NovelToon NovelToon
Candu Istri Yang Ku Sia-siakan

Candu Istri Yang Ku Sia-siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / One Night Stand / Penyesalan Suami / Cinta Seiring Waktu / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Meylani Putri Putti

Senja merasa menderita dengan pernikahan yang terpaksa ia jalani bersama seorang CEO bernama Arsaka Bumantara. Pria yang menikahinya itu selalu membuatnya merasa terhina, hingga kehilangan kepercayaan diri. Namun sebuah kejadian membuat dunia berbalik seratus delapan puluh derajat. Bagaimana kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

Malam itu Senja tak bisa memejamkan mata dengan tenang. Ia berbaring gelisah di sisi ranjang yang terasa begitu luas dan dingin. Tatapannya sesekali mengarah ke pintu kamar, berharap suara langkah kaki itu segera terdengar.

Detik demi detik berlalu, jarum jam terus bergerak seolah memperlambat waktu. Dia menarik selimut hingga ke dada, berusaha menenangkan diri dari emosi yang dipendamnya.

Begitu derap langkah Saka terdengar di ruang tengah, Senja sontak membuka pintu kamarnya. Nafasnya terdengar tak beraturan, seolah baru saja menelan segumpal kegelisahan. Rambutnya sedikit berantakan, namun matanya menatap tajam ke arah pintu masuk, menanti bayangan suaminya muncul.

Begitu Saka melangkah masuk, tanpa sempat duduk atau melepas sepatu sepenuhnya, Senja langsung mendekat.

“Gimana caranya temanmu itu bisa dapat nomor aku, Mas?” suaranya bergetar, separuh marah, separuh takut akan jawaban yang akan keluar.

Saka menoleh singkat sambil menarik sepatu dari kakinya.

“Siapa maksudmu? Zein?” tanyanya datar, nyaris tanpa emosi.

Belum sempat Senja membuka mulut, lelaki itu sudah lebih dulu menimpali, nada suaranya tetap tenang, tapi tajam seperti bilah.

“Iya, dia yang minta ke aku.”

Senja mengerjap, matanya membulat, tak percaya.

“Kenapa kau memberikannya? Apa maksudnya, Mas? Apa kau ingin menghadirkan orang ketiga di antara kita?”

Saka mendongak, seulas senyum kecut terbit di bibirnya.

“Bukannya itu yang kau inginkan? Menjebak laki-laki kaya, menikahinya, lalu hidup senang?”

Kata-kata itu menghantam seperti cambuk. Wajah Senja menegang, matanya memerah, bibirnya bergetar menahan luka yang tiba-tiba mengalir.

“Astaghfirullah…” napasnya tersendat, suaranya pecah, “bisa-bisanya kau bicara seperti itu, Mas? Itu fitnah!”

Namun Saka sudah beranjak. Langkahnya mantap, dingin. Ia memutar knop pintu tanpa menoleh.

“Jangan berlagak sok tersakiti,” ucapnya sebelum masuk ke ruangan gelap di depannya.

Bruk!

Pintu tertutup keras. Suara dentumannya menggema, memantul di dada Senja. Ia terlonjak kecil, kemudian terpaku. Tatapannya menancap pada pintu yang kini tertutup rapat, seolah masih berharap suaminya akan keluar lagi dan meminta maaf. Tapi hening yang menelan segalanya.

Perlahan, pundaknya merosot. Ia menarik napas panjang, mencoba menelan sisa amarah yang terasa getir di tenggorokannya.

Apa ada suami yang tak cemburu saat tahu istrinya didekati pria lain? pikirnya pedih.Berbanding terbalik dengan dirinya yang selalu cemburu terhadap pacar suaminya itu.

Langkahnya gontai menuju pintu, tapi kemudian berhenti di tengah ruang. Ada sesal yang menggumpal, bukan karena pertanyaannya barusan, tapi karena berharap lelaki itu akan peduli.

****

Keesokan paginya, suasana rumah masih terasa sepi. Saka sudah berangkat lebih awal tanpa sepatah kata pun, meninggalkan dirinya dengan secangkir teh yang kini sudah dingin di meja makan.

Sekitar pukul delapan, suara bel rumah memecah keheningan. Senja yang saat itu sedang menyapu ruang tamu segera menghentikan gerakannya. Ia melangkah ke arah pintu dan membuka perlahan.

“Rara?” matanya langsung berbinar melihat sahabatnya itu.

Rara tersenyum lebar sambil memeluknya hangat. “Ya ampun, Senja! Aku kangen banget sama kamu!”

