NovelToon NovelToon
Suamiku Autis

Suamiku Autis

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

Takdir hidup memang pilihan, lalu bagaimana kalau takdir itu yang memilihmu?

"Disaat takdir sudah memilih mu, aku sudah siap dengan segala resikonya!"

Bekerja sebagai pengasuh anak berkebutuhan khusus, membuat Mia harus memiliki jiwa penyabar yang amat besar.

Bagaimana reaksi Mia, saat anak yang diasuhnya ternyata pria berusia 25 tahun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SA BAB 14 Artinya Miliku

Mia memijat kedua kaki dan pelipisnya. Seharian ini Mia merasa lelah jiwa dan raga, setelah menyelesaikan pembahasan tentang calon istri dengan Januar, kini Mia tengah berdamai dengan rasa lelahnya.

Mia menyandarkan punggungnya di sisi tempat tidur Januar, memperhatikan Januar yang tengah bermain rubik sembari berbaring di atas karpet bulu.

Ingin rasanya Mia memejamkan kedua matanya sejenak, tapi rasanya tidak mungkin- tanggung jawab yang ada di pundaknya membuat Mia harus kuat dan tidak boleh lengah.

"Mia?"

Mia yang tengah membuka kedua matanya lebar, menghalau rasa kantuk- perlahan menggulirkan kepalanya. Malas, lelah dan mengantuk, ketiganya tengah mendominasi nya saat ini.

"Iya," sahutnya sabar.

Jujur, kalau di bandingkan mengurus bayi- jadi pengasuh Januar berkali kali lipat lebih melelahkan dan menegangkan.

"Mia tahu enggak-,"

"Enggak!" Mia menyela cepat, membuat Januar berdecak pelan.

"Janu belum selesai ngomong, Mia jangan kayak gitu!"

Mia terkekeh mendengar protesan anak asuhnya. Bahkan rasa kantuk dan lelahnya seketika hilang, saat melihat wajah masam Januar. Mia menggeser tubuhnya perlahan, mendekat pada Januar- menekuk kedua kakinya dan bertopang dagu.

"Oke, Mia enggak bakalan kayak gitu lagi!"

"Janji!" Januar mengulurkan kelingkingnya pada Mia.

"Janji!" sambut sang gadis.

Januar tersenyum tipis, pria itu kembali memainkan rubik nya dengan lincah. Bahkan Mia yang melihatnya sampai merasa pusing, berkunang-kunang karena merasa pusing.

"Mia,"

Mia mengernyitkan dahi mendengar Januar memanggil namanya, Mia membuka mulutnya hendak menyahut- seketika urung kala mendengar Januar melanjutkan ucapannya.

"Dalam bahasa latin artinya milikku."

Tubuh Mia menegang, kedua matanya berkedip lambat saat melihat Januar menoleh dan tersenyum tipis padanya. Tubuhnya membatu, wajahnya bersemu merah- kenapa dirinya menjadi malu malu seperti ini. Hanya karena Januar menggombalinya, bahkan Mia yakin kalau Januar tidak tahu apa itu menggombal.

"Janu pernah belajar bahasa itu waktu sekolah di SLB. Tapi enggak lama, soalnya Mama mindahin Janu buat sekolah di rumah. Kata Mama, kalau sekolahnya di rumah- enggak bakalan ada yang jahatin Janu."

Januar berujar tanpa di minta, sekilas Mia dapat merasakan kesedihan dari nada bicaranya. Mia yakin kalau sebenarnya Januar ingin sekali berinteraksi dengan orang lain yang menjadi teman sekolahnya- dulu, bukan hanya dengan dokter yang menangani pengobatan serta terapinya.

"Emm- gimana kalau Janu belajarnya sama Mia aja!"

Usul yang bagus!

Mia mengembangkan senyum, dia berharap Januar setuju. Mungkin Sang Tuan Muda ingin kembali merasakan masa masa sekolahnya.

"Besok aja, Janu ngantuk. Mia usapin Janu ya, Mia jangan pergi!" gumamnya kecil.

Bahkan Januar masih memainkan rubik nya saat terpejam. Usapan yang di lakukan Mia di kepalanya, membuat rasa kantuknya semakin menyerang. Januar terlelap dalam belaian sang pengasuh, belaian sayang penuh perhatian seorang pengasuh pada anak asuhnya.

Bahkan sepertinya Mia juga tertular oleh Januar. Kedua matanya kembali tidak dapat di ajak kompromi, Mia sesekali terperanjat sendiri. Gadis itu menguap besar, sebelum dirinya memutuskan untuk menelungkup kan wajahnya di tangannya yang bertumpu di lutut- sedangkan satu tangannya lagi mengusap lembut kepala Januar.

Perlahan kesadaran Mia menipis, sampai akhirnya Mia di kalahkan oleh rasa kantuknya sendiri. Gadis itu terpejam, posisi tubuhnya yang hanya membungkuk- membuat Almia akan merasakan sakit di area punggung hingga pinggangnya.

Sang pengasuh ikut terlelap, saat anak yang di asuhnya tertidur. Keduanya bahkan tidak terlihat seperti pengasuh dan bayinya, tapi terlihat seperti teman dekat. Mia perlahan menjadi teman keluh kesah Januar, dan begitu pun sebaliknya.

MIA YANG ARTINYA MILIKU😘😘

1
Greiche Dian
😅😆😆😆😆
Greiche Dian
bwahahahahaha somplaaaaaaakkkk
bunda DF 💞
luar biasa,, seruu lucuu n ringan bgt konfliknya
Karo Karo
karyamu bagus Thor teruskan semngat
dwi'x
Luar biasa
Adira
ini apa/Facepalm/
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Soeryono Tangerang
lucu..ha....ha
Soeryono Tangerang
kenapa usia tidak di tanyakan sebelum tanda tangan konþrak itu yg jàdi pertanyaan/Drool/
🌹🪴eiv🪴🌹
aku nangis lho 🤧
🌹🪴eiv🪴🌹
pantesan udah nggak perpanjang kontrak sama grup idol itu 😁
jadi pengasuh malah 🤗
Anna Nurjati
Alhamdulillah Thor... novelnya bagus!kocak abis,AQ ampe gk berhenti ketawa.Semangat dan sukses selalu,...
juwita
orok badot🤣🤣🤣
juwita
pintar si jul. lgsg gas keun. emg bener udh ada bw keluarga secara tak sengaja 🤣🤣
juwita
sok sia ararateul atuh bulan madu di kebon eurih mah atuh janu🤣🤣🤣
juwita
si Mia gegabah g di lihat dl umurnya brapa yg di asuh. dia kira anak balita ternyata baby Huy yg di asuh🤣🤣
Siti Nina
oke ceritanya kocak 👍👍👍
Siti Nina
Bengek ngakak abis /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
fitra andriyani
arsita kok gitu sih
fitra andriyani
arsita setres
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!