Perjalanan seorang pria yang ingin membangkitkan kembali kekasihnya.
Pertempuran besar telah selesai!
Kekaisaran Bulan matahari berhasil memukul mundur para iblis. Namun, wanita yang sangat dicintai oleh Yuxiu terbunuh saat itu.
Tetapi, secercah jiwanya masih tersegel didalam tubuhnya, membuat kekasihnya masih mempunyai harapan untuk bangkit kembali.
Seorang tetua Kekaisaran mengatakan, bahwa jiwa seorang manusia dapat kembali ke tubuhnya jika memakan buah dewa.
Namun, untuk mendapatkan buah dewa ini, seseorang harus mempunyai sembilan kristal bintang yang berada di sembilan batas dunia.
Wang Yuxiu telah bertekad, ia akan memulai perjalannya menuju sembilan batas dunia, demi menyelamatkan dan membangkitkan kekasih yang sangat dicintainya.
Akankah Wang Yuxiu berhasil? ataukah ia akan gagal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
Di halaman depan kediaman keluarga Qing. Semua orang begitu bertanya-tanya, ketika lapisan energi Dou Qi yang bertebaran di langit itu seketika menghilang.
Baik keluarga Qing ataupun keluarga Liu, mereka semua tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi didalam ruangan. Mereka semua hanya terus menunggu hasil, dan berdiam diri di luar rumah.
Didalam ruangan, Liu Bai sangat begitu tidak percaya ... ketika ia mendengar ayahnya yang memohon ampun kepada Wang Yuxiu.
Tubuh Liu Bai pun bergetar dan menjadi sangat begitu lemas. Perlahan, tubuh itu runtuh, ia duduk dengan kaki yang terlipat, kedua matanya terbuka lebar, tatapannya begitu kosong ketika ia berkata, "Ba— bagaimana mungkin!" gumam Liu Bai dengan penuh rasa ketidakpercayaan nya.
Disisi lain, Liu Hao bangkit berdiri, ia pun membungkukkan tubuhnya, "Tuan muda Wang, aku ... ijin undur diri!" ucap Liu Hao dengan nada yang begitu tegas, penuh rasa hormat terhadap Wang Yuxiu.
Wang Yuxiu pun tersenyum, kedua tangan yang berada di punggungnya, ia pun berbicara sembari mengangkat satu tangannya setengah tinggi, mempersilahkan Liu Hao untuk pergi. "Tuan Liu ... silahkan." ujar Wang Yuxiu dengan sangat ramah.
Liu Hao pun kembali membungkuk memberi salam hormat, kemudian ia membalikkan badannya, lalu berjalan di tengah ruangan dengan lantai yang telah rusak parah.
Namun, Liu Bai kembali berbicara, "A – ayah ... ini ...." ujar Liu Bai dengan nada yang terbata-bata.
Liu Hao pun menarik Liu Bai, dan membawanya pergi tanpa berkata sepatah katapun.
Walaupun Liu Hao telah mengakui kekalahannya, namun tergambar jelas diwajahnya, akan wajah yang sangat begitu tidak terima.
Namun, kekuatannya saat ini tidak dapat menandingi Wang Yuxiu, membuat Liu Hao tidak mempunyai pilihan lain selain menyerah.
Sesaat kemudian, Liu Hao berjalan keluar dari balik pintu ruangan yang rusak. Liu Hao berjalan sembari menyeret tubuh Liu Bai yang benar-benar lemas tak bertenaga.
Para murid keluarga Liu bersorak sangat senang, meneriakkan kata "Hore! Ketua menang!"
Sedangkan keluarga Qing, lagi-lagi mundur satu sampai dua langkah kebelakang. Mereka sangat begitu terkejut dengan perasaan yang sangat takut. "Tamatlah riwayat kita!" gumam tetua Qing San dengan raut wajah yang sangat begitu cemas.
Qing Luwan, tubuh yang lemas perlahan runtuh. Duduk di atas permukaan tanah, kedua tangan terbuka lebar menyentuh tanah.
Air matanya terjatuh, "Ti ... tidak, ini tidak mungkin!" ucap Qing Luwan dengan nada yang terbata-bata, "Seharusnya aku tidak melibatkan senior Yuxiu kedalam masalah ini, mungkin ...." gumam Qing Luwan dengan sangat begitu bersedih.
