Freya Zalika Adifa seorang gadis cantik yang memiliki kepribadian menyenangkan. Tapi hidupnya penuh dengan kesengsaraan. Tinggal bersama keluarga angkat, yang sebenarnya adalah paman kandungnya sendiri.
Tapi, Freya tidak pernah diperlakukan sebagai keluarga. Melainkan seperti pembantu. Freya harus memasak, membersihkan rumah, mencuci baju dan juga wajib mencukupi kebutuhan dapur rumah itu.
Nadya Anindya adalah kakak sepupu Freya yang telah menikah dengan kekasihnya semasa masih kuliah dulu. Hampir 5 tahun usia pernikahan mereka, dan belum ada anak di tengah rumah tangga mereka.
Nadya menyebar fitnah jika Gibran Kavi Mahendra seorang pria mandul. Karena selama pernikahan, Nadya merasa tidak pernah puas dengan Gibran.
Gibran seorang pria pekerja keras yang terlahir yatim piatu merasa harga dirinya semakin diinjak-injak oleh Nadya semenjak dirinya diPHK.
"Lahirkan anak untukku, maka aku akan mengajakmu keluar dari neraka ini." Ucap Gibran pada Freya.
UPDATE SETIAP HARI.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilema Seorang Aksa
Menjadi seorang pengacara harus bisa bersikap tegas tanpa berat sebelah. Tapi pengacara hanya manusia biasa, yang terkadang punya celah kekurangan. Seperti halnya Aksa, sahabat Gibran. Dia telah melakukan kesalahan fatal. Tapi kesalahannya itu justru dimanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadinya. Sungguh Aksa dilema untuk bersikap, ingin tegas tapi takut menyakiti.
Bermula dari pertemuan yang tak seharusnya dilakukan di tempat laknat. Aksa menyesali telah menuruti kemauan Kania yang menentukan club malam sebagai tempat mereka melakukan pertemuan. Karena konspirasi yang mereka lakukan, Aksa telah menghamili seorang wanita. Tapi justru wanita itu malah ingin menghancurkan rumah tangga sahabatnya dengan kehamilan yang disebabkan olehnya.
Mengenai Kania dan Tuan Wicaksono dan kedua utusan warga gadungan, sudah Aksa bereskan semua masalahnya. Ternyata mereka ingin memanipulasi kemauan warga dengan perwakilan yang lebih mementingkan perut sendiri daripada keinginan masyarakat yang mempunyai hak penuh atas tanah milik mereka sendiri. Perusahaan Tuan Wicaksono telah melanggar hak milik, sehingga mereka disangsi.
Ya, perusahaan Tuan Wicaksono terkena penalti dan warga sudah melaporkan pada pihak yang berwajib. Dalam artian, perusahaan Tuan Wicaksono tidak lagi mendapat ijin usaha, atau semua ijin perusahaannya telah dicabut. Sementara perangkat desa yang lebih memilih orang yang berkuasa itu telah dipecat secara tidak hormat. Dan orang yang mengaku disegani.
Semua sudah Aksa tuntut sesuai porsinya masing-masing, Aksa sangat tidak mentolerir perbuatan licik yang bisa menyebabkan kerugian orang lain. Mungkin waktu itu Kania ingin menggunakan tubuhnya untuk menjerat Aksa. Dia berfikir jika Aksa dalam kendalinya, maka akan mudah meloloskan segala macam perijinan dalam proyeknya. Proyek yang bisa menyengsarakan warga.
Tapi Aksa tidak memiliki keberanian untuk mengakui di depan kedua orang tua Bella jika sebenarnya dia yang telah menghamili putrinya. Aksa hanya menawarkan pernikahan, yang disalah artikan hanya sebagai bentuk rasa kasihan Aksa terhadap Bella.
"Tuan Aksa tidak perlu mengasihani Bella, biar dia tanggung sendiri akibat perbuatannya." Ucap Tuan Abimanyu.
"Besok, bawa saja dia ke kantor polisi. Saya malu punya anak yang tidak bisa menjaga marwahnya sebagai seorang perempuan bermartabat. Biar dia menjalani kehamilannya di balik jeruji besi." Tambahnya lagi.
