NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amarah ibu

" Kenapa masih ada di situ" Batin Nisa lemas dengan tangan mengunci pintu toko.

Nisa berbalik badan lalu berjalan lemas menghampiri ke dua orang yang masih menunggu nya.

" Ah, maaf ya nungguin lama, kalian kenapa nggak langsung pulang saja tadi" Ucap Nisa.

" Masuk lah mobil" Suruh Wafa tanpa mendengar kan perkataan Nisa barusan.

Memang ada ya yang seperti ini, tiba - tiba di todong untuk pdkt agar lebih dekat dan mau jadi istri nya, padahal belum kenal sama sekali. Apa hanya diri nya saja. Pria nya memang tampan, mobil nya pun juga, seperti nya juga orang kaya, tapi jika pemaksaan seperti ini kan juga nggak enak.

Pikiran nya jadi kacau, masalah di rumah saja sudah membuat nya pusing, kenapa malah ada orang yang membuat masalah hidup nya ini jadi bertambah lagi.

" Sampai sini saja" Ucap Nisa dan wafa pun menghentikan mobil nya.

" Terima kasih sudah mengantar ku, bilang pada Liam sampai bertemu kembali" Ucap Nisa.

" Dengan ku tidak?" Ucap Wafa.

" Iya, kamu juga" Ucap Nisa.

Liam tidur di jok belakang, jadi Nisa tidak bisa berpamitan pada Liam.

Nisa turun dari mobil. Di anggukan nya kepala nya, lalu berjalan pergi menjauh dari mobil Wafa. Tidak terlalu jauh Nisa berjalan, Nisa sudah sampai di rumah.

Betapa terkejut nya ketika Nisa masuk ke dalam rumah.

Byur...

Guyuran air membasahi seluruh tubuh nya.

" Pergi kemana saja kamu, jam segini baru pulang" Ucap Bu Yuli.

" Aku baru pulang kerja Bu " Ucap Nisa.

" Jangan bohong kamu, ini udah lewat dari jam pulang kerja kamu,,,,kamu mau jadi gadis gak bener,......" Teriak Bu Yuli.

Di tarik nya rambut Nisa oleh Bu Yuli. Sedangkan kakak nya yang melihat hanya tertawa tanpa menghentikan ibu nya yang menjambak rambut nya.

" Sakit Bu, lepasin...aku beneran habis pulang kerja" Rintih Nisa kesakitan.

Wafa yang hendak putar balik untuk pulang. Di lihat nya, tas Nisa yang tertinggal di dalam mobil.

 Turunlah Wafa dari mobil untuk mengembalikan tas Nisa. Tapi Wafa tidak tau pasti mana rumah Nisa. Nanti Wafa akan bertanya orang sekitar mengenai rumah Nisa.

Satu rumah, dua rumah Wafa lewati, terlihat lah rumah dengan pintu terbuka dan suara orang dengan suara lantang terdengar.

Wafa menengok ke arah rumah itu. Pandangan nya tertuju pada gadis yang terduduk di lantai dalam ke adaan menangis. Seperti mya Wafa mengenal siapa orang itu.

" Nisa...." Ucap Wafa tidak salah lagi, karena pakaian yang di kenakan gadis itu, sama persis dengan pakaian yang di kenakan Nisa tadi.

Wafa buru - buru berjalan menghampiri Nisa.

" Hentikan, apa yang anda lakukan" Ucap Wafa membantu Nisa berdiri.

Nisa menengok ke arah wajah yang membantu nya. Ternyata Wafa, tapi kenapa pria ini bisa sampai ke sini?.

" Owh, ternyata kamu pergi dengan laki - laki ini,,,,kamu masih mengelak tidak pergi kemana - mana setelah pulang kerja ha....

Satu tamparan melayang lagi di pipi Nisa.

" Nggak Bu,aku nggak bohong...aku nggak pergi sama dia" Ucap Nisa menjelaskan.

Bu Yuli yang hendak menampar Nisa lagi, tangan nya langsung di hentikan oleh Wafa.

