NovelToon NovelToon
Annoying Wife

Annoying Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Enemy to Lovers
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nayanika memang tidak pandai mencari kekasih, tapi bukan berarti dia ingin dijodohkan.

Sialnya, kedua orangtuanya sudah merancang perjodohan untuk dirinya. Terpaksa Naya menikah dengan teman masa kecilnya itu, teman yang paling dia benci.

Setiap hari, ada saja perdebatan diantara mereka. Naya si pencari masalah dan Sagara si yang paling sabar.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Kamu sakit apa Nay Nay?!"

Wajah Loli memenuhi layar ponsel Naya. Karena Loli masuk shift pagi, jadilah dia baru bisa menghubungi Naya saat sore.

"Demam." Naya menjawab dengan nada lemas.

"Kamu di rumah, kan? Aku ke sana ya! Nanti aku bawain bakso!" seru Loli. Terlihat dia meletakkan ponselnya ke atas meja rias, sedangkan dirinya sibuk bersiap-siap dengan heboh.

Mendengar kata bakso, mata Naya langsung berbinar. Dia mengangguk cepat. "Sama beliin roti ya, Lol. Yang banyak!"

Naya tau Loli itu anak orang kaya. Membelikan dirinya makanan banyak tidak membuat Loli bangkrut. Berangkat kerja saja diantar supir. Memang pada dasarnya Loli itu bekerja hanya karena gabut saja.

"OKE!" seru Loli. "Aku matiin dulu ya, mau otw!"

"Iya, hati-hati, Princess." Naya terkekeh. Memang ada maunya aja dia memanggil Loli seperti itu.

Setelah sambungan terputus, Naya beranjak duduk bersandar di kepala ranjang. Dia tidak bisa kemana-mana sekarang, karena tangannya diinfus. Awalnya Naya menolak, tapi kedua orangtuanya terus memaksa. Jadi, mau tidak mau Naya diinfus.

"Sagara," panggil Naya.

"Hm?" Sagara meletakkan cangkir kopinya setelah berhasil menyeruput. Sedari tadi dia duduk di sofa yang ada di kamar sambil memangku laptopnya, tak lupa kacamata baca bertengger di hidungnya.

"Loli mau ke sini, kamu keluar aja ya nanti, jangan ganggu."

Sagara mendengus pelan. "Kenapa harus keluar? Saya bisa diam di sini tanpa ganggu kalian."

"Iihh beda tau! Pokoknya kamu harus keluar nanti!" putus Naya tanpa bisa diganggu gugat.

Sagara mengangguk saja, lalu kembali bekerja.

Naya menatap air infusnya yang masih banyak. Dia menghela nafas. "Coba suruh Mba Ayu ke sini, suruh lepas infusnya, aku udah sembuh kok." Ia menatap Sagara lagi.

"Rahayu bilang, tunggu air infusnya habis, baru boleh dilepas," balas Sagara.

"Kamu panggil Rahayu 'mba', tapi kenapa sama saya gak panggil 'mas'?" lanjut Sagara, dia menaikkan sebelah alisnya.

"Ogah, geli banget!" balas Naya cemberut.

"Kita beda lima tahun, harusnya kamu bersikap sopan sama saya, Naya."

"Dari dulu aku sopan keles! Kalau gak sopan, udah aku tendang pantat kamu," jawab Naya.

Sagara menggelengkan kepalanya. Setiap apa yang dia ucapkan, pasti Naya akan memiliki jawabannya.

"Kalau di depan Eyang Kakung, harus panggil yang sopan."

Naya memutar bola matanya, kalau Sagara bawa-bawa Eyang Kakung, mana bisa dia menolak.

"Coba latihan dulu."

"Latihan apa sih?! Maksa banget, heran!" kesal Naya.

"Biar nanti gak kaku kalau di depan Eyang Kakung," balas Sagara.

Naya berdecak, dia menatap Sagara dengan cemberut. "Mas Sagara."

Sagara terdiam sejenak. "Bukan gitu ekspresi nya. Coba buat lebih ramah."

Naya mendatarkan raut wajahnya, dia berusaha terlihat ramah, bibirnya tersenyum.

"Mas Sagara~" Suaranya terdengar lembut dan sangat sopan di telinga Sagara, tanpa sadar membuat pria itu tersenyum tipis.

