NovelToon NovelToon
Can I Love My Brother?

Can I Love My Brother?

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

Viola adalah gadis SMA yang berumur 18 tahun yang hidupnya berubah setelah mamanya menikahi duda anak 2. Anak papa angkatnya itu 2 laki-laki, dan siapa sangka anak bungsu papanya itu adalah guru olahraga yang dingin di sekolahnya. Dia harus menjadi keluarga baru guru yang tidak dia sukai itu. Viola sama sekali tidak akrab dengan kakak keduanya itu tapi dia akrab dengan kakak pertamanya dan papa angkatnya itu. Keluarga mereka pun rukun tapi hanya kakak keduanya yang tidak mau tinggal dengan mereka. Viola dan kakak keduanya pun sering bertengkar sampai akhirnya mereka berdua timbul perasaan suka. Bagaimana cara mereka berdua menjalani hubungan cinta satu keluarga dan beda usia ini? Apakah mereka akan mengalah dengan orang tua mereka atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Setelah mereka kembali ke rumah, Alca langsung masuk ke dalam kamar Viola tanpa mengetuk pintu. Dan saat itu Viola sedang berdiri di dekat jendela karena dia melihat mobil Alca yang masuk tadi, Viola sontak terkejut karena Alca masuk ke dalam kamarnya. Alca menatap Viola dengan tatapan datarnya, dia tahu kalau Viola melihat kejadian tadi di kamar. Alca menutup pintu Viola.

“Aa..a.aku tidak melihat a.a.apapun.ak.aku hanya turun ambil minum dan-”

“Aku tidak tanya itu!” sahut Alca dengan nada dinginnya.

Dan Viola langsung terdiam, tapi dia takut karena ketahuan mengintip mereka dari jendela.

“Yang kau lihat tidak seperti fakta yang sebenarnya. Paham?” tegas Alca.

Viola langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat.

“Kau benar-benar paham kah?” gumam Alca dengan heran.

“Pa.paham kok..” jawab Viola dengan yakin.

“Kau pasti tidak paham!” ucap Alca.

“Ha???”

“Soalnya kapasitas otakmu hanya 1 mb.” jawab Alca dengan santai dan tenang itu.

Viola mendengus dengan kesal, di situasi seperti ini Alca tetap membuatnya.

DUAAAARRRRRRR!!!!!!!

“Akhhh…” Viola langsung jongkok dan menutup kedua telinganya, dan lampunya tiba-tiba mati.

Alca kebingungan karena dia tidak bisa melihat apapun, dia juga tidak membawa hpnya.

“Mama…” lirih Viola dengan ketakutan, tangannya gemetaran, dan dia berkeringat dingin.

“Kau dimana?” tanya Alca dengan heran, lalu Alca berjalan pelan-pelan untuk mencari Viola, dia mendekat ke arah jendela itu dan kakinya menabrak Viola yang sedang jongkok itu, Alca meraba-raba kepala Viola untuk memastikan jika itu benar dia.

“Mama…” lirih Viola.

Alca teringat kemarin saat Viola benar-benar ketakutan karena hujan deras dan lampu mati.

Lalu Alca jongkok di depan Viola, dan tiba-tiba lampunya menyala lagi. Alca melihat Viola yang benar-benar ketakutan sampai keluar keringat dingin.

“Tenanglah..lampunya sudah menyala….” ucap Alca.

Viola mendongakkan kepalanya dan dia bernafas dengan lega, setelah itu Viola langsung pergi mengambil obat penenangnya itu dengan banyak, saat dia mau meminum semua, Alca langsung mengambil itu dari tangan Viola.

“Apa yang kau minum!” omel Alca dengan kesal.

“Berikan padaku! aku tidak bisa tidur tanpa itu…” ucap Viola yang masih panik itu.

Alca menghela nafas, lalu menyentuh pundak Viola.

