NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mas Bri

bagaimana jadinya jika seorang gadis desa yang sering dirundung oleh teman sekolahnya memilih untuk mengakhiri hidup? Namun, siapa sangka dari kejadian itu hidupnya berubah drastis hingga bisa membalaskan sakit hatinya kepada semua orang yang dulu melukainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mas Bri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Sesampainya di dalam kamar, Juan langsung membersihkan diri. Dia menyalakan keran air hingga terisi penuh. Tubuh lelahnya dia tenggelamkan begitu saja dalam bathtub yang berisi air dingin. Otaknya sedang bermasalah sehingga perlu direndam sejenak.

Setelah selesai, laki-laki dengan tubuh kekar itu memakai kimono putih dan mengeringkan rambutnya. Rasa kantuk yang menyerangnya sungguh tidak bisa dia tahan. Tubuhnya sudah sangat lelah ingin segera beristirahat. Namun sayang, ini adalah kesekian kalinya dia kesulitan tidur hingga memerlukan bantuan dokter. 

Sudah beberapa tahun terakhir ini laki-laki bermata biru itu mengkonsumsi obat tidur dan antidepresan. Rasanya sulit dipercaya bahwa seorang yang cukup populer di kalangan wanita dan menjadi ketua geng ternyata memiliki sisi buruk juga.

Setelah meminum obatnya,  Juan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur king size miliknya. Matanya terpejam namun tidak benar-benar tidur. Pikirannya masih teringat kejadian saat berada di kantor sang kakak. Apalagi gadis itu begitu ketakutan saat melihat dirinya ada di sana. Tidak terasa butiran bening jatuh perlahan membasahi pipinya. 

“Maaf, maafkan aku,” lirih laki-laki tampan itu tanpa sadar. Rasa bersalah itu terus menghantuinya setiap kali dirinya ingin tidur. Bahkan pernah ada yang wajahnya hampir mirip dengan gadis yang pernah disakitinya saat dia kuliah di luar negeri. Karena merasa bersalah, dia memperlakukan gadis itu dengan baik, meski itu bukan Ayu.

Laki-laki tampan itu akhirnya terbangun karena matanya enggan menutup. Juan duduk di tepi tempat tidurnya dan mengambil air putih yang ada di atas meja kecil. Dia teguk hingga tandas hanya untuk menenangkan pikirannya yang kalut.

Karena hari sudah mulai malam, Juan akhirnya mengganti bajunya dan turun menemui orang tuanya. Dia akan pergi sebentar menemui kenalan lamanya.

Kebetulan Vano baru saja keluar kamarnya penasaran melihat Juan sudah rapi dengan baju santainya. “Mau ke mana?”

“Main sebentar.”

“Kemana? Sebentar lagi Willi datang, bisa-bisa dia marah kalau tahu kamu keluyuran gak jelas. Tunggu dia pulang baru pergilah,” tutur asisten kakaknya. Walaupun Vano bukan keluarga kandungnya, Juan sudah menganggapnya seperti kakak sendiri.

Ada benarnya juga ucapan Kak Vano, dari pada dia nanti dimarahi habis-habisan lebih baik tunggu kakaknya pulang baru pergi bermain.Sejak dulu William tidak suka jika adiknya pergi bermain balap motor nggak jelas. Apalagi itu adalah teman lama adiknya sewaktu sekolah dulu.  

Tidak lama setelah itu terdengar suara mesin mobil memasuki halaman rumah. Keluarlah sang pemilik mobil bersama dengan seseorang yang duduk di sampingnya sejak tadi. 

“Aku hanya ingin mampir sebentar, Mama sudah berkali-kali menelponku,” ujar William sambil berjalan memasuki rumah.

“Baik, Tuan.” Gadis cantik itu berjalan di belakang Tuan muda, dirinya tidak berani mendahului majikan tampannya.

Maya terlihat senang dengan kedatangan putra sulungnya. “Wah … kamu juga ikut,Yu? Mama kira hanya kamu saja, ternyata gadis cantik ini juga ikut. Kebetulan, tadi bikin kue di belakang, ayo kita langsung ke dapur,” ajak Maya sambil menggandeng tangan pelayan cantik anaknya.

Suara riuh pun terdengar dari belakang karena kedatangan gadis yang mereka sayangi saat mereka bersama dulu.

“Ayu kamu tambah cantik saja,” goda salah satu pelayan di sana yang usianya lebih tua dari Ayu. Mereka menyambutnya dengan senang karena gadis itu sangat baik kepada mereka semua. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengamatinya dari lantai atas. Beruntung dia tidak jadi pergi, kalau tidak, laki-laki bermata biru itu tidak akan tahu bagaimana sifat asli dari gadis yang pernah disakitinya dulu.

Rasa malu itu pun semakin dalam begitu tahu fakta di depan matanya. Rasanya dia tidak sanggup berhadapan langsung dengan Ayu kali ini. Gadis yang dirundungnya ternyata anak yang sangat baik.

“Loh, Juan. Kamu ngapain di sana, sini turun, mama ada kue buat kamu. Ajak sekalian Willi dan Vano,” ujar Maya. Setelah pergi ke dapur tanpa sengaja Maya menangkap basah anaknya yang sedang berdiri di samping pembatas tangga lantai dua. Sekalian saja dia ajak makan kue sambil menunggu makan malam.

“Iya, Ma.” Laki-laki bermata biru itu pun akhirnya menuruti perintah mamanya.

Sedangkan Ayu sibuk membantu yang lain menyiapkan makan malam untuk Tuannya dan yang lain. Baju yang dia pakai pun berbeda dari saat dia ke bandara tadi. Kini dia memakai rok selutut dengan rambut tergerai indah. Pandangan Juan terus tertuju padanya sejak menuruni tangga. 

Laki-laki itu begitu kagum dengan kecantikan Ayu yang terlihat sangat natural. Padahal dulu dia sangat hitam dan banyak jerawat, tapi berbeda dengan saat ini. Kulitnya terlihat bersih, wajahnya juga tidak ada satupun jerawat, dan satu lagi, wajahnya nampak berseri. Siapa saja yang melihatnya akan merasa teduh di hatinya.

1
Maggie Toth Lim
🤣🤣🤣🤣🤣kocak
Maggie Toth Lim
siapa ya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!