Disarankan Baca dulu SUGAR BABY OM POLISI!!!!
Agar tahu dan Ceritanya Nyambung gengs🤭
Jangan mencari Nilai Kehidupan di sini... Karena semua Karya saya hanya hiburan semata bukan untuk mendongkrak nilai kehidupan.
Tidak Suka silahkan SKIIP....!!!
Apa jadinya jika seorang prajurit TNI bersatu dengan seorang mafia???
Biasanya para mafia itu adalah buronan para anggota polisi tapi kali ini beda. Seorang prajurit yang selalu melindungi seorang mafia.
Protagonis pria :Al Naru Rayen Bagaskara usia 26 tahun
Protagonis wanita :Sherly P Murat usia 24 tahun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Tak Di Undang
"Shiit... " Upat Sherly kasar sambil membanting pintu kamarnya. Ia merutuki kebodohannya sendiri yang bisa bisanya berpenampilan seperti itu di hadapan Al.
Bahkan pria itu dengan santainya memperhatikan seluruh tubuhnya. Sherly terus mengupat sambil mengganti pakaian nya. Dengan pakaian yang biasa menutup tubuhnya selama ini. Tapi bedanya saat ini Sherly hanya memaki piyama tidur yang berlengan panjang lengkap dengan setelan celananya yang sedikit longgar. Tak lupa juga ia kembali memasang hijab serta cadar nya.
Setelah menarik nafasnya panjang. Dan menghembuskan nya secara perlahan. Sherly kembali membuka pintu kamarnya. Tapi ia tidak menemukan Al lagi di ruang tamu.
Sherly mengedarkan pandangan nya. Mencari sosok pria kurangajar itu. Dan yang dicari malah sedang berada di dapur miliknya.
"Hei... Sopan sekali anda bertamu kerumah orang".Cibir Sherly seraya melangkah kearah dapur. Bahkan Sherly sangat dibuat emosi malam ini oleh kelakuan pria itu.
" Aku hanya membantu untuk menyiapkan makan malammu saja Dokter Sherly".Sahut Al acuh. Malah ia nampak santai dengan tak tahu malunya.
"Maaf saya tidak bisa makan sembarangan. Dan saya hanya akan makan jika makanan itu dari tangan orang kepercayaan saya saja".Sherly pun nampak serius saat mengucapkan kata itu.
Al menghela nafasnya. Lalu setelah ia selesai menaruh semua lauk dalam mangkuk dan menyiapkan piring lengkap dengan sendok dan garpunya.Lalu Al berjalan menghampiri Sherly yang berdiri di depan meja bar.
" Makanan itu masih ori belum aku beri racun sama sekali. Jadi, anda bisa memakannya Bu Dokter! ".Ucap Al sambil berjalan ingin meninggalkan Dokter cantik itu.
" Hei, tunggu..!!!".Teriak Sherly sebelum Al melangkah meninggalkan nya dari dapur. Al pun berhenti tepat di samping tembok pembatas antara ruang tamu dan juga dapur. Lalu Al menoleh tanpa ingin bertanya.
"Aku tidak bisa makan kalau makanan nya belum dicobain dulu. Jadi, mana aku tahu itu ada racun nya atau tidak".Seru Sherly sambil meraih satu sendok. Lalu ia sodorkan pada Al.
Al menatap nya untuk meyakinkan apa gadis itu benar atau hanya ingin mengerjai nya saja. Tapi setelah ia memastikan jika mata gadis itu terlihat memohon. Al pun langsung mengambil sendok yang di sodorkan oleh Sherly.
"Ribet sekali hidup anda ini dokter".Cibir Al seraya mulai menyendok makanan yang ada di meja bar.
" Kalau makan itu duduk!!!. Tidak boleh sambil berdiri".Ucap Sherly sambil menarik salah satu kursi meja bar.
Al pun hanya melirik tanpa ingin protes. Karena benar apa yang dikatakan oleh gadis itu. Jika makan itu tidak boleh sambil berdiri.
Sherly pun nampak terus memperhatikan Al. Tapi, ketika Al ingin memakan makanan yang sudah ia sendok tadi. Sherly langsung menahan sendok Al.
"Stop!!. Jangan dimakan! ".Seru Sherly sambil menahan sendok ditangan Al dengan jarak ke mulut yang hampir masuk.
Al pun nampak bingung dengan tingkah gadis itu. Apalagi ketika Sherly mulai mencium bau masakan itu satu persatu.
" Darimana anda dapatkan makanan ini tadi??? ".Tanya Sherly sambil menatap wajah Al.
" Bukankah dia kurir langganan bu Dokter ".Sahut Al jujur karena itulah yang ia dengar dari mulut sang kurir tadi.
Sherly pun langsung meninggalkan dapur dan langsung masuk kedalam kamarnya kembali. Membuat Al menjadi bingung karena gadis itu bersikap aneh.
Ketika Sherly sedang berada di dalam kamarnya. Tiba tiba bel apartemen Sherly berbunyi kembali. Al yang yang masih bingung dengan perubahan sikap Sherly dan masih berdiri di ruangan tengah. Kini melangkah menuju arah pintu apartemen itu.
"Jangan dibuka!!! ".Suara lembut penuh penekanan itu membuat Al kembali menghentikan langkahnya.
" Kenapa???. Bukankah ada tamu yang datang".Al semakin bingung saja. Apalagi Sherly pun sudah mengganti pakaian nya dengan jeans warna hitam serta jaket kulit serta tunik yang sedikit longgar. Tapi hijab dan juga cadar nya masih tetap menepel diwajah cantiknya itu.
"Mereka tamu yang tidak di undang".Jawab Sherly seraya mulai menyiapkan pistolnya.
Terang saja Al membulatkan matanya ketika melihat Sherly dengan cekatan dan dengan lincah nya memasukkan peluru kedalam pistol.
" Darimana kau dapatkan senjata itu??? ".Tanya Al mulai was was.
" Itu tidak penting. Sekarang lebih baik pikirkan cara bagaimana kita keluar dari tempat ini!!!. Karena sebentar lagi mereka semua pasti akan membobol pintu itu".Jawab Sherly sambil melirik kearah pintu masuknya.
Meskipun banyak pertanyaan yang kini menumpuk di otaknya. Tapi, Al tidak langsung bertanya, ia malah mulai memikirkan cara untuk membantu sang dokter itu bisa keluar dengan selamat.
"Aku akan membuka pintu itu dan setelah mereka lengah kau bisa lari!!! ".Ucap Al setelah ia melihat dari layar monitor jika di depan pintu hanya ada dua orang pria yang nampak asing.
Baru jadi direktur aja sombong...