" Ibu macam apa anda ini,,,,memukul anak sendiri seenak hati" Geram Wafa.

" Kamu nggak usah ikut campur,,,,,ini urusan keluarga ku,,pergi kamu dari sini...."

" Bu, udah bu... aku yang salah, lain kali aku nggak akan pulang telat lagi,,,,tetangga udah berkumpul melihat ke rumah kita" Ucap Nisa menghapus air mata nya, malu di lihat tetangga yang sudah berkerumun karena penasaran dengan suara ibu nya yang marah - marah dengan suara kencang.

Bu Yuli mendengus kesal. Lalu pergi meninggal kan Nisa. Sedangkan Tias sudah berada di kamar nya dari tadi, karena sudah biasa melihat adik nya pasti akan di marahi ibu nya seperti itu.

Nisa menggenggam erat tangan Wafa. Mata nya berkedip,mengode Wafa untuk pergi dari rumah nya.

" Tapi Nis....

" Aku nggak papa, pulang lah...kamu meninggal kan Liam sendirian di mobil kan?" " Ucap Nisa mengangguk kan kepala, diri nya tidak papa - papa.

" Ini tas mu, ketinggalan di mobil..." Ucap Wafa dan di angguki kepala oleh Nisa.

Ternyata karena tas ini Wafa sampai di rumah nya. Kalau tas nya tidak ketinggalan, pasti Wafa tidak akan melihat kejadian di rumah nya tadi.

" Berikan aku nomor ponsel mu, jika ada apa - apa, langsung telpon aku nanti" Ucap Wafa menyodorkan ponsel milik nya.

Tanpa berpikir panjang, Nisa mengetik nomor ponsel milik nya di ponsel Wafa. Baru kali ini ada orang yang sangat memperhatikan nya, meskipun belum mengenal lama.

.

Mobil sampai di pekarangan rumah milik keluarga Neeson.

Wafa menggendong Liam turun dari mobil, karena masih tertidur.

" Sini kak Liam nya, Kak Wafa pasti capek" Ucap Vani, adik perempuan Wafa.

Rasi mengambil alih gendongan Wafa.

" Kenapa tadi nggak suruh supir aja buat jemput Liam nya" Ucap Mama Zahra.

" Liam nya nggak mau Mah, mau nya di jemput Wafa" jawab Wafa.

" Terus kamu dari mana?, kok sampai sesore ini?,,,,biasa nya juga nggak"

" Ada urusan tadi habis dari kantor, jadi nggak langsung pulang" Jawab nya.

" Pacar?"

" Ada dong, Mama nggak perlu tau" Ucap Wafa lalu pergi menuju kamar nya. Sedangkan Mama Zahra hanya menggelengkan kepala nya. Putra bujang nya, sudah sebesar ini tapi belum ada tanda - tanda ada wanita di samping nya.

" Van, bangunin Liam...terus suruh bibi buat mandiin ya" Ucap Mama Zahra.

" Siap Ma..." Jawab Vani.

Setelah bertengkar dengan ibu nya, Nisa mengurung diri nya di dalam kamar. Bahkan makan malam pun ia lewat kan. Jika diri nya keluar dari kamar lagi, yang pasti nanti akan bertengkar lagi.

Beberapa hari Wafa terus menemui Nisa di toko bunga, meskipun hanya sebentar di tengah kesibukan nya.

Satu hari sebelum nya Wafa mengajak Nisa untuk mengajak nya jalan di hari libur. Dan hari ini lah hari di mana hari libur telah tiba.

Nisa mengirim pesan kepada Wafa, jika ibu nya mengizinkan diri nya untuk pergi keluar. Tapi tidak gratis jika di izinkan, tidak di marahi juga, asal apa yang di minta oleh ibu nya harus di turuti sebagai ganti nya. Nisa menyetujui nya, dan akhirnya di izinkan oleh ibu nya.

Tapi permintaan ibu nya menurut Nisa cukup aneh, karena tidak biasa nya ibu nya menjawab diri nya dengan lembut dan mengajak diri nya pergi ke rumah nenek nya bersama sang kakak juga.

1
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!