NovelToon NovelToon
TOLONG CABUT PAKU DI KEPALA KAMI

TOLONG CABUT PAKU DI KEPALA KAMI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu / Tumbal
Popularitas:77.7k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Tolong cabut paku di kepala kami! Tolong! Argh sakit!”
“Tolong aku! Paku ini menusuk otak hingga menembus batang tenggorokan ku! Tolong!”

Laila baru saja dimutasi ke wilayah pelosok. Dia menempati rumah dinas bekas bidan Juleha.

Belum ada dua puluh empat jam, hal aneh sudah menghampiri – membuat bulu kuduk merinding, dan dirinya kesulitan tidur.

Rintihan kesakitan menghantuinya, meminta tolong. Bukan cuma satu suara, tetapi beriringan.

Laila ketakutan, namun rasa penasarannya membumbung tinggi, dan suara itu mengoyak jiwa sosialnya.

Apa yang akan dilakukan oleh Laila? Memilih mengabaikan, atau maju mengungkap tabir misterius?

Siapa sebenarnya sosok bidan Laila?

Tanpa Laila tahu, sesungguhnya sesuatu mengerikan – menantinya di ujung jalan.

***

Instagram Author ~ Li_Cublik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tolong : 13

“Kak Ida, juragan Pram ada tidak?” tanya Laila, dia masuk ke dalam warung.

“Ada perlu apa dengan juragan Pram, La?” Ida balik bertanya dengan nada lirih. Kebetulan warung masih ada pembeli sedang memilih di rak bumbu dapur.

Laila mencondongkan badannya, berbisik tepat di pusara telinga Ida. “Mau pinjam Kuda nya, Kak.”

“Hah?!” Mata wanita subur itu berkedip-kedip. “Kuda Juragan tidak penarik manusia, La! Bukan seperti angkutan umumnya.”

“Makanya itu, aku ingin bertemu dengannya. Siapa tahu dia mau meminjamkan – soalnya ini juga untuk kepentingan umum. Semisal ada ibu-ibu mau melahirkan, butuh pertolongan segera. Aku bisa cepat datang ke rumahnya, melahirkan tanpa penanganan medis itu berbahaya bagi si ibu dan juga bayinya. Katanya, juragan seorang dermawan, harusnya tak keberatan lah ya, Kak?” sela nya menggebu-gebu.

Kening Ida mengernyit, hidung melesak ke dalam itu kembang kempis, dia bingung bagaimana menanggapi kalimat ajaib tetangganya ini.

“Kak Ida, ayo antarkan ke rumah juragan. Kebetulan hari ini aku izin masuk kerja,” dustanya lancar sekali.

“Sebentar, aku tanya suamiku dulu.”

Tak ada yang bisa dilakukan oleh Laila selain menunggu. Bukan tanpa sebab dirinya meminta diantarkan ke hunian yang terlihat menyeramkan dari kejauhan itu. Semua ini berkaitan dengan kalimat terakhir remaja yang merasuki pikirannya – J U R A G A N.

Setahu Laila, cuma ada satu nama yang dipanggil Juragan yakni, Pramudya. Maka dari itu dia wajib menyelidiki, dan kebetulan dirinya memang mau meminjam seekor Kuda – cuma hewan itu yang cocok sebagai tunggangan daripada Babi hutan.

Laila keluar dari warung, menunggu di teras, dia tidak peduli pada beberapa pembeli yang sebelumnya telah bertemu dengannya di puskesmas.

Penampilan apa adanya bidan Laila, menarik perhatian – kaos lengan panjang longgar diikat ujungnya, celana jeans bagian bawah lebar, rambut digulung asal-asalan. Wanita itu terlihat seperti gadis remaja beranjak dewasa, bukan seorang janda berumur 25 tahun.

“Loh … bidan Laila, Anda tak masuk kerja?” Pria paruh baya melihat heran.

“Saya izin pak Sopyan, lagi tak enak badan,” alibinya tak sepenuhnya kebohongan.

Sopyan membenarkan pecinya, dia menelisik Laila yang duduk di bangku panjang, kakinya goyang-goyang. Tak terlihat seperti orang tengah sakit. “Kalau Anda sedang sakit, mengapa kelayapan sampai sini?”

Laila menaikan kakinya di kayu panjang bawah bangku, mengatur ekspresi biasa saja. “Saya cuma tak enak badan, Pak. Bukannya sekarat. Lihat ini!”

Lengan baju ditarik hingga siku, terlihatlah memar yang warnanya lebih gelap dari semalam.

Sopyan terkejut, tubuhnya menegang. “Kenapa itu bu Bidan?”

"Saya memiliki kebiasaan tidur berjalan, Pak. Semalam entah jam berapa – tiba-tiba kedua tangan ini terjepit di sela-sela rak piring.” Kedua bahunya terangkat.

