Istri Gen Z CEO Milenial

" Om balikin nggak" ucap Kiara yang kesabaran nya mulai menipis padahal ini adalah hari yang sangat Kiara tunggu-tunggu.

" Enggak. Kamu paham nggak kalau nggak boleh " tegas Ze dengan suara keras .

" Om nggak berhak larang-larang aku , balikin " ucap Kiara dengan berani mengeruk kedalam saku celana Ze .

" Bandel ya." ucap Ze yang habis kesabaran mengangkat Kiara kedalam mobil dan memasangkan sabuk pengaman.

" Ihhhh, nggak Mau " kata Kiara meronta-ronta dan melompat keluar dari mobilnya yang memang bagian atas terbuka .

" Kiara jangan buat kesabaran aku habis " ucap Ze menatap Kiara yang berdiri dihadapan nya masih berusaha mengambil kunci dari saku celana Ze walaupun dia sudah melarangnya.

" Om yang buat kesabaran aku habis , cepatlah berikan kuncinya nanti keburu sore " ucap Kiara tidak sabaran dan dengan gerakan cepatnya tangan Kiara bisa masuk kedalam saku celana Ze .

" Yehhhh" Kiara langsung berlari kesenangan begitu mendapatkan kunci mobilnya.

Ze berlari sambil melepas dasinya dan langsung mengikat kedua tangan Kiara menggunakan dasi .

" Yah Om " Kiara yang sudah duduk didalam mobil nya meronta-ronta saat Ze mengikat tangannya hingga Kiara tak bisa melakukan apa-apa.

" lepas " teriak Kiara seolah di culik .

" Itu akibatnya kalau nakal " tegas Ze menggendong Kiara untuk dia dudukkan disamping kemudi .

" Kaki kamu mau diikat juga ?" tanya Ze ketika kaki Kiara menendang-nendang saat di gendong nya .

" Om jahat " ucap Kiara menangis ketika Ze mendudukkan nya dan memasang sabuk pengaman.

" Shell bawa mobil kakak pulang ya " ucap Ze memberikan kunci mobilnya pada Shella lalu mengambil beberapa barang pribadinya didalam mobil .

" Kak Shell tolongin " rengek Kiara menggigit dasi Ze yang mengikat kedua tangannya.

" Maaf ya , tapi aku nggak berani " kata Shella menggelengkan kepalanya dengan takut .

" Ayo kita pulang kalian di depan nanti terjadi apa-apa lagi " ucap Ze yang diangguki Shella yang membawa mobil Ze diikuti kedua teman Shella yang membawa mobil mereka .

" Nggak mau pulang, mau ke tebing " teriak Kiara menangis di sepanjang perjalanan.

Ze mengaktifkan fitur penutup atas di mobil Kiara karena merasa tidak nyaman, takutnya orang mengira macam-macam karena Kiara terus berteriak sambil menangis .

" Kiara , Aku hanya tidak ingin terjadi apa-apa pada kamu jadi jangan melakukan sesuatu yang sangat beresiko " ucap Ze menjelaskan maksudnya dan merasa bersalah juga telah terlalu keras pada Kiara sampai membuat dia menangis .

" Aku minta maaf udah bicara terlalu keras sama kamu " ucap Ze minta maaf atas kesalahan nya .

" Enggak mau maafin , Om udah rusak kebahagiaan aku " cemberut Kiara tidak mau menatap Ze .

" Lebih baik kebahagiaan kamu yang rusak sekarang dari pada fisik kamu yang terluka dan akan kamu sesali seumur hidup " ucap Ze .

Drettt

Drettt.

" Hallo Om " ucap Ze menjawab telfon dari Papi dan menatap Kiara yang langsung tegang wajahnya mendengar suara Papi .

" Iya , udah Ze bawa pulang " jawab Ze setelah cukup lama Papi bicara .

" baik Om " ucap Ze lalu menutup telfon .

" Papi aku bilang apa Om?" tanya Kiara pasti Papi udah tau kalau Kiara pergi .

" Menurut kamu ?" pertanyaan Ze yang membuat Kiara diam menunduk menyadari kesalahannya

............

Ze hanya diam saja fokus menyetir walaupun sesekali masih menatap Kiara walaupun sedih tapi wajah dongkolnya sangat kelihatan.

" Om bawa aku kemana?" tanya Kiara menatap jalanan yang tidak biasa dia lewati .

" pulang ke apartemen" jawab Ze .

Sesampai apartemen.

" Sini tangannya aku lepas " ucap Ze tersenyum melihat Kiara yang wajahnya masih basah air mata .

Ze melepaskan dasi nya yang mengikat kedua tangan Kiara setelah nya mengajak Kiara turun .

" Aku langsung balik aja Om , mana kunci mobil nya " ucap Kiara yang berfikir hanya mengantar Ze kesini .

" Untuk 3 hari kedepan jelang Papi pulang dari luar negri kamu tinggal bersama Aku " ucap Ze yang membuat Kiara langsung lemas .

" Jadi tadi Papi bilang itu " suara lesu Kiara yang diangguki Ze .

" Beneran , Om nggak bohong masa Papi izinkan aku tinggal sama pria yang tidak ada ikatan sih " ucap Kiara kurang percaya .

" Aku calon suami kamu Kiara " pernyataan Ze .

" Ya tapikan belum nikah nanti Om apa-apain aku lagi " curiga Kiara .

" Apa aku sebejat itu dimata kamu , Papi aja yang overprotektif percaya sama aku " ucap Ze yang tidak akan melakukan hal yang tidak seharusnya juga ketika diberi kepercayaan.

" Ayo masuk " ucap Ze mengajak Kiara dan karena masih bengong akhirnya Ze menggenggam tangan nya.

............

" Ayo masuk " ucap Ze setelah membuka pintu apartemen nya .

" Ini beneran apartemen Om?" ucap Kiara begitu masuk menatap interior apartemen Ze yang sangat mewah dan estetik.

" Iya kenapa ?" tanya Ze menaruh sepatu di rak .

" Aku pikir Om suka warna hitam " kekeh Kiara tiba-tiba karena setelah diperhatikan secara keseluruhan apartemen ini sangat estetik dengan perpaduan beberapa warna elegan .

" Sampai segitunya kamu mikir " ucap Ze menuju dapurnya untuk membuat kopi .

" Aku cappucino ya Om" iseng Kiara yang duduk disofa menatap Ze yang sedang membuat kopi didapur .

5 menit kemudian.

" Minumlah " ucap Ze menaruh kedua gelas berisi minuman yang dia buat diatas meja .

" Ehhh, beneran dibikinin" ucap Kiara yang sedang main ponsel menatap segelas cappucino dihadapan nya .

Ze menatap Kiara yang sedang meminum cappuccino buatan nya dengan seulas senyum ternyata Kiara adalah tipe wanita yang ngambeknya cuma sebentar mau sebesar apapun masalahnya setelah beberapa saat dia akan kembali seperti biasa .

Ze menggenggam tangan Kiara lalu mengelus-elus nya sampai Kiara menoleh menatapnya karena mereka duduk berhadapan.

" Maaf ya Aku bicaranya terlalu keras tadi " kata Ze .

" nggak papa Om , lagian aku yang salah " ucap Kiara, begitulah kalau menuruti apa kata otak sampai tidak ingat bahaya dan keluarga yang khawatir.

" Lain kali apa yang ingin dilakukan pikirkan dulu dengan matang setidaknya pikirkan keselamatan kamu dulu sebelum yang lain , paham " ucap Ze yang diangguki Kiara .

" Om mau kemana?" tanya Kiara ketika Ze berdiri .

" Mandi , kamu kalau ingin beristirahat itu kamar kamu " ucap Ze menunjuk kamar yang bersebelahan dengan kamarnya.

" Kita nggak sekamar Om?" tanya Kiara dengan spontan.

" Nanti ya kalau sudah menikah " senyum Ze yang membuat Kiara langsung menutup mulut ketika sadar apa yang barusan dia ucapkan.

" Ihhh, maksud aku bukan begitu Om" ucap Kiara malu-malu berjalan mengekor dibelakang Ze .

" Terus apa?" tanya Ze mengangkat sebelah alisnya.

" Tau ah , Om jelek " ucap Kiara membuka pintu kamar yang ditunjukkan Ze lalu menutup dengan cepat karena malu sudah berucap seperti tadi .

" Kiara , kamu ini " senyum gemas Ze lalu masuk kedalam kamarnya