NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 – Ujian Darah dan Api

Fajar baru menyingsing di kota Hongya. Sinar keemasan menembus jendela kamar kecil penginapan, jatuh ke wajah Xiao Feng yang masih duduk bersila. Matanya terbuka perlahan, menatap giok di tangannya yang kini terasa berat, seakan memikul takdir besar.

Semalam, ia telah melihat warisan leluhurnya, Feng Tianya. Kekuatan naga yang mengalir dalam tubuhnya masih ia rasakan, membuat Qi di tubuhnya jauh lebih deras. Namun, bersama kekuatan itu lahir juga beban baru.

“Jika benar banyak pihak mengincar giok ini… maka aku tidak bisa tinggal diam terlalu lama di satu tempat.”

Ia mengepalkan tangan. Suara hatinya penuh tekad, tapi di sudut pikirannya, rasa takut tetap berbisik. Apa aku sanggup menghadapi semua ini?

Xiao Feng meninggalkan penginapan, berjalan ke jalan utama kota Hongya. Hiruk-pikuk sudah dimulai: pedagang menjajakan barang, anak-anak berlarian, dan penjaga kota berpatroli. Namun, di balik keramaian itu, tatapan-tatapan asing terus mengikuti langkahnya.

Beberapa orang berbisik pelan, seakan membicarakan sesuatu. Xiao Feng tidak mendengar jelas, tapi telinganya menangkap potongan kalimat: “…giok hijau… bocah desa… Sekte Naga Merah…”

Hatinya menegang. “Apa rumor itu sudah menyebar?”

Ia mempercepat langkah, mencoba tidak menonjol. Namun semakin ia berusaha berbaur, semakin jelas rasa asing itu. Dunia luar tidak pernah benar-benar aman, apalagi bagi orang baru seperti dirinya.

Di sudut jalan, ia bertemu Ling’er yang sedang mengatur keranjang buah. Gadis itu melambai, wajahnya ceria meski jelas lelah.

“Xiao Feng! Kau kelihatan muram. Apa kau baik-baik saja?”

Xiao Feng ragu sejenak. Ia tidak ingin menyeret Ling’er ke dalam bahaya. Namun tatapan jujur gadis itu membuat hatinya melembut.

“Aku baik-baik saja… hanya sedikit cemas.” Ia tersenyum tipis.

Ling’er menatapnya lebih lama, seakan ingin bertanya lebih jauh, tapi akhirnya ia hanya menghela napas. “Kalau begitu, hati-hati. Aku tidak tahu kenapa, tapi sejak kemarin banyak orang asing berkeliaran di kota. Rasanya tidak enak.”

Xiao Feng mengangguk, firasat gadis itu benar.

Sore hari, Xiao Feng memutuskan untuk berlatih di luar tembok kota. Ia tidak ingin menimbulkan kecurigaan dengan latihan Qi di penginapan. Hutan kecil di dekat sungai menjadi tempatnya.

Ia baru saja mulai menyalurkan Qi, ketika ranting-ranting patah terdengar dari segala arah.

“Siapa?!” serunya, refleks menggenggam pisaunya.

Dari balik pepohonan, muncul lima pria berpakaian hitam. Wajah mereka ditutupi kain, tapi aura niat membunuh jelas terasa.

“Bocah,” salah satu dari mereka berbicara, suaranya parau. “Serahkan giok hijau di lehermu, dan kami mungkin akan membiarkanmu hidup.”

Jantung Xiao Feng berdegup keras. Benar… rumor itu sudah menyebar. Mereka datang untuk giok ini.

Namun ia mengingat kata-kata leluhur semalam: “Jangan biarkan giok jatuh ke tangan siapa pun.”

Dengan suara tegas, ia menjawab, “Kalau kalian ingin giok ini, lewati dulu mayatku.”

Pria bertopeng itu tertawa dingin. “Kau sendiri yang memilih mati.”

Lima orang menyerang serentak. Pedang, tombak, dan panah Qi meluncur ke arah Xiao Feng.

Tubuhnya bergerak cepat, Qi mengalir ke kaki, membuatnya melompat ke samping. Pisau kecilnya menyala api samar, menangkis serangan pedang. Dentuman keras terdengar, tubuhnya terlempar ke belakang, tapi ia berdiri lagi dengan gigi terkatup.

Dua orang mencoba menyerangnya dari sisi, namun Xiao Feng menyalurkan Qi ke tangannya, menciptakan semburan api kecil yang memaksa mereka mundur.

Namun jumlah mereka lima orang, dan Xiao Feng masih pemula meski baru naik tingkat. Setiap tebasan lawan membuat lengannya bergetar, setiap benturan membuat dadanya sakit.

Jika aku terus bertahan, aku akan mati… pikirnya panik.

Tiba-tiba, salah satu pria mengarahkan tombaknya tepat ke jantungnya. Xiao Feng nyaris tidak sempat menghindar.

Dalam sekejap, batu giok di lehernya bergetar keras. Cahaya hijau menyelimuti tubuhnya, dan Xiao Feng merasakan sesuatu bangkit dari dalam dirinya.

Suara raungan naga samar menggema di telinganya. Qi-nya melonjak, mengalir deras ke seluruh otot dan tulang.

Dengan teriakan keras, ia menebas menggunakan pisaunya. Api di bilahnya membesar, membentuk bayangan naga kecil yang menyambar tombak lawan.

Dentuman hebat terjadi, tombak pria itu patah, tubuhnya terhempas menabrak pohon hingga muntah darah.

Keempat orang lain terperanjat. “Apa-apaan ini?!”

Mata Xiao Feng menyala merah, tubuhnya bergetar menahan kekuatan baru itu. Tapi di dalam dadanya, ada perasaan jelas: Ini… kekuatan warisan giok.

“Sekarang giliranku,” ucapnya dengan suara rendah tapi menggema.

Ia menerjang maju, setiap ayunan pisaunya membawa api naga kecil. Dua musuh terluka parah, sementara sisanya ketakutan.

Namun, mengendalikan kekuatan itu bukan hal mudah. Tubuhnya panas, urat-uratnya seperti terbakar, dan darah terasa mendidih.

“Jika aku memaksa lebih lama… tubuhku bisa meledak."

Akhirnya, dua dari lima musuh melarikan diri, wajah mereka pucat. Sisanya terkapar, tak mampu bangkit.

Xiao Feng berdiri terhuyung, napasnya berat, keringat bercampur darah menetes di wajahnya.

Ia menatap giok di lehernya. “Kekuatan ini… luar biasa. Tapi sekaligus berbahaya. Jika aku tidak belajar mengendalikannya, aku akan mati sebelum mencapai tujuan.”

Di kejauhan, suara burung gagak terdengar, menambah kesan kelam. Tubuh musuh yang bersimbah darah menjadi pengingat: jalan kultivasi bukan sekadar latihan—tapi juga jalan kematian.

Xiao Feng terdiam lama, lalu menggenggam pisaunya lebih erat. “Jika ini ujian pertama, maka aku akan menerimanya. Aku tidak akan mundur, meski harus menumpahkan darah.”

Saat malam tiba, ia kembali ke kota dengan tubuh penuh luka. Langkahnya gontai, tapi matanya menyala dengan api baru.

Ia menyadari sesuatu: setiap kekuatan besar datang dengan harga. Dan harga pertama sudah ia bayar dengan darah musuh, juga rasa sakit di tubuhnya sendiri.

“Ujian darah dan api ini hanyalah permulaan. Jika aku takut, maka aku akan mati sebagai bocah desa. Tapi jika aku berani… aku akan benar-benar memulai jalan menuju langit.”

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!