"Apa kau tau, sebenarnya aku adalah istri pertama Aldan, dan kau adalah madu ku Aura" ujar Vega.
Aura terkejut dengan fakta yang di berikan Kakak ipar palsunya itu, selama 2 tahun mereka hidup bersama ternyata Aura membiayai kehidupan istri pertama suaminya. aura tidak bisa membalas perkataan Vega karenya tubuhnya sangat lemah berbicara pun sangat kesulitan.
"Aura apa kau tau kenapa kamu bisa selemah ini? kamu bisa selemah ini Karen obat ini, selama 2 tahun aku memberikannya kepada mu perlahan - lahan sampai kamu mati secara perlahan. dan Seseorang yang sangat membantu ku adalah!!"
seseorang masuk ke dalam kamar aura dan itu adalah Virsa Asisten nya di perusahan ternyata dia seorang penghianat.
"Apa wanita itu sudah mati sayang?" tanya Aldan
"Dia sedang sekarat sayang" balas Vega
di detik - detik kepergiannya semua orang yang dia anggap baik muncul dan menertawakan kepergiannya.
"Tuhan beri aku kesempatan sekali saja, dan membalas semua perlakuan mereka terhadap ku....."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Ko gak bisa di buka sih? Apa dia kunci lemarinya" lesu Vega
"Ey gak mungkin. Dia gak pernah ngunci lemari kan kamu tau" balas Aldan
"Ya kalo gak di kunci kenapa gak bisa di buka" balas kesal Vega
Aldan tak membalas ucapan dari Vega dia mencoba membuka beberapa lemari lain nya, namun tetap saja tidak di buka.
"Gak bisa kan. Emang istri ke dua kamu tuh pelit, lemari aja di kunci, dia tau biar aku gak ngambil kan. Dasar udah bodoh pelit lagi" emosi Vega
"Kenapa sih kamu gak bunuh dia aja sekarang" lanjut emosi Vega
"Kalo kita bunuh dia sekarang, apa menurut kamu kita bakal dapet harta dia kalo aku bunuh dia? Engga kan. kita gak akan dapet apa - apa, malah yang paling buruk kita bisa masuk penjara! kamu mau? Hah!! Engga kan" ujar Aldan
"Akhir - akhir ini dia udah beda udah gak kaya dulu bodoh" ujar Vega
"Ya beda lah. Dulu sebelum paman ngejauh dia gak kaya gitu, tapi Setalah paman nya Dateng ngasih surat warisan sama dia dari orang tuanya dia sekarang jadi gak punya uang banyak lagi. Malah dia sekarang di gaji walupun dia yang punya perusahaan" balas Aldan
"Terus gimana dong? kalo gitu mending kamu Cerai sama dia, toh gak dapet apa - apa ini kan" ujar Vega
"Ya aku tau, tapi ada satu syarat buat bisa rebut semua harta Aura dari pamannya biar lamanya gak ikut campur lagi" balas Aldan
"Syarat apa?" tanya Vega penasaran
"Syaratnya dia harus punya anak, setelah dia punya anak baru semua harta Aura, kalau Aura udah hamil paman nya gak akan ikut campur lagi" jawab Aldan
"Punya anak? Maksudnya anak sama kamu gitu" kaget Vega
"Iya mau sama siapa lagi?" ujar Aldan
"Gak!! gak boleh, kamu itu punya aku satu - satunya kita cari cara lain aja" marah Vega
"Mau cari cara lain apa? cuma itu satu satunya cara Vega" balas Aldan
"Suruh aja dia program bayi tabung. Kan kamu juga udah ngasih dia alasannya kan, jadi gak mungkin Curiga" ucap Vega
"Aku udah saranin dia untuk program bayi tabung tapi dia gak mau, malah dia terus goda aku. Dan kenapa waktu itu aku maksa - maksa kamu walau aku tau kamu lagi dapet, ya karena godaan dia yang minta bayi" penjelasan Aldan
"Oh iya kata kamu si Virsa udah dapet racunnya kan? kita coba pake itu aja. biar pamannya nanti gak bisa berbuat apa - apa dan meminta aku buat pimpin perusahan si Aura karna dia sakit" lanjut Aldan
"Oh iya aku lupa. Kemarin dia hubungin aku dia bilang udah dapet racunnya, dan dia juga mau deketin si Aura sambil cara lain. Mungkin aja bisa jadi bodoh lagi dia" balas Vega
"Bagus lah kalo gitu. Semakin banyak orang semakin bagus" ujar Aldan
"Sayang" dengan lembut sambil menatap Aldan dengan tatapan menggoda
Aldan pun mengangguk dan terjadilah adegan panas yang membuat seseorang melihatnya terasa jiji.