Namun, perkataannya tiba-tiba terhenti, tepat disaat suara Wang Yuxiu berbicara dari dalam ruangan. "Semuanya ... kembalilah kepada tempat kalian masing-masing!" suara Wang Yuxiu yang begitu tenang, dan perlahan ia berjalan dengan santai, keluar dari dalam ruangan.
Kepala Qing Luwan terangkat, air mata itu membanjiri kedua pipinya. Melihat sosok Wang Yuxiu yang berdiri didepan pintu! Sontak Qing Luwan pun bangkit, lalu berlari dengan kencang menghampiri Wang Yuxiu.
Qing Luwan berlari, lalu ia melompat dan seketika memeluk Wang Yuxiu. Bahkan, tanpa sadar ia menempatkan bibir tipisnya yang merah merona, pada bibir Wang Yuxiu.
Air mata yang masih mengalir cukup deras, kedua tangan Qing Luwan memeluk tengkuk Yuxiu dengan erat, bibirnya masih menempel, mencumbu mesra dengan penuh rasa yang sulit untuk di jelaskan.
Dibawah sinar rembulan dimalam hari, kedua pihak keluarga terdiam tanpa bersuara. Semua orang begitu terkejut, mereka hanya menatap Qing Luwan yang tengah mencium mesra bibir Wang Yuxiu.
Wang Yuxiu merasa begitu terkejut, kedua matanya terbuka lebar, dengan cepat ia segera melepaskan dekapan Qing Luwan. "Nona Qing, ini ... aku rasa terlalu jauh!" ucapnya dengan nada yang sangat lembut, berbisik di telinga Qing Luwan.
Seketika wajah Qing Luwan pun semburat memerah. Qing Luwan mundur dua langkah kebelakang dengan penuh rasa malu terhadap Wang Yuxiu.
"Si – siapa suruh kau membuatku khawatir, aku ... aku tidak salah!" ucap Qing Luwan dengan nada yang cukup tinggi. Namun, ia tidak sama sekali berani untuk menatap Wang Yuxiu. Tingkahnya seperti anak kecil manja saat itu.
Melihat tingkah prilaku Qing Luwan, membuat Wang Yuxiu kembali mengingat masa-masa pada saat ia bersama Xiao Yun'er.
Dimana saat itu, Xiao Yun'er pernah bertingkah manja seperti Qing Luwan, disaat ciuman pertama mereka di lakukan di bawah pohon murbei.
Saat itu, angin berhembus kencang, mengibaskan rambut dan juga jubah Xiao Yun'er dan juga Wang Yuxiu, yang tengah bercumbu mesra di bawah pohon murbei.
Wang Yuxiu yang saat ini berdiri tersenyum sendiri, seketika disadarkan oleh Qing Luwan.
Qing Luwan menepuk bahu Wang Yuxiu sembari berkata, "Senior Yuxiu, apakah anda ... baik-baik saja?" Qing Luwan bertanya dengan penuh rasa yang masih malu-malu terhadap Wang Yuxiu.
Seketika Wang Yuxiu terkejut, dan menjawabnya, "A – aku ... aku baik-baik saja!" ujar Wang Yuxiu dengan nada yang begitu terkejut.
Semua orang tertawa, baik keluarga Liu ataupun keluarga Qing. Saat itu, suasana tiba-tiba mencair, tanpa ketegangan sedikitpun.
Mereka semua mengira bahwa Wang Yuxiu yang tengah terhanyut dalam suasana.
Qing Du pun memerintahkan semua generasi muda keluarga Qing untuk segera pergi, "Semuanya, kembalilah pada kegiatan kalian masing-masing, ini bukan hal yang harus kalian ketahui." ujarnya sembari mendorong beberapa tubuh generasi muda keluarga Qing.
Lalu, Liu Hao berjalan menghampiri Qing Du. Liu Hao pun membungkuk, dan berpamitan kepada Qing Du, untuk kembali menuju kediaman keluarga Liu.
Walaupun semua orang masih begitu terheran-heran dengan apa yang sebenarnya telah terjadi, namun mereka pun tidak bertanya sedikitpun.
Keluarga Liu pun kembali, dan meninggalkan kediaman keluarga Qing.
karna kalo pake tanda petik kan artinya sebuah dialog
sedangkan itu suara kan, bukan tokoh ngomong kedebug?