Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. racikannya rempah
tak terasa, matahari mulai meninggi. arela yang baru membeli beberapa bahan herbal dari pasar, kini mulai tersenyum ke arah herbal herbal itu. dan di depannya sudah ada alat yang akan ia gunakan untuk menghaluskan bahan-bahan tersebut.
tadi setelah dia keliling ruang bayangannya, dia menemukan beberapa daging Frozen yang ada di kulkas minimarket tersebut. akhirnya dia memutuskan untuk membuat hotspot ala-ala Cina.
dan dengan segera dia pun meracik segala sesuatunya. sehingga beberapa saat, aroma wangi langsung tercium dan menyebar keluar. Mario yang tampak masih sibuk di halaman yang telah dibersihkan itu langsung menoleh.
"ini aroma apa..? wangi sekali." kebetulan arela memasak di luar. karena terlalu heboh, dia tidak ingin mengganggu istirahat Darwin. makanya dia memilih untuk meracik bumbu-bumbu itu dan membuat hotspot di bawah pohon yang rindang.
Tak lama, Mario langsung melihat Maya keluar dari dalam kediaman dengan beberapa pakaian yang tampaknya ingin ia cuci. kemudian mengedarkan pandangannya keluar.
"Maya.. kamu juga mencium aroma wangi dari dalam..?" tanya Mario dengan penasaran.
"iya kak.. makanya aku keluar. tampaknya, ini adalah ulah nona." ujar Maya. mereka mulai celingak-celinguk, sesaat kemudian, mereka kembali melihat Darwin keluar dari dalam kediaman dengan langkah yang tertatih-tatih atau tersendat-sendat.
Mario yang melihat Darwin keluar dengan langkah yang gontai seperti itu langsung segera mendekatinya. kemudian langsung menjadikan tubuhnya sebagai penopang.
"apa yang kamu lakukan tuan..? kenapa tidak istirahat saja di dalam..?" tanya Mario dengan suara rendahnya.
"ah maaf merepotkanmu saudara.. aku penasaran. aroma wangi yang keluar ini sangat menggugah selera. membuat perutku berkali-kali keroncongan dengan rasa lapar yang tidak tertahankan." ucap Darwin sambil mengusap perutnya.
padahal sebenarnya, dia sama sekali tidak tertarik untuk makan. Tapi, entah mengapa nafsu itu tiba-tiba muncul begitu saja, ketika mencium aroma wangi dari luar.
"ah sama tuan.. tampaknya perut ini tidak bisa berbohong ya.. ini juga sedikit lagi waktunya untuk makan siang." tutur Mario sambil memapa Darwin.
Maya yang merasa kalau perlu memastikan itu pun langsung meletakkan baju cucian ke tempat semula. kemudian langsung bergegas mendekati sang nona yang tampak sibuk di bawah pohon yang rindang itu.
"nona!!" panggilnya. arela yang mendengar itu langsung menoleh.
"eh kamu sudah datang..?" tanyanya. namun Maya tidak merespon. dia hanya fokus pada panci yang tampak sudah mulai mendidih. kemudian di sana ada beberapa herbal yang terlihat.
"nona.. nona masak apa..? aromanya sangat wangi dan berbeda dengan makanan dari biasanya. biasanya masakan di istana tak ada aroma yang menyengat seperti ini. namun cukup menggugah selera. dari jauh, aroma ini sudah tercium. membuatku, kak Mario dan Tuan Darwin menjadi lapar.." tuturnya sambil mengusap perutnya.
arela yang sudah kembali fokus pada masakannya itu terkekeh.
"sabarlah kalau begitu. sebentar lagi ini akan selesai. oh ya, aku minta tolong cuciin daging ini sampai bersih. kamu sudah tidak ada kerjaan lagi kan..??" tanyanya seperti pada sahabat sendiri. seolah-olah Maya itu bukan bawahannya. tapi memang beginilah arela memperlakukan mereka. lagi pula jiwanya berasal dari zaman yang sudah maju.