"Sudah?" Raut wajah Naya kembali cemberut.

Sagara mengangguk. "Jangan lupa nanti kalau kita ketemu Eyang Kakung."

"Iya-iya!"

Ah, Mas Sagara? Rasanya Sagara hendak melayang.

****

Selesai sudah drama manja-manja saat sakit. Hari ini Naya sudah bisa beraktivitas seperti biasa, tapi dia belum diperbolehkan masuk kerja oleh Sagara. Meski kesal, Naya tetap menurut.

Karena tidak kerja, Naya bangun pagi-pagi untuk memasak. Lagi-lagi dia membuat telur dadar, tapi kali ini berhasil. Naya tersenyum bangga melihat hasil kerja keras nya. Bukan hanya itu saja, Naya juga membuat sayur kesukaan Sagara, dan juga dia menggoreng ayam sebagai lauk.

Setelah selesai, Naya menyajikan semuanya ke atas meja makan. Dia juga menyiapkan bekal untuk Sagara. Karena ini adalah bekal pertama yang dia buat, jadilah Naya menghiasnya secantik mungkin.

Ternyata, memasak lumayan menyenangkan juga ya. Sebentar lagi dia akan menjadi istri yang baik untuk Sagara.

"Morning, Mas."

Sagara yang tadinya hendak duduk di kursi pun langsung terdiam kaku. Dia menatap Naya yang terlihat fokus membuatkan kopi.

"Apa katamu?" tanya Sagara, dia ingin Naya mengulangi lagi.

"Budeg, ya?" Naya menghampiri suaminya dan meletakkan secangkir kopi itu di atas meja makan.

"Morning, Mas Sagara," lanjut Naya. Dia mengedipkan sebelah matanya pada Sagara. Entahlah, pagi ini moodnya sedang baik. Mungkin karena dia berhasil membuat masakan yang memuaskan?

Jantung Sagara berdetak kencang. Matanya terus mengawasi Naya yang sedang mengambil air di kulkas.

Mas Sagara

Mas Sagara

Suara Naya ibarat radio yang terus berputar di kepala Sagara.

Kerasukan apa dia? Batin Sagara.

Sagara mencoba acuh meskipun jantungnya terus berdetak kencang. Mungkin Naya salah panggil, pikirnya. Ia pun segera duduk di kursi. Matanya menatap makanan yang tersaji di sana. Terlihat bagus dari masakan Naya yang sebelumnya, tapi tidak tau rasanya.

"Kamu yang masak?" tanya Sagara seraya menatap Naya yang sudah duduk di sampingnya.

"Iya lah! Siapa lagi kalau bukan aku?"

Naya mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya.

"Cobain. Kalau enak, kamu harus beliin aku bakso beranak pas pulang nanti," ujar Naya.

Tanpa ragu Sagara mengangguk. Dia mulai memakan masakan Naya.

Sedangkan Naya tak sabar melihat reaksi Sagara. "Gimana?" tanyanya penuh harap.

Sagara menelan makanan nya lalu mengangguk. "Enak."

Naya melebarkan senyumnya. Puas sekali dengan reaksi Sagara. Apalagi saat melihat pria itu kembali melahap makanannya.

Naya pun juga ikut mencoba masakannya sendiri. Setelah ini dia akan pamer pada Arunika.

Masih dengan senyum lebarnya, Naya menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya. Sedetik kemudian senyumnya luntur. Dia langsung berlari ke wastafel dan memuntahkan makanannya.

"HUWEK! ASIN!"

****

Naya galau.

Dia meringis malu saat mengingat Sagara menghabiskan masakannya tadi pagi. Bahkan ekspresi suaminya tetap datar. Entah terbuat dari apa lidah Sagara.

"Gimana cara masak yang enak?!" kesal Naya. Dia menghentakkan kakinya kesal.

Saat ini ia rebahan di sofa sambil nonton tv. Tapi, siaran yang dia tonton itu tidak membuatnya fokus. Pikirannya malah tertuju pada masakannya yang asin tadi.

"Huee, Mama ... mau masak yang enak..." Naya merengek.

Apapun yang kamu buat, akan saya makan.

Ucapan Sagara tadi pagi membuat Naya baper sekaligus malu. Harusnya ia mencicipi dahulu tadi.

