Takdir membawaku dalam keadaan yang sungguh tak kuduga akan terjadi.
Widuri Lidyaningrum terpaksa menerima tawaran dari mantan kekasihnya bernama Bisma Arya Mahendra untuk menjadi simpanannya. Semua dilakukan Widuri demi menolong kakak kandungnya bernama Alamsyah agar tak dipenjara.
"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.
Benci dan cinta bercampur dalam pekatnya permainan takdir keduanya.
"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.
"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.
Bagaimana kehidupan Widuri menjadi wanita simpanan dari mantan kekasihnya yang sudah beristri?
Widuri dan Bisma juga melakukan sebuah pernikahan rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Bertemu Senior
"Gak nyangka banget Wid, kita bertemu di sini."
"Iya, Kak."
"Sebelumnya, aku makasih banget waktu itu kamu udah tolongin aku."
"Ah, sama-sama Kak Erlan. Lagi pula waktu itu aku kan juga dibayar sama Kak Erlan. Jadi, anggap saja kita simbiosis mutualisme."
"Tetap saja aku yang paling banyak diuntungkan,"
Erlan Santoso adalah lelaki yang saat ini sedang bersama Widuri. Keduanya tanpa sengaja bertemu di Venesia kala berteduh dari hujan. Saat ini mereka sedang berada di area depan sebuah cafe.
Usia Erlan sama dengan Bisma yakni tiga puluh tahun. Widuri lebih muda dari mereka yakni dua puluh delapan tahun. Erlan adalah senior Widuri dan Bisma di kampus.
Kalian pasti bertanya mengapa Bisma lebih tua dari Widuri namun kuliah menjadi angkatan tahun yang sama ?
Harap maklum karena Bisma adalah siswa yang dalam hal pelajaran sekolah agak kurang, sehingga ia pernah tak naik kelas ketika SMA. Lalu pernah dicoba oleh Arjuna untuk masuk sekolah militer, namun baru beberapa bulan Bisma memutuskan keluar alias kabur dari asrama.
Akhirnya ketika Widuri mulai masuk kuliah, Bisma juga menyandang status sebagai mahasiswa satu angkatan dengan Widuri di kampus dan tahun yang sama.
"Jadi, kamu sekarang tinggal di Milan?"
"Iya, Kak."
"Pantesan nomor lamamu, ku coba hubungi selalu gak aktif."
"Maaf, Kak. Nomorku yang itu memang sudah lama tidak aku aktifkan,"
"Aku dari dulu hubungi kamu buat tanya kabar sekaligus ucapan makasih, eh ponselmu itu gak pernah aktif. Aku coba datangi ke kosmu, kata pemiliknya kamu udah lama pindah."
"Iya, Kak. Aku tinggal di Batam sama kakakku,"
"Aku minta nomor hpmu di Milan. Apa boleh?"
"Boleh, Kak."
Dengan senang hati Widuri memberikan nomornya pada Erlan. Widuri berpikir dirinya tak punya teman dekat di Milan kecuali Luna yang baru dikenalnya karena bekerja di kantor Bisma. Ia dan Erlan dahulu ketika di kampus cukup dekat dan sering berkomunikasi karena memang keduanya aktif berorganisasi seperti BEM dan sebagainya.
Erlan pun memberikan kartu namanya pada Widuri.
"Di Milan kamu tinggal dengan siapa?"
"Dengan teman kerja satu kantor, Kak."
"Boleh minta alamat tinggalmu di Milan?" pinta Erlan. "Siapa tau nanti aku sesekali mampir bawain makanan atau say hello dengan teman satu apartemenmu. Pasti temanmu itu cewek kan?"
"Iya, Kak. Temanku cewek," jawab Widuri terpaksa berbohong. "Tapi, maaf Kak Erlan. Temanku itu tak suka kedatangan tamu laki-laki kecuali kekasihnya. Kebetulan pacarnya agak cemburuan. Aku takut mereka salah paham kalau sampai Kak Erlan main ke apartemen. Kebetulan aku hanya numpang tinggal di sana karena unit itu punya dia," imbuhnya.
"Baiklah. Nanti kalau aku ada perlu atau sebaliknya, kamu bisa hubungi aku. Kebetulan aku akan cukup lama di negara ini. Ada bisnis yang sedang aku geluti,"
"Baik, Kak."
Seorang petugas parkir valet menyerahkan kunci mobil pada Erlan. Bahkan bersiap memayungi Erlan yang hendak masuk ke dalam mobil.
"Mau aku antar ke stasiun?" ajak Erlan.
"Tidak perlu, Kak. Kebetulan aku memang sedang ada janji di sini,"
"Oke kalau begitu. Aku pamit dulu karena ada hal yang harus segera ku kerjakan,"
"Hati-hati di jalan, Kak."
Erlan pun memberi kode dengan lambaian tangan sebelum masuk ke dalam mobilnya dan tancap gas dari sana.
Widuri mendadak cemas memikirkan Bisma. Ponselnya juga sedang mati daya. Ransel berisi baju dan peralatan chargernya semua ada di dalam mobil Bisma. Ia pun melamun memikirkan solusinya.
Apakah harus menembus hujan yang deras ini atau tidak ?
Tak berselang lama, Widuri pun terlonjak mendengar seruan Bisma yang kini sudah berada tepat di depannya. Bahkan seruan mantan kekasih yang menjadi bosnya itu lebih kencang dari suara petir yang bersahut-sahutan di tengah derasnya hujan.
"Kenapa malah bengong di sini?!" pekik Bisma. "Ayo pulang!"
Sebelumnya, Bisma memutuskan keluar dari mobilnya lalu memakai payung besar untuk mencari Widuri dan akhirnya berhasil.
Bisma yang tak sabaran, sontak menggeret lengan Widuri secara kasar lalu berjalan cukup cepat menuju ke mobilnya yang terparkir.
Pintu mobil dibuka secara kasar oleh Bisma lalu dibanting hingga mengeluarkan suara keras dan menggelegar.
BRAKK !!
Setelah Bisma masuk ke dalamnya, segera pedal gas ditekan dan mobil pun melaju dengan kencang meninggalkan area tersebut.
Jika kalian bertanya, apakah Bisma melihat Widuri bersama dengan Erlan kala berteduh tadi depan cafe?
Tidak.
"Dikasih tau jangan keluyuran jauh-jauh, malah enggak nurut. Nyusahin banget sih!" omel Bisma.
"Maaf," jawab Widuri lirih yang tak ingin berdebat atau membela diri. Khawatir Bisma akan semakin marah padanya hingga suasana pasti menjadi lebih runyam.
Setengah jam mobil mereka berjalan di tengah derasnya hujan, mendadak berhenti.
"Ah, sial! Kenapa lagi nih mobil?"
Bersambung...
🍁🍁🍁
sampai kebawa mimpi gitu.... penasaran banget sebesar apa kesalahan mu pada si Bis Bis ini di masa lalu??????
awasss bikin ulah...