The Master Of Swords

Saat malam tiba, setelah melewati penyiksaan jiwa yang menakutkan Fang Yuan akhirnya mengambil langkah terakhir menuju patung batu.

Wajahnya saat ini sangat pucat, dia terlihat seperti mayat hidup. Namun, di kedalaman matanya tersirat teked yang tak tergoyakan seolah-olah dia ingin melawan surga.

Setelah mengambil langkah terakhir, Fang Yuan mengulurkan tangannya dan menyetuh patung batu Yi Wang. Saat tangannya menyentuh patung batu Yi Wang, jiwanya tiba-tiba di tarik keluar dengan paksa dan muncul di sebuah puncak gunung hujau.

Di puncang gunung itu, dia melihat seorang pemuda sekitar 28 tahun duduk termenung di depan sebuah gua. Tubuhnya penuh dengan darahnya sendiri dan di perut di bagian bawa pusarnya terdapat sebuah lubang menganga di sana.

Pria muda itu berkata dengan penuh amarah, "Klan Yi, kalian sangat keterlaluan, kalian sudah menghancurkan masa depanku dengan mengambil Akar Spiritualku! Jika aku di beri kesempatan, aku akan memusnahkan klan yang tidak tahu malu ini!"

Tiba-tiba langit yang awalnya cerah berubah gelap, hujan deras turun membasahi bumi seolah-olah ikut sedih bersama pemuda itu.

Adegan di depan Fang Yuan tampak nyata, dia seolah-olah bisa merasakan kesedihan pemuda itu. Hari dengan cepat berlalu dan tujuh hari berlalu dalam sekejap.

Dalam tujuh hari itu juga, pria muda itu tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Dia tetap duduk di sana meratapi takdir yang seolah-olah mempermaikannya.

Tepat saat tengah hari, tiba-tiba seorang pemuda berjubah hitam muncul di depan pemuda itu seperti hantu. Dia menatap Yi Wang dengan sedikit rasa simpati di matanya dan berkata, "Jika kamu ingin membalas dendam, teguhkan hatimu dan berlatih dari awal lagi!"

Berkata seperti itu pria muda berjubah hitam melambaikan tangannya dan sebuah beda hitam kecil muncul di tangannya. Benda hitam itu berbentuk seperti bola pimpong dengan kekuatan jiwa yang menakutkan terkandung di dalamnya.

Setelah bola hitam kecil itu muncul, dia melemparkan bola hitam itu kedepan pria yang duduk dengan linglung disana dan pergi dari sana. Seperti saat dia datang, dia pergi seperti hantu, menghilang tanpa jejak seolah-olah dia tidak pernah muncul disana.

Namun, pria muda itu masih duduk dengan linglung di sana seolah-olah tidak ada yang penah muncul di depannya. Hari-hari berlalu dengan cepat dan dalam sekejap tujuh hari lagi berlalu dengan cepat.

Dalam tujuh hari ini juga Fang Yuan berdiri memgamati pria muda itu. Tepat saat hari ketujuh tiba, pria muda itu akhirnya sadar dari keadaan linglungnya, dia mengambil benda hitam itu dan mengamatinya beberapa saat dan berkata, "Apakah aku masih bisa berlatih? Akar Spiritualku sudah di ambil paksa oleh para bajingan itu. Dantianku juga sudah di hancurkan, bagaimana aku akan berlatih?"

Setelah mengamati bola hitam itu beberapa saat, tiba-tiba dari bola hitam itu muncul kekuatan jiwa yang menakutkan. Pada saat yang sama, bola hitam itu terlepas dari tangannya dan masuk kedalam luka menganga di bawa pusar pria muda itu.

"Ah!"

Pria muda itu menjerit kesakitan. Dia memegang kepalanya dan beguling-guling di tanah seperti babi yang di sembelih. Beberapa saat kemudian, saat rasa sakitnya berkurang matanya tiba-tiba kembali bercahaya dengan semagat masa muda.

"Ha ha ha!" Dia tiba-tiba tertawa keras dan berkata, "Ini adalah Canon Dewa Obat. Dengan ini, aku bisa melatih kekuatan jiwaku dan merebut kembali Akar Spiritualku!"

