Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Di rumah Khansa....
Malam harinya setelah Khansa, ibu dan kedua adiknya selesai salat sekalian mereka membaca ayat Alquran untuk tahlilan pak Asraf...entah kenapa mereka merasakan ngantuk padahal masih jam 7.
"Kakak aku mau tidur ngantuk banget..." kata Chana..
"Iya aku juga, tapi kasian ibu sendirian aku tidur ya sama ibu...!!" kata Arumi..
"Dek, Chana sama Arumi sana tidur sama ibu aja biar kakak sendirian disini...kasian ibu sendirian..."
"Emang nggak apaapa kakak sendirian disini, kakak nggak takut ada hantu..??" kata Chana menatap Khansa..
"Nggak ada hantu disini...kita punya Allah yang melindungi kita dari segala kejahatan...sana temani ibu tidur soalnya kakak juga sudah ngantuk...!!" kata Khansa..kedua adiknya masuk ke kamar kecil ibunya dan mereka tidur bersama bu Tika..
Khansa kembali merapikan kasur tipis yang sudah mulai lapuk itu ia berbeda mau membaringkan tubuhnya...namun mata Khansa tak bisa terpejam ia memutar kembali memori kelam yang ia dan keluarganya alami selama ini termasuk tadi pagi...hinaan demi hinaan yang di lontarkan oleh Nova membuat Khansa bersumpah untuk membalas semua hinaan itu...
"Khansa..." sapa suara yang tiba-tiba muncul di samping Khansa...tentu saja itu membuat Khansa terkejut dan sedikit takut...Khansa bangkit dari tidurnya dan mundur ke belakang..Khansa membuang pandangan ke setiap sudut mencari dari mana asal suara itu...
"Si-apa kamu...keluar jangan bersembunyi..."ucap Khansa karena sudah sering ia mendengar suara yang sudah tidak asing itu namun dia tidak perna melihatnya..
"Jangan takut, Khansa. Aku tidak akan menyakitimu...aku adalah tuannya Poppy...!!" ucap Bagaskara tersenyum pada Khansa...dari wajah dan suaranya membuat Khansa kembali mengingat pernah melihatnya tapi dimana..apalagi mendengar nama Poppy burung yang sudah menjadi teman Khansa..waktu di dunia alam jin..
"Teman Poppy...? Siapa kamu sebenarnya apakah kita perna bertemu sebelumnya...??" tanya Khansa..
"Iya aku tuannya Poppy teman kamu, dan kita pernah ketemu tapi aku sengaja menghapus ingatan kamu agar tidak ingat padaku...namaku Bagaskara Cakrawangsa...panggil saja aku, Kara. Atau Bagas juga boleh sesuka hati kamu...Aku tinggal di belakang rumah kamu hutan larangan atau hutan Kramat yang kamu datangi...Aku juga yang sudah membawa kamu ke alam jin dan ketemu dengan Poppy...!!" ucap Kara tersenyum pada Khansa..Khansa mengulang keningnya mendengar perkataan Kara..
"Jadi kamu yang selama ini mengikutiku dan sering berbicara padaku...??" tanya Khansa.
"Iya kamu benar, Khansa aku lagi itu tapi kalau aku sedang sibuk dan tidak bisa menemani kamu..Poppy lah yang menjaga kamu maafkan aku yang baru berani menunjukkan wujud asliku...karena aku tidak bisa melakukannya selama ayah kamu masih hidup..." ucap Kara.
"Kalau kamu penghuni hutan berarti kamu han...." belum selesai Khansa bicara dengan cepat Kara meniup wajah Khansa dan tertidur...
Kara membawa Khansa kembali ke istananya kali ini Kara akan jujur dan mengatakan semuanya kepada Khansa siapa dirinya...Khansa terkejut ternyata dia sudah pindah di dimensi lain hanya jiwanya saja yang dibawa Kara tapi tubuhnya tertinggal di kamar...
Khansa terperanjat dengan semua keajaiban yang terjadi...dirinya bukan di gubuk reot lagi tapi di istana mewah dan megah dinding berlapis emas...yang membuat tambah kaget Khansa melihat banyak orang mengenakan pakaian prajurit banyak dayang yang memberikan hormat kepada Kara...
"Hah...aku dimana ini...sepertinya aku pernah kesini...??" tanya Khansa...
"Iya kamu pernah aku bawa kesini...ini adalah istana ku dan aku adalah raja disini...Poppy yang suka mengikuti kamu ada dayang dia seorang prajurit pilihan yang aku tempatkan untuk menjaga kamu jika aku sibuk.. "Jelas Kara membuat Khansa terdiam...Kara mengembalikan ingatan Khansa pertama kali dibawa ke istana selama satu minggu...
"Raja..?? Berarti kamu memang bukan manusia tapi siluman atau hantu...??" tanya Khansa lagi.." Yang aku tahu dari orang-orang zaman dulu hutan belakang rumahku hutan terlarang hutan itu sangat angker jadi kalau orang biasa masuk kesana pasti mati di bunuh oleh penghuni..apa kamu ingin membunuhku Kara?"
"Hahaha..." Kara tertawa renyah mendengarnya...
"Aku tidak sekejam itu, Khansa. Aku memang bukan manusia aku maklum halus atau jin tapi aku ini jin baik..aku hanya ingin menjadi teman baikmu..aku tahu kesakitan apa yang kau rasakan saat ini...jika kamu mau menjadi temanku aku bisa membantumu...!!" ucap Kara menatap Khansa bukan tatapan biasa..
"Bagaimana kita bisa menjadi teman sementara kamu ini jin bukan manusia..dan setahu aku jin itu jahat suka jaili manusia dan suka menyesatkan manusia...bahkan ada manusia yang bersekutu dengan jin demi mendapatkan harta kekayaan namun dengan memberikan tumbal...!!" jelas Khansa..
Kara tidak menjawab perkataan Khansa justru dia mengajak Khansa pergi ke taman yang ada di depan istana mewah Kara...mereka berdua duduk disana sambil ngobrol Kara sama sekali tidak menyakiti Khansa justru diam-diam Kara sudah jatuh cinta dengan Khansa...
"Dia memang sangat tampan tapi apa iya dia jin yang baik seperti yang ia katakan...tidak, aku tidak percaya karena setahu aku semua jin itu sama saja samasama jahat apalagi jin kafir...mereka suka menyesatkan manusia.." batin Khansa ia tidak tahu jika Kara bisa tahu isi hatinya Kara tersenyum mendengar isi hati Khansa..
"Ternyata ia takut padaku...!!" batin Kara..
"Jangan takut kepadaku Khansa. Seperti yang aku bilang, aku hanya ingin berteman denganmu..aku hanya ingin kau melupakan kesedihanmu...dan segera mendapatkan kebahagiaan.." ucap Bagaskara Cakrawangsa..
"Kau tahu tentang kesedihan dan penderitaanku..??" tanya Khansa dengan suara berat..
Kara tersenyum...menatap Khansa dengan iba Kara sangat tahu bagaimana penderitaan Khansa di dunia manusia...dia dan keluarganya sangat menderita dan di rendahkan oleh banyak orang...
"Aku tahu semua yang kamu alami selama ini Khansa, kita ini sama, Khanza...!!"
"Sama apanya, kamu jin aku manusia dari mana samanya...??" tanya Khansa merasa heran..
"Sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, bedanya kau terlahir dari bangsa manusia sedangkan aku bangsa jin...baik manusia maupun Jin sama manusia ada yang baik ada juga yang jahat...begitu juga dengan bangsa jin ada yang jahat ada juga yang baik...!!" Jawab Kara membuat Khansa semakin bingung..
"Ini makan kuenya...jangan sungkan...!!" kata Kara mendekatkan piring ke hadapan Khansa..
"Tidak perlu...terimakasih..!!" ucap Khansa merasa ragu untuk memakannya padahal kue-kue itu menguga selera namun Khansa takut..
"Makanlah jangan takut...aku tahu kamu takut makan kue-kue ini...rasanya sama saja seperti kue di alam manusia...!!" ucap Kara..membuat Khansa tersenyum...senyuman ya membuat Kara seketika terhipnotis senyumnya sangat manis dan cantik...
"Cantik.." gumam Kara.
"Maaf Kara, kalau boleh tahu kemana Poppy sejak tadi aku tidak melihatnya...??" tanya Khansa penasaran kemana burung cantik itu jika berubah wujudnya menjadi wanita yang sangat cantik..
"Oh..dia ada tugas penting nanti juga pulang...!!" ucap Kara..
"Khansa, sekarang kita sudah berteman..boleh kamu ceritakan keluh-kesahmu kepadaku...aku siap untuk mendengarkannya bahkan jika kamu butuh bantuanku aku siap membantu...!!" ucap Kara tersenyum manis..
Bohong jika Khansa tidak terpesona dengan ketampanan pria yang ada dihadapannya...sedikit banyak Kara sudah mengambil hati Khansa agar tidak takut kepada dirinya dan mau meminta bantuan padanya...
Bersambung...