NovelToon NovelToon
Legenda Zhu San

Legenda Zhu San

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno / Tamat
Popularitas:16.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Auraga

Ambisi tujuh Keluarga Bangsawan besar dan ternama, membuat kedamaian di Kekaisaran Liu, kini menjadi sebuah kenangan.

Rakyat pun menderita akibat ambisi ketujuh bangsawan yang bekerjasama dengan para pendekar dari dunia persilatan Aliran Hitam dan Aliran Netral.

Seorang Pemuda belasan tahun menjadi korban dari dua kelompok tersebut, membuatnya tidak bisa mengingat namanya karena dilemparkan hidup-hidup kedalam jurang yang sangat dalam.

Beruntungnya ia tercebur ke sungai di dasar jurang tersebut. Dan bertemu dengan Dua Jagoan nomor satu dari aliran hitam dan aliran putih dunia persilatan Liu yang keduanya telah lama menghilang.

Ia pun membuat kedua orang jagoan itu, terkejut saat mengetahui tubuhnya adalah Jenis Tubuh Yin Yang Sejati yang muncul seribu tahun sekali.

Mampukah pemuda tersebut mengembalikan kedamaian di kekaisaran Liu setelah ia mewarisi kekuatan kedua jagoan Nomor satu dari dua aliran yang berbeda itu? Siapakah Dia Sesungguhnya hingga dianiaya dan dilemparkan ke dalam Jurang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

013: Menolong Mu Dao

Beberapa waktu kemudian, terdengar suara pertarungan dari kamar yang tak jauh dari kamar yang Zhu San sewa.

Braaak …. Braaak

Kembali terdengar suara seperti jendela yang berbenturan dengan sesuatu. Suara pertarungan pun kembali terdengar dan kini berasal dari halaman belakang penginapan itu.

Zhu San segera bangkit dan meraih dua pedang pusakanya.

Ia pun melesat keluar melalui jendela belakang dan tiba di tepi halaman yang cukup terang oleh cahaya lentera di sepanjang koridor penginapan itu.

Terlihat olehnya dua orang sedang bertarung melawan tiga orang bertopeng yang memiliki kekuatan cukup tinggi.

Darimana asal tiga aura pembunuh yang Zhu San rasakan tadi, kini terjawab sudah. Tiga orang itu tidak lagi menyembunyikan aura membunuhnya dalam pertarungan itu.

“Tuan Mu Dao …!”

Salah satu dari dua pria yang dikeroyok itu, berteriak saat melihat satu pria lainnya, terpental oleh tendangan kuat lawannya.

Pria itu terlihat sangat panik saat melihat rekannya itu terpental dan jatuh beberapa meter dari tempatnya semula.

Sedangkan lawannya kembali memburu dengan pedang terhunus yang siap ditebaskan ke leher pria yang sepertinya seorang bangsawan itu.

TRAAAK

Pedang orang bertopeng itu patah menjadi dua saat sejengkal lagi akan menebas leher pria bangsawan itu.

Wajah dibalik topeng hitam terlihat sangat terkejut, matanya membelalak lebar ketika mendapati seorang pemuda telah berada diantara Ia dan Pria bangsawan itu.

Ia pun menjadi waspada karena tidak dapat melihat gerakan pedang yang bilahnya berwarna biru ditangan Pemuda yang kini tersenyum dingin padanya.

Zhu San yang tidak ingin ikut campur dalam permasalahan orang lain, hanya berniat untuk menonton pertarungan itu.

Namun saat salah satu pria itu berteriak memanggil rekannya yang bermarga Mu itu, Ia pun segera memutuskan ikut campur.

Dari Nyonya Sun Li, ia mengetahui bahwa Isteri Bangsawan Zhu Han yang disebut mirip dirinya itu, bernama Mu Rong.

Marga yang sama dengan marga pria yang akan terbunuh jika saja dirinya tidak ikut campur dengan melesat cepat lalu menahan laju pedang orang bertopeng itu.

Dua orang bertopeng lainnya, segera menarik diri dari pertarungannya dengan satu pria lainnya.

Sementara Pria yang berteriak memanggil rekannya itu segera melesat dan menolong Pria Bangsawan itu untuk berdiri.

