NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Mension Mewah

Leon terus menatap wajah pucat Calista, dia begitu khawatir hingga saat ini gadisnya belum juga tersadar.

  "Kapan dia akan datang. Suruh dia cepat." Teriak Leon membuat Zidan juga beberapa pelayan takut.

  "Permisi,,"

Leon langsung menoleh, dia menatap tajam seorang laki-laki dengan berjas putih yang Zidan panggil sebelumnya.

  "Lo telat 1 menit." Ucap Leon tajam.

  "Astaga itu karena Mension Lo terlalu besar, terus siapa yang sakit?"

Dia adalah Bima, sahabat sekaligus dokter pribadi Leon.

  "Waw, seorang wanita? Tapi dia terlihat masih begitu muda."

  "Jaga mata Lo, cepat periksa dia."

  "Oke baiklah."

Leon berdiri tidak jauh, dia terus melihat Bima memeriksa gadis kecilnya. Dia terlihat begitu khawatir.

  "Bagaimana?" Ucap Leon saat Bima selesai memeriksa.

Bima menghela napasnya dan membereskan semua peralatan medisnya.

  "Tidak perlu khawatir, dia hanya dehidrasi. Pastikan dia makan tepat waktu karena dia juga memiliki permasalahan dengan perutnya. Gue bakal kasih obat juga vitamin. Lo bisa menembusnya di apotek."

Leon menghampiri Calista dan tangannya kembali menggenggam tangan mungil gadisnya yang bak putri tidur.

  "Gue juga bakal infus dia untuk membantu dehidrasinya, setelah habis infus bisa dilepas."

Leon menggenggam erat tangan Calista, hingga Bima yang mulai memasangkan infus.

  "Oya Leon, siapa gadis ini. Dan baru kali ini gue lihat Lo bawa perempuan ke Mension. Dia bahkan terlihat masih kecil."

  "Tutup mulut Lo."

  "Baiklah, tapi Lo masih hutang soal ini. Gue bakal minta Zidan untuk menebus obat nya."

Zidan menunduk saat melihat Bima keluar kamar.

  "Siapa gadis itu, Leon terlihat begitu khawatir."

  "Maaf, lebih baik anda langsung menanyakannya kepada Tuan Leon."

  "Lo tuh sama saja sam Leon, Obat Lo ambil di Apotek. Gue mau pulang ke rumah ngantuk."

  "Silahkan."

Bima mengangguk dan berjalan turun. Sebenarnya dia baru sampai dirumah setelah sift malam dan dengan seenaknya Leon memintanya untuk segera datang ke Mension.

Leon benar-benar tidak meninggalkan Calista, dia terus menemani gadis kecilnya itu. Bahkan pertemuan dengan beberapa klien saja dia batalkan. Calista, gadis kecil yang selama ini dia cari, gadis kecil yang sudah menempati seluruh hatinya. Kini, berada didepannya dan itu tidak akan pernah lagi Leon biarkan pergi.

"Eugh.." Calista membuka matanya, namun kepalanya terasa begitu pusing.

"Akhirnya kamu bangun."

Calista menoleh dan menautkan alisnya saat melihat Leon berada disampingnya.

"Aku dimana?"

"Di mension. Bagaimana keadaan kamu?"

"Kepala aku pusing, aku- aku harus pulang."

"Calista,, kamu istirahat dulu oke. Kamu masih sakit." Cegah Leon.

Calista menatap tangannya yang di infus. menatap kamar yang begitu besar dan mewah.

"Kamu harus banyak istirahat, aku akan minta pelayanan menyiapkan makan. Sebentar" Ucap Leon beranjak bangun.

Calista terdiam. Dia kembali teringat pertengkaran dengan Papanya. Rasanya begitu sakit karena Papanya sama sekali tidak percaya dengannya. Air matanya kembali menetes. Andai saja dia bisa memilih, dia lebih pilih untuk pergi bersama Mamanya.

Leon membuka pintu dan terdiam menatap Calista yang tengah menangis. Calista lantas segera mengusap air matanya.

"Sekarang kamu harus makan."

"Aku gak Laper."

Leon menghela napasnya, dia menatap wajah gadis kecilnya. Kecewa karena dia tidak lebih cepat menemukannya hinga dia mengalami hal seperti ini.

"Kamu harus makan dan minum obatnya."