Fang Yuan yang mengamati juga merasa senang untuk pria muda itu. Adegan tiba-tiba berganti kesebuah Klan, di sana ada seorang pemuda berkujubah putih berdiri di langit sambil menatap kediaman klan besar itu.

"Klan Yi, aku kembali!"Pria Muda berjubah putih itu berkata, "Aku, Yi Wang datang menagih hutang yang kalian hutang beberapa tahun lalu!"

Berkata seperti itu, dari tubuh Yi Wang muda meledak kekuatan jiwa yang menakutkan. Langit di atas kediaman Klan Yi bergetar keras, bangunan-bagunan klan tiba-tiba runtuh karena tekan kekuatan jiwa dari Yi Wang Muda.

"Yi Wang, dasar kurang ajar, apa yang kamu lakukan?" tiba-tiba beberapa tetua klan itu terbang keluar dan berdiri berhadapan dengan Yi Wang di langit.

"Apa yang aku lalukan?" Yi Wang tersenyum tenang dan berkata, "Tentu saja aku datang untuk mengambil kembali Akar Spiritualku yang kalian ambil beberapa tahun lalu."

"Kurang Ajar!" Tiba-tiba sebuah suara marah datang dati bagian tengah klan. Dari sana datamg seorang pemuda yang seumram dengan Yi Wang dan seorang Pria Paruh baya dengan aura kuat.

"Patriak!

Beberapa tetua itu segera membungkuk dan memberi hormat. Patriak klan Yi hanya mengangguk dan menatap tajam Yi Wang. Dia menatap Yi Wang dengan penuh kejutan dan berpikir, "Bukankan aku sudah menghancurkan Dantiannya, mengapa anak ini masih bisa berlati? Bukan, ini bukan Qi, ini kekuatan jiwa. Bagaimana mungkin kekuatan jiwa anak ini begitu kuat!"

Pemuda bejubah putih bersih yamg datang bersama patriak Klan Yi menatap Yi Wang dengan penuh ejekan dan berkata, "Sampah tetaplah sampah!"

"Bodoh!" Menatap pemuda itu, Yi Wang menyeringai kejam dan melambaikan tangannya.

"Ah!" seketika itu juga pria muda itu menjerit kesakitan seperti babi yang di sembelih, dia merasa jiwanya di tusuk ribuan pedang tajam.

"Yi Wang, bocah kurang ajar, apa yang kamu lakukan?" Patriak Klan Yi berteriak marah.

Namun Yi Wang hanya meliriknya dengan santai dan berkata, "Tentunya mengambil kembali akar spiritualku!"

Berkata seperti itu, kekuatan jiwa yang keluar dari tubuhnya semakin kuat. Bahkan Patriak Klan Yi merasa jiwanya akan hancur oleh tekanan ini. Semua orang di klan dengan kekuatan jiwa yang lemah segera berdarah dari ketujuh lubang di tubuhnya.

Pria muda yang bersama Patriak Klan Yi saat ini sudah berdarah di seluruh tubuhnya. Perlahan dari area perut di bawa pusarnya sebuah tumbuhan hijau perlahan keluar. Jika di lihat dengan benar, itu seperti tanaman anggur.

Setelah tumbuhan itu keluar, dia segera melesat kearah Yi Wang dengan penuh semangat seolah-olah melihat tuannya dan segera masuk kedalam tubuh Yi Wang.

Setelah melakukan itu, Yi Wang segera menghilang dari sana meningglkan suaranya, "Aku tidak memusnahkan klan bodoh ini. Anggap saja ini sebagai bayaran untuk klan yamg telah merawat aku dan orang tuaku yang sudah meninggal. Namun jika kalian masih mencari masalah denganku di kemudian hari, aku pasti memusnahkan klan ini!"

Setelah adegan itu, pandangan Fang Yuan gelap dan dia kembali ke tubuhnya yang saat ini sedang berdiri di depan patung batu. Pada saat yang sama, banyak informasi mengalir dari patung batu kedalam benaknya.

"Canon Dewa Obat!" Fang Yuan bergumam, "Ternyata ini adalah Canon Dewa Obat milik Paman Yi!"