Dean Benicio dan Janella Winkler adalah sepasang suami istri yang saling mencintai.
Karena sebuah penyerangan, Jane yang tengah hamil besar harus berpisah dengan Dean. Tak lama kemudian sebuah kabar membuat Jane hampir kehilangan anak-anak yang dikandungnya. Dean dikabarkan meninggal, Rex sang asisten pribadi pun juga tidak kabarnya.
5 tahun berlalu, Jane bersama anak kembarnya datang kembali ke kota tempatnya dulu tinggal. Jane ingin mengenalkan kenangan Dean kepada Ethan dan Emma.
Tapi saat sedang berada di taman, Jane melihat Dean yang sang duduk di sana. Jane menggandeng kedua anak kembarnya berlari menghampiri Dean. Jane langsung memeluk Dean tapi sebuah kalimat membuat Jane tersentak.
" Kamu siapa?"
Bukan hanya itu yang membuat Jane terkejut, datangnya seorang wanita dan anak kecil yang memanggil ayah pada Dean semakin membuat Jane bingung.
" Jika itu adalah Daddy kita maka tidak ada yang boleh memanggilnya ayah," ucap Emma dan Ethan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Kembar 14
Hari-hari selanjutnya, Jane terus melakukan pekerjaannya di perusahaan dan juga di laboratorium miliknya. Sebuah rencana yang sudah ia susun dengan matang akan dia wujudkan selama kurang lebih 2 Minggu. Ya. Ia hanya membutuhkan waktu 2 minggu untuk menghasilkan semua jenis racun yang dia inginkan.
Sedangkan Rex, dia masih berada di rumah sakit. Pria itu lambat laun mulai kembali sehat dalam masa pemulihan setelah operasi. Saat ini Rex sedang dibantu oleh Olinda sedang mencukur kumis dan jambang nya. Olinda juga memotong rambut Rex yang sudah lumayan panjang.
Kini tampilan Rex sudah kembali seperti sedia kala. Olinda tersenyum senang, ia bisa melihat lagi Rex kembali adalah sebuah berkat yang luar biasa dalam hidupnya.
Rex mengapa wajah Olinda dengan seksama. Entah apa yang dirasakan oleh Rex, tapi tiba-tiba air mata merembes ke pipi nya. Olinda mengusap air mata yang terlanjur jatuh ke pipi sang kekasih. Tapi Rex malah semakin tergugu.
" Maaf, maafkan aku. Maafkan aku yang tidak bisa melindungi Tuan Dean. Aku sungguh tidak menyangka Tuan sudah tidak ada lagi di dunia ini. Olind, maafkan aku," ucap Rex sambil terisak.
Dadanya sungguh sesak, kejadian 5 tahun lalu itu seperti baru kemarin dia mengalaminya. Masih ingat dalam ingatannya saat Dean mendorong dirinya keluar dari reruntuhan. Tapi nahas, ledakan susulan terjadi dan membuat rumah itu terbakar habis.
Setelah kejadian itu Rex ditolong oleh seseorang yang melintas dan dibawa ke rumah sakit. Tak lama kabar kematian Dean tersiar. Rex merasa sangat terpukul. Bahkan ia tidak berani mencari Jane dan Olinda, meskipun ia tahu bahwa kedua wanita itu juga menunggunya kembali. Namun, dia tentu tidak bisa pulang tanpa Dean bersamanya.
" Semua adalah takdir Kak Rex, dan bahkan pertemuan kita kali ini pun juga takdir. Apa Kak Rex tahu, gadis kecil yang menemukan Kakak di jalan itu siapa? Dia adalah Emma, putri dari Kak Dean," jelas Olinda.
Mata Rex membulat saat mengetahui hal tersebut. Ada rasa terkejut tapi ada rasa syukur dalam hatinya. Ia bersyukur anak Dean selamat. Dengan begitu berarti Jane juga selamat dan hidup dengan baik.
" Lalu dimana Nyonya dan Nona Muda berada?"
" Di rumah kita yang dulu Kak. Rumah yang sudah hancur itu oleh Kak Jane kembali dibangun. Dan sama persis dengan rumah kita yang sebelum terbakar."
Rex kembali menangis, sepertinya nyonyanya masih begitu mencintai sang Tuan. Olinda juga menjelaskan keadaan Jane selama 5 tahun ini. Rex terkejut bahwa Jane sempat mengalami depresi.
" Tadinya aku tidak mau mengatakan ini, tapi sepertinya tetap harus ku sampaikan. Saat pertama kali kita kembali ke sini, Kak Jane melihat Kak Dean di taman yang biasa mereka datangi. Tapi ... ."
" Tapi apa Lind?" potong Rex cepat. Ia tidak sabar dengan ucapan Olinda selanjutnya.
" Tapi katanya Kak Dean tidak mengenali Kak Jane. Kami sedang menyelidikinya tapi belum ada titik temu." Olinda mengatakan mengenai Jane yang bertemu dengan Jane. Rex juga harus tahu tentang hal tersebut.
Rex terdiam, ia berpikir sebuah kemungkinan. Jika itu benar-benar adalah Dean Benicio maka ia bernafas lega. Kemungkinan sekecil apapun akan ia cari.
" Setelah aku keluar aku akan menyelidikinya dengan sungguh-sungguh. Tunggu saja, jika benar itu Tuan Dean maka aku akan membawanya kembali."
Olinda langsung memeluk Rex, dia suka saat sang kekasih kembali bersemangat seperti itu. Dan jika Rex bergerak maka sebuah kemungkinan akan bisa menjadi sebuah peluang besar.
Rex paling memahami Dean. Dari cara kerja Dean bahkan taktik apa yang dilakukan Dean ia tahu semuanya. Dan siapa tahu dengan ingatan kejadian sebelum dan selama penyerangan dapat menjadikan petunjuk untuk menemukan keberadaan Dean yang sebenarnya.
Sekecil harapan tidak akan mereka lewatkan karena harapan itu bisa saja jadi kenyataan. Apalagi saat Jane merasa bahwa pria yang ia temui adalah benar Dean dan bukan hanya sekedar orang yang mirip saja.
Hati Jane tentu tidak bisa ditipu, ia bisa merasakan sosok Dean yang sebenarnya. Meskipun saat itu Dean berkata tidak mengenali Jane yang jelas berdiri dan menggenggam tangannya.
" Tunggu saya Tuan Dean, aku akan membawa Tuan kembali ke keluarga Tuan. aku akan menebus kesalahanku waktu itu."
Rex membulatkan tekadnya, ia merasa sangat bersalah karena menurutnya, Dean kehilangan nyawa karena menyelamatkannya. Semangat yang pernah hilang dari diri Rex kini kembali.
TBC
ilang ingatan dll
semoga sukses selalu