NovelToon NovelToon
My Poor Husband

My Poor Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:31.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Tiba-tiba saja nenek menyuruhku menikah dengan pria kurang mapan. Aku adalah seorang wanita yang memiliki karier mapan!! Apa yang harus aku lakukan? Kenapa nenek memilih laki-laki dibawah standarku? Apa sebenarnya tujuan nenek?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 13 - Seranjang Lagi

“Mas anterin aku ke rumah nenek ya. Sudah hampir seminggu

belum ketemu nenek.”

“Mau malam mingguan disana Dek?”

“Gak malam mingguan aja, maunya nginep disana juga.” Tia

menjawb sembari mengepak beberapa barang untuk persiapan nginep diruma nenek.

“Mas ikut nginap juga ya??”

“Haa?? Gak usah. Cukup anterin aku saja.”

“Ya udah deh kalo gitu.” Rizal berjalan gontai ke motor

bututnya.

Di Rumah Nenek

Ting…Tong… Ting…Tong…

“Siapa ya??”

“Tiaaaaaa neeeeekk….”

“Oalah kamu toh Ndu…” Nenek membuka pintu dan Tia langsung

menghambur ke pelukan neneknya.

“Neeeeeekkk…… Tiaaaa kangeeeennn…”

“Duhhh…Duhhh…Duhhh.. sudah punya suami kok masih aja

manjanya gak hilang-hilang…” Nenek membalas pelukan Tia sambil

menepuk-nepuk  pundaknya. Kemudian nenek

memeluk Rizal.

“Piye kabarmu Le?? Arek iki gak nyusahno kan??” (-Bagaimana

kabarmu Nak, anak ini tidak menyusahkanmu kan??-)

“Mboten Mbah…” (-Tidak Nek-)

Nenek menarik tangan keduanya untuk masuk ke dalam rumah.

“Ayo-ayo masuk… Nenek kangen dengan kalian berdua. Nginep

kan?” Tanya nenek pada keduanya.

“Iya nek, Tia nginep. Tapi Mas Rizal harus pulang karena ada

urusan.” Tia cepat-cepat menjawab.

“Lho sayang sekali kalau gak nginap. Padahal mau nenek

masakin makanan lezat.”

“Eh… urusannya tidak begitu penting kok nek. Masih bisa saya

tunda.”

“Beneran bisa ditunda?? Kalau begitu, Nak Rizal nginep

dirumah Nenek ya?”

“Dengan senang hati Nek…” Rizal ngeloyor membuntuti nenek.

Dia takut dengan tatapan mata membunuh yang sedang memperhatikannya.

Dari awal dirinya sudah tidak mengizinkannya untuk menginap, tapi ternyata dia malah mengambil

kesempatan yang diberikan nenek. Dia tahu nenek mendukungnya. Dasar laki-laki

licik. Tia sedikit menyesal telah memperayai suaminya itu. Jangan harap nanti

malam aku memperlakukanmu dengan baik!! Pikir Tia.

Malam semakin larut, ditengah keasyikan mereka nonton tv

nenek berpamitan untuk tidur terlebih dulu.

“Nenek tidur dulu ya… Kalian yang rukun. Ndu, kamu harus

memperlakukan Nak Rizal dengan baik.” Nenek memperingatkan cucunya.

“Iya Nek… Selamat tidur Nek…” Tia mengecup pipi nenek.

Sepeninggal nenek, hanya tinggal mereka berdua diruang tv tersebut. Tia mulai

menatap Rizal dengan tatapan gusar.

“Tadi kan aku udah bilang, kamu gak usah ikut nginep. Kenapa

ikut nginep segala?!!”

“Ya kan gak enak Dek, nenek udah nyiapin makanan enak. Gak

mungkin untuk ditolak kan?”

“Pinter banget cari alasan. Mau cari-cari kesempatan?? Udah

lupa sama perjanjian??”

“Gak kok Dek.” Rizal menjawab sembari menunduk, berpura-pura

menyesal.

“Gak usah pura-pura menyesal. Awas saja kalo nanti

macam-macam ya. Liat aja akibatnya!” dengan nada mengancam Tia menandaskan

kata-katanya.

Jam menunjukkan pukul sebelas malam ketika mereka memutuskan

untuk beristirahat. Tia mengatur tata letak kasurnya. Dia mengambil guling dan

beberapa bantal, kemudian meletakkannya di tengah-tengah tempat tidur.

“Aku sebelah sini, Kamu sebelah sana. Awas saja kalau sampai

melewati areaku ya!”

“Iya…iya, gak akan kok Dek.”

Kemudian mereka berdua tertidur dalam keadaan guling dan bantal

diitengah-tengah mereka. Rizal berusaha memejamkan matanya. Ingin rasanya dia

mengambil kesempatan itu dan menerkam Tia. Mereka berada di rumah nenek yang

akan selalu mendukungnya, jadi istrinya itu tidak mungkin bisa berbuat apa-apa.

Namun Rizal kembali mengingat perjanjian yang sudah ditanda-tanganinya.

Walaupun dia merasa perjanjian itu kekanak-kanakan dan tidak ada kekuatan

hukumnya, namun dia merasa perlu untuk mentaatinya setidaknya untuk menghormati

kemauan istrinya. Rizal pun tertidur.

Tak berapa lama kemudian, dia merasakan ada tangan yang

meraba-raba dadanya. Rizal membuka matanya dengan terkejut. Dia melihat tangan

Tia meraba-rabanya, kemudian memasukkan jari-jemari tangannya ke dalam bajunya.

“Apa maunya wanita ini?? Katanya tidak boleh ada kontak

fisik? Tapi kenapa wanita ini selalu menyentuhnya?” Pikir Rizal kesal. Tia

mulai menyusupkan kepalanya di dada Rizal dan mengendus-ngendus baunya.

Seolah-olah aliran darahnya langsung terpusat ke satu titik, Rizal langsung ON

FIRE.

1
mama ELA
aku AB apa bisa aku sumbangin darah ku
mama ELA
jadi keinget dulu waktu awal² hamil
mama ELA
kakak aku tinggal di perumahan ini
Siti solikah
bagus
Siti solikah
wah Rizal beneran jadi mantunya pak sutedjo
Siti solikah
kasihan juga sheyla tapi ya ga harus nabrak kan
Siti solikah
semoga lekas sembuh ya tia
Siti solikah
wah pak Sutedjo sudah selingkuh dari istri pertamanya
Siti solikah
pak Sutedjo sangat menyayangi rizal
Siti solikah
sheyla ga punya harga diri
Siti solikah
senangnya
Siti solikah
manisnya
Siti solikah
ayo Tia dia kak izalmu
Siti solikah
dasar sheyla Mak lampir ngamuk
Siti solikah
manisnya rizal
Siti solikah
novelnya sangat sangat sangat bagus dan menarik,baca berkali kali ga pernah bosan
Siti solikah
baca lagi thor
Siti solikah
akhirnya berhasil juga
Siti solikah
akhirnya tamat,aku sering baca novel ini
Siti solikah
ternyata benar tia anaknya pak sutedjo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!