Hanya menceritakan tentang dua sejoli yang awalnya sebatas teman sekelas yang sering menganggu dan di ganggu, kemudian berakhir menjadi sepasang kekasih yang sulit di pisahkan, entah alasan apa cowok bernama lengkap Jendra Natawiratama tiba-tiba jatuh cinta pada gadis sekelasnya yang bernama Aprilia Yuswan atau kerap di sapa Lia. Banyak hal yang terjadi setelah mereka menjadi sepasang kekasih, mulai dari hal Absurd nya Jendra pada Lia sampai orang ketiga yang terus mencoba merusak hubungan mereka.
Apakah mereka bisa menghadapi segala lika-liku hubungan nya? Bagaimana cara mereka berdua saling menguatkan? Dan bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Ikuti kisah mereka sampai tuntas ya..
See you.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon felyaklueva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13. Jangan GeEr
Alunan musik terdengar jelas di ruang band sekolah SMA 15 Galaxy.
Jendra meletakkan gitarnya di ujung ruangan, merenggangkan sendi-sendi nya yang terasa kaku. Halah... Padahal latihan kurang dari sejam Jen dah keok aja tuh badan.
Bulan depan sekolahnya akan tampil dalam rangka mengikuti perlombaan, membuat Jendra mau gak mau harus ikut latihan dengan ekstra.
"Istirahat dulu ya, sekitaran jam satu baru kita mulai lagi" pinta si Jendra pada anggota band lainnya.
"Baru aja kita latihan, belum ada sejam udah istirahat aja. Tapi gas lah kuy" timpal Yoga.
"Lo berdua sama aja, dasar!" Ucap gadis cantik berkuncir kuda yang tak lain adalah sang vokalis, dia Rina.
Jendra dan yoga hanya menampakkan senyum lebarnya, sementara Rina jelas menimpali dengan merotasi kan mata malas dengan kedua mahluk itu.
"Iya Rin, mending istirahat dulu. Gue laper makan dulu lah" usul Doni.
"Ya udah deh, tapi bener ya jam satu kita lanjut lagi. Soalnya waktu kita hampir mepet banget ini, kita harus perform sebagus mungkin" ujar Rina.
Membuat Jendra, Yoga, Doni, dan Rendi serempak menjawab "siap mamah..." Dan sontak membuat gadis itu merengut kesal.
"Mamah-mamah, panggil gue baginda ratu" semprot Rina.
"Iya.. baginda ratu" ucap ulang para lelaki dengan raut wajah malas, sementara Rina tersenyum puas.
"Kuy ngantin, laper" ajak Rendi.
"Makan sini aja lah, males kalau harus cari tempat duduk" ucap Doni.
"Bener tuh kata si Doni yang, aku nitip soto satu sama es teh manis nya ya" kata Rina pada Rendi, Yap. Mereka sepasang kekasih yang satu club dan nama fandom mereka 2R. Gak sekalian aja 4R biar kek ukuran cetak foto.
"Gue nitip juga ya Ren, samain kek ayang Lo" kata Doni sambil rebahan main ponsel pada sofa ruang band.
"Kalau gue mie goreng cabe ijo sama es teh, pake duit lo dulu ntar gue ganti di kelas" Yoga juga ikut menitip.
Rendi menghela nafasnya sejenak, pacarnya ini emang bener-bener suka banget cosplay jadi baginda ratu. Lihat aja, banyak banget yang nitip ke Rendi, tapi Rina malah cuek main tiktod. Belum lagi anggota band nya yang sama aja, antek-anteknya sang baginda ratu.
"Jen, anterin gue ke kantin yuk" ajak Rendi ke Jendra, abis kalau Rendi gak jadi pergi dan bawain pesanan pacarnya. Jangan harap Rendi bisa menemukan kedamaian lagi.
Jendra mengangguk, lantas dua anak itu pergi ke arah kantin. Dan sampailah mereka di tempat tujuan, kedua mata Jendra menyipit menelusuri setiap sudut kantin. Hmm... Tidak ada tanda-tanda Lia di sana, pasti pacarnya tengah berada di kelas pikir Jendra.
"Ren, tar lo minta bantuan ke mang Udin aja ya buat bawain makanan ke ruang band, gue ada keperluan. Gue cabut dulu..." Ujar Jendra sembari menepuk pundak Rendi, Lalu pergi entah kemana ninggalin Rendi yang pasang muka malas.
"SI ANJ--" umpat Rendi menahan kesal setelah Jendra pergi dari hadapannya.
Jendra berjalan ke stan makanan ringan, dan tengah memilih. Namun tanpa di ketahui nya di samping ada Windi. Gadis itu seperti biasa menyapa dan Jendra pun menoleh.
"Hi Jen, kamu mau makan apa? Makan bareng yuk, kebetulan aku sendirian biar ada temennya" ajak Windi.
"Enakkan yang mana?" Tanya Jendra tanpa menimpali ucapan Windi tadi, Windi sedikit kaget tiba-tiba Jendra menunjukkan dua bungkus makanan di genggaman nya.
"Aku lebih suka yang ini Jen" tunjuk Windi ke arah bungkusan warna coklat tua.
"Cream coffee?" Tanya Jendra balik, dan Windi hanya tersenyum sembari mengangguk. Bahkan di dalam hati gadis itu tengah berbunga, Jendra menawarinya makanan. Itu artinya dia bisa selangkah untuk memiliki Jendra kembali.
Windi yang kepalang GeEr, sampe gak sadar tuh ternyata si Jendra, tengah mengambil semua bungkusan makanan barusan dengan warna yang berbeda lalu membayarnya. Pas dah sadar barulah Windi mulai bingung.
"Kok kamu beli semuanya, nanti gak habis gimana?" Tanya Windi bingung.
"Thanks ya win" ucap Jendra kembali tak menggubris perkataan Windi.
"Thanks buat apa?" Tanya balik Windi semakin bingung.
"Thanks udah bantuin gue pilihin makanan buat Lia, nih buat lo. Tanda terimakasih" ucap Jendra sembari memberi bungkusan yang sempat di tunjuk Windi tadi.
Windi menerima walau dengan semburat malu di wajahnya, lalu setelahnya Jendra pergi dari kantin bersama kantong berisi penuh makanan ringan. Tujuan nya sekarang adalah ke kelas Lia.
"IH.. NYEBELIN BANGET LO LIA, BISA-BISANYA LO NGERUBAH JENDRA JADI SEJAUH INI" gerutu Windi yang tak habis pikir dengan perubahan Jendra ketika telah SMA sambil menyalahkan Lia.