Dalam usaha menghidupkan kembali kota Happiness yang porak-poranda akibat badai dahsyat, David Booker mengusulkan agar mereka mengundang para wanita. Akhirnya dipasangkan iklan di surat kabar. Tak disangka, responsnya luar biasa. Deretan mobil yang melaju menuju kota Happiness membuat David benar-benar kaget, hingga ia terjatuh dari menara. Untung saja salah seorang pendatang itu dokter, Dokter Kendall Jenner yang manis dan menawan...
Namun, David gagal memberikan kesan pertama yang baik kepada Kendall, satu-satunya dokter yang kini mereka miliki di kota itu.
Mampukah David meluluhkan hati dan meyakinkan Kendall agar tetap tinggal di Happiness...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
David tersenyum dan, bertambah tampan.
Alasan kenapa David mengajaknya itu tidak penting, batin Kendall sambil berjalan ke lantai bawah. Selama beberapa jam ke depan ia akan berpura-pura David telah melihat sesuatu yang tidak pernah dilihat pria lain dalam dirinya.
"Siap?" tanya David
"Yeah," jawab Kendall
----------------
David menyadari keberadaan wanita ramping yang berjalan di sampingnya dan coba membayangkan bagaimana tempat ini di mata wanita itu. Malam itu khas malam Utara yang indah, di warnai bau rumput yang habis di potong dan dengung serangga.
Dokter Jenner bersin, lalu memukul sesuatu di leher.
David mengernyit. "Semoga Tuhan memberkati." Lalu mengambil sapu tangan bersih di saku celana, memberikannya kepada Kendall.
"Terima kasih," ucap Kendall, lalu menyeka hidung.
"Kenapa orang-orang Utara mengatakan hal seperti itu?"
"Mengatakan apa?"
"Semoga Tuhan memberkati, setelah ada yang bersin."
David tertawa. "Memangnya itu budaya Utara?"
Lalu ia mengangkat bahu. "Aku tidak pernah memikirkannya. Bukan bermaksud menyinggungmu."
"Kau tidak membuatku tersinggung. Aku hanya penasaran betapa berbedanya orang-orang, dan betapa berbedanya kebiasaan di setiap negara."
Kendall terlihat menjaga jarak. Bu Dokter Kecil terdengar... kesepian. "Kau punya keluarga di Denville?"
"Tidak."
"Di negara bagian lain?"
"Tidak."
Yatim piatu, batin David. "Maaf."
"Bukan salahmu," gumam Kendall. "Aku anak tunggal. Ayahku meninggal saat aku masih kecil dan ibuku menyusul saat aku SMA. Tapi dulu aku di sayang."
Dada David sesak. Wanita ini berjuang melewati semuanya sendiri, mengagumkan. "Meskipun aku dan kakakku sering berkelahi, aku tidak bisa membayangkan dunia tanpa kehadirannya."
"Kalian beruntung saling memiliki. Orangtua kalian masih hidup?"
"Dad sudah lama meninggal. Tapi Mom masih segar bugar, ia tinggal bersama saudaranya."
"Kalian tumbuh besar di sana?"
David berhenti dan mengerjap menatap Kendall dalam keremangan. "Kau tidak tahu?"
"Tahu apa?"
"Happiness tempat aku dan kakakku tumbuh besar. Badai menghancurkan kota ini sepuluh tahun yang lalu."
Sinar bulan menerangi wajah Kendall tepat saat matanya melebar. "Karena itukah kalian membangun kembali kota ini. Tempat ini... rumah kalian."
Ada sesuatu dalam nada suara Kendall, Ia terdengar kagum... dan nyaris iri. Tenggorokkan David tercekat, "Be..benar."
"Aku memutuskan untuk ikut dengan kelompok yang datang pada saat-saat terakhir. Kurasa tidak sempat membaca seluruh informasinya."
Dokter Jenner tidak kelihatan seperti tipe wanita yang suka membuat keputusan pada saat-saat terakhir. Pasti ada yang mendorongnya melakukan itu. Kehilangan pekerjaan, rumah yang disita, atau perpisahan yang menyakitkan?
Dulu aku dicintai.
Kepergian yang buru-buru juga menjelaskan kenapa banyakan wanita datang dengan koper dan seabreg barang pribadi, sedangkan Dokter Jenner datang dengan hanya dua koper kecil. Beruntunglah ia, karena Kendall lebih mementingkan membawa mesin rontgen portable daripada koper ekstra berisi sepatu hak tinggi.
Wanita itu tidak seperti tipe yang memiliki selemari penuh sepatu hak tinggi.
David merapatkan bibir. Jadi Kendall bukan tipenya sama sekali. Ia suka hal-hal berbau wanita, hak tinggi, stoking jala, belahan dada, rambut panjang, parfum, kuku yang dicat, perhiasan...
"Bahan yang di pakai untuk membangun asrama diambil dari reruntuhan bekas badai?"
Pertanyaan Kendall membuyarkan lamunan David. "Benar. Kami ingin membangun ekonomi kota ini dari daur ulang. Masih banyak tumpukan reruntuhan di gunung ini, dan kami berencana menyelamatkan sebanyak yang kami bisa."
Kendall tidak menjawab, seperti sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Jalan setapak ini dilapisi tatal karet dari ban daur ulang," tambah David, tiba-tiba merasakan dorongan untuk membuat wanita itu terkesan. "Lampu di sepanjang jalan ini bertenaga matahari. Dan jalan yang kaulewati itu diaspal dengan bahan daur ulang. Memuaskan rasanya membangun kembali kota ini menggunakan kepingan sejarahnya."