“Tenanglah…tenang…bernafas dengan pelan..jangan panik..” ucap Alca sambil menatap Viola.

“Tenanglah..tenang..tidak ada apa-apa disini..” ucap Alca sambil menepuk-nepuk pundak Viola.

Lalu Viola menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan, dan dia melakukan itu berulang kali, sampai dirinya merasa tenang. Alca hanya diam dan menatapnya, dia kasihan melihat Viola yang selalu seperti ini setiap kali hujan dan mati lampu.

“Sudah tenang?” tanya Alca.

Viola menganggukkan kepalanya.

“Jika kau meminum ini terlalu banyak itu bisa bahaya.” jelas Alca dengan lembut.

“Tidurlah!” ucap Alca.

“Bagaimana kalau mati lampu lagi?” tanya Viola dengan cemas. Dan Viola menoleh ke jendela dia melihat hujan yang semakin deras dan juga ada kilat petir, Viola terlihat semakin ketakutan.

“Tidak apa-apa, tidurlah! aku akan disini.” ucap Alca.

Lalu Viola berbaring di ranjangnya, dia memejamkan matanya agar segera tidur sedangkan Alca dia duduk di kursi belajar Viola, dia terus memperhatikan gadis itu karena dia penasaran dengan apa yang terjadi kepada gadis ini dan juga banyak hal yang ia pikirkan soal kejadian tadi dengan Naura juga. Alca menghela nafas sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, dan Viola membuka matanya sekilas, dia baru kali ini melihat Alca yang begitu frustasi, lalu dia menutup mata agar Alca tidak tahu.

.

Keesokan harinya!

Viola terbangun, dia syok melihat Alca yang ketiduran di kursi belajarnya. Viola duduk dan memperhatikan wajah Alca.

“Kalau dia tidur lebih tampan ternyata, kalau bangun jelek!” gumam Viola dengan kesal. Lalu Viola tersenyum melihat wajah kakaknya itu. Dia turun dari ranjang dan berjalan mendekat ke arah Alca, Viola membungkukkan badannya dan mendekatkan wajahnya ke Alca agar lebih bisa melihat wajah Alca.

“Tidak heran banyak orang yang suka..” gumam Viola dengan heran, dan..

Viola membelakan matanya saat Alca membuka mata dan menatapnya dengan tajam, Viola berjalan mundur menjauh tapi dengan cepat Alca menarik tangan Viola dan jika saja tangan Viola tidak memegang ujung kursinya mungkin tubuhnya sudah menempel dengan Alca.

“Lupakan kejadian kemarin!” ucap Alca dengan tatapan tajamnya.

Viola menganggukkan kepalanya dengan gugup, jantungnya berdebar-debar karena dia sangat dekat dengan Alca. Setelah itu Alca mendorong pelan Viola agar menjauh dan dia keluar dari kamar Viola.

“Uw Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!! jantungku!!!!” ucap Viola dengan heboh.

.

Setelah itu mereka semua sarapan pagi bersama. Viola melirik ke arah Naura yang senyum-senyum sendiri menatap Alca.

Wanita ini benar-benar ular…

-batin Viola dengan kesal-

“Viola kamu pulang jam berapa katanya mau belajar kelompok?” tanya Arka.

“Mungkin jam 8 kak.” jawab Viola.

“Wah belajar sama pacarmu kah?” tanya Naura sambil tersenyum.

“Eh enggak kok kak, cuma teman.” jawab Viola sambil tersenyum.

Naura terkekeh, “Tidak apa-apa Viola, dari teman jadi suka..bukankah kebanyakan begitu?” tanya Naura sambil tersenyum.

“Dan dari suka jadi benci.” lanjut Naura, dia sedang membicarakan tentang Alca.

“Iya juga ya…” jawab Viola dengan setuju.

Alca hanya diam tidak peduli, dia fokus makan saja.

“Viola sebaiknya kamu jangan pulang sendiri, biar Alca menjemputmu.” ucap Naura sambil tersenyum.

