NovelToon NovelToon
Love Only For You

Love Only For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Obsesi / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Setelah enam tahun menjalani hubungan jarak jauh, Raka dan Viola kembali dipertemukan. Namun cinta tak selalu berjalan mulus, mereka harus menghadapi tantangan dan rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka.

Apakah cinta mereka akan tetap kuat dan bertahan, ataukah jarak akan kembali memisahkan mereka selamanya?

"Nggak ada yang berubah. Love only for you, Viola. Hanya kamu..." ~Raka.


🍁🍁🍁

Novel ini merupakan Sequel dari novel yang berjudul 'Sumpah, I Love You'. Selamat menyimak dan jangan lupa tinggalkan jejak. 😇😇😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : LOFY

Pagi ini Viola sudah mulai kembali kerja. Setelah mengobrol dengan mamanya semalam, dia langsung menelfon Amel dan Dian, meminta mereka untuk membantu mencarikan rumah untuk dia sewa.

Keadaan memaksanya untuk bersikap lebih dewasa, apalagi setelah mendengar perdebatan antara kakaknya dan istrinya semalam. Viola sadar jika sekarang dia sudah dewasa, sudah tidak ingin merepotkan siapapun lagi, terkhusus kakaknya yang kini sudah memiliki kehidupan dan keluarga sendiri.

"Vio, kamu dipanggil pak Bambang tuh, disuruh datang ke ruangannya,"

Salah seorang staf memanggil, membuyarkan lamunannya. Beberapa rekan yang lain ikut menoleh, termasuk Dian. Dian menganggukkan kepalanya mantap, memberikan dukungan pada sahabatnya itu.

Dengan langkah ringan, Viola berjalan menuju ke ruangan manajer, mengetuk pintunya dari luar dan masuk setelah mendapatkan persetujuan dari dalam.

"Bapak memanggil, Saya?"

"Ya, silahkan duduk." masih dengan duduk di kursi kebesarannya, Pak Bambang mempersilahkan untuk duduk.

Viola duduk di kursi depan pak Bambang, wajahnya sedikit menunduk, ada rasa takut dan rasa cemas juga.

Pria itu menghela nafas panjang, mencondongkan tubuhnya kedepan dengan kedua tangan yang saling mengerat diatas meja. "Sejujurnya Saya marah, karena kamu cutinya kelamaan."

Hening sejenak. Viola masih menunduk, tidak berani menatap ataupun menjawab. Siap jika akan diberikan hukuman.

"Maaf, Pak. Saya..." Kedua tangannya saling meremas, semakin menunduk dalam.

"Saya paham. Saya juga turut prihatin atas musibah yang sedang menimpa kamu dan keluarga kamu, Viola. Kamu yang sabar ya?"

"Heeh..." Viola mendongak, melihat ada ketulusan yang terpancar dari tatapan pria yang sedang duduk di hadapannya sekarang. "Kok tumben, Bapak..."

"Jangan salah Vio, biarpun Bapak ini wajahnya sangar dan galak, tapi hati Bapak ini hello kitty." ucapnya tertawa renyah. "Apalagi kalau yang bersedih gadis secantik kamu, mana tega Bapak marahin."

Viola tersenyum, "Terimakasih, Pak. Saya minta maaf karena saya baru bisa masuk kerja lagi hari ini."

Pak Bambang menatap iba, gadis dihadapannya ini biasanya selalu periang, tapi hari ini dia sangat berbeda, lebih banyak diam. "Kali ini Saya maafkan, tapi lain kali jangan diulangi lagi ya? Sekarang kamu boleh keluar dan kembali bekerja. Semangat ya, Viola!" ucapnya dengan tangan terkepal kuat keatas, tersenyum lebar.

"Sekali lagi terimakasih, Pak." ucapnya tulus. "Kalau begitu saya permisi dulu. Mari, Pak, permisi."

"Ya, silahkan."

Setelah berpamitan, Viola segera keluar dari ruangan manajer, kembali duduk di meja kerjanya. Dian memperhatikan sebentar dari tempatnya duduk, setelah itu dia bergegas bangun dan menghampiri, berdiri di depan meja kerja Viola.

"Si bos marah?" tanyanya dengan penuh selidik.

Viola menggeleng pelan, merapikan map yang ada di mejanya, "Nggak kok, malah dikasih semangat."