Sementara puluhan orang segera saja berkumpul di sekitar halaman belakang kerena mendengar suara pertarungan itu.

Belasan orang segera berlarian mendekati dua orang itu seraya meneriakan nama pria bangsawan itu dengan memanggilnya Tuan Mu Dao.

Pria yang menolong bangsawan muda itu segera berteriak memarahi mereka dan memerintahkan untuk membantunya.

Sementara Zhu San sedang berhadapan dengan tiga orang bertopeng yang kini telah dikepung oleh belasan orang lain yang dikenali Zhu San sebagai penjaga penginapan tersebut.

“Bocah! Siapa kau dan mengapa kau ikut campur urusan Kami hah!”

Walau sudah terkepung, ketiga orang itu tidak terlihat gentar. Bahkan salah satu diantaranya, membentak Zhu San dengan keras seraya menghunuskan pedangnya ke wajah Zhu San.

Zhu San yang merasa sangat marah apabila ada seseorang yang menghunuskan senjata ke wajahnya, mengeratkan genggaman tangannya pada gagang Pedang Awan Biru.

“Turunkan pedangmu jika ingin hidup hingga esok hari!”

Zhu San berkata dingin dan menatap tajam kearah Pria bertopeng yang masih saja menghunuskan pedangnya.

Ia justru tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan pemuda yang terlihat berusia belasan tahun itu.

“Bocah … Kau sepertinya baru turun gunung jadi sombong sekali dengan kemampuanmu yang tidak seberapa itu. Hahahahaha.”

Tawa pria bertopeng yang menghunuskan pedang itu disambut oleh satu rekannya.

Sementara satu rekannya yang pedangnya telah patah oleh Zhu San, terdiam karena menyadari kekuatan pemuda itu.

TRAAAK

Zhu San hanya menyeringai sebelum akhirnya mematahkan pedang yang terhunus itu dengan tebasan yang kuat dan sangat cepat.

Tawa kedua pria bertopeng itu seketika terhenti, dengan mata melotot lebar dan tubuh yang bergetar.

Ketiga orang bertopeng itu, kini menyadari bahwa pemuda dihadapan mereka adalah seorang pendekar tingkat tinggi terlepas dari usianya yang masih belia.

Ketiganya ingin segera meninggalkan tempat itu, mengingat misi untuk menghabisi Mu Dao telah gagal.

Ketiganya segera bergerak dengan cepat meninggalkan tempat tersebut dengan Ilmu peringankan tubuh mereka.

“Pantas saja mereka terliha tenang walau sudah terkepung oleh puluhan orang. Ilmu Peringan tubuh mereka sangat tinggi.”

Zhu San sedang bimbang, apakah mengejar mereka atau tidak. Mengingat Ia tidak memiliki permasalahan dengan mereka.

Namun setelah berpikir sejenak, sesaat kemudian Ia segera melesat ke udara mengejar ketiga orang itu.

Dengan Teknik Fukai yang membuat tubuhnya melayang di udara bagai seekor burung, Zhu San berhasil menyusul ketiga pria bertopeng itu dengan cepat.

Ketiga Pria bertopeng itu telah berada di luar Tembok Kota dan berada di jalan setapak kearah selatan.

Ketiganya terkejut saat tiba-tiba Zhu San muncul dari udara dan menghadang mereka dengan pedang terhunus.

Dengan cepat, Zhu San menyerang seorang pria yang pedangnya telah patah itu dengan jurus Pedang Awan Birunya.

Serangan pertama dan kedua berhasil dihindari oleh Pria bertopeng itu.

Namun serangan ke tiga, membuatnya tidak bisa melihat hari esok sesuai dengan janji Zhu San kepadanya tadi.

Pria bertopeng yang sebelumnya menghina dan menghunuskan pedangnya ke wajah Zhu San itu, kini tewas dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya.

Dua orang yang tersisa menjadi ciut nyalinya melihat hal itu. namun untuk melarikan diri, mereka merasa hal itu tak ada gunanya.

Walau teknik peringan tubuh mereka sangat tinggi, kedatangan Zhu San yang tiba-tiba muncul dari udara, membuat teknik yang mereka miliki seperti tidak ada gunanya.

“Maafkan Kami Pendekar Muda, Kami tidak sengaja ingin menyinggung anda. Izinkanlah Kami pergi dari sini.”

