke toilet dulu, ya. Kamu duluan aja ke kelas,” pamit Viola cepat, wajahnya agak memerah sebelum buru-buru menuju toilet di lantai dua.

Zee kembali melanjutkan langkahnya ke kelas. Namun, langkahnya terhenti saat terdengar keributan dari ruang kepala sekolah.

Zee berdiri tegak di koridor, menatap ruangan kepala sekolah dengan mata tajam seperti bilah silet. Kedua tangannya bersedekap, tubuhnya tenang tapi aura di sekitarnya dingin dan menekan.

Dari balik kaca, ia menyaksikan Bagas meledak marah, melempar dokumen dan berteriak—tanpa sedikit pun rasa bersalah. Di belakangnya, Praditya Januarta hanya berdiri kaku. Tatapan matanya gelap, seperti menyimpan sesuatu yang tak ingin terbongkar.

Begitu keluar, Bagas langsung menangkap keberadaan Zee. Wajahnya merah padam oleh amarah. Ketikan Zee menampakan senyum miring-senyum tipis penuh ejakan-Bagas makin tam terkendali.

Tanpa pikir panjang, ia mengangkat tangan dan mengacungkan jari tengah ke arahnya.

“Brengsek!!! Gua sumpah bakal bikin lo nyesel!!” teriaknya meledak, seperti binatang buas yang tak tahu malu.

Zee tidak bergeming. Ia hanya melirik singkat, senyum tipisnya seakan menyayat.

Dengan langkah santai dan penuh percaya diri, dia berbalik dan berjalan menuju kelasnya.

"Takut juga rupanya. Diancam sedikit aja, langsung nurut. Dasar banci kuasa," gumam Zee pelan, sindiran tajam untuk Daddynya sendiri—yang lebih memilih tunduk daripada berhadapan dengannya.

••••

Sementara itu, di kelas…

Masih ada beberapa menit sebelum pelajaran dimulai. Leo mengambil kesempatan untuk bermain ponsel.

Begitu membuka media sosial, berita tentang Zee sedang viral—aksi bela dirinya dan keluarnya Bagas dari sekolah.

“Guys! Lihat deh, calon bini gue makin keren,” seru Leo bangga sambil menunjukkan video itu ke ketiga temannya.

Rey ikut melihat. Namun bukan karena tertarik dengan Bagas—melainkan Zee. Gerakannya, ekspresinya, membuat Rey sulit mengalihkan pandangan.

“Udah cantik, jago bela diri pula. Gila sih, makin cinta,” kata Raka, sebelum mendapat sentilan dari Leo.

“Ngaca, bro. Wajah lo tuh gak masuk radar masa depan Zee,” ejek Leo.

Raka mendelik, lalu melirik ke arah Rey yang masih serius menatap layar. Ia memberi kode lewat mata ke Leo, yang langsung paham.

Leo mendadak menarik ponsel dari tangan Rey. Kedua teman dinginnya itu—Rey dan Radit—langsung menatap tajam.

“Apa? Kalian punya HP sendiri kan? Lihat aja sendiri!” kata Leo sambil cengengesan.

Keduanya hanya diam, kembali ke tempat duduk masing-masing, tenggelam dalam pikiran masing-masing.

“Gerakannya… itu bukan gerakan biasa,” gumam Rey dalam hati.

Saat itu, Zee masuk ke kelas. Wajahnya tetap datar, lalu duduk di kursinya.

“Hay neng Zee! Sehari gak lihat lo, abang Leo kangen,” kata Leo dramatis.

“Gaya lo…” celetuk Raka dengan nada malas, tapi Leo cuek saja.

Zee hanya menatap Leo dengan pandangan datar, tak berniat membalas. Ia meletakkan ponselnya di meja Zee.

“Boleh minta nomor lo, nggak? Nanti tiap malam gue nyanyiin lagu tidur pake suara merdu ayang Leo,” katanya dengan percaya diri.

Zee menatap layar ponsel itu sekilas, tanpa perubahan ekspresi. Tanpa berkata apa-apa, ia mendorongnya kembali ke arah Leo dengan gerakan tenang namun jelas tak tertarik.

Raka langsung tergelak puas melihat reaksi itu.

1
Febychan
herann cerita sebagus ini malah ga rame tpii gpp thorr tetap semangat yo
Akbar Aulia
Luar biasa
ᬊAnAnime-?
menarik
Nana Colen
crazy up donnnng 😍😍😍😍
Nona Jmn: Tunggu lulus kontrak agar Up banyak" hehehe🤭
total 1 replies
Nana Colen
luar biasa
Nana Colen
up yang banyak dong thooooor😍😍😍😍
Nona Jmn: Nanti lulus kontrak ya kak😄🤲
total 1 replies
tia
akhirnya teka teki terjawab,,ada kemungkinan viona pembunuh ny ,,,,
Nona Jmn: Hmm iya nggak sih?
total 1 replies
tia
cerita ny masih penuh misteri,,, semangat thor
Nona Jmn: Tapi Novel aku belum lulus kontrak kak😭😭Doakan ya, agar cepat lulus dan aku bisa update banyak😭🙌
total 1 replies
tia
kunci ny ad disahabat zia ,,apakah viola???
Nona Jmn: Tetap pantau kak ya🤭
Nona Jmn: Tetap pantau kak ya🤭
total 2 replies
tia
lanjut thor,, semangat berkarya
Nona Jmn: Siap kakak🤭🤍
total 1 replies
tia
lanjut thor cerita bagus
Nona Jmn: Sabar ya kak🤭✨️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!