Bukannya mendapat ucapan selamat dan pujian, karena telah berhasil menyelesaikan study nya. Kayvaran Cano Xavier malah langsung diberikan misi penting oleh papahnya untuk menyelesaikan masalah di salah satu cabang perusahaan yang ada di Negara X, lebih tepatnya Kota Xennor. Akan tetapi, ini bukan masalah bisnis melainkan persaingan wilayah dengan beberapa klan mafia yang ada di sana.
Namun, bukan itu letak permasalahan utamanya untuk Kay. Melainkan sang adik Axelion Cano Xavier yang masih berusia 8 tahun yang diam-diam menyelinap naik ke pesawat yang akan mengantarnya ke Kota Xennor tanpa diketahui oleh siapapun. Kay menyadari keberadaan sang adik saat pesawat sudah hampir setengah perjalanan.
“Eeeh … orang utusan Tuan Luca ternyata Papah muda! Lihat, anaknya menggemaskan sekali!”
Setibanya di perusahaan dia malah dikira sebagai karyawan biasa dan bahkan dibilang Papah muda karena Axel memanggilnya Papa?
Apakah Kay bisa menyelesaikan misinya sembari menjaga sang adik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Mulai Serius
“Itu nama mendiang kakak dari Ashlyn, wanita yang menjadi cinta pertama Papah kalian, Tuan Luca,” ujar Max mengingatkan Kay dan Axel, “Bahkan penampilan dan sikapnya sangat mirip dengannya. Apakah ini memang hanya kebetulan atau memang sudah ditakdirkan,” sambungnya terus menatap pada wanita itu yang tengah bicara dengan rekan-rekannya.
“Kau benar, Max! Meski wajahnya berbeda tetapi sosoknya benar-benar bisa mengingatkan aku pada mendiang Nona Axlyn.” Matt bahkan membenarkan.
“Benarkah dia semirip itu dengan wanita yang menjadi cinta pertamanya, Papah? Aku rasa Papah sudah buta akan cinta saat itu menyukai modelan sepertinya,” celetuk Kay terkesan tidak menyukai wanita bernama Axlyn itu sama sekali.
“Pasti mendiang Bibi Axlyn sangat keren. Aku bahkan bisa membayangkannya,” ujar Axel membayangkan bagaimana sosok Axlyn yang menjadi cinta pertama Papahnya dulu yang ecara tidak langsung Ashlyn versi bar-bar nya.
“Kau benar, Axel! Axlyn yang kami kenal memang sangat hebat dan juga keren, dia bahkan rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Papah kalian saat itu.”
Max membenarkan ucapan Axel yang membuat Kay langsung terdiam karena merasa bersalah dengan ucapannya barusan.
“Aku dengar kau yang menyelamatkan rekan-rekanku. Terima kasih banyak telah menyelamatkan mereka,” ucap Axlyn membungkuk kepada Max diikuti oleh kelima rekannya yang lain.
“Tidak masalah, itu hanya kebetulan saja! Namun, … benarkah namamu ….” Max ragu untuk memastikannya secara langsung.
Ilustrasi Axlyn versi detective....
“Aah … Benar, perkenalkan namaku Clauretta Axlyn. Salah satu detective kepolisian Kota Xennor yang sedang menyelidiki kasus menghilangnya para karyawan—”
“Ouh, jadi kau polisi yang bertanggung jawab atas kasus menghilangnya para karyawanku? Pantas saja tidak cepat ditemukan, karena kemampuan kalian hanya seperti ini,” potong Kay menatap remeh pada Axlyn.
“Penyelidikan kami terhambat selama ini karena—”
“Sudah ‘lah, mulai sekarang aku sendiri yang akan mengurus semuanya. Polisi seperti kalian memang tidak ada gunanya.”
Kay kembali memotong penjelasan wanita itu, bahkan semakin meremehkan kemampuan dan tugas kepolisian di sana.
“Apa katamu?” sentak Axlyn yang mulai terpancing amarahnya.
“Mulai sekarang kami tidak membutuhkan polisi seperti kalian lagi yang hanya bisa menyusahkan saja.” Kay semakin memperjelas.
“Beraninya kau ….”
Axlyn langsung melayangkan tinjunya, tetapi Kay dengan mudahnya menangkis serangan itu dan bahkan tersenyum meremehkan pada wanita itu. Hingga Axlyn yang tidak terima menggunakan kakinya untuk menyerang. Dan yah … itu cukup berhasil, dimana dia tepat menendang tulang kering Kay detik itu juga.
“Arghh … Sialan, sakit sekali!” Kay langsung memekik kesakitan sembari memegangi kakinya yang berdenyut akibat tendangan itu.
“Rasakan itu!” ujar Axlyn tersenyum puas karena berhasil menghajar Kay untuk melampiaskan kekesalannya, “Tadinya aku juga ingin berterima kasih padamu karean telah menyelamatkan aku, tapi sepertinya kau tidak pantas mendapatkannya.” Lanjutnya.
“Iissh … Kau—”
“Kay sudah cukup!” Max segera menyela, “Dan Nona Axlyn, maaf untuk sikapnya barusan. Dia memang orangnya seperti itu, mohon jangan dimabil hati ucapannya,” sambungnya ditunjukan kepada Axlyn.
