Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dicintai ugal-ugalan
"tara!"
Bagus mengagetkan lily dengan seikat bunga mawar putih yang dihias dengan sangat indah, sesuai janjinya kemarin bagus mengajak lily untuk pergi kesuatu tempat
"sayang" lily terharu
Tak menyangka akan dapat hadiah dari bagus padahal kemarin bagus marah dan tak ada kabar
"kamu kemana aja sih, aku kangen" lily manja pada bagus
Disambut dengan senyuman manis penuh kasih oleh pacaranya
"kemarin hp aku rusak sayang dan agak sibuk jadi baru sempat ganti hp dan langsung hubungi kamu, maaf ya sayang" bagus mengecup kening lily
"hm, aku juga minta maaf karena ngga bilang waktu itu pergi sama pria lain, tapi aku ngga selingkuh sayang dia korban yang aku tabrak dan tak bisa jalan jadi untuk sementara aku jadi ojeknya. Please percaya sama aku" lily mengatupkan kedua tangannya
"sudah jangan bahas orang lain, kamu mau kemana? Aku akan antarkan kemana pun hari ini yang kamu mau" bagus mengusap kepala lily
"pertama aku mau ke mall hari ini kakak ulang tahun jadi aku mau beli kado buat dia" lily merasa sangat bahagia saat ini
"baiklah tuan putri, kita kesana" kali ini bagus membawa mobil agar bisa lebih santai dengan lily
"sayang kenapa pipimu seperti lebam?" lily melihat wajah bagus seperti bekas luka berwarna biru keunguan
"oh iya ini penyebab itu apa ponselku rusak karena jatuh mengenai pipiku sayang, terus ke lantai jadi rusak cukup parah. Kelihatan banget ya?" bagus melihat ke kaca bagian atas mobil
"ngga sih, tapi pasti sakit banget nanti beli salep biar cepat sembuh ya" lily mengusap pelan pipi bagus
Bagus menahan tangan lily dan menggengamnya "makasih sayang, kamu selalu terbaik untuk ku"
Tak lama kemudian tiba di mall
"ayo!"
Keduanya turun dari mobil dan berjalan menuju toko barang yang akan lily beli untuk kakaknya
"sayang tunggu! Tunggu sini!" lily berlari entah mengejar siapa
"kakak!" lily
Melihat kakaknya ada di mall yang sama juga dengannya.
"sayang!" bagus mengejar dan mencegah lily untuk menemui kakaknya
"sayang itu kak sita, aku mau tanya dia sama siapa?" lily masih berlari
sayangnya sita dan seseorang sudah masuk ke dalam lift
"sayang katanya mau beli kado untuk kakakmu, harusnya kamu diam-diam saja biar surprise kan!" bagus melarang lily mengejar kakaknya lagi
"tapi tadi kakak gandengan tangan, apa itu pacarnya ya, selama ini kakak ngga pernah cerita apa-apa sama kita" lily penasaran
"sudah ayo, nanti kesiangan loh!" bagus kembali mengingatkan tujuan utama lily ke mall
"iya, maaf ya"
Lily menggelayut dilengan bagus dan mengajaknya kembali ke toko tas yang akan lily beli untuk kakaknya,
selama ini uang yang kakaknya berikan ditabung oleh lily dan sengaja ingin memberikan Sesuatu yang spesial
"kak, ini bagus ngga?" lily meminta pendapat pacarnya
"sayang!"
bagus tak menjawab pertanyaan lily dan entah apa yang dipikirkan
"iya kenapa?"
"ini cocok ngga buat kak sita?" lily mengulangi lagi pertanyaanya
"bagus kok, kayaknya cocok sama kak sita"
"oke ambil yang ini saja ya mba" lily memberikan tas pilihannya pada pegawai toko untuk dikemas
"ini mba bayarnya!" bagus memberikan kartu miliknya untuk membayar belanjaan pacarnya
"sayang jangan!" lily menolak
"udah mba pakai itu saja!" bagus memaksa
"sayang kamu belum kerja" lily menarik tangan bagus dan berbisik agar tak ada yang dengar
"tenang saja aku punya bisnis jadi belum kerja juga masih bisa buat belikan kamu jajan sepuasnya, sudah selesai tuh kita makan yuk!" bagus selalu berusaha memanjakan lily selama ini
"makasih ya sayang!"
Keduanya mencari tempat makan yang cocok dengan lidahnya, