Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.
Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 PEMILIHAN DUTA KAMPUS
"Yauda pa,ma,kak bima aku ke kamar ku dulu" Sera berdiri dan berjalan meninggalkan ruang makan.
Sang ayah,ibu dan kakaknya hanya mengangguk,lalu menatap kepergian Sera.
"Kok tumben sekali Sera ga belain dua orang itu lagi"ibunya berkomentar saat sera sudah menghilang dari pandangan mereka.
"Mungkin ada masalah,tapi ayah lebih seneng Sera menjauh dari mereka"
"Iya,mereka tu ga baik buat Sera" kata Bima agak kesal.
Keesokan harinya, Sera terbangun dari tidur nyenyaknya ia segera bersiap kali ini,ia meningkat rambut panjangnya memakai celana jeans dan kaos dan segera menuju ke kampus. Saat sera turun dari tangga, sang ibu segera menghampiri daan membawakan sekotak susu dengan roti.
"Ini buat kamu makan dijalan"kata sang ibu.
"Kamu kan selalu aja tidak mau sarapan" sang ibu mengelus puncuk rambut Sera.
"Ihh,uda telat ini loh ma"kata sang Sera segera berlari menyalami ibu,ayah dan kakaknya itu.
"Seraa duluann yaaaa"Sera berteriak.
Sera segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan oleh pak supir. Sang supir segera membukakan pintu,lalu Sera masuk ke dalam mobil. Supir itu segera melajukan mobil mewah menuju ke universitas cahaya. Sesampainya disana Sera turun dengan anggun. Para mahasiswa dan mahasiswi merasa kagum melihat Sera,terdengar bisik bisik dari mereka.
"Itu Sera?bukannya dia orang miskin kata Fiora"
"Apakah Sera orang kaya?"
"Wah lihat mobilnya keren sekali"
Sera tidak memperdulikan perkataan mereka,lalu segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam kampus itu,tetapi langkahnya dihadang oleh tiga orang wanita dengan makeup menor dan pakaian seksi.
"Lo pinjem mobilnya Fiora buat sok kaya ya?"kata salah satu wanita itu sambil memainkan rambut panjangnya itu.
"Palingan juga dia mau jadi sok kaya"kata wanita disebelahnya.
"Oh sial,gue ngelupain tiga orang yang ngebuat hidup gue ga bisa tenang di masa perkuliahan" batin Sera kesal.
"Minggir kalian, atau gue tendang"kata Sera kesal seolah ingin menghajar ketiga orang itu.
Dulu Sera memang sering di bully,Darian dan Fiora yang selalu membantunya. Tapi sekarang yang ia sadari kalau semua hal yang ia terima di masa perkuliahan adalah ulah Fiora dan Darian yang ingin mendekati dirinya karenaa tahu,Sera anak orang kaya.
"Wah uda sok berani ya"salah satu wanita itu ingin menampar Sera tetapi tangannya tiba tiba dihentikan oleh seorang pria berkacamata.
"Hentikan"kata pria itu.
Sera mendongakkan kepalanya menatap siapa pria itu, bola mata Sera bertatapan dengan pria itu. Sera merasakan keteduhan di kedua mata pria itu bahkan jantungnya merasa berdebar seolah ada ikatan.
"Siapa pria ini,di masa lalu aku tidak pernah bertemu dengan pria ini"
"Tapi bagaimana aku tahu dengan teman teman disini, setiap hari aku selalu bersama Darian dan Fiora yang membuatku jauh dengan teman yang lain"batin sera meningat masa lalu.
Tangan wanita itu masih terhenti di udara, dicekal kuat oleh pria berkacamata itu. Tatapannya dingin, penuh wibawa, membuat trio pengganggu tadi terdiam seketika.
"Kalau kalian tidak punya hal berguna untuk dilakukan, lebih baik jangan cari masalah atau aku aduin kalian ke dosen" ucap pria itu tenang, namun nadanya tajam menusuk.
Clarissa mendengus, lalu menarik tangannya dengan kasar.
"Cihh sok jadi pahlawan aja. Padahal cuma mahasiswa kutu buku. Ayo, kita pergi daripada kita kena hukuman kalau dosen sampe tahu"katanya, melirik Nadya dan Tania.
Ketiganya pun pergi sambil berbisik-bisik sinis, tapi jelas terlihat mereka tak berani melawan pria itu.
Sera masi menatap pria itu, "Terimakasih sudah menolongku,tetapi aku bisa melawan mereka"
Pria itu menoleh ke arah Sera, di balik kacamatanya ada tatapan hangat yang membuat Sera berdebar.
"Aku tahu kamu kuat, tetapi aku tidak suka ada pembully di universitas ini. Apalagi kamu tidak pantas diperlakukan mereka seperti itu"
Entah kenapa Sera merasa kata kata itu begitu tulus seperti sesuatu yang tidak ia dapatkan dari Darian yang hanya bisa berkata kata manis tegapi tidak ada ketulusan didalamnya.