Senja membalas pelukan itu sambil tertawa kecil, mencoba menyembunyikan lelah di wajahnya. “Iya, Ra… aku kemaren kemaren sibuk, ayo masuk,” ajaknya sambil merangkul bahu sahabatnya itu. “Tumben kamu bisa kesini pagi pagi, biasanya boro boro, bangun saja belum.

Rara tertawa kecil. “Aku gak sabar dengar cerita kamu, bagaimana kamu bisa menikah dengan pria kaya itu?” tanyanya antusias.

Senja menarik tangan sahabatnya agar mendarat di sofa ruang tamu. “Cerita singkat!”

Rara melirik sahabatnya itu. “Loh, kok singkat? Biasanya kan ceritanya panjang, haha,” candanya.

“Iya pernikahan kami terjadi secara singkat. Aku juga gak tahu kenapa tiba-tiba aku bisa berada satu kamar dengan CEO ku. Padahal hari itu adalah hari pertama aku bekerja. Saat orang orang menemukan kami, kami berdua dalam keadaan tanpa busana dan… “

“Dan kalian telah. . .. “.

Senja mengangguk lalu air matanya menetes perlahan.“Dia bilang jika dia melakukan secara tidak sengaja, dan bermaksud membayar kegadisan ku dengan sejumlah uang, tapi aku gak mau.. “ suaranya bergetar.

Rara menatapnya dengan serius, tangannya mengusap punggung sahabatnya itu. Membiarkan Senja melanjutkan penuturannya.

“Mungkin karena itulah dia membenci ku, karena dia tak mau menikahi ku.”

Kali ini Rara yang menarik napas panjang. “Mungkin dia hanya butuh waktu untuk menerima kamu saja,” bujuknya.

“Entahlah,” Senja tertunduk kurang yakin dengan ucapan sahabatnya,”tapi sikapnya dingin sekali, nyaris membeku kan ku.”

Rara menatapnya dalam. “Apa suamimu punya wanita idaman lain?”

Senja mengangkat kepalanya, bola matanya perlahan berembun. Tak habis pikir, bahkan pertanyaan itu seperti sudah cukup mencungkil lukanya, apa lagi jika harus mengakuinya, akan lebih sakit lagi.

Melihat reaksi Senja, Rara langsung mengerti meskipun tanpa kata kata, sontak dia merangkul sahabatnya itu, membawa tubuh ringkih itu dalam dekapannya. “Sabar ya, Ja!’

Seketika tangis Senja pecah, deras dan tak tertahan, mengguncang tubuhnya yang kini bergetar dalam pelukan Rara. Bahunya naik turun, suara isaknya pecah di antara kalimat yang tersengal.

“Iya, Ra… Aku pernah diacuhkan sama keluarga ayahku. Pernah ditekan, diperas, diremehkan,” suaranya parau, setiap kata keluar dengan susah payah. “Tapi itu semua nggak ada apa-apanya dibanding rasa sakit yang aku rasain sekarang…”

Ia berhenti, menarik napas panjang, mencoba menelan air matanya. Lalu kalimat berikutnya keluar dengan suara yang nyaris berbisik, patah-patah.

“Dan kamu tahu… dia—dia seolah sengaja nyuruh pria lain buat deketin aku. Sahabatnya sendiri, Ra…”

Rara terdiam sejenak. Ia mengendurkan pelukannya, menatap wajah Senja yang sembab, pipinya basah, bulu matanya menggumpal. Napasnya terdengar panjang sebelum akhirnya ia berkata datar, tapi mantap,

“Ya sudah, kalau gitu kamu minta cerai aja.”

Senja mendongak pelan, mata merahnya menatap tak percaya. Namun Rara belum berhenti.

“Tapi sebelum itu,” katanya sambil mengangkat alis, “buat dia tertarik dulu sama kamu.”

Senja menggeleng cepat, menghapus air matanya dengan punggung tangan. “Gak mungkin, Ra. Dia gak akan mungkin tertarik sama aku. Ceweknya aja cantik banget.”

Rara tertawa kecil, tawa yang terdengar setengah mengejek, setengah menyemangati.

“Cantik?” ujarnya dengan nada sinis. “Ja, perempuan mana pun bisa cantik kalau punya duit. Tapi kamu tuh udah cantik dari sananya, tinggal di poles dikit.” Ia menjulurkan tangan, mencubit pipi Senja pelan, mencoba membuatnya tersenyum.

Tapi Senja masih menatapnya ragu, bibirnya menekan erat, seolah takut berharap.

Rara menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa, lalu mulai berbicara lagi, nada suaranya kini lebih serius tapi tetap dengan gaya khasnya yang percaya diri.