"Pa... Jangan terlalu kejam dengan Bella, mungkin saat ini dia sedang stres karena banyak masalah yang menimpanya setelah gagal menikah."
"Tapi, bukan berarti dia bisa melakukan perbuatan yang memalukan itu. Menjebak Gibran yang notabennya suami orang, di mana otak kamu?" Sentak Tuan Abimanyu pada Bella.
"Saya rasa, cukup sampai di sini pembicaraan ini. Tuan Aksa tidak perlu berkorban apa pun untuk menolong putri saya. Jalankan saja tugas Anda dengan baik."
Aksa pulang setelah pamit dengan Tuan Abimanyu dan istrinya, sedangkan Bella bersikap cuek terhadap Aksa. Wanita itu sangat tidak ingin melihat Aksa, entah karena dia tahu jika yang menghamilinya adalah Aksa atau karena perihal lain.
Aksa berjalan gontai menuju mobilnya, Aksa butuh teman curhat. Dan Gibran adalah teman yang cocok.
Setelah Aksa pergi, Tuan Abimanyu kembali memarahi putrinya yang dinilai kelewat batas dalam bertingkah laku.
"Papa tidak mau tahu, dan tidak akan menolong proses hukum yang akan kamu jalani nanti. Silahkan nikmati kehidupanmu di balik jeruji besi dengan perut besar. Papa jadi kasihan dengan anakmu, karena tidak jelas ayahnya siapa."
"Papa tidak perlu mengkhawatirkanku, terima kasih karena selama ini telah menjadi orang tua yang baik. Urusan kehamilanku biar aku yang tanggung sendiri. Yang jelas aku tetap akan mengejar cinta Gibran. Apa pun akan aku lakukan, asal Gibran menikah denganku. Dan kali ini aku pastikan tidak gagal menikah lagi." Ucap Bella.
Tuan Abimanyu kehilangan kata-katanya, sedangkan Nyonya Amira hanya bisa menangis tersedu-sedu mengapa putrinya menjadi gila karena gagal menikah.
Di dapur apartemennya, Freya duduk menunggu Papa mertuanya memasak untuknya. Nasi goreng spesial menjadi request Freya untuk makan malam ini.
"Masih lama gak Pa, aku sudah sangat lapar." Ucap Freya.
"Honey..." Gibran datang menghampiri sang istri, tapi Freya tidak memperdulikannya.
"Papa jangan bagi nasi gorengnya untuk suami tukang selingkuh sepertinya. Biar saja dia makan terong, kalau perlu pakai cabe sekilo. Biar mampus sekalian." Ucap Freya.
"Kok ngomongnya kasar begitu Honey, aku kan tidak sadar saat..." Ucapan Gibran bagai angin lalu.
"Pa, terima kasih nasi gorengnya. Aku mau makan di dalam kamar saja. Setelah ini Papa boleh pulang." Ucap Freya lagi.
Freya bergegas masuk ke kamarnya, kemudian menutup pintu dengan kencang. Lalu menguncinya, dia masih belum mau melihat suaminya. Freya jijik.
"Hahaha... Kasihan sekali nasibmu Gibran, makanya jangan jadi tukang selingkuh."
Tuan Gunawan semakin menambahkan banyak bensin dalam kobaran api Gibran. Sungguh Tuan Gunawan menikmati penandangan yang membuat dia yakin jika Putranya telah menemukan cinta sejatinya.
"Papa cuma mau bilang, besok pagi bujuk istrimu pergi ke Dokter kandungan. Papa yakin, tingkah anehnya karena sedang hamil anak kedua kalian." Ucap Tuan Gunawan.
"Jadi, istriku sedang hamil? tapi dia bilang tadi pagi ada bercak darah saat bangun tidur."
"Justru itu, segera bawa ke Rumah Sakit. Papa khawatir itu bukan darah menstruasi melainkan flek. Kandungannya beresiko karena bekas keguguran, jadi jangan sampai kehilangan lagi. Pemicu flek bisa karena Freya terlalu lelah bekerja belakangan ini."