David langsung mengerem, tak bermaksud agar jadi puitis. Dokter Jenner menanggapi dengan sopan, tapi David merasa wanita itu bosan. Lalu ia sadar mungkin dokter itu tidak terlalu peduli pada rencana besarnya bagi kota Happiness, karena ia merencanakan untuk pergi besok pagi.
Mereka tiba di puncak tanjakan yang kiri kanannya ditumbuhi pepohonan dan padang rumput membentang di depan mereka. Dulu banyak bangunan-bangunan berdiri di sana. Badai ekstrem sudah meratakan tempat ini dengan begitu dahsyat.
Pesta barbekyu diadakan di tempat sebesar lapangan sepakbola yang dikelilingi obor. Barisan meja dan bangku kayu membentang dari ujung ke ujung. Panggangan raksasa yang mengepulkan asap terletak di salah satu sisi menguarkan aroma daging yang menggiurkan. Musik country terdengar dari sepasang pengeras suara. Semua yang dibutuhkan untuk pesta tersedia.
Pria Happiness yang menang jumlah dua berbanding satu, berdiri di satu sisi dan berembuk seolah sedang merencanakan misi rahasia. Dan wanita berkumpul di sisi yang berlawanan, seolah berusaha memutuskan apakah akan memberi perlawanan.
Para wanita itu tampak tidak senang, dan dari bahasa tubuh pemimpin mereka sepertinya sedang memberitahukan alasannya kepada Harry.
Tapi, betapa seksinya tubuh Hailey Baldwin. Dia berdiri sambil menggendong si anjing kecil dengan sebelah tangan dan menjelaskan dengan tangan yang satu lagi. Tungkai kecoklatannya tampak jenjang menggiurkan. David sempat menatap, tapi lalu mengingatkan diri bahwa bersikap ramah kepada Bu Dokter Kecil adalah demi kebaikan yang lebih besar. Militer sudah mengajarinya untuk mengorbankan diri.
"Ayo kita mulai berpesta," teriak David memotong.
Ekspresi Hailey melunak. "David... kau datang juga."
"Di bawah pengawasan dokter," sahut David, membungkuk kepada Dokter Jenner, yang tertinggal.
Hailey menatap Dokter Jenner dengan curiga, lalu kembali mengalihkan perhatian pada Harry. "Jadi... apa yang akan kalian lakukan?"
"Kita menghadapi beberapa masalah," Harry memberitahu David.
David nyaris kasihan kepada kakaknya, Harry benar-benar payah bila berurusan dengan wanita. "Misalnya?"
"Misalnya wanita digigiti nyamuk," sahut Hailey sambil menggeleng-geleng, wanita itu terbiasa keinginannya dipenuhi.
"Harry akan menyiapkan semprotan serangga," ucap David. "Kalian lihat? Masalah terpecahkan. Ayo kencangkan musik dan suruh semua orang berdansa."
Hidung cantik Hailey mengernyit. "Kami tidak suka musik ini."
Senyum David lenyap. "Kalian tidak suka musik country?" Ia tertegun. Ini bisa jadi masalah. Tapi ia berusaha agar tetap riang.
Hailey mengacungkan iPod-nya. "Ada alat yang bisa memainkan ini dalam sound system kalian? Aku punya koleksi lagu-lagu Lady Gaga."
"Harry akan memeriksanya untukmu," David menenangkan wanita itu. "Aku tahu semua orang pasti lapar, tunggu saja sampai kalian mencicipi iga buatan Master King."
Hailey melipat lengan panjangnya yang indah, tanpa disengaja menonjolkan belahan dada. "Kuharap kalian juga punya sesuatu di panggangan selain daging. Setidaknya separuh dari kami vegetarian."
Harry memandangnya dengan tatapan yang seolah berkata, "Nah, sekarang bagaimana?"
David menatap langit, beberapa detik kemudian, hujan turun dengan lebat memadamkan obor dan membuat para wanita berlari mencari tempat teduh sambil menjerit, terpeleset dan tergelincir di lumpur yang segera terbentuk bila air bertemu dengan tanah merah.
Sebuah tangan mungil menyentuh lengannya. David menoleh dan mendapati Dokter Jenner berdiri di sebelahnya, basah kuyup. "Mari kubantu kembali ke jalan setapak!" teriaknya mengalahkan suara hujan.
David terpaku dan lidahnya kelu. Mata coklat Kendall terlihat lebih besar di wajahnya yang bertulang bagus. Kemeja putihnya jadi tembus pandang, menonjolkan lekukan rampingnya. Bu Dokter Kecil ternyata... seksi.
...****************...
kendall udah balik ga usah buru2 juga 😅
Beneran End ya K Devoy🥺Semoga sukses dgn karirnya d Real,sehat sllu dan jgn lupa tengok2 rumah halu kita ya kk,love youuu k dev😘😘😘
hayuu David bilang I lope yu atuuuh meuni susyaaah...
eta baju d kamanakeun atuuh,pasti d alungkeun kamana karep🤦♀️🤣🤣🤣
kuy semangat nyatakan cinta David,hanya itu yg bisa membuat Kendall menetap d happinese....
Cara kayanya orang yg sama,dy mantan Harry yaa??
knpa Cara sampe pergi dan meninggalkan Harry?
kabooooor🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️🚴♀️
Terima kasih banyak untuk karyanya, semoga akan hadir karya² yang baru. Semangat berkarya dan semoga sukses selalu ❤❤