Dia adalah Aura yang sedari tadi melihat kegiatan dan rencana mereka dari kamera yang Aura sudah sembunyi kan di walk in closet dan ada beberapa di depan ranjang dan di kamar mandi.
"Gue bodoh dulu, mau aja gue di bodohi sama tikus - tikus ini" gumam Aura
Drettt.... Drettt.....
Ponsel Aura bergetar, Aura melihat siapa yang menelpon nya ternyata itu adalah Viki.
"Halo" ucap Aura
"Halo nona. saya ingin melaporkan sesuatu" balas Viki
"Silahkan" ucap Aura.
"Hari ini anak buah saya sudah mengikuti orang yang bernama Virsa itu, hari ini dia selalu melihat dan mengamati jalan yang selalu anda lewati untuk pergi bekerja nona. Dia selalu datang ke sana di waktu anda pulang dan pergi kerja" penjelasan Viki
"Apa dia melakukan sesuatu saat dia datang ke jalan itu?" tanya Aura
"Tidak ada dia hanya berdiam diri di pinggir jalan, seperti sedang menunggu seseorang" jawab Viki
"Terus ikuti dia. apa racun yang kau dapatkan sudah di ganti dengan barang yang ku perintah kan" tanya Aura
"Ya saya sudah menggantinya nona, dengan barang yang sudah nona perintahkan" jawab
Viki
"Bagus lah. Amati seluruh rumahku jangan memasukan sembarang orang ke dalam rumah terutama keluarga Aldan siapapun, jika mereka menerobos masuk telpon saja paman atau beri mereka alasan ini tugas dari paman tidak boleh ada yang masuk. Jika Aldan marah seret saja mereka keluar, perintah dari paman Zodi" ucap Aura
"Baik nona" balas Viki
"Oh iya dan bantu jugak Mpok Mira jika dia dalam masalah" perintah Aura
"Baik nona"
Tut!!
Sambungan telepon pun terputus, Aura juga sudah mematikan layar yang memperlihatkan kegiatan yang menjijikan itu.
"Akhhhh geli banget gue liat begituan" ucap Aura
Pagi Harinya
Aura bangun dengan damai, di sabut dengan pemandangan laut biru yang tenang dan segar.
Aura turun dari ranjangnya, membuka pintu balkon dan bejalan ke dekat pagar balkon kamarnya, dia melihat pemandangan indah pagi hari.
"Apa gue pindah ke Bali aja kali ya, enak banget tinggal di sini" gumam Aura
Sangat tenang dan damai tidak terganggu dengan polusi udara dan gangguan Aldan dan antek - antek nya.
Hari ini Aura berencana untuk berbelanja sepuasnya, dan membawa belanjaan itu ke mansion yang sesungguhnya.
Rumah yang sekarang Aura dan Aldan tinggali adalah rumah yang dulu Aura beli sebelum kenal dengan Aldan dan mansion yang Aura sembunyikan adalah Mansion orang tuanya yang sesungguhnya.
Mansion orangtua Aura sangat besar dan mewah, mansion yang bertingkat 5 dengan gaya sangat moderen.
Aura awalnya ingin memberi tahu Aldan tentang mansion itu namun saat itu Aura langsung lumpuh tidak berdaya dan sampai dia mati Aldan tidak tau Aura memiliki mansion yang sangat besar dan megah.
Aura dan Niken langsung pergi ke beberapa store lokal yang sangat bagus, Aura tipikal orang yang suka dengan barang - barang lokal jarang sekali dia membeli barang dari luar negeri seperti baju sepatu tas, dia selalu membeli dari produk lokal.
Aura berbelanja seperti dia tidak pernah belajar, semuanya Aura beli tanpa menawar sepeser pun.
"Dia udah gila kayanya mah" gumam pelan Niken
"Lo gak belanja?" tanya Aura
"Udah gue mah segini aja. Lo belajar gak kebanyakan itu. apa Lo mau beliin juga sama keluarga si Aldan?" tanya balik Niken.
"Enggal lah, ini buat gue sama Mpok Mira. Eh kalo Lo mau pilih gin buat keluarga si Aldan yang murah aja" jawab Aura
"Oke dengan senang hati" balas Niken dengan tersenyum jahat.
dah tahu sibangsat tu ada dlm bilik bawa sekali yg dikehendaki oleh keluarga sibangsat sedih