Wanita Di Balik Pohon Pisang

Jeno sudah menjauh karena sadar akan tatapan Micel dan juga senyuman dia, tidak mau dia mengurus kecemburuan Maharani yang sangat menggila itu, yang ada nanti malah kepala nya putus pula di sambar dengan sayap Maharani. lagi pula dasar Micel yang goblok sehingga tidak tau kalau ini suami Maharani, merasa senang saja sedang mencari makan malah di samperi dua cowok ganteng.

Bukan main ganteng nya Aksara dan juga Jeno karena mereka punya daya tarik tersendiri yang bisa membuat wanita terpesona, jadi kadang kala kuntilanak ganjen akan jatuh cinta pada mereka dan ujung ujung nya nanti akan debat dengan pasangan akibat rasa cemburu dari istri masing masing.

"Tidak usah pakai acara jatuh cinta padaku ya, kunti!" Jeno sudah memberikan peringatan pada Micel.

Namun yang di beri peringatan malah tersenyum malu malu membuat Jeno tambah geli melihat nya, bukan nya terpesona melihat senyum termanis versi nya Micel. yang ada malah geli dan merinding, sebab pasangan nya saja sudah sangat cantik sehingga tidak tertarik melihat yang lain.

"Kau kalau masih ingin jadi kuntilanak maka tahan lah rasa cinta mu itu, aku memberikan nasihat bersungguh sungguh ini." Aksara membuka suara.

"Bukan aku yang mendatangi kalian, malah kalian kok yang datang padaku saat aku mencari makan." kilah Micel sambil memakan bunga jantung pisang ambon.

"Kami datang bukan mau melihat mu, ku kira kau penunggu kebun pisang ini!" sergah Jeno.

"Abang jangan galak galak begitu dong." Micel tersenyum manis.

"Heh! sudah ku bilang kau jangan gatal, demi kebaikan mu aku memberikan nasihat." Aksara menutup wajah Micel dengan daun pisang.

Yang di tutup langsung kelabakan dan menjauh namun masih belum melepas pandangan nya dari Jeno, sungguh hati ini sudah terpaku pada pria itu sehingga tidak bisa mau melepaskan pandangan nya. hati ini walau sudah jadi hantu pun tetap saja tau yang mana yang harus ia cintai, karena memang ini lah yang di makakan denyutan cinta meski itu suami orang.

"Sekarang kau pergi lah, aku malas pula melihat mu!" usir Aksara.

"Gila kamu, Bang! aku di sini sejak tadi ya, malah di usir pula." Micel tidak terima.

"Bagus kau melawan ya ternyata!" Jeno kian geram.

"Aaauhh ganteng nya, aku dengar saat kasus dulu Purnama sampai mengorbankan kalian untuk di cium parakang. rasa nya aku sangat menyesal jadi kuntilanak!" Micel ingat kejadian lama.

"Najis aku di cium kuntilanak edan seperti mu!" Jeno meludah karena ngeri pula melihat tingkah Micel.

"Eh jangan ludah sembarangan, ku ambil maka bisa nanti kamu kena pelet aku!" Micel mengedipkan mata sebelah.

Tidak tahan lagi Jeno akan tingkah nya Micel yang kian menjadi karena ini akan menyebab kan salah paham yang amat besar apa bila di teruskan, maka lebih baik dia segera menjauh saja agar tidak kena marah sang istri. biar Aksara yang tahan dengan tingkah nya kuntilanak itu, kalau tidak pasti nanti akan di tebas pula dengan pedang emas nya.

"Hantu yang kalian cari tadi ada di dekat sungai, dia di sana." beritahu Micel.

"Hehhh geram sekali aku dengan mu, tidak dari tadi kau beri tahu!" Aksara ingin meremas kepala Micel sampai lumat karena sangking jengkel nya.

"Untung ku kasih tau, salam ya sama idaman ku itu!" teriak Micel saat Aksara sudah pergi.

"Salam kepala mu peyang, hadapi dulu sana Maharani kalau kau mau dengan Jeno!" sinis Aksara merutuk sendirian.

"Jangan kan Maharani, badai yang sangat kuat pun akan ku terjang demi kau sayang ku!" Micel menjawab berteriak juga.

Aksara bergidik ngeri karena ada saja tingkah wanita yang sangat ugal ugalan apa bila melihat pria yang di cintai nya, mau bagai mana lagi karena cinta ini memang kadang kadang membuat susah saja, jatuh cinta malah dengan suami orang dan ujung ujung nya jadi bahaya untuk diri sendiri pula.

...****************...

"Aduuuh sudah malam sekali ini, tau gitu aku berangkat nya jam dua saja biar tidak kemalaman begini." keluh Anton ponakan nya Pak RT.

Sudah sampai desa namun belum tau pasti rumah nya di mana karena Anton juga baru pertama kali datang kesini, hanya berdasarkan arahan saja dan berangkat pun sudah terlalu malam tadi. dari kota saja dia selepas isya sehingga sekarang sudah tengah malam, sempat nyasar juga kedesa sebelah karena dia memang tidak tau.

"Malah ada kebun pisang pula luas sekali, ini benar apa tidak desa nya yang ini." keluh Anton mulai ragu karena ada rasa takut di dalam hati.

Motor pun berpacu pelan agar bisa melihat sekeliling dengan santai dan melihat bila ada orang, kata Pakde nya akan ada orang yang jaga pos ronda sehingga bisa lagi bertanya pada orang yang sedang jaga. semoga saja bisa segera ketemu dengan pos nya, jadi dia merasa agak aman.

"Nah itu ada orang yang berdiri, mau tanya lah karena dia pasti tau rumah RT." Anton semangat pula.

"Mbak! numpang tanya dong, kamu ada kenal dengan RT yang nama nya Bambang tidak?" Anton bertanya dengan nada yang bisa di bilang tidak sopan.

Bukan nya di jawab oleh wanita ini, kepala wanita yang berdiri ini malah berputar dengan cepat dan ini membuat Anton gemetar tidak kuasa untuk menahan rasa takut nya. orang biasa tidak akan bisa melakukan itu, karena sudah pasti urat terpelintir dan akan mati.

"Si..siapa kamu?!" Anton tergagap ketakutan melihat hantu penunggu pohon pisang.

Barisan gigi yang rapi serta tubuh kurus kering itu mendekati Anton membuat pria ini segera tancap gas lagi, untung lah motor nya tidak mati sehingga dia bisa lari dari tempat ini. bila tidak maka dia akan tertangkap, syok sekali rasa nya hati Anton karena baru pertama datang saja sudah di buat ketakutan seperti ini.

"Aaaaah tidak lagi lagi aku datang malam begini, kalau saja bukan masalah warisan maka aku tidak mau pulang kedesa!" teriak Anton sangat takut.

Baru saja dia mau menarik nafas lega setelah meninggalkan hantu itu, mendadak di pinggang nya terasa sebuah sentuhan yang sangat dingin, tidak lain dan tidak bukan itu adalah wanita yang ada di balik pohon pisang sudah duduk di atas boncengan memeluk diri nya.

"Aaaaaah, setaaasan!"

Byuuur.

Sangking takut nya dan juga tidak fokus lagi membawa motor, maka Anton nyungsep di dalam parit yang sangat bau seperti comberan, kaki berada di atas dan kepala nya yang tenggelam di dalan parit.

Jangan lupa like dan comen ya nya ya guys, hari ini tetap up walau pun minggu, terima kasih.