Doni berselingkuh dengan sepupuku sendiri, tanpa rasa malu mereka memutus kan untuk bertunangan, dan parah nya lagi. Ayah Sherina yang membiayai pertunangan mereka.
malam itu Sherian memutus kan untuk menghibur diri di sebuah Club malam dan membuka kamar VVIP .
karena sebelum masuk ke Dalam planet Diskotik, Sherina menampar seorang pria yang memaksa ingin menemani nya.
Tidak sengaja pria itu memergoki Sherina sudah mabok berat, pria itu masuk dan ingin balas dendam dengan memasuka obat perangsang berbentuk Pil yang dimasukan kan ke dalam mulutnya dengan Paksa.
Sherina terus melawan tapi kalah tenaga.
Kebetulan Skala baru selesai meeting dan melihat Sherina di paksa oleh pria tersebut. Tidak tahan melihat ulah Pria itu, Skala langsung menghajar nya dan membawa Sherina pulang kr Apartemen nya.
dan Aneh nya, Skala kembali bisa tidur nyenyak ketika Sherina berada di samping nya.
Akibat kecelakaan 6th yang lalu, Skala tidak pernah bisa tidur seperti Insomnia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan Setya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pindah
Kevin sudah mengeluar kan Id card dari saku nya "Nih! kapan aja Lu bisa masuk apartmen!" saat menjemput Sherin di depan pintu masuk.
Alih Alih menerima id card dari Kevi, Sherin Jutru melipat kedua tangan nya ke dalam Dada dengan mengembang kan senyum Keangkuhan nya
"Lu pikir Gw mau sama barang bekas???"
Kata kata Sherin memang tidak bisa di tebak, tapi sudah bisa dipastikan Pedas dan Angkuh.
"Lu tuh ya!" Kevin mendelik kesal,
"Gw mau yang BARU!!"
"Lu pikir malem malem begini..siapa yang mau ngurusin Id card Baru!!"
Sherin mengedikan bahu nya "Buka urusan Gw lah!!"
"Lu mau masuk apa nggak! Ada nya cuma Id card ini!! Kalau Lu mau yang baru.. Tunggu BESOK!!" Kevin tak kalah sengit , masij menunjuk kan Id car yang akan diberikan untuk nya.
Berharap Sherin mau menerima nya.
"Ya udah! Gw balik.aja!!l Sherin segera berbalik dan membuka gagang pintu mobil tak memperdulikan Kevin yang masih ada disana.
"Sherin!! Lu tu!!" Kevin menghempas kan tangan nya dengan kasar.
Sherin sudah masuk kedalam mobil dan menyalakan mesin
"Tunggu Dulu!!" pinta Kevin sambil meminta Sherin membuka pintu mobil nya.
Sherin tertawa mengejek merasa puas karena Kevin harus menahan Kesal,
Kevin segera mengeluar kan Hape dari saku celana, setelah beberapa detik menggeser layar dan langsung meletak kan di telinga nya.
Siapa lagi kalau bukan Skala.
Tak butuh waktu lama, Skala terlihat dari ujung jalan dengan mengendarai motor
Sorot lampu menambah Khas wajah yang sebetul nya memang layak untuk di pandang.
mengenakan celana pendek berwarna putih, serta kaos oversize berwarna Hitam di tambah Jam tangan ber logo Gigitan buat yang melingkar di pergelangan tangan nya.
KinI Skala sudah berada tepat di depan Pintu masuk dan mematikan motor.
Terlihat Beberapa Satpam yang sedang berjaga menyapa nya.
Barulah Skala keluar menjemput kami
"Urusin sendiri nih Si Sherin!! Pusing kepala Gw!" Gerutu Kevin, langsung menyambar kunci motor dan berlari untuk mengendari motor yang baru saja terparkir
"Masuk..." perintah nya,saat menyembul kan kepala nya masuk ke dalam jendela mobil
"Nggak Mau!"
"Sher.. ini udah malem..nggak usah banyak drama.."
"Gw nggak mau pake bekas orang!!"
Tanpa berfikir lama lama Skala langsung meletak kan Id card nya di atas dasbor,
"Itu punya Gw! nggak ada yang make!!"
Sherin mengambil dan memeriksa, "Oke! Tapi besok Gw mau yang baru!!"
"Oke DEAL!"
Sheri langsung membuka pintu mobil.
"Mana Kevin!" tanya sherin ,Celingukan mencari keberadaan Kevin saat batu saja memasuki Rumah sambil menyeret koper nya.
"Pulang.." Skala membuka kan pintu kamar untuk nya.
"Lu serius??? Kita bakalan sekamar"
"Lu kira Gw becanda!!"
"Kali aja Lu berubah pikiran" Sherin langsung duduk di kasur sembari meregang kan otot otot nya.
"Besok Lu ada kelas jam berapa??" tanya Skala ikut duduk di sebelah nya
"Nggak usah Sok perduli Lu sama Gw!!" Sherin mulai mengibar kan bendera perang.