"Aku gak mau, buat apa aku hidup,kalau aku sudah tidak punya siapa pun." Ucap Calista terisak.

Leon meletakkan piring dan beralih duduk disisi Calista. Dia menarik dan memeluknya.

"Jangan pernah berpikir seperti itu."

"Terus aku harus apa Leon, satu-satunya orang yang aku percaya udah gak sayang aku lagi."

"Kamu masih punya aku Calista."

Calista terdiam. Dia terus menangis dalam pelukan Leon. Mereka baru mengenal, tapi mengapa Calista merasa begitu dekat dengannya. Dia merasa selalu tenang jika berada dekat Leon.

"Maaf.." Lirih Calista melepaskan pelukannya dan menunduk. Tidak seharusnya dia bersikap seperti ini. Mereka baru mengenal.

"Sekarang kamu makan Oke."

Calista menggeleng "Aku tidak lapar."

"Terlalu banyak kesedihan yang kamu dapat Calista, apa kamu tidak ingin membalas mereka?"

Calista menatap Leon "Maksudnya?"

"Aku bisa bantu kamu membalas dendam."

"Ta- tapi dia Papa aku."

"Mungkin balas dendam untuk Ibu dan saudara tiri kamu."

Calista terdiam. Dia sudah begitu membenci dengan dua wanita itu. Karena mereka, hubungan seorang ayah dengan anaknya hancur.

"Kamu tidak perlu jawab sekarang, yang terpenting sekarang kamu harus makan."

"A- aku bisa sendiri." Tolak Calista saat Leon akan menyuapinya.

"Tangan kamu masih di infus."

Calista menoleh dan benar, dia tidak bisa bergerak lebih leluasa karena infus di tangannya.

"Buka mulutnya."

Calista akhirnya menurut dan membuka mulutnya, Leon dengan begitu telaten menyuapi gadis kecilnya.

"Sudah, aku sudah kenyang." Cegah Calista saat Leon kembali akan menyuapinya setelah beberapa sendok.

Leon mengangguk dan mengambil minum,,

"Sekarang minum obatnya."

Leon terlihat seperti seorang ayah yang sedang merawat putrinya. Sabar dan begitu telaten bahkan itu bukan seperti seorang Leonal Harits yang terkenal dingin juga kejam seperti orang lain tau.

"Istirahat, aku tinggal sebentar." Ucap Leon beranjak namun Calista menahannya.

"Tu- tunggu."

Leon menautkan alisnya menatap gadisnya.

"Makasih." Ucap Calista tulus.

"You're welcome,, Istirahat dan jangan memikirkan hal tidak penting." Ucap Leon mengusap pucuk rambut Calista.

Calista mengangguk dan menatap Leon yang berjalan keluar. Dia merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya. Kepalanya masih pusing sekarang.

Zidan menunduk saat melihat Leon datang. Mereka berada di ruang tengah.

"Berikan kembali hadiah kecil untuk Bagas karena tindakan dia hari ini."

"Baik Tuan."

"Dan satu Lagi, Kamu pergi dan belikan semua perlengkapan untuk Calista. Mulai sekarang dia akan tinggal di sini."

"Apa masih ada lagi Tuan."

"Tidak."

"Baik saya permisi."

Zidan menunduk sebelum pergi keluar. Sedangkan Leon langsung mengumpulkan semua pelayan juga penjaga dalam Mension.

"Maaf Tuan, apa kami melakukan kesalahan?" Ucap Kepala Pelayan menunduk saat sudah berada di depan Leon.

"Apa kalian merasa melakukan kesalahan!"

"Tidak Tuan."

Leon mengangguk dan menatap mereka bergantian.

"Mulai hari ini Calista akan tinggal di sini, dan kalian harus melayani dia dengan baik. Pastikan dia selalu makan tepat waktu disaat saya tidak ada. Siapkan keperluannya, buat dia merasa nyaman tinggal di sini. Apa Kalian mengerti."

"Mengerti Tuan."

"Kalian boleh pergi."

Semua langsung kembali dengan tugas masing-masing. Sementara Leon masih duduk di sana. Dia akan membalas dua wanita yang seenaknya mengambil kebahagiaan gadisnya. Tapi dia akan menunggu Calista yang memintanya. Dia tetap akan melakukan sesuatu diam-diam sebagai peringatan karena sudah membuat gadisnya menderita.

1
Cindy
lanjut kak
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!