NovelToon NovelToon
Bun Dasim

Bun Dasim

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: bundaAma

Alzena Jasmin Syakayla seorang ibu tunggal yang gagal membangun rumah tangganya dua tahun lalu, namun ia kembali memilih menikah dengan seorang pengusaha sekaligus politikus namun sayangnya ia hanya menjadi istri kedua sang pengusaha.

"Saya menikahi mu hanya demi istri saya, jadi jangan berharap kita bisa jadi layaknya suami istri beneran"

Bagas fernando Alkatiri, seorang pengusaha kaya raya sekaligus pejabat pemerintahan. Istrinya mengidap kanker stadium akhir yang waktu hidupnya sudah di vonis oleh dokter.

Vileni Barren Alkatiri, istri yang begitu mencintai suaminya hingga di waktu yang tersisa sedikit ia meminta sang suami agar menikahi Jasmin.

Namun itu hanya topeng, Vileni bukanlah seorang istri yang mencintai suaminya melainkan malaikat maut yang telah membunuh Bagas tanpa di sadari nya.

"Aku akan membalas semua perbuatan yang kamu lakukan terhadap ku dan orang tuaku...."

Bagaimana kelanjutan polemik konflik diantara mereka, yuk ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundaAma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

-27

Ahhhhh

Ahhh

Arghhhhhhh.....

Desahan Jasmin semakin mendayu seiring kecepatan gerakan jari Bagas di bawah sana.

Tanpa mereka sadari pintu kamar tidak tertutup sempurna sehingga orang yang berjalan melewati kamar bisa melihat dengan jelas aktivitas mereka saat ini.

"Pakai baju nya lagi, keluar lewat pintu depan ajah, nanti biar Roni tungguin di depan pintu depan..." ujar Bagas setelah Jasmin keluar dari puncaknya.

"Saya capek...." keluh Jasmin yang masih terbaring lemah di pinggir ranjang.

Bagas hanya terkekeh seraya memakai kan kembali baju baju sang istri yang tadi ia lepas paksa, tanpa merasa keberatan ia dengan telaten memakai kan Jasmin baju bajunya kembali.

Setelah memakai kan seluruh bajunya, tiba tiba saja Bagas memakai kan sebuah kalung ke leher putih milik sang istri.

"Ini apaan?" tanya Jasmin pura pura dengan wajah berbinar seraya memegangi Kalung yang di pakai kan suaminya.

"Suka enggak?" tanya balik Bagas seraya mengusap lembut pundak sang istri sesekali ia mengecup pundak istri nya dengan penuh kasih sayang, hingga menampilkan sosok pria yang cukup romantis di depan cermin.

"Suka banget..." jawab Jasmin gemas seraya menampilkan wajah imutnya.

"Gak da yang gratis, nanti saya tagih..." jawab Bagas berbisik seraya tersenyum devil.

"Ih kan barusan udah?" tanya Jasmin dengan dahi mengkerut.

"Loh? Barusan cuman kamu, saya mah belum..." jawab Bagas lugas.

"Kamu ke enakan yah..." ujar Bagas lagi seraya mencolek pipi chubby istri nya.

"Jangan gitu ah malu...." protes Jasmin menggerutu dengan wajah memerah bak kepiting rebus.

"Enak dari mana? orang saya sakit kalo pake jari mah..." ujar Jasmin seraya sedikit meringis menahan rasa tak enak.

"Lebih gak enak lagi kalo gak keluar Jas, nanti yang ada kamu harus berendam air dingin buat netralin kepala kamu yang berdenyut...." ucap Bagas santai seraya merapikan baju nya yang sedikit berantakan.

"Kok bisa? Emang bapak pernah gitu?" tanya Jasmin lagi.

"Yah pernah lah, malah saya sampai sakit paginya, hipotermia ringan untungnya sih..." jawab Bagas.

"Ayok, kalo udah selesai saya antar sampai depan..." ajak Bagas.

"Gak usah pak, saya sendiri ajah takut keliatan orang..." jawab Jasmin.

Cuppp

Secara tiba tiba Jasmin mengecup pipi Bagas dengan lembut, lalu berlari kecil keluar dari sana sebelum Bagas kembali menarik nya.

Mendapat kecupan kecil dari istrinya, hati Bagas terasa menggelitik, seolah di dalam tubuhnya terbang ribuan kupu kupu yang membuatnya tertawa kecil salah tingkah berkelanjutan.

Sedangkan di sana seseorang tengah sibuk dengan rencananya, Leni yang tidak sengaja melihat Bagas lagi lagi mencumbu Jasmin tanpa melihat tempat membuat amarah nya semakin memuncak ia tidak bisa menahan diri lebih lama lagi, ia tidak bisa membiarkan Bagas jatuh pada pelukan Jasmin meskipun ia tahu dirinya sangat tidak pantas untuk Bagas, tapi baginya selagi Bagas tidak tahu apapun tentang nya dan siapa dirinya, Bagas tidak bisa lepas dari genggaman nya.