"Bisa nggak sih! Lu tuh nggak kolotan.."
"Maksud Lu??? Gw harus nurut kayak Sugar Mommy atau Sugar Baby Lu!"
Skala hanya menghela nafas panjang, dia mengerti kalau Sherin belum sepenuh nya bisa menerima keadaan.
"Otak Lu isi nya komponen Negative semua!!" balas Skala.
"So What!!" tidak mau mengalah.
"Kalau Lu butuh apa apa..lu bisa minta ke Kevin! Atau Gw langsung".
"Gue Minta Lu nggak ngintilin Gw! Lu nggak kepo kemana dan apa yang Gw lakuin! Terus..semisal kita ketemu dijalan kah..ditempat makan kah.. pokok nya di mana aja deh!! Lu nggak boleh nyapa Gw!! Pura pura nggak kenal aja!!"
"Kenapa Emang??"
"Nggak perlu tahu! Dan sebalik nya..Gue juga nggak bakal ngepoin Hidup Lu Skalaaaaa" Sherin segera bangkit,membuka koper untuk mencari handuk nya.
"Pokok nya Gw nggak mau..sampai orang orang tahu kalau kita saling mengenal!!"
"Lu malu??"
"Hadeh!! " Sheran memutar bola mata,dan menoleh sebal ke arah Skala.
"Jelas lah!! Hubungan kita ini AIB!! Jadi orang orang nggak boleh tahu!!" langsung pergi meninggal kan Skala.
Hampir setengah jam, Sherin baru keluar dari kamar mandi.. Rambut nya terbungkus handuk kecil.
Entah handuk siapa yang dipakai, Asal saja menyambar dirasa bersih dan wangi langsung pakai saja pikir nya.
Buliran air masih segar menggenang di wajah cantik nya.
"Eh! Lu apain baju baju Gw!!" buru buru menghampiri Skala yang sibuk menata baju du lemari.
"Biar nggak berantakan! Gw Ilfiel liat cewek jorok!! Gw tahu..mana sempet malam ini Lu menata baju!!" jawab nya tak bergeming
"Enak aja!! Kan bisa minta tolong sama Mbak-" Sherin tidak melanjut kan omongan nya..untung saja tidak keceplosan.
"Mbak???" Skala berbalik ke arah nya dengan wajah bingung bercampur curiga.
"Nggak penting! Ya udah.. Gw mau ngerjain tugas dulu!" Sherin langsung mengambil Laptop nya.
Setelah selesai memberes kan baju baju milik Sherin, Skala menyusul Sherin yang tengah sibuk dengan layar laptop nya. Duduk di lantai dengan laptop nya berada di atas meja
"Ngerjain Apa??" Skala duduk disebalah nya tepatnnya di atas sofa.
"Nggak usah kepo!"
"Lu tu ya!!" Skala menjambak rambut nya karena di ketusin dari tadi
"Aduh!! Sialan lu Skaaaaaaaa!!" teriak nya sambil memgangi rambut.
Waktu sudah menunjukan jam sepuluh malam, rasa capek dan mengantuk menghantam tubuh nya. Sherin segera mematikan dan melipat layar laptop nya agar bisa beristirahat.
"Aaaaaaaaaaa" Jerit Sherin sambil menutup kedua mata dengan telapak tangan.
"Lu tu cabul!! Ngapain Lu lepas celana!!"
"Otak Lu tu yang cabul!! Noh gw pake Boxer!!" Skala melanjut kan membuka celana
"Mana bisa Gue tidur pake celana tebal! Sekalipun celana pendek! Dodol banget sih Lu!!"
Sherin bersungut sungut karena malu. Naik ketas ranjang ,menata batasan di antara mereka
"Awas Lu ya! Jangan sampe melanggar batas!! Gue cuma nemenin Lu tidur!
"BODO AMAT!!" Skala menata bantal untuk mencari posisi ternyaman. Dan mematikan lampu.
"Ska..." panggil Sherin sambil menarik selimut kuat..
"Hmmmmm"
"Lu udah tidur ya.."
"Ontheweeee"
"Ya Elah.. Beneran Lu udah tidur.."
"Apa'an sih!! Cerewet! Bangun.."
"Lu janji nggak bakal ngapa ngapain Gw kan???"
"Nggak Janji Gw!!"
"Kampret emang Lu!!"
Nafas Skala terdengar teratur,
"Ska..." Sherin miring menghadap Skala ,tapi nggak ada jawaban
"Ska...lu udah tidur apa pura pura tidur sih!!" menggoyang goyang kan pundak Skala
"HMMMM LU RESE BANGET!! apa sih!!"
"Kalau Lu nggak bisa diem! Gw nggak bisa menjamin kemanan Lu malem ini.."
"Dasaar Cabulll!!!"
Sherin langsung masuk kedalam selimut