"oh tentu saja nona!! tentu saja.." Maya pun langsung merebut baskom kecil yang berisi daging-daging tipis yang sudah diiris. awalnya dia heran dan penasaran. tapi dia tidak banyak bertanya seperti sebelum-sebelumnya.
dia mengambil baskom kecil atau mangkuk yang berisi daging itu, kemudian langsung membawanya ke air mancur yang telah dibersihkan dan bahkan airnya pun sudah menjadi jernih.
di sana Maya langsung mencuci perdagingan itu dengan hati-hati. agar tidak membuat daging itu menjadi robek.
Mario dan Darwin di sisi lain juga mendekat. kemudian dengan hati-hati, Mario membantu Darwin untuk mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang nyaman menurut Darwin dan Mario.
Walaupun, sebenarnya semua kursi yang ada disana cukup nyaman untuk diduduki.
"eh kalian juga kemari..?" tanyanya. arela sudah mulai berada pada tahap finish. tinggal menunggu dagingnya saja ditata dengan baik. kemudian di samping itu, sudah ada beberapa sumpit yang dilap bersih.
"nona bikin apa..? ada yang bisa saya bantu nona ?" tanya Mario dengan semangat. mendengar itu, arela tersenyum.
"sudah tidak ada lagi. setelah ini kita makan siang terlebih dahulu ya. oh ya, nanti kalau kamu tidak ada pekerjaan lagi. kak Mario tolong benerin tungku ini seperti ini ya.. nanti kalau besok-besok kita membuat hotspot, tidak perlu repot lagi." tutur arela. mendengar itu Mario sedikit ngelek.
"apa, nama makanan ini hotspot nona..?" tanya Mario. Darwin sendiri juga ikut menyimak. dia tahu makanan ini cukup asing. bahkan dia tidak pernah menemukannya di alam dewa sekalipun.
"tentu saja.. nama makanan ini adalah hot pot. di mana disajikan dalam kondisi panas. nanti aku ajarkan bagaimana cara membuatnya dan memakannya. sebaiknya kak Mario dan Tuan Darwin duduk saja dulu, tunggu sampai Maya membersihkan daging-daging itu." mendengar itu mata Mario langsung melotot. perasaan kemarin mereka tidak membeli daging, kecuali rempah-rempah.
lalu Dari mana datangnya daging-daging itu ? apakah pagi-pagi sekali, nonanya pergi ke pasar untuk membeli daging ? tapi itu tidak mungkin ? mereka saja bangunnya sama-sama. bahkan mereka masih merasa bersalah ketika memikirkan hal itu.
seharusnya mereka yang terbangun terlebih dahulu dan mengurus semua keperluan nona mereka. tapi hal yang membuat mereka senang, Luna mereka ini tidak marah atau menyalahkan mereka. justru dia seperti memberikan kebebasan dalam kehidupan mereka ini.
seolah-olah mereka bukanlah seorang abdi untuk nona bangsawan. apalagi seorang putri seperti arela yang saat ini sedang mendapatkan hukuman dari istana.
"dari mana nona mendapatkan daging..? bukankah kemarin kita tidak beli daging nona ?" tanyanya. mendengar itu arela tidak terkejut. dia tentu tidak ingin menyembunyikan apapun kecuali ruang bayangan miliknya. tapi kalaupun mereka tahu, ruang bayangan itu hanya dia sendiri yang bisa akses tanpa media. seperti cincin atau kalung. jadi ruang itu benar-benar hanya berada dalam bayangannya saja.
dan ketika arela membayangkannya, maka ruangan itu akan muncul.
"ada deh..! aku menyimpan barang-barang itu ke dalam ruang penyimpanan. tenang aja.. kalian tidak perlu mengkhawatirkan itu. yang penting tugas kalian sekarang adalah makan dan menikmati apa yang aku sajikan. kita jalanin saja kehidupan ini dengan tenang dan damai. dan tidak perlu ada persaingan serta rasa iri. pokoknya tugas kita hanyalah menikmati, sampai hukuman ini berakhir. jadi kak Mario dan Maya, serta Tuan Darwin tenang saja." ucap arela dengan percaya diri.
tak lama Maya pun datang dengan daging yang sudah dia bersihkan.
kemudian di sana, arela langsung menatanya kembali agar mereka segera bisa makan siang. walaupun nyatanya waktu makan siang masih ada sekitar 2 jam lagi.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