🦋🦋🦋

Pagi hari yang cerah, suasana pagi yang begitu tenang dan hanya suara Jasmin yang tengah bersenandung seraya membersihkan rumahnya.

Rumah yang biasanya ramai karena adanya Azzam Rani dan Roni kini terasa tenang karena hari ini Azzam telah masuk les kelas privat di McD, sedangkan Rendi meskipun dia di rumah ia tidak ada di dalam melainkan di luar seperti biasa berjaga di luar pintu.

Wajah Jasmin berseri seri saat kembali mengingat kata kata Bagas semalam

"Lebih gak enak lagi kalo gak keluar Jas, nanti yang ada kamu harus berendam air dingin buat netralin kepala kamu yang berdenyut...."

"Kok bisa? Emang bapak pernah gitu?"

"Yah pernah lah, malah saya sampai sakit paginya, hipotermia ringan untungnya sih..."

Mengingat kembali kata kata Bagas semalam, bayangan Jasmin kembali ke hari pertama di mana Bagas menemuinya setelah sah menjadi suami istri.

Ceritanya sedikit sama dengan kejadian hari pertama mereka, di mana Bagas sakit hipotermia ringan karena mandi malam, dan menurut dokter itu di akibatkan karena bisa jadi Bagas mengguyur tubuhnya dengan air dingin Berjam jam, dan jika di ingat ingat dengan betul semuanya cocok, jadi apakah saat itu Bagas tengah menetralkan nafsunya saat ia goda habis habisan.

"Hahah... Ternyata pak Tua bisa tergoda juga...." Jasmin tersenyum tipis seraya berlenggak lenggok salah tingkah.

Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah di dapur, Jasmin bergegas masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuh sekaligus mengganti pakaian.

Namun baru saja ia masuk kamar suara pintu rumah yang di buka dengan kasar sedikit mengejutkan nya.

Brughhhh

"Astaghfirullah.... Kenapa?" Jasmin berteriak seraya berjalan keluar dari kamar, baru saja membuka pintu kamar wajah Bagas sudah muncul begitu saja di rumahnya.

"Ada apa pak? Jangan bilang mau nagih janji nya sekarang? Atau mau mengguyur tubuh di bawah shower lagi?" tanya Jasmin meledek seraya sedikit cekikikan, namun saat matanya menatap mata Bagas tubuhnya bergetar sekaligus ketakutan saat Bagas menatap dengan penuh amarah terlihat dari rahang nya yang mengeras wajahnya memerah urat tangan nya yang menonjol dan telapak tangannya yang mengepal.

"Saya menikahi mu karena permintaan istri saya, jadi jangan pernah berpikir semua perlakuan saya kemarin itu karena saya tertarik sama kamu..." ucap Bagas dingin dengan mata menyipit dan dada yang bergemuruh seolah tak puas sampai sana, Bagas mendorong kasar tubuh Jasmin hingga terpental ke samping.

Dengan langkah tegap Bagas masuk ke dalam kamar milik Jasmin memeriksa setiap lemari dan lacinya.

"Ka-kamu kenapa pak?" tanya Jasmin terbata.

"Harusnya saya yang tanya kamu kenapa? Kenapa kamu mau melakukan hal keji seperti ini Jasmin?!!!!" bentak Bagas dengan suara nyaring.

"Harusnya kamu malu sama jilbab kamu," ucapnya lagi seraya menunjuk nunjuk tubuh Jasmin.

"Buat apa jilbab di pakai kalo kenyataan nya kamu adalah kaki tangan manusia manusia korup..." tuduhnya dengan nada yang tak bisa lagi membendung amarahnya.

"Maksud bapak apaan? Saya gak ngerti..." ujar Jasmin pelan, suaranya tercekat air matanya luruh begitu saja saat ia benar benar tidak mengerti dengan apa yang tengah di lakukan Bagas di rumahnya, di tambah belum lagi ucapan Bagas yang begitu mengiris hatinya.

"Saya tidak akan tertipu dengan wajah menyedihkan itu..." ujarnya dingin lalu keluar dari kamar dan lanjut mencari sesuatu yang di inginkan nya di luar.

"Lihat!!! Ini apa?"ucap Bagas memperlihatkan sebuah laptop yang di dapatkan nya tepat setelah keluar dari kamar yang biasa di tempati Rani bersama Azzam.

"Ini? di sini ada aplikasi tempat kamu menyadap pembicaraan saya...." ujar Bagas seraya memperlihatkan sebuah aplikasi yang terdapat di dalam laptop hitam yang entah sejak kapan ada di dalam sana.

"Dan ini bukti nya terdapat semua file tentang suara saya...." ujarnya seraya membuka berkas di dalam aplikasi tersebut.

1
31_PUTU WIDIARTA
Keren banget nih cerita, semangat terus author!
Kanza: dukun author pemula ini yah bun🙏
total 1 replies
Willian Marcano
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!