Delia Anindita seorang gadis modern yang selalu caria, mudah bergaul dan sangat di sukai teman-teman karena baik hati, meskipun anak orang berada Delia tak pernah pandang bulu dalam berteman
Delia yang masih kuliah semester akhir di jodohkan olah orang tua nya dengan anak teman lama ayah nya yang tak lain lulusan pesantren bergelar sarjana ekonomi yaitu Reyhandra Prasetyo
bagaiman kisah Delia ikuti kelanjutan nya ya ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menolong Arumi
setelah puas berkeliling rumah baru mereka, Rey mengajak Delia duduk di taman belakang
" art dan tukang kebun akan mulai kerja besok, jadi untuk sekarang kita pesan makan online aja ya " kata Rey
" boleh, tapi... Aku mau makan bakso langganan aku mas, keluar aja yuk " ajak Delia
" panas gini kan enak mas makan bakso " kata Delia
" boleh... Ayo " ajak Rey
mereka pergi menuju kedai bakso favorit Delia, saat di perjalanan ponsel Rey berdering,terlihat di layar ponsel bertuliskan Arumi
Rey mengambil earphone dan menjawab panggilan tersebut
" hallo, assalamualaikum " ucap Rey
" waalaikumsalam, Rey tolong aku Rey mobil ku masuk parit dan aku sendirian " kata Arumi
" astagfirullah... Kamu coba cari warga sekitar dan minta bantuan " kata Rey
" posisi ku di jalanan sepi Rey, ga ada warga atau sekedar warung disini, tolong aku Rey, aku takut " kata nya
" baik kamu kirim lokasinya aku kesana " kata Rey
" Delia maaf ada yang butuh pertolongan, kita bantu sebentar ya " kata Rey
Delia mengangguk
" sebenarnya ada apa sih? Kok mas Rey panik banget gitu " batin Delia
Mobil melesat menuju lokasi yang di kirim Arumi
setelah beberapa saat mobil keluar dari area jakarta menuju Bogor
" mas, ini jauh banget udah hampir masuk Bogor loh " kata Delia
" iya, sesuai lokasi yang dikirim sih kesini arahnya " kata Rey
Mobil memasuki perbukitan kebun teh yang meliuk-liuk terlihat dari jauh sebuah mobil terjerumus ke dalam parit
" itu dia " kata Rey
Rey menepi dan turun dari mobil nya bersama Delia
" Rey... " panggil Arumi
" untung kamu segera datang aku takut banget, mana disini sepi " kata Arumi
" iya, aku lihat dulu mobilnya " kata Rey
Arumi sempat melirik Delia dan tersenyum singkat padanya, namun Delia tak membalas, jujur Delia kecewa pada Rey, ternyata wajah panik Rey yang tadi ia lihat karena mengkhawatirkan sang mantan
" jadi jauh-jauh kesini mau nolongin dia " batin Delia
Delia masih berdiri bersandar di mobil Rey sedangkan Rey sibuk membantu mengeluarkan mobil Arumi dari parit
Setelah sudah payah akhirnya mobil Arumi bisa keluar dari parit
" Alhamdulillah " kata Rey
mobil Arumi sudah berhasil naik dari parit dan terparkir dengan baik
Arumi turun menghampiri Rey
" terimakasih banyak Rey, kalau ga ada kamu aku ga tau akan seperti apa, mungkin aku akan sampai malam disini " kata Arumi
" sebentar " kata Arumi lalu masih ke mobilnya dan mengambil tisu
" muka kamu jadi kotor " kata Arumi tanpa ragu mengelap wajah Rey
Delia yang tadinya bersandar santai sambil melipat tangan nya di dada kini berdiri tegak melihat sang suami di perlakukan seperti itu oleh mantan nya
" apa-apaan nih " gumam Delia wajahnya terlihat marah dan kesal
Rey yang merasa tak enak mencoba mengelak dari sentuhan Arumi
" maaf aku bisa sendiri " kata Rey