Kedua pria bertopeng itu memilih berlutut dan memohon ampun kepada Zhu San demi menyelamatkan selembar nyawa mereka.

“Membiarkan kalian pergi? Kurasa tidak, mengingat apa yang akan kalian lakukan pada Pria Bangsawan itu.”

Zhu San bergerak dengan sangat cepat dengan teknik Peringan tubuh Raja Angin.

Sedetik kemudian, salah satu dari dua pria bertopeng yang tadi mentertawakan Zhu San, jatuh tersungkur dengan leher yang nyaris putus.

Hal itu membuat satu pria bertopeng lainnya, terlihat pasrah. Ia pun bersujud kepada Zhu San yang segera menotok punggungnya.

Pria bertopeng itu, tak bisa bergerak sedikit pun saat Zhu San meraih kerah jubahnya dan membawanya melayang di udara.

Zhu San segera turun di atas atap bangunan tempatnya menginap. Ia pun mendapati halaman belakang penginapan itu, kini telah ramai.

Terlihat puluhan prajurit berada di sana. Dan mereka segera bersiaga saat Zhu San melesat turun di hadapan Pria Bangsawan yang bernama Mu Dao.

“Pendekar Muda … Terimakasih telah menyelamatkan nyawaku.”

Bangsawan Mu Dao segera berkata demikian saat melihat para prajurit akan menghunuskan tombaknya ke arah Zhu San.

Dari apa yang Ia lihat sebelumnya, Ia mengetahui Jika Pendekar Muda yang meyelamatkan dirinya itu, akan marah jika ada senjata yang terhunus kearahnya.

Zhu San hanya tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya. Ia pun segera pamit untuk kembali ke ruangannya.

Namun langkah kakinya tertahan karena mendengar perkataan Pria Bertopeng yang sedang diinterogasi oleh komandan prajurit penjaga kota Wuchang.

*****

1
Rusdi Bintang
jadi malas lanjut baca novel ini melawan pendekar yg cuma bisa tenaga dalam aja kerepotan,padahal MC sudah punya energi Qi yg lebih murni tapi masih di bantu sama pendekar lain,author geblek👎
Rusdi Bintang
udah banyak cerita silat yg kubaca tapi ini yg paling tdk masuk akal..MC Spec pendekar dewa yg punya banyak elemen dan bisa kultivasi tapi malah khawatir dgn elemen petir..banyak belajar membaca komik kultivasi lagi thor jgn asal bikin komik🤣
daniel halim
MC nya parah
EDI FITRIANTO
seru
Nanang Ibrahim
wah malah salting nih xie han🤭🤭🤭🤭🤭
MustClean Steam Detailing
MC nya lemah n manja. Bukan tipikal pendegar hebat
Ambara Sugun
sudah lelah baca bertarung banyak omong /Determined/
El Gojali
Biasa
Indah Hidayat
makin tdk menarik, menjengkelkan ..sy stop baca. nyesal kalau akhirnya poligami otak sithor memang otak selakangan
Indah Hidayat
rahasia wanita2 bodoh yg mau dipoligami
Indah Hidayat
baru kali ini si mc selalu dipuji2 setinggi langit berksli2 yg buat muak...giliran berhdp dgn musuh spt org tolol.
Indah Hidayat
si mc lebay....gaya emosinya spt ceritra india.
Indah Hidayat
si dewi kematian terus meningkatkan ilmu dgn efektif, sdgkan si mc sibuk ramah tamah menikmati pujian dimana2....betul2 pecundang
Indah Hidayat
si mc memang eror kok
Indah Hidayat
nah bener kan si musuh tdk mati2....sampai bosan si thor nulis...baru dimatikan si dewi....miskin ide ceritra
Indah Hidayat
spy bisa ceritranya makin panjang maka si musuh pasti bisa kabur....ini ceitra kaya karet tarik ulur. tdk bermutu ceritranya. buat bosan
Indah Hidayat
si mc kurang percaya diri
Indah Hidayat
ini ceritra eror, org jahat tdk mati2, tapi org baik mudah mati
Pujianto Ajha
Luar biasa
Indah Hidayat
spt ceritra sinetron, nanti si kaisar kawin dgn dewi kematian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!