NovelToon NovelToon
Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Chronos Medica: Legenda Tabib Agung

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Dokter Genius / Mengubah sejarah / Dokter Ajaib / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: R. Seftia

Mei Lin, seorang dokter muda dari tahun 2025, sedang dalam perjalanan darurat untuk menyelamatkan nyawa seseorang ketika sebuah kecelakaan tak terduga melemparkannya ke masa lalu. Terhempas ke laut dan terbangun di tengah medan perang, ia menemukan dirinya berada di kamp Pangeran Mahkota Rong Sheng dari Dinasti Xianhua, yang terluka parah dan sekarat.

Dengan insting medisnya, Mei Lin menggunakan alat-alat modern dari ransel besarnya untuk menyelamatkan nyawa sang pangeran, mengira ini hanyalah lokasi syuting drama kolosal. Namun, kesalahpahaman itu sirna saat anak buah Rong Sheng tiba dan justru menangkapnya. Dari situlah, takdir Mei Lin dan Rong Sheng terjalin.

Di tengah intrik istana dan ancaman musuh, Mei Lin harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali asing, sementara pengetahuannya dari masa depan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup dinasti. Bisakah seorang dokter dari masa depan mengubah takdir sebuah kerajaan kuno?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R. Seftia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13: Mimpi Buruk

Mei Lan adalah kakak perempuan Mei Lin. Mei Lan adalah seorang ahli akupuntur. Dia sangat berbakat, baik hati dan juga sangat ramah tamah. Jika bertemu dengannya, maka tidak akan mungkin orang itu tidak menyukai Mei Lan. Dia benar-benar sangat baik.

Mei Lin sangat menyanyangi kakak perempuannya itu. Tetapi, sebuah tragedi tragis membuatnya harus terpisah dengan Mei Lan.

Menghilang bagaikan ditelan bumi, tak ada jejak ataupun saksi. Semua hal tentang Mei Lan seketika hilang, meninggalkan kesedihan dan kenangan didalam hati Mei Lin.

Bertahun-tahun menghilang, Mei Lin tak pernah menyerah untuk bisa menemukan kakaknya. Dia terus berusaha untuk meminta bantuan polisi, menyewa detektif sendiri agar bisa menemukan dimana keberadaan kakak perempuannya itu. Tetapi, semua usaha itu sia-sia! Lima tahun! Lima tahun Mei Lin berusaha untuk mencari, tetapi lima tahun juga Mei Lin terus dikecewakan dengan hasil yang ada.

Kedua orangtua Mei Lin sudah menyerah akan putri sulung mereka. Mereka sudah merelakan jika mungkin Mei Lan telah tiada. Tetapi, tidak dengan Mei Lin! Selagi dia belum melihat jasad kakaknya, Mei Lin tidak akan pernah percaya jika kakaknya telah meninggal, seperti yang orang-orang katakan.

Dan pada akhirnya, Mei Lin berhasil! Mei Lin berhasil menemukan pertunjuk tentang kakaknya, Mei Lan. Tetapi petunjuk itu ia dapatkan ditempat yang tak seharusnya. Hal itu benar-benar membuat Mei Lin kebingungan. Di benaknya ia terus bertanya, apakah memang benar Mei Lan juga pernah datang ke zaman ini? Dan apakah dia masih ada di zaman ini? Mencari cara untuk kembali, sama seperti Mei Lin.

"Syukurlah...." Entah kenapa, tetapi Mei Lin merasa sangat bersyukur. Disamping rasa kaget dan kebingungan yang ia rasakan, Mei Lin juga merasakan rasa syukur yang sangat besar. Rasa syukur itu ia rasakan karena setidaknya kini ada harapan bagi dirinya untuk bertemu dengan Mei Lan. Karena dia mungkin ada di zaman ini. Masih hidup.

"Jika dia benar-benar ada di zaman ini, pasti akan ada hari dimana kami akan bertemu. Tunggu saja. Aku akan berusaha untuk mencari kakak. Aku pasti akan menemukan kakak!" Mei Lin memasukkan handphone itu ke dalam tas ranselnya, kemudian mengambil teh yang diberikan oleh Zhi Ruo tadi. Teh itu sudah dingin karena terlalu lama Mei Lin mendiamkannya.

Setelah menghabiskan teh yang diberikan oleh Zhi Ruo, Mei Lin membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Berusaha untuk menanamkan pikiran positif tentang apa yang mungkin akan terjadi selanjutnya. Apapun yang akan terjadi, Mei Lin akan berusaha untuk mencari Mei Lan di dunia baru ini. Bagaimana pun caranya, Mei Lin akan berusaha keras untuk menemukan Mei Lan!

Tidak butuh waktu yang lama, mata Mei Lin mulai terpejam. Ia mulai hanyut dan kemudian masuk ke alam mimpi. Bukan mimpi yang indah sayangnya. Itu mimpi buruk! Mimpi yang benar-benar buruk.

Dalam mimpi itu, Mei Lin melihat sebuah pedang yang berlumuran darah, dan disekitarnya banyak tubuh yang berjatuhan dengan darah menggenang didekat mereka. Di sana, berdiri seorang pria dengan tubuh tinggi besar, pedang di tangannya, dibasahi dengan darah orang-orang yang telah jatuh, wajahnya bermandikan darah, tatapan matanya dingin dan kosong. Benar-benar pemandangan yang menakutkan!

Wajah pria itu tak terlihat jelas oleh Mei Lin. Ia berusaha untuk melihat lebih jelas, dan saat ia berhasil memperjelas wajah pria itu, Mei Lin pun terkejut! Itu... Pangeran Rong Sheng! Dengan pedangnya. Tanpa belas kasih membantai orang-orang yang tak bersalah.

Ketakutan yang luar biasa membuat Mei Lin terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya.

Mimpi buruk itu benar-benar membuat Mei Lin merasa merinding. Suasana yang terasa nyata menambah kengerian. Mei Lin tak bisa menghapus ingatannya tentang mimpi buruk itu. Dalam hatinya bertanya-tanya, kenapa harus Rong Sheng? Kenapa harus banyak darah yang tumpah di tangan Rong Sheng? Dan kenapa ia harus memimpikan hal itu?!

"Apakah ini efek dari kejadian sebelumnya?" Mei Lin memijit pelan kepalanya, merasakan sakit yang luar biasa setelah terbangun dari mimpi buruk. "Kurasa benar. Ini pasti gara-gara kejadian tadi."

Mei Lin berusaha untuk melupakan mimpi buruk itu. Beranggapan jika mimpi itu karena ia masih kaget dengan kejadian di hutan sebelumnya. Mei Lin tak ingin terus memikirkan tentang mimpi buruk itu, tetapi bayang-bayang darah terus menghantui dirinya, membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang.

Mei Lin menghela napas panjang. Kemudian, tiba-tiba ia teringat akan kata-kata dari Madam Huang lagi. Sebelumnya, Madam Huang mengatakan akan banyak darah tumpah di dalam hubungan Mei Lin dan takdirnya. Hal itu benar-benar menganggu Mei Lin.

"Tidak, tidak. Itu tidak mungkin. Tidak mungkin Rong Sheng adalah takdirku. Dia sudah memiliki calon istri. Itu tidak mungkin!" Mei Lin berusaha untuk membantah pemikiran yang ada di kepalanya. "Lagipula, kenapa aku harus percaya dengan kata-kata wanita itu? Dia hanya penipu! Ramalannya tidak benar sama sekali!"

Sesaat setelah itu, Mei Lin terdiam. Mulutnya memang berkata demikian, tetapi kenyataannya, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Mei Lin mempercayai ramalan Madam Huang. Tetapi, Mei Lin masih mengelak akan hal itu.

"Sudahlah. Lebih baik aku lupakan semua itu dan lanjut tidur. Aku harus cukup tidur supaya aku bisa mulai mencari di mana keberadaan Kak Mei Lan!"

Mei Lin berusaha untuk menghapus semua hal yang tidak seharusnya ia pikirkan, kemudian kembali berbaring dan berusaha untuk menutup matanya dan tidur. Tetapi, hal itu tidak semudah yang dibayangkan. Mei Lin tak bisa tidur lagi. Ia terjaga semalaman, dan ketika pagi hari... Mei Lin bangun dengan mata panda.

"Sial! Aku tidak bisa tidur."

Merasa kepalanya sakit, Mei Lin berusaha untuk tetap kuat. Kemudian ia membuka ranselnya, mengambil obat anti nyeri yang kebetulan ia bawa. Lumayan banyak. Cukup untuk bertahan beberapa waktu.

Setelah meminum obat itu dan membersihkan diri serta berganti pakaian, Mei Lin keluar dari kamarnya, pergi ke tempat Zhi Ruo untuk mulai bekerja bersama dengan tabib-tabib istana lainnya.

Dalam perjalanan, Mei Lin bertemu dengan banyak pelayan. Mereka semua tampak sangat menghormati Mei Lin, membuat Mei Lin merasa kurang nyaman, terlebih lagi saat orang yang lebih tua memberikan hormat kepada dirinya.

Berjalan lurus, dan ketika ia berbelok, Mei Lin tak sengaja berpapasan dengan Rong Sheng. Saat itu, Mei Lin tak sengaja menabrak Rong Sheng, dan kemudian ia langsung bergerak mundur, menjauh dari Rong Sheng, menatapnya dengan tatapan takut yang jelas terlihat di mata Mei Lin.

"Selamat pagi." Rong Sheng menyapa Mei Lin dengan ramah, tetapi, Mei Lin justru terlihat takut dengannya.

"I--iya...." Mei Lin terus bergerak mundur, menjauh dari Rong Sheng. Kakinya terus bergerak mundur sampai akhirnya ia berpijak pada ambang pijakan dan hampir terjatuh, tetapi untungnya Rong Sheng sigap menangkap tangan Mei Lin.

***

Bersambung.

1
nur janah567
suka kali bisa di cintai dengan cara ugal ugalan kaya dracin yg seorang perawat d cintai sama mafia
nur janah567
c iblis rui xi pasti ngamuk
nur janah567
semangat up thor aku tunggu
nur janah567
ini unik ceritanya gk sama sama yg lain kaya real orang masuk jaman kuno yng ngerasa aneh dan takut karna tk sama , sama jaman dia di jaman asalnya .
aku jadi ngebayangin klw aku kayak gitu pasti sama takut nya ataw bahkan lebih dari itu
Marini Dewi
lanjut thor
Lim Kelly
karakter cewenya gak bs adaptasi ma jaman kuno,nangis terus
anggita
lumayan menarik, moga novelmu lancar thor👌.
R. Seftia: Terima kasih sudah mampir 💕
total 1 replies
anggita
like👍 iklan☝, Mei Lin👏.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!