Dian terkekeh kecil, "Efek pizza lima box jadi tergila-gila sama Lo tuh, tiap hari nanyain, Viola mana? Viola mana? Udah kayak suami yang ditinggal mudik sama bininya."

"Ish, itu sih dia nyariin karena takut gue makan gaji buta aja." Viola mendongak, menatap Dian. "Gimana, Lo sama Amel udah dapat rumahnya belum buat gue?"

"Belum." jawab Dian. "Udah, Lo tenang aja, masalah rumah biar si Amel yang urus." Tatapannya beralih pada kalung yang melingkar di leher Viola. Dian membungkukkan sedikit badannya, tangan kirinya menyentuh kalung itu. "Dari Raka?"

Viola mengangguk, "Dia kasih ini pas di Bandara, pas gue mau pulang."

Dian manggut-manggut, menegakkan kembali tubuhnya, "Wah, si berondong banyak kemajuan juga ya." melipatkan kedua tangannya di atas perut, "Tapi... Lo yakin nggak mau cerita aja sama Raka tentang masalah Lo ini, Vi? Gue rasa Raka juga berhak tahu."

Tangannya yang sedang meraih map tertahan, dia nampak merenung. Mendongak, menatap Dian dengan mata berkaca-kaca, "Gue takut... Gue nggak siap dengan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Apa Raka masih mau sama gue kalau sampai dia tahu?"

-

-

-

"Eh, Vio, yang diberita itu beneran Bokap Lo?"

"Iya Vi, beneran Bokap Lo menggelapkan uang perusahaan? Kok Bokap Lo jahat sih Vi?"

"Wah, Lo gitu juga nggak nanti? Biasanya kan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.. Ha-ha-ha..."

Pertanyaan-pertanyaan itu sudah mereka tahan sejak pagi, hingga saat mereka melihat Viola ada di Cafetaria dan sedang menikmati makan siangnya, mereka mengambil kesempatan itu untuk menanyakan secara langsung tentang pemberitaan yang sedang beredar.

"Bacot!" Dian menggebrak meja, bangun dari duduknya dengan wajah kesal. "Bisa diem nggak sih kalian? Nggak usah nanya-nanya hal yang bukan urusan kalian!"

"Sewot banget sih Lo Di dari kemarin," melipatkan kedua tangannya di atas perut, "Lagian kita nanya baik-baik sama Vio kok, bukan sama Lo!" sungutnya.

"Udah!" Viola menjatuhkan sendoknya di atas piring hingga menimbulkan suara nyaring. Dia berdiri, menatap tiga orang perempuan yang ada disamping mejanya. "Berita yang kalian lihat itu memang benar, itu Bokap gue."

Mereka saling menatap, terkejut dan sedikit tidak percaya jika Viola akan berkata sejujur ini. Staf lain yang sedang menikmati santap makan siang merekapun hanya memperhatikan dari meja tempat mereka duduk, tanpa ada yang berani ikut mendekat meskipun mereka juga ikut penasaran.

"Tapi..." matanya tertutup rapat, menghela napas sebentar, "Seburuk apapun beliau dimata kalian, beliau adalah ayah yang hebat buat gue. Jadi terserah kalian mau bilang apa, nggak akan ngaruh di gue. Gue nggak akan marah ataupun sampai membenci bokap gue atas semua yang sudah terjadi."

Ketiga perempuan itu menundukkan wajah, tidak ada yang berani menjawab. Viola melangkahkan kakinya pergi meninggalkan cafetaria, disusul oleh Dian dibelakangnya.

Jam kantor kembali berjalan dengan normal setelah keributan kecil yang terjadi di cafetaria tadi. Meskipun hatinya sedang kalut, Viola tetap mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan berakhir mendapatkan pujian dari pak Bambang.

"Akhirnya... pulang juga..." Dian meregangkan kedua tangannya, merasakan otot-ototnya begitu kaku setelah hampir seharian duduk dan berkutat dengan pekerjaan. Diraihnya tasnya di atas meja lalu menghampiri meja Viola yang terletak tidak jauh dari mejanya. "Yuk!"

Keduanya melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan staf, naik ke dalam lift yang membawa mereka turun sampai kelantai dasar.

"Lo balik sama siapa?" tanya Dian begitu mereka keluar dari dalam lift.

"Gue naik taksi. Pak Wawan nganterin mama sama kak Leo buat jenguk papa soalnya." jawab Viola. "Mungkin sekarang udah dirumah sih, tapi nggak apa-apa lah, gue balik naik taksi aja."

"Mau bareng gue aja nggak? Gue bawa mobil kok." tawar Dian.

"Nggak usah, makasih." tolak Viola. "Ya udah, gue duluan ya? Mau cari taksi didepan."

"Yups, hati-hati Lo."

Viola melangkahkan kakinya cepat, meninggalkan area kantor dan berdiri di pinggiran halte untuk menunggu taksi yang lewat. Sore itu, jalanan cukup padat, beberapa kendaraan mulai terlibat macet.

Hampir dua puluh menit dia menunggu disana, namun belum juga melihat ada taksi yang melintas. Hingga sebuah mobil berwarna hitam datang dan berhenti tepat di hadapannya. Kaca samping mobil itu terbuka setengahnya, memperlihatkan wajah pria penuh wibawa diusianya yang tidak lagi muda.

"Viola, ayo naik. Om ingin bicara berdua dengan kamu."

...♥️♥️♥️...

1
Felycia R. Fernandez
suami baru pulang kerja,capek di tambah ada masalah kamu malah marah2.gak bisa buat suami nyaman,merasa pulang kerumah.
bisa ngomong baik baik jangan langsung nge gass yang ada Leo juga pergi.
sekarang takut kan klo ditinggal..
istri kok sering bentak suami😒
Felycia R. Fernandez
nah gtu donk...
buat apa punya istri disaat keluarga suami terpuruk dia gak mau bantu.
padahal selama ini hidupnya juga disokong papa mertua nya...
giliran papa mertua nya ada masalah dia gak perduli...
buang kelaut istri mu Leo
Felycia R. Fernandez
kenapa gak jujur aja klo Tiara yang dijodohkan dengan mu Raka...
saling terbuka ya...
〈⎳ FT. Zira
di mana letak miripnya oiii/Curse//Curse/.. jagan ngadi ngadi lu/Smug/
〈⎳ FT. Zira: caranya gitu amat yak/Sweat//Sweat//Sweat/
Zhu Yun💫: Dia mau sksd sama Raka /Joyful//Joyful//Joyful/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
biar aja terbakar .. sampe gosong kalo perlu
〈⎳ FT. Zira: si Jim mode pasrah/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: aduhh.. absurd/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 9 replies
〈⎳ FT. Zira
naik kadal rawa.. mau ikut/Smug/
〈⎳ FT. Zira: tidak/Scare//Scare//Scare/
Zhu Yun💫: Bibitnya si Alec Noh /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
biji kedondong nyangkut beneran/Facepalm/
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
eselek biji kedondong/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
ehhh
.. padahal aku belum baca bagian ini.. tapi jawabanku sama persis kek Raka/Joyful/
Zhu Yun💫: Si Jim dong yang menggoda /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/ Aku aja baru kali ini nulis cerita yang cowoknya usianya lebih muda... biasanya aku suka yang tua-tua matang tapi banyak anunya jadinya /Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira: aku milih yg tua aja tapi menggoda. berondongnya khusus buat Vio
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
salah satunya.. meskipun Raka bilang gak..
tapi lebih ke Raka ingin mandiri dia Mak
Felycia R. Fernandez
ngarang deh...
berharap On
Zhu Yun💫: Agak-agak emang dia /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Alhamdulillah
Zhu Yun💫: Astaga /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Aamiin 🤲🤲
〈⎳ FT. Zira
vweehh
.covernya kelar juga akhirnya👏👏
〈⎳ FT. Zira: banyak gak pasnya daripada pas
Zhu Yun💫: Hu'um... tapi seenggaknya udah cocok sama yang ini dari awal... Suka kurang pas kalau NT yng buatin.. kadang pas kayak yang cover Arumi, tapi seringnya nggak.../Joyful/
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
bukan partner,,,, tapi rival😭
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
namamu Viola...errrr/Drowsy//Drowsy/ ku atau mu?
〈⎳ FT. Zira: wajar itu mah.
Zhu Yun💫: Hu'um, juga udah bolak-balik revisi tapi masih aja ada yang kelewat
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
sekantor ma si ulet🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
sogok lagi aja pakai Pizza Vio.. trus bikin alesan aja laporannya gak bisa menyelesaikan dirinya sendirr/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: jadi enak buat guling guling.nanti menggelinding/Facepalm/
Zhu Yun💫: Biar perutnya semakin membola /Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
mulai membangun buat kalahin si aki aki
〈⎳ FT. Zira
bahaya lah viooo.. jangan duluu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!