“Denger ya, langkah pertama yang kamu harus lakukan adalah bisa berdandan dan bergaya kayak pacarnya dia. Kedua, jangan baper. Jadilah cewek yang bar-bar. Tarik ulur perhatiannya, kasih perhatian secukupnya, tapi pas dia mulai nyaman… tarik lagi semuanya. Biar dia ngerasain gimana rasanya diabaikan.”

Senja mengerjap, seolah tak yakin ia sanggup.

“Kalau perlu,” lanjut Rara dengan senyum penuh arti, “kamu libatkan aja sahabatnya yang coba deketin kamu itu. Lihat, suamimu bakal bereaksi atau enggak.”

Senja masih diam, matanya menatap kosong ke arah meja.

Rara lalu menepuk pelan tangan sahabatnya. “Aku ini mahasiswa sosiologi, Ja. Aku ngerti gimana cara baca perilaku orang. Coba aja dulu. Siapa tahu kamu bukan cuma bisa balas, tapi juga bisa ambil lagi kendali atas dirinya, bagaimana?” tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.

Senja bergeming sejenak mencerna ucapan sahabatnya itu, kemudian mengangguk mantap. “Kamu benar,” ujarnya sambil menghapus sisa air mata yang menetes. “Sekarang waktunya aku bangkit, aku gak bisa diremehkan terus, “ kilatan mata Senja berkilau penuh tekad.

Sementara Rara tersenyum puas sambil memberikan dukungan penuh untuk sahabatnya itu.

1
Ma Em
Citra kepedean ngadu masalah senja yg sdh menggantikan Citra jadi BA di perusahaan Zein , dikira Citra Saka mau membela dia ga taunya malah dibentak sama Saka , pelakor mau mengalahkan istri sah mana bisa .
Hermawati
mulai seru alur ceritanya
dewi
ya pasti lah d bela org istrinya .....klu dia sumia yg tdk waras br ngak d bela nya istrinya ini berarti dia masi sadar d waras ok
partini
la hemmmmm sekarang bilang istri dasar CEO ledhoooooooooo
Rike
lanjutt
👑Meylani Putri Putti: siap kk
total 1 replies
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
citra sok cantik sok bagus.. senja isterinya sah saka
👑Meylani Putri Putti: 😂😂😂🤭 iya kk
total 1 replies
Dwisya Aurizra
wah bakalan ada persaingan antara istri sah dan pacar masa lalu, seru seru
👑Meylani Putri Putti: hehe iy bu 😍
total 1 replies
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
👑Meylani Putri Putti: siap kk 😍
total 2 replies
Ma Em
mungkin citra juga dulu orang tdk punya dan setelah terkenal jadi kacang lupa kulit .
partini
biasa mah lupa dulu dia kaya apa ,,
ku rasa jauh di banding kan senja
paling jg bobrok Kaya sampah
lah ini suami gemblung dulu nyuruh dekat sekarang malah kepanasan pakai ngecam pula
pls Thor bikin dia yg mati kutu Ding jangan senja
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah udah meriah ini Rame yg komentarin
Dwisya Aurizra
ada aja cara buat menjatuhkan mental senja, saka, apa iya gada rasa tertarik sedikitpun Dimata mu untuk senja, padahal orang lain begitu memujanya, atau matamu dah minus menuju katarak
Eva Karmita
terimakasih senja jgn sia"kan kesempatan jgn pikirkan saka masa bodoh laki macam saka jgn jadi beban
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Ma Em
Senja kalau banyak yg minta kamu jadi model lbh baik terima saja daripada uang dari Saja yg nanti akan jadi di ungkit2 karena Senja makan gaji buta tdk kerja tapi terima gaji makin bertambah sakit hati Senja .
partini
seandainya kamu mati rasa ke suami mu akan lebih bagus 👍👍👍👍
tapi jarang sih yg kaya gitu banyaknya gampang luluh cuma bilang i love you
Dwisya Aurizra
keknya si saka mulai ada rasa deh sama senja, entah rasa apa itu yg tau hanya saka dan authornya 😅😅
Dwisya Aurizra
jawaban yg singkat, padat dan tepat
Suwastika
am zayn aj senja...
Dwisya Aurizra
Lom apa" udah merasa takut kamu saka, gimana kalo senja mulai berpaling ke Zein yg lebih tau cara menghargai wanita
Ma Em
Saka marah karena takut Senja direbut orang karena Daka merasa dia sdh menyia nyiakan istri cantiknya karena sdh ada lelaki lain yg suka sama Senja Saka langsung ketar ketir takut Senja diambil orang .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!