" oh... Maaf aku cuma mau bantu kamu, sekali lagi terimakasih ya " kata Arumi
" iya sama-sama, kalo gitu aku pulang dulu " kata Rey
" iya, hati-hati " kata Arumi
Rey berjalan ke arah mobilnya, Delia sudah berada di dalam mobil dan duduk di tempatnya sambil memainkan ponsel
Rey masuk dan menyalakan mesin mobilnya
" ayo kita ke kedai bakso " kata Rey
" ga usah... Udah kenyang " kata Delia
" hah... Tadi katanya lapar dan mau makan bakso " kata Rey
" udah makan bakso tusuk tadi " kata Delia menunjuk gerobak bakso tusuk di belakang mobil nya
Rey menghembuskan nafas berat
" maafin aku ya, kamu jadi telat makan " kata Rey
" ga apa-apa santai aja, lagian kita kan harus tolong menolong " kata Delia ketus
" ya udah kalo gitu kita pulang " kata Rey lalu balik arah menuju arah Jakarta lagi
di perjalanan mereka hanya diam, sebenarnya Delia ingin Rey jujur tentang Arumi, tapi Rey tak berniat menjelaskan membuat Delia kesal
" benar-benar nyebelin, ga ada niat buat jelasin kaya nya " batin Delia
" kalau arka ga larang gue buat bilang soal Arumi, pasti udah gue maki-maki nih cowok, seenaknya aja nolongin mantan di depan istri, pake lap-lapan keringet segala lagi, menyebalkan " batin Delia lagi
Setelah hampir satu jam akhirnya mobil tiba di rumah baru mereka dan Delia langsung masuk tanpa menunggu Rey
Delia menjatuhkan tubuhnya di sofa depan tv dan menekan tombol tv
Entah apa yang Delia tonton, ia hanya menyalakan tv untuk menghindari obrolan dengan Rey
Rey tau Delia marah karena kejadian tadi
" Del... " panggil Rey
" hemmm "
" kamu marah ya? " tanya Rey
" gak, kenapa ? " tanya Delia
" ya udah kalau gitu aku ke atas dulu ya ganti baju, bajuku kotor " kata Rey
" heemmm " Delia mengangguk mata nya masih fokus pada tv
Rey berlalu menuju kamarnya
" ga usah nanya kali bang,pikir aja sendiri " gumam Delia
Delia nonton tv hingga tertidur dan Rey kembali dari kamar melihat Delia tidur pulas di atas sofa tak berani membangunkan nya
" kaya nya dia masih lelah setelah acara kemarin " kata Rey
" aku pesan Makanan online aja deh, laper juga nih perut " ucap Rey lalu memesannya makan siang untuk dirinya dan juga Delia
Hampir 30 menit makanan yang di pesan Rey baru tiba dan Rey mencoba membangunkan Delia
" Del... Delia... bangun ayo kita makan dari pagi kan kamu belum makan " kata Rey
Delia terusik ia mulai membuka mata nya
" makan yuk " ajak Rey
Delia mengangguk " aku cuci muka dulu " kata Delia lalu pergi ke kamar mandi
Sementara itu Rey menyiapkan makanan nya di meja makan
setelah dari kamar mandi Delia duduk di meja makan dan mereka makan bersama
" mas... " panggil Delia
" ya "
" sebenarnya Arumi itu siapa nya kamu? Aku lihat tadi kamu panik banget waktu denger mobilnya bermasalah " tanya Delia
" hah... Mmm... Aku ga panik, cuma kasihan aja karena dia bilang disana sepi dan ga ada orang, sedangkan dia kan perempuan " kata Rey
" tapi aku lihat nya kamu panik, kaya orang yang mengkhawatirkan seseorang yang ia sayang " kata Delia
" uhuk uhuk " Rey tersedak
" eh mas, pelan-pelan dong makan nya " kata Delia menyodorkan air minum pada Rey
" udah selesai kan makan nya, ga baik makan sambil ngomong aku sampai tersedak " kata Rey
tanpa mendapat pengakuan apapun dari Rey akhirnya mereka makan hingga habis