"Dan apa yang Freya minta kamu harus penuhi, karena dimaafkan saja kamu harusnya sudah bersyukur. Andai kamu yang jadi Freya, pasti kamu juga akan jijik. Suaminya diemut-emut wanita lain. Papa saja yang lihat jijik, kamu itu harusnya lebih waspada. Kamu sudah diincar Bella karena kesalahan Mama kamu waktu itu."
"Sekarang pergilah, mungkin temanmu bisa membantumu mencari air 7 sumur. Jangan lupa harus ada bukti rekaman video supaya Freya percaya. Lakukan malam ini, karena Papa ingin kamu sudah bisa menjaga Freya dari jarak dekat. Ingat, kemungkinan besar istrimu sedang hamil."
"Baik, Pa kalau begitu aku langsung cari kembang dan airnya."
Gibran mendatangi Aksa di rumahnya, tapi sepertinya bukan hanya Gibran yang sedang dilanda masalah. Tapi Aksa mempunyai masalah lebih serius.
"Ada apa Gibran, bukankah masalah kamu sudah selesai. Kenapa datang lagi malam-malam?" Tanya Aksa.
"Bantu aku cari air 7 sumur yang berbeda dan kembang 7 rupa untuk membersihkan tubuhku."
"Apa Freya merasa jijik denganmu?" Tanya Aksa memandang Gibran kasihan.
"Iya, bahkan aku tidak boleh mendekatinya. Aku bingung Aksa, Freya benar-benar galak malam ini."
"Ayo aku bantu kamu cari airnya, kita harus ke tempat yang masih menggunakan air sumur."
"Maksudnya kita ke desa begitu?"
"Tentu saja, mau kemana lagi."
"Kamu sepertinya juga sedang banyak masalah Aksa, padahal kamu itu jomblo abadi." Ucap Gibran mengejek.
"Jangan memandangku sebagai pria jomblo jika nyatanya aku sudah melakukan kesalahan fatal karena jebakan seseorang."
"Kesalahan fatal apa? Kamu tidak menghamili anak gadis orang kan? Aku tahu kamu tidak mungkin melakukan hal rendahan semacam itu."
"Sudah aku bilang, aku melakukan kesalahan fatal karena jebakan orang. Dan yang kamu fikiran benar, aku sudah menghamili seorang gadis."
"Astaga, katakan siapa dia? Lantas kamu tidak mau bertanggung jawab? Jangan jadi pria brengsek Aksa."
"Masalahnya wanita itu ingin pria lain yang bertanggung jawab terhadapnya, parahnya pria itu suami orang."
"Hah... Kok bisa begitu Aksa? Aku jadi penasaran perempuan mana yang menolak pesona pengacara tampan yang punya banyak pundi-pundi kekayaan bahkan tidak habis tujuh turunan delapan tanjakan." Ejek Gibran.
"Kamu tidak akan percaya jika aku katakan kebenarannya." Jawab Aksa.
"Sudahlah terserah kamu Aksa, aku sendiri pusing mikirin tingkah istriku."
"Bella, perempuan yang sedang hamil anakku adalah Bella wanita yang tergila-gila padamu." Ucap Aksa.
"HAH...?" Gibran syok mendengar pengakuan sahabatnya. Kenapa dunia sempit sekali.
"Kamu tahu Gibran? Bella menolak saat aku tawari pernikahan. Dia masih ngotot ingin menikah denganmu."
"Aku gak mau tahu, kamu harus paksa Bella menikahi denganmu."
"Jangan biarkan wanitamu menjadi duri dalam rumah tanggaku. Atau nasibnya akan habis di tangan Freya. Kamu tahu, kemungkinan Istriku juga sedang hamil. Dia sekarang seperti singa betina yang gampang mengamuk. Aku khawatir Bella akan dicabik-cabik jika terus mendekati aku."
"Apa yang harus aku lakukan sekarang Gibran?" Ucap Aksa bingung.
mma Gibran perlu di eksekusi thor
karena saat ini kau akan menjadi opa. freya lagi hamil muda, tuan gunawan walaupun dia blm menyadarinya.
punya gibran itu hanya mau on jika berhadapan dengan pawangnya.
kau sungguh murahan sekali bella.
bell kamu dalam bahaya Freya murka habis kamu