“Ah iya nanti aku sama teman jadi aman.” jawab Viola.

Viola duduk di sebelah Naura dan dia melihat kaki Naura yang sengaja meraba-raba paha Alca, Viola melihat Alca yang merasa kurang nyaman itu dan akhirnya..

“Ahh iya!!” sontak Viola yang tiba-tiba berdiri, sampai semua orang terkejut melihatnya.

“Kenapa Viola?” tanya Arka dengan heran.

“Aku ada tugas!! kakak ayo berangkat!!!!!” tiba-tiba Viola berjalan ke arah Alca dan langsung menarik tangannya untuk membawanya keluar dari rumah ini.

Naura tersenyum kecil.

Dan mereka berdua berada di depan mobil Alca, Alca tahu ini hanyalah alasan Viola mengajaknya keluar.

“Kakak berangkat ya..aku duluan bye…” ucap Viola dengan melambaikan tangannya tapi Alca menarik tas Viola sampai dia berjalan mundur.

“Kenapa suka sekali jalan kaki?” tanya Alca dengan heran.

“Menyehatkan.” jawab Viola.

“Naik!”

“Enggak! nanti kalau orang-orang di sekolah tahu bagaimana?” tanya Viola dengan heran.

“Naik!” tegas Alca.

Dan Viola naik ke mobil Alca karena dia tidak berani membantahnya lagi.

Di sepanjang perjalanan, tidak ada obrolan sama sekali. Viola bingung harus ngobrol apa, tapi sebenarnya dia penasaran dengan hubungan Alca dan Naura itu.

“Mama dan papa pulang nanti.” ucap Alca.

Viola menoleh ke Alca dengan wajah riangnya itu, “Benarkah?”

“Jangan pulang malam!” ucap Alca.

Viola menganggukkan kepalanya dengan senang, dia sangat tidak sabar bertemu dengan mamanya.

“Hiraukan apapun yang orang-orang katakan jika bersangkutan dengan Angel." Alca.

"Sebentar lagi teman mu akan ikut lomba piano,  dan sekarang kau.. kau tidak mau balas dendam ke Angel?" Alca.

"Balas dendam bagaimana?  apa aku harus membuatnya menderita?  aku tidak sejahat itu tauk." ucap Viola dengan kesal.

"Bodoh!" Alca dengan kesal.

"Kalahkan dia, carilah prestasi mu!" Alca.

"Kau benar-benar tidak punya bakat apa-apa?" Alca.

"Eum... sebenarnya dulu TK aku ikut taekwondo,  sering dapat juara sih tapi berhenti karena aku lebih suka main game." jawab Viola.

"Sebenarnya  aku marah ke mama,  karena mama tidak pernah datang saat aku bertanding." Viola.

"Bukankah karena  kerja?" Alca.

Viola menganggukkan kepalanya, dan dia merasa bersalah setiap ingat tingkahnya dulu.

"Aku merasa bersalah ke mama tapi ya bagaimana lagi, aku saat itu masih anak-anak jadi ya egois," jawab Viola.

"Kalau begitu berlatihlah lagi." Alca.

"Aku?  tapi aku sudah lama nggak ikutan." jawab Viola.

"Coba saja." Alca.

"Ah aku tidak yakin," gumam Viola dengan tidak percaya diri

“Coba saja lagi!” tegas Alca.

“Iya..iyaa…” jawab Viola dengan kesal.

Dan mereka berhenti karena lampu merah, Alca melihat Rahel dan suaminya yang sedang menyebrang bersama, Mereka juga gandengan tangan,  Alca terlihat sedih melihat mereka, entah kenapa hatinya terasa sesak sekarang.

"Wah romantis banget ya itu," ucap Viola dengan senang.

Alca memalingkan wajahnya dengan sedih, dia tidak mau melihat mereka.

1
yumi chan
ko pusing aku..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!