“Papah, kau baik-baik saja?”
Axel segera menghampiri Kay untuk memeriksa kondisi kakinya. Bagaimana pun juga mereka harus saling melindungi satu sama lain, seperti yang Kay lakukan mengutamakan membawanya saat melarikan diri tadi.
“Tidak apa, hanya sedikit nyeri!” jawab Kay sembari melirik tajam pada Axlyn.
“Aah … Jadi, dia sudah menikah dan memiliki anak sebesar itu.” Entah mengapa Axlyn sedikit merasa kecewa setelah mengetahuinya.
“Nona Axlyn, bagaimana kalau anda membicarakan masalah ini dengan saya saja di tempat lain.”
Ucapan Matt menyadarkan Axlyn dari pemikiran anehnya. Axlyn lantas mengangguk menyetujuinya, dia pun mengikuti Matt untuk membahas tentang kasus yang sedang dia selidiki bersama rekan-rekannya itu.
...****************...
Disisi lain, Nero telah melaporkan tentang serangan yang baru saja terjadi pada system keamanan milik Organisasi Black Angel, milik Angela dan juga kelompok Gangster Devil Shadow milik Edmun. Dan tidak hanya itu, laporan tentang penyerangan yang terjadi di salah satu club utama Angela juga datang menyusul.
“Tuan muda, sepertinya orang yang dikirim oleh mereka kali ini cukup sulit untuk ditangani seperti biasanya. Tidak hanya berhasil menangani serangan yang kita lakukan, mereka kini juga berhasil menyelamatkan para karyawan yang anak buah Edmun culik sebelumnya untuk dijadikan tawanan,” jelas Nero kepada Tuannya.
“Cari tahu identitas mereka lebih dalam. Lalu perintahkan mereka semua untuk mulai serius menangani para hama itu. Karena sebentar lagi tujuanku akan tercapai untuk menjadikan kota Xennor menjadi pusat dunia bawah di seluruh dunia,” ujar pria bernama Spencer Carmichael ketua klan Death Master, Sang penguasa Kota Xennor sesungguhnya.
“Baik, Tuan! Saya mengerti.” Jawab Nero yang segera membungkuk sebelum meninggalkan ruangan itu.
“Tunggu!” Nero lantas segera menghentikan langkahnya saat suara sang Tuan memintanya untuk menunggu, “Biar aku sendiri yang memberitahu mereka.” lanjutnya.
“Baik, Tuan! Kalau begitu saya akan segera mempersiapkan tempat pertemuan yang nyaman untuk anda,” ujar Nero lagi.
Setelah itu, Nero kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan ruangan itu untuk mempersiapkan apapun yang diperlukan karena ini pertama kalinya Tuannya sendiri yang akan menghadiri pertemuan tersebut. Itu menandakan bahwa Tuannya mulai serius menanggapi keberadaan orang utusan Luca yang sekarang.
“Siapapun kalian jika Tuanku sudah turun tangan sendiri, maka hanya kematian yang akan menjadi akhir bagimu,” ujar Nero penuh percaya diri.
Belum tahu saja, Kay dan yang lainnya pun hanya masih bermain-main sampai detik ini. mereka hanya membalas apa yang musuh lakukan lebih dulu. Jika Kay dalam mode serius, maka jangan tanyakan lagi bagaimana menggilanya dia. Belum lagi kalau seluruh keluarga Xavier turun gunung, maka mana mungkin Nero bisa bicara dengan penuh percaya diri lagi seperti itu.
“Kay, sejauh ini semuanya aman. Para karyawan sudah mendapatkan perawatan yang tepat dan hanya membutuhkan waktu untuk pemulihan. Paman juga sudah menempatkan keamanan super ketat di sini. Jadi, untuk saat ini semua masih aman,” ujar Max menjelaskan situasinya.
“Aku ingin Paman sendiri yang memastikan keamanan mereka semua kedepannya.” Kay sudah membuat keputusan, “Untuk masalah perusahaan dan yang lainnya. Aku akan bekerjasama dengan mereka bertiga untuk sementara waktu.” Lanjutnya menunjuk pada Joseph, Aiden dan Yasmin yang masih di sana.
“Lalu bagaimana denganku?” Matt muncul tepat waktu.
“Bagaimana dengan para detective polisi itu? Paman sudah mengurusnya dengan baik?” tanya Kay sebelum menyampaikan tugas yang sudah dia persiapkan untuk Matt.
“Ya, mereka memahami situasi kita. Dan sepertinya mereka ingin bekerjasama ….”
“Tolak saja! Kita tidak boleh terlibat dengan siapapun saat ini,” sela Kay yang sepertinya sedang dalam mode serius.
“Ya, aku juga sudah menolaknya tapi mungkin dia tidak akan menyerah dengan mudah,” ujar Matt.
Bersambung …
Kalaupun nanti mereka di serang, pasti Axlyn dan Kay bisa bekerjasama untuk melawan...
Kira-kira sekarang usia Levi berapa yah? 😅
karyamu keren
aq seneng banget gk sabar untuk episode selanjutnya, Oh iya kak spil cucu nya Levi dan luci ya kak ya nanti dan kangen juga sama trío somplak ( Félix, jaydon, sama Levi)