NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Rahasia Tersembunyi Sopir Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: Bunnyku

Putri Daniella menyukai Pangeran Felix dan ingin menikah dengannya. Tapi kehadiran sopir pribadinya Erik Sebastian merubah segalanya. Pemuda desa itu diam-diam mencintai putri Daniella sejak kecil. Seiring waktu, terungkap jika Erik adalah putra mahkota yang sesungguhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunnyku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto Putri di Dompetnya

Erik menarik napas dalam, menyerahkan foto ukuran postcard itu dengan tangan gemetar. Daniella mengambilnya, dan saat matanya menangkap gambar itu, wajahnya membeku.

Dia terperanjat, menatap Erik tajam, matanya tak berkedip.

"Apa ini? Jelaskan padaku, maksudnya apa? Ini fotoku sama Leon setahun lalu, kan?" tanyanya, suaranya campur kaget dan bingung, hatinya berdegup kencang.

"Iya, foto Tuan Putri bersama kudanya. Maaf, Tuan Putri, itu hari pertama saya datang ke istana satu tahun lalu. Saat saya melihat tawa ceria dan bahagia Tuan Putri bersama kuda itu, saya reflek mengambil beberapa foto. Maaf kalau saya lancang. Maafkan saya," ucap Erik, suaranya penuh penyesalan, wajahnya memerah, hatinya takut Daniella marah.

Daniella menatap foto itu lagi, matanya berkaca-kaca.

"Itu foto terakhirku bersamanya. Seminggu setelah itu, dia mati. Aku kangen Leon. Hiks...hiks...hiks," isaknya, air mata mengalir deras, hatinya hancur teringat kuda putih yang setia menemaninya sejak kecil.

Erik dengan cepat mengeluarkan sapu tangan krem berinisial "OO" dengan bordir mawar merah, peninggalan ibunya, dan menyerahkannya pada Daniella.

"Ini, Tuan Putri," katanya lembut, hatinya perih melihat gadis itu menangis.

Daniella mengambil sapu tangan itu, menghapus air matanya yang terus mengalir, aroma kain yang sedikit usang tapi bersih membuatnya merasa nyaman.

"Itu kuda pertamaku. Sudah bersamaku sejak dia lahir, dia lahir seminggu setelah aku lahir. Kata dokter hewan dan perawat kuda, dia mati karena sudah tua. Padahal seharusnya kan kudaku itu bisa mencapai umur 20-25 tahun," ungkapnya, suaranya terisak, tangannya mencengkeram sapu tangan itu erat.

Tanpa sadar, Daniella memeluk Erik, menangis di dada pria itu, wajahnya tersembunyi di kemeja Erik yang beraroma kayu dan sabun.

Erik terkejut, tapi refleks memeluknya kembali, mendekap Daniella erat, hatinya berdegup kencang.

Dia menyandarkan wajahnya di pundak Erik, isakannya pelan tapi penuh luka. Erik memberanikan diri membelai rambut pirang Daniella, mengelus punggungnya lembut, berulang-ulang, aroma kamomil dari rambut gadis itu memenuhi indranya.

"Aku gak peduli jika Putri marah padaku karena membelai rambut dan mengelus pundaknya. Biarkan saja," batinnya, hatinya penuh cinta dan keberanian sesaat.

Anehnya, Daniella tak bereaksi, tak marah, hanya pasrah dalam pelukan itu, seperti menemukan ketenangan di tengah badai hatinya.

Setelah beberapa saat, isakannya reda, dan Erik kembali meminta maaf.

"Tuan Putri, sabar ya, mungkin sudah saatnya dia pergi. Tuan Putri masih punya Bass," katanya, suaranya lembut, berusaha menghibur.

"Tapi Bass gak akan pernah bisa menggantikan Leon. Dia itu kuda kesayanganku," sebut Daniella, suaranya pelan, matanya menatap lampu-lampu kota di kejauhan.

"Maafkan saya, gara-gara foto itu, saya membuat Putri teringat kembali pada Leon," kata Erik, hatinya penuh penyesalan.

Daniella melepaskan pelukannya, menatap laut yang gelap, lalu menoleh ke Erik, matanya penuh tanya.

"Kenapa menyimpan fotoku di dompetmu?" tanyanya, suaranya tegas tapi ada kelembutan di dalamnya.

"Maaf, Tuan Putri, foto Putri yang tersenyum bersama kuda dan foto senyuman Ibu saya adalah penyemangat bagi saya, saat saya lelah dan sedih," jelas Erik, suaranya tulus, tapi batinnya berteriak, "Tidak, bukan hanya karena itu, aku menyimpan foto Putri Daniella di dompetku karena Putri gadis yang kucintai."

"Benar, hanya untuk penyemangat saja, kan? Tidak lebih dari itu?" cecar Daniella, matanya menatap tajam, hatinya merasa ada yang disembunyikan.

"Iya, sebagai penyemangat saat saya bekerja. Maafkan saya bila Putri tidak berkenan dan marah. Saya tidak akan menyimpannya lagi di dompet saya," janji Erik, hatinya perih, tak ingin Daniella curiga.

"Tidak apa-apa. Simpan saja, aku gak marah dan keberatan. Aku senang bila fotoku menjadi penyemangat bagimu," kata Daniella, tersenyum kecil, menyerahkan foto itu kembali, hatinya hangat, merasa tersentuh oleh kejujuran Erik.

"Terima kasih, Tuan Putri," ucap Erik, hatinya lega tapi masih berdegup kencang.

"Ayo kita pulang," ajak Daniella, bangkit berdiri, menggosok lengannya yang dingin.

"Baik, Tuan Putri," sahut Erik, membantunya berdiri, lalu mereka berjalan kembali ke mobil, angin malam menyapu wajah mereka.

Dalam perjalanan pulang, Putri Daniella sudah tampak tenang. Erik sesekali melirik gadis cantik yang sangat dia puja itu. Mobil menuju ke istana Skandinavia.

********

1
Dandi Mahesa
keren kak Lanjut gasken
lovebunny: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Dandi Mahesa
mampir ka
Just_Loa
Halo kak trimakasih sdah mmpir ya 🧡
lovebunny: hallo juga..iya sama sama..sukses selalu
total 1 replies
lovebunny
iya sabar.. tungguin ya 🙏🙏
lovebunny
makadih ya sudah mampir
lovebunny
maksudnya kendala apaan tuh..he..he
Ryner
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
perayababiipolca
Keren! Bagus banget ceritanya.
Agnes
Cepat update dong, seru banget ni ceritanya! 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!