"Apa aku minta ajarin Mama Kejora aja, ya?" gumam Naya.

"Tapi malu...," rengeknya.

Tapi, Naya berfikir, niatnya kan baik, ingin minta diajari masak. Dia masak juga untuk Sagara yang tak lain adalah anak Kejora. Jadi, ini semua demi kebaikan Sagara juga, kan?

Daripada belajar dengan Arunika, Naya lebih memilih belajar memasak dengan Kejora. Anak durhaka memang.

Setelah keputusan nya bulat, Naya pun segera menuju rumah utama. Di sepanjang jalan, Naya sangat gugup. Karena ini pertama kalinya dia menginjakkan kaki ke rumah utama keluarga Soedjodjo.

"Pak, putar balik aja deh." Naya menghela nafas berat. Jujur, dia takut, takut salah bertingkah di sana. Apalagi dia datang tanpa Sagara.

Pada akhirnya Naya memutuskan datang ke rumah orang tuanya. Meski Arunika sering mengomel, Naya tidak punya jalan lain selain pada ibunya. Dengan Arunika, dia bebas bertingkah.

"Loh, tuan putri udah sembuh?" sindir Arunika. Wanita itu sedang bersantai di ruang keluarga sambil menikmati jus jeruk nya. Cukup terkejut melihat kedatangan Naya yang tiba-tiba.

"Ma, ajarin aku masak," ucap Naya to the point. Dia menyambar jus milik sang mama dan menghabiskannya.

"Kesambet apa kamu? Biasanya juga males."

"Kata Mama kan aku harus jadi istri yang baik buat Sagara."

"Yang sopan sama suami. Masa panggil nama," cibir Arunika. Dia beranjak dari duduknya dan Naya pun mengikuti.

"Iya." Naya memutar bola matanya malas.

"Sebelum masak, Mama mau kamu hafalin bumbu-bumbu dapur. Harus bener." Arunika menunjuk beberapa toples berisi bumbu dapur. Ada pula merica, ketumbar, jahe dan kawan-kawannya.

"Ribet. Langsung masak aja, Ma...," rengek Naya.

"Mana bisa begitu?! Kamu ini pelupa, bisa-bisa masakan kamu jadi asin kalau kebanyakan garam. Kamu harus tau takarannya, Naya!" geram Arunika.

Dengan pasrah Naya menuruti perintah mamanya. Baru juga sembuh dari sakit, malah disuruh mikir lagi, dan itu membuat Naya pusing.

bersambung...

like like likeee

1
vj'z tri
🐰 putih sedang menyerahkan diri 🤣🤣🤣🤣🤣
Iren Nursathi
lanjuuuuut thor semangaaaaaaat
Iren Nursathi
lanjut thor kurang nih he he
vj'z tri
ega jadi tumbal 🤭🤭🤭 siap siap di labrak nanay 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😱😱😱😱 malah ketemu juga dah di jaga ketat.... semoga gak DA niat buruk ke nanay
erma irsyad
aq nggk bisa koment2 cuma bs ksih kopi😉
Iren Nursathi
makasih thor aku cukup cukupin deh ya
dyarryy
jangan lupa tinggalkan jejak 😗
Iren Nursathi
lanjut thor aku penasaran nih ceritanya bagus bikin senyum² terus ngakak dej
azh
semoga sampai happy ending ya ka author
dyarryy
yuk kasih bintang dan ulasannya
yourheart
Luar biasa
erma irsyad
mksih thor Upnya
vj'z tri
di tunggu loh beneran ini 🥰🥰🥰🤩
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣 sama aja itu nama nya Gerry salut 🤣🤣🤣🤣ngeledek gara 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
aduhhhhh meleleh hati adek mas gara 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
vj'z tri
sorry ya nay gak bakal cemburu ,cuman kesel ajj ya nay liat gara sama sapii ngobrol 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
erma irsyad
part nya kurang panjang😁,tambahin lgi ya thor,nggk berasa bacanya udh hbis🤭
dyarryy: iya nanti ditambahin, agak siangan yaaa
total 1 replies
awesome moment
bisa klepek2 tu mas bojo. nay3x kmu hobby bgts bikin saga klenger
vj'z tri
kalau gara liat nay pake ni baju di pastikan langsung hilang konsentrasi nya 🤣 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!