NovelToon NovelToon
Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Immortal Reversed [ Nì Tiān Zhě ]

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hamtaro Dasha

Wang Wu Xie hidup damai bersama keluarganya di perbatasan dunia fana dan dunia kultivasi. Namun jauh di dalam hatinya, tumbuh kerinduan akan dunia yang lebih luas dan keinginan untuk menapaki jalan keabadian.

Suatu malam, ia bermimpi tentang sosok misterius yang melawan tiga tetua sekte besar demi mempertahankan Pusaka Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi itu terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.

Siapa sebenarnya sosok dalam mimpi itu? Apa hubungannya dengan darah Wang Wu Xie sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menyeretnya menuju takdir yang tidak pernah ia bayangkan.

Penuh ketegangan dan intrik, jadi ikuti misteri yang ada dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamtaro Dasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 - Awal

Beberapa hari berlalu dengan cepat sejak Bai Yue menemukan bahwa Wang Wu Xie memiliki akar spiritual berunsur api. Dan sejak hari itu, latihan Wang Wu Xie yang sebenarnya pun dimulai.

Bai Yue, kultivator dari Istana Teratai Putih itu terlihat tekun mengajari Wang Wu Xie tentang dunia kultivator. Bahkan di setiap sesi istirahat mereka, dia akan menyelipkan kisah tentang kultivator Aliran Putih dan Aliran Hitam yang sejak dulu selalu bersinggungan.

Dia juga memberikan manual praktik kepada Wang Wu Xie seperti yang dijanjikan. Manual tersebut membahas tentang teknik dasar pengolahan tubuh hingga teknik pernapasan yang sesuai dengan akar spiritual berunsur api. Tidak hanya itu, Bai Yue bahkan memberikan hadiah berupa sebuah pedang pusaka Tingkat Menengah agar Wang Wu Xie bisa giat berlatih meski tanpa dirinya.

"Saat kau mampu mengendalikan energi spiritual," ujar Bai Yue, sambil mengangkat dua jarinya, "Maka menggerakkan senjata seperti ini akan semudah menggerakkan tanganmu sendiri."

Pedang pusaka miliknya segera bergetar, lalu melayang di udara. Wang Wu Xie terpana melihat bilah itu bergerak lincah menebas daun-daun bambu yang berguguran. Seolah pedang itu memiliki jiwa, berputar patuh mengitari tuannya.

"Jika kau mampu mengontrol energi spiritual tanpa hambatan," lanjut Bai Yue, suaranya bening di antara desir angin, "Kau bukan hanya bisa menjadikannya senjata untuk menyerang, tetapi juga perisai untuk melindungimu. Dan kelak, saat kau mencapai tingkatan tertentu... Pedangmu akan bisa membawamu terbang ke mana pun kau mau."

Ekspresi Wang Wu Xie tidak banyak berubah. Hanya saja, dia mengangguk pelan sebagai respon dari pelajaran Bai Yue hari ini. Kedua tangannya terkepal seolah sudah memutuskan sesuatu.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau ingin kita berlatih di tempat seperti ini?" Bai Yue tiba-tiba bertanya. Dia menoleh, menatap sekeliling hutan bambu yang sunyi. "Keluarga Wang memiliki halaman latihan yang luas dan tempat itu lebih baik dari hutan bambu ini,"

Wang Wu Xie menengadah, menatap kultivator wanita dari Istana Teratai Putih itu, tetapi tidak mengatakan satu kata pun. Dia hanya diam dan membuat Bai Yue kebingungan.

"Ah... Kau ingin memberi mereka kejutan. Iya, kan?" Bai Yue menebak. Dia menyipitkan mata saat berujar, "Atau... Kau tidak mau berbagi pengetahuan pada saudara-saudaramu itu. Benar, kan?"

Wang Wu Xie tetap bungkam. Ekspresinya yang datar membuat Bai Yue tidak bisa menebak apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan saat ini. Hanya saja, tidak butuh waktu lama sampai Wang Wu Xie pun buka suara.