"Eh,iya terimakasih sekali lagi"
Pria itu kemudian tersenyum kecil.
"Santai saja,oh ya namaku Reindra"
"A...ku Seraphine" jawab Sera spontan, sedikit gugup.
Reindra mengangguk, lalu menundukkan badan sedikit.
"Senang berkenalan denganmu, Seraphine Maheswara"
Sera terperanjat mendengar pria itu tahu nama lengkapnya "Dia tahu namaku? Padahal aku yakin… aku tidak pernah bertemu dengannya di masa lalu" batin Sera.
"Kok malah bengong?aku duluan dulu ya" Reindra berpamitan lalu meninggalkan Sera yang masi bengong.
Sera terdiam, menatap punggung Reindra yang perlahan menjauh.
"Reindra siapa sebenarnya dirimu?" batinnya, tenggorokan tercekat.
Saat ia masi bengong di depan gedung itu,tiba tiba suara seorang wanita terdengar memanggilnya.
"Seraa...Seraphine"panggil Fiora yang sedang memegang brosur.
"Ya,ada apa fiora?"kata Sera datar.
"Lihat Sera"Fiora memberikan brosur itu kepada Sera.
Sera mengambil brosur itu,lalu membacanya.
"Oh sekarang pemilihan duta kampus,dulu aku sengaja ngalah sama Fiora gara gara dia merengek mau menang. Bahkan dia yang ngebuat aku jadi bahan leluconan di kampus gara gara gaun ku sengaja dia sobek biar aku kalah"
"Sekarang aku bakal lakuin hal yang sama seperti Fiora yang lakuin ke aku"
"Oh ini duta kampus?"tanya tersenyum kecil ke arah Fiora.
"Iya,kamu ikut?"tanya Fiora tetapi di hatinya ia berharap Sera tidak usah ikut,agar Fiora menang.
Tetapi sebelum Seraa menjawab,suara Darian terdengar.
"Sera ikut,soalnya aku juga mau ikut biar kita jadi duta kampus berdua" kata Darian.
"Loh,kok kamu ga nanya pendapat aku dulu"Sera pura pura cemberut.
"Kamu kan harus ikut,biar kita bisa menang abreng"kata Darian sambil mengelus pucuk rambut Sera.
"Iya..iya aku ikut"kata Sera tersenyum.
"Kenapa sih dia harus ikut,padahal aku harus menang biar bisa sama Darian"batin Fiora kesal.
"Yauda kita masuk ke dalam,keburu jam pelajaran di mulai" Darian mengenggam tangan Sera, lalu Fiora berjalan di belakang mereka.
Sesampainya dikelas Sera segera duduk dan memperhatikan sekitar,ia melihat Reindra ada disana sedaang membaca buku.
"Pantes aku di kehidupan sebelumnya ga tau Reindra ternyata dia si kutu buku itu"batin Sera sambil menatap Reindra.
Fiora duduk di belakang Sera,sedangkan Darian duduk di sebelah Sera.
"Kamu perhatiin apa sih?"tanya Darian.
"Eh ga ada kok"kata Sera.
"Oh ya Sera,nanti kita bertiga jalan jalan bareng yok"ajak Fiora.
"Jalan jalan biar aku yang bayar?"batin Sera kesal.
"Kalian jalan jalan berdua aja,aku hari ini ada urusan"Sera menolak permintaan Fiora.
Fiora merengek karena ia mau membeli pakaian bagus untuk pemilihan duta kampus besok.
"Ayolah Sera,kita jalan jalan bertiga aja"ajak Fiora.
"Iya sayang kita jalan jalan bareng, sekalian kamu beli pakaian yang bagus buat besok lihat pakaianmu jelek sekali"
Perkataan Darian terdengar oleh Clarissa,Nadya dan Tania. Trio pembully yang selalu menganggu Sera.
"Udah lah Darian lo jalan berdua aja sama Fiora ngapain ngajak ngajak si miskin ini"Clarissa menunjuk ke arah Sera.
"Kalian ga boleh gitu"Fiora membela tetapi di dalam hatinya ia senang kalau Sera dibully.
"Ngapain sih kalian yang kaya temenan sama si Miskin ini" Nadya menatap Sera jijik.
Sera memang tidak pernah memberitahu teman temannya kalau dia anak dari keluarga maheswara terkaya nomor dua di kota neon. Karena ia ingin berteman dengan orang orang yang bener bener peduli tetapi malah ketemu duo pengkhianat itu,bahkan Fiora sama Darian sudah tau dari awal bahwa Sera anak orang kaya.
"Iya tuh,mau belin Sera pakaian segala"kata Tania.
"Loh kalau aku beliin baju Sera juga duitku ga bakal habis,ribet sekali dirimu"Kata Darian membela.
"Cihh beliin,yang ada kalian yang minta beliin pakek uang ku"batin Sera kesal.