“Ini juga karena Anda, dan perangkat kelurahan! Saya tak bisa kelelahan, kalau terlalu letih, malamnya pasti tidur berjalan. Seandainya sedari awal motor dinas itu sudah ada – tak payah diri ini berjalan jauh, naik turun bukit demi sampai tepat waktu di puskesmas,” sebelum Sopyan berusaha bertanya lebih jauh, terlebih dahulu dia serang.

“Kalau perihal itu, ya tergantung cepat tidaknya tanggapan dari pusat, bu Bidan. Kami sudah mengupayakan semaksimal mungkin,” Sopyan terlihat tidak nyaman, pertanyaan yang tadi sudah diujung lidah ditelan lagi.

“Saya permisi dulu ya, bu Bidan. Ada tugas penting di kantor kelurahan.” Langkahnya terlihat lebar, jelas dirinya menghindari pernyataan menohok hati.

“Ck … ck … tak ada kabar, tak pula meminta izin, tiba-tiba tak masuk kerja. Eh, tahu-tahu sudah nongkrong di sini. Anda sungguh tak bertanggung jawab bu Bidan, Laila.” Sujar berdecak seraya menatap sinis.

“Sebelum mengataiku, coba kau berkaca, Sujar! Ini masih jam kerja, mengapa dirimu berkeliaran sampai sini? Hendak menggoda si duda juragan Pram, ya?” ia tak sudi beramah tamah, kendatipun wanita berpakaian dinas di depannya ini asistennya ketika bertugas melayani pasien.

Sepintas raut Sujar pias, lalu kembali biasa lagi. “Bukan urusan, Anda! Saya bisa saja melaporkan bu Bidan atas sikap semena-mena ini kepada kepala puskesmas dan pak lurah!”

“Lakukan lah! Kau kira aku takut?” tantangnya.

“Suster Sujar, bidan Laila sedang tidak enak badan. Makanya dia tak masuk dinas,” bela Ida, mencoba mendinginkan suasana.

“Kalau memang seperti itu, seharusnya melapor biar tenaga medis di puskesmas tak menantinya berakhir kewalahan.” Sujar menatap tak suka pada Ida.

“Janganlah membesarkan masalah, Sujar! Hari ini hari Sabtu, dan Puskesmas buka cuma setengah hari. Biasanya pun orang berobat jauh lebih sedikit bila dibandingkan hari biasa. Kau ini cuma mau cari perkara kan denganku? Sedari awal dirimu sudah tak suka akan kehadiranku, padahal sebelumnya kita tak saling kenal. Apa kau iri melihat fisik sempurna dan menawan ku ini, sehingga label kembang desa tak lagi pantas disandang oleh mu, benarkah?”

“Jangan asal ucap kau, Laila!” hilang sudah sikap formal nya.

“Kau yang jangan bertingkah kekanakan! Cuma anak pungut saja tapi gayamu sungguh congkak! Suka merendahkan orang yang statusnya di bawah keluarga angkat mu itu!” Laila berdiri, diapun berkacak pinggang.

Tin!

Tin!

Santo menekan klakson motor gerobaknya, menghentikan perdebatan panas.

“Kau mau kemana, Laila?” dia sangat penasaran, sebab seorang tangan kepercayaan pria idamannya sangat jarang membawa penumpang selain istrinya.

“Bukan urusanmu!” Laila menyenggol bahu Sujar, berjalan menuruni teras warung dan naik lalu duduk santai di atas gerobak.

‘Bagaimana rasanya memiliki saingan? Pasti tak enak kan suster Sujar? Biasanya kaulah si pusat perhatian itu, kini tiba-tiba ada sosok lebih cantik dan menarik,’ batin Ida mengejek si wanita yang terlihat murka, berjalan lebar meninggalkan warung.

.

.

‘Mengapa aku mulai takut lagi? Padahal tadi begitu berapi-api menghadapi Sujar.' Laila memegang bagian atas dadanya, dia merasa seperti diawasi, dan kedatangannya ini seolah telah dinanti.

Motor gerobak milik Santo, memasuki area hutan lebat yang terlihat asri, sepi sekaligus menambah kesan horor.

Hunian milik juragan Pramudya benar-benar berada diatas ketinggian bukit, jauh dari pemukiman, dan terasa suhu lebih dingin, sampai-sampai kulit lengan Laila meremang.

Saat bangunan rumah terbuat dari kayu sudah terlihat – suara derasnya air terjun menyapa pendengaran sang bidan. Dia merinding, merasa cemas, kedinginan.

‘Apa aku melarikan diri saja, ya?’ ia sudah ancang-ancang kalau misalnya ada bahaya yang mengancam.