"Tempat ini jauh lebih tenang. Aku tidak suka... Tempat yang berisik,"

"Oh, begitu.." Bai Yue mengangguk pelan sebelum kembali memperhatikan Wang Wu Xie. Dia pun bertanya dengan hati-hati, "Kau... Tidak sedang dirundung, kan?"

Bai Yue berkata, "Aku yang membawamu ke kediaman keluarga Wang. Kau mungkin sulit beradaptasi, apalagi dengan para saudara sepupumu. Kau... Sungguh tidak sedang ditindas?"

"........." Wang Wu Xie menurunkan pandangan matanya. Suaranya tenang saat berkata, "Mereka baik. Kakak Wang Qing He, adik Wang Liang Yu, dan Wang Yuan sering mengajakku bermain, atau berjalan-jalan di pasar."

"Wang Qing He...?" Bai Yue terdiam sejenak sebelum mengangguk, "Aku tahu. Anak perempuan keluarga Wang yang berusia 15 Tahun itu? Aku memang sering melihatnya bermain dengan Wang Yuan dan Wang Liang Yu. Tapi saudara sepupumu bukan hanya mereka, kan?"

"Mn. Ada saudara Wang Feng juga..."

Ketika mengatakannya, ingatan Wang Wu Xie pada kejadian beberapa hari yang lalu kembali melintas. Setiap kali mendengar suara desir bambu yang beradu, ingatannya melayang ke halaman timur rumah besar keluarga Wang. Tempat di mana suara seruan latihan dan denting kayu beradu tidak pernah berhenti.

Di sanalah Wang Feng, sepupu terdekatnya, berlatih setiap pagi bersama Wang Wei An, Wang Jian, dan Wang Tian Lei.

Wang Wei An, anak laki-laki berusia 14 Tahun, dikenal serius dan jarang bercanda. Wang Jian, pemuda berusia 16 Tahun dengan sikap arogan dan menatap sinis ke arah Wang Wu Xie, meski saat di hadapan Yun Mei-ibu Wang Wu Xie... Ia selalu tampak ramah dan penuh hormat.

Berbeda dengan mereka. Wang Tian Lei, pemuda berusia 17 Tahun adalah sosok yang selalu menuntut kesempurnaan. Setiap gerakan pedangnya nyaris tanpa cela. Wang Wu Xie bahkan diam-diam merasa kagum dan sedikit iri.

Pernah suatu hari, Wang Feng mengajaknya bergabung dalam sesi latihan Wang Wei An dan yang lainnya. Wang Wu Xie yang kikuk dengan pedang kayu hanya mampu bertahan beberapa jurus sebelum dikritik pedas oleh Wang Jian.

“Kalau begini, kau hanya jadi beban,”

Wang Wu Xie terdiam mengingat ucapan Wang Jian. Kata-kata itu menusuk, meski dalam hati ia mengakui ada benarnya. Ia masih terlalu lemah, bahkan kehadirannya bisa menghambat latihan orang lain. Sejak hari itu, ia memilih menjauh.

Wang Feng pernah meminta maaf, bahkan berusaha meluangkan waktu untuk menemaninya berlatih. Namun Wang Jian selalu menyela, bahkan menyindir dengan berkata. "Menghabiskan waktu bersamanya tidak akan membuatmu maju,"

Wang Wu Xie tidak membenci Wang Jian. Justru ia merasa perkataan itu sangatlah benar, di mana dirinya hanya penghalang.

Karena itulah ia menjaga jarak. Memilih halaman belakang yang sepi, atau hutan bambu yang penuh dengan ketenangan ini.

Kini, dengan Bai Yue di sisinya, Wang Wu Xie mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Setiap tarikan napas, setiap gerakan pedang, tidak lagi terasa hampa. Untuk pertama kalinya, ia merasa ada jalan terbuka di hadapannya.

