nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Rencana
terlihat sebuah wadah berisikan air dengan taburan bunga mawar, ibunda ratu mawar memasukan selembar kain berukuran kecil dengan noda darah perawan ia kemudian mengaduknya.
membasuh sebuah pedang pusaka yang panjang dengan air mawar bercampur darah perawan dengan sebuah mantra pedang yang berkilau itu memancarkan sinar merahnya kala air membasuh pedang itu untuk kesekian
kalinya.
" akhirnya...sekian lama..aku menunggu...aku bisa mengalahkan musuhku. terimakasih putraku..kamu patut ibu banggakan.." bisik
ibunda ratu pada diri sendiri.
di kamarnya nissa bersiap untuk pulang ke alamnya..ia pamit pada ibunda ratu..dengan
di dampingi bagas di samping nissa.. ibunda ratu mengulurkan tangannya..menggenggam
jemari nissa..serta memeluk tubuh menantu yang sangat ia sayangi.
" hati-hati putriku..ingat pesanku kemarin..agar kamu menebar serbuk pemberianku.." tutur ibunda ratu mawar
mengingatkan dengan senyum menawan.
" baik ibu..terimakasih atas kebaikanmu dan kelembutanmu padaku ibu...yang ndak pernah aku dapatkan selama ini.." dengan sebuah senyuman air mata itu mengalir di pipi nissa
" aku akan selalu menjagamu nak..jaga dirimu baik-baik di sana.." ucap ibu ratu kembali
sinar putih menyinari ruangan itu kala nissa dan bagas menghilang dari pandangan ibu
ratu yang tampak sedih..
...****************...
nissa sudah berada di dalam kamarnya, dengan satu kantong kepingan emas di tangan wanita cantik itu, ia menghampiri
neneknya yang tengah memasak sup daging sapi dengan potongan sayuran di dalamnya.
" hemm..wanginya..sampai masuk kedalam kamar ku mbah.." puji nissa di ambang pintu.
neneknya menoleh ke arahnya, dengan tangis haru..ia kemudian memeluk cucu semata
wayangnya
"' syukur nduk, kamu pulang.. ayo nduk kita makan dulu ..pasti kamu lapar.." ajak mbah uti menggandeng nissa.
nissa membantu membawakan bakul nasi yang mengepulkan asapnya, membawanya ke meja makan lalu mereka makan bersama pagi itu.
" mbah..bagas memberikan nissa banyak kepingan emas mau kita apakan uang itu jika
nissa menjualnya mbah...?" tanya nissa sembari menyuapkan nasi ke mulutnya
" kamu bisa berdagang di warung makan yang bu alya berikan padamu nduk..sayang
kan jika warung itu ndak kamu kelola nduk.. dan sisanya bisa kamu belikan sawah.. bangun rumah atau membeli sapi untuk
mbah uti pelihara..dan keuntungannya bisa kau tabung nduk..untuk masa depanmu" terang mbah uti memberi masukan.
" makasih mbah uti ..nissa akan memulai nya esok..dan nissa akan membalas dendam
pada juragan itu, nissa akan menyewa beberapa orang untuk menghabisi mereka.. mbah uti tenang saja" jawab nissa dengan mata yang penuh dendam dan kebencian terhadap sosok arya dan keluarga sanjaya terlihat jelas pada binar matanya..
...****************...
beberapa minggu kemudian..
nissa membuka warung makan di pasar dengan dua orang karyawannya yang
membantu warung makan tersebut, masakan nissa sangat enak dan murah, membuat warung itu menjadi ramai pembeli, banyak tetangga yang mampir ke warung nissa.
mereka rela antri dan memuji warung makan yang terkenal itu hingga pelosok kampung,
pelayanan yang ramah, murah dan enak menjadi daya pikat pembeli.
hingga kabar itu sampai pada telinga juragan teh yang kekayaannya tak tertandingi.
" sungguh benar-benar tangguh anak gadis itu bisa melawan orang suruhan ku..aku
ingin lihat seberapa hebat dia.. kalian bakar warung makan bocah ingusan itu ..aku ingin ia hidup susah !!! cepat kerjakan!!" perintah seorang pria tua itu yang tak lain tuan besar sanjaya pada anak buahnya.
" jangan sekarang ayah..nanti saja saat malam tiba..aku akan ikut bersama mereka.." ujar arya di samping ayahnya
" baik, kalau cara itu ndak berhasil bakar rumah mereka bunuh keduannya," perintah ayah arya.
" aku pastikan ..aku akan membunuh gadis itu, dia akan mati di tanganku..!!" seru arya
pada ayahnya
nissa yang telah menutup warungnya terdengar bisikan ghaib dari suaminya.
" de...akan ada seseorang yang hendak menyakitimu, cepatlah kamu taburkan serbuk
mawar itu de..itu akan menghalangi mereka" ujar bagas memberitahu
" aku akan berhati-hati mas.." jawab nissa berbisik
ketika nissa sudah sampai di rumahnya ia lekas menabur serbuk mawar itu dan dengan
cepat mawar itu tumbuh di halaman rumahnya, ia tersenyum sinis dan berbicara
pada diri sendiri
" akan ku buat mereka menderita" bisik nissa
sehabis mandi nissa merias dirinya memakai kaos berwarna putih dan celana pendek seatas lutut lantas ia gegas ke ruang tamu menemui neneknya dimana neneknya tengah
meminum segelas teh dan beberapa cemilan di meja ruang tamu.
" mbah uti.." nissa menyapanya dan duduk di
samping mbah uti
" ada apa nduk..kamu ndak istirahat?" tanya si mbah
" mbah..nanti kalau tidur jangan lelap-lelap yah mbah..soalnya nanti mau ada orang yang berniat jahat pada kita" pinta nissa tangannya membuka tutup toples yang berisi cemilan
" memangnya siapa yang mau berbuat jahat sama kita nduk..?" tanya si mbah was-was
" siapa lagi kalau bukan juragan teh sombong itu, yang sok berkuasa" tutur nissa mengunyah cemilan yang ada di mulutnya
" mau mereka apa toh sama kita nduk... padahal mbah uti ndak bawa mereka ke jalur
hukum, karena telah melakukan percobaan pembunuhan sama kamu nduk..salah kita apa...bukankah sudah cukup keluarga sanjaya membunuh anak dan mantuku? dan sekarang ingin membunuh kita nduk...mau mereka tuh apa..coba.." terang si mbah merasa heran.
" tenang saja mbah uti..nissa sudah menabur serbuk bunga mawar..dan bunga itu sudah
tumbuh..jika mereka nekat ingin mencelakai kita..mereka akan mati sia-sia" terang nissa
tersenyum sinis.
pukul 01.00 dini hari suara teriakan para komplotan terdengar di telinga nissa dan
mbah uti, suara itu terdengar sangat gaduh, hingga membangunkan tetangga disekitarnya
nissa dan mbah uti keluar dari rumahnya mereka membelalakan mata ketika mawar di halaman rumah nya mengeluarkan begitu banyak ular berbisah yang berdiri dan mematuk anak buah juragan teh, hingga nampak mereka kejang-kejang dan tewas dengan busa di mulutnya, wajah mereka
terlihat membiru, nissa pun melangkah keluar rumah namun ular itu tidak menggigit nissa dan bahkan hormat padanya dengan
membungkukan badan.
nissa nampak memperhatikan seorang pria yang lari tunggang langgang sosok itu seperti arya.
sayangnya arya tidak di patuk ular kobra yang kini ular itu berjejer rapi di sisi kiri dan kanan kaki nya
" kalian boleh pergi..dan terima kasih" ucap nissa.
ular-ular itupun merayap pergi dan menghilang, nissa berpura-pura teriak
histeris sampai tetangga menghampirinya ia memeluk neneknya, dan pura-pura ketakutan.
tetangga dan kepala desa mulai menelisik tubuh para bajingan itu yang tewas di patuk
ular, sejurus kemudian mereka di makamkan
" apaaaa???? banyak ular di rumah itu??ini pasti ada yang ndak beres nak...ayah yakin
mereka bekerja sama dengan dukun.. kurang ajar....!!!!baik aku akan mengikuti permainannya, akan aku santet wanita itu!!" amarah pak sanjaya berkobar
" arya hampir mati di gigit ular ayah...kalau arya ndak pergi dari situ..arya yakin arya ndak akan bisa melihat ayah dan mita lagi di rumah ini..." jelas arya terlihat kesal
mita yang mendengar menitikan air matanya dan pergi masuk kamarnya.
" sampai kapan kamu ingin membunuh keluargaku mas, aku bisa apa sekarang? "
bisiknya dalam hati ia menangis hingga
terlelap dalam mimpi.