“Turunlah! Motor tak dapat masuk ke sana!” Dagu Santo terangkat, menunjuk jembatan licin.

Kaki Laila bergetar samar, sampai-sampai dirinya menghentak tanah agar tidak sempoyongan. Matanya menatap susunan air terjun terlihat indah, tapi siapa yang tahu ada apa dibaliknya itu.

Laila berjalan pelan, nyaris dirinya tergelincir sebab lantai papan jembatan sangat licin. Beruntung tangannya memegang erat pagar kayu.

"Eh ... Ternyata ada tamu – mari masuk cah ayu!"

Deg.

Dia familiar dengan suara serak-serak basah itu. Matanya menatap lekat pada sosok yang berdiri di teras ....

.

.

Bersambung.

1
imau
berarti kurang lebih sdh 30 orang perawan atau perjaka yg mereka tumbal kan,
iya kah?
Liani purnafasary☺
Smoga nanti saat dlm misi menyelamatkan para korban selanjutnya, Fram brsama Laila ya. 😄
imau
ooh aku g tega 😭
tapi kalau g dibaca malah penasaran
imau
janda yg kau bilang seperti orang tak waras ini mungkin jodoh kedua mu pak duda 😌
Alif 33
seru ihhh
Liani purnafasary☺
Yaelah trnyata Fram itu gak jahat yo😂🙏maaf ya juragan, rupa nya yg jahat itu Bpk mu. 🤦‍♀️
Smoga Fram dan Laila jodoh ya. 😆
isya🌀
Ternyt mbah patmi dan juragan pram korban fitnah para reader😃 justru mereka yg berniat menolong para korban... Ayo laila kurangi ceroboh dan penakutmu atau perlu ditemani juragan pram ya😄
jekey
mak lagi lagi lagi /Hey//Hey/
Arryanti Ar
aku paling fans dah sama cerita ka cublik,bikin penasaran penuh teka teki dan serruuuu...
di tunggu kelanjutan intan paok ya ka
FiaNasa
ternyata Ida & suaminya bukan orang jahat ya
jeje kwok 12🌹
ah gara gara hujan kejebak macet pulang kerja jadi baru tau up kan,padahal udah nunggu dari pagi lihat hp udah up apa belum ini sekalinya lihat udah malam..biar lah msh tetap setia nunggu siapa tau ada lagi ..salam sayang buat mas duda ku seorang pram😘
jeje kwok 12🌹: ih jangan julid kaka nanti jodoh aku makin panjang lagi ama dia..aku suka karyamu kaka semoga makin sukses ya ,🤲 di setiap kerjaan kaka
Cublik: Jangan percaya Mas Pram ... kemarin Kakak ini, ngehujat dirimu ✌️🤣
total 2 replies
nara 🇮🇩 🇹🇼
apakah jodohnya laila pramudya ,,,
neni nuraeni
lnjut thor...aduuh lagi seru"nya malah up sikit mana pnasaran thor
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
itulah mengapa orang orang tua zaman dulu sangat merahasiakan weton kelahiran kita.
salah satunya antisipasi untuk hal seperti ini.
bahkan kita sendiri kadang tidak tahu weton kita apa,karena ditakutkan kita akan sembarangan bicara dengan orang lain.
waspada dan berhati hati itu sangat di perlukan .

tapi di zaman digital sekarang ,orang orang malah pada pamer weton kelahirannya sendiri🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
haduhhh semakin seru ini kak, boleh minta lagi🤭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: ditunggu kak, kalo gak keburu tumbang itu juga 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
Cublik: Boleh boleh boleh Kakak 😊
total 2 replies
Wanita Aries
Biadabnyaaa ehhhh 😤
Cublik: Gak ada obat 😁
total 1 replies
Kanti Mega Lesmayanti
lanjut thoooor crazy up...
aciye ciyeeeee si juragan udh kesemsem sama janda perawan
Kanti Mega Lesmayanti: wkwkw luvlcu banget bisa ngbrol dalam hati...
kapal ini harus berlayar sih ya hehe
Cublik: Sampai terpancing untuk menjawab ya Kak 😁
total 2 replies
Atieh Natalia
Laila ayo tunjukan aksimu

Thor lagi donk
Atieh Natalia: siap KA d tunggu
Cublik: Di usahakan ya Kak ❤️
total 2 replies
Mega keysya
☕☕☕☕☕kopine WIS tak kirim kanggo sangu lembur mangke ndalu Ben update maleh Yo kak author 💪🏻💪🏻💪🏻
Mega keysya: nggeh sami" selalu di tunggu update selanjutnya 🙏🏻💪🏻💪🏻
Cublik: Maturnuwun Mbak yu ❤️‍🔥
total 2 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ngeri banget cara mereka bunuh korbannya 😱😱😤😤
Cublik: Sadis bener ya Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!