"Menurutmu... Seberapa jauh aku akan mampu mengejar mereka yang sudah lama berlatih?" Wang Wu Xie buka suara. Dia menatap Bai Yue dengan ekspresi wajah yang serius, seakan sudah memiliki tekad kuat dari dalam dirinya.

******

1
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
BOIEL-POINT .........
very very very niCe Thor .........
Hydro7
Akhir bulan...
y@y@
💥👍🏾👍🏿👍🏾💥
Hydro7
Nascent Soul
Hamtaro Dasha: kirain salah ketik lagi, wkwkwk (*´ლ`*)
total 1 replies
Uchy
Cerita yang menarik...
Perjalanan MC di mulai dari nol,,, sehingga terlihat seperti real,, bukan sekedar fiksi
ind@h
dibalik kata² pedasnya ternyata tersimpan kepedulian terhadap sodaranya...
Uchy
Aku tak akan lupa untuk, "Ingatkan Update".
Dan tinggalkan jejak 👣👣👣👣
Uchy
Awal kebangkitan Wang Wu Xie....
Semangat 💪💪💓💓
Jangan berhenti,,,, raihlah apa yang jadi mimpi mu.....
Ingatlah,,,, sukses berawal dari mimpi....
Uchy
Wang Jian masih termasuk baik...
Meskipun tak menyukai Wu Xie,,,, nyatanya masih perduli,,, meskipun mungkin hanya untuk menjaga martabat keluarga Wang di mata umum,,,,
ind@h: cieee ini durian montong apa durian musang king..??🤭🤭
tp selama ini dasha menggiring kita untuk berpikir kalo wang jian ini selimut tetangga ehhh maksudnya musuh dalam selimut 🤣🤭
total 3 replies
Uchy
Masih tetap setia bersamamu, thor ☝️☝️☝️☝️💓💓💓
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih kak Uchy (*´∀`~*)
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
ini keren Dasha./Casual/ alur cerita novelmu terasa hidup, apalagi diawal-awal menggabungkan keseharian sederhana dngan dunia kultivasi yang penuh misteri. penokohannya kuat, terutama perkembangan Wu Xie yng berlapis dan emosional. /Grin/cocok sekali dibaca bagi pecinta fantasi dengan konflik yang seru sekaligus menyentuh hati. dan ini mengobati rinduku juga dengan Xiao Shuxiang /Proud//Proud/
Hamtaro Dasha: Waaah, jadi semangat ini (❁´▽`❁)ノ
total 1 replies
Natsumi Himeyuki
mantap dasha /Casual/
Hamtaro Dasha: Terima kasih kak, hehe (*´∀`*)
total 1 replies
Hamtaro Dasha
Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini, jangan lupa berikan bintangnya dengan mengulas novel ini ya, hehe ( ´ ▽ ` )ノ
Hamtaro Dasha: waah, terima kasih Kak Fian (❁´▽`❁)
total 4 replies
Abah'e Rama
💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞💞😍😘💞
Abah'e Rama
1
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Uchy
Ternyata Kepanikan Wang Jian karena, "Ingatkan Update" muncul.
hehehehe 😁😁😁😁
Uchy: Okay Dasha...
Siap meluncur,,, hehehehe 😁😁😁
total 2 replies
Uchy
Bukankah Wang Jian sangat membenci Wu Xie....?!
Kenapa begitu panik...?!
Hamtaro Dasha: tunggu kelanjutannya, yah... hehehe (❁´▽`❁)
total 2 replies
Uchy
Sungguh kematian yang tragis...
Klo kematiannya begitu miris,, maka aku harap itu bukan Xiao Shuxiang, thor...
Cari tokoh lain aja,,, aku ngga rela Xiao Shuxiang di cabik-cabik...
ind@h: karna kita g bisa move on dari yang mulia yang sangat luar biasa thorrrr..makanya buruan update thorrr untuk yang mulia..aq udah kangen berat nih...duniaku udah porak poranda menahan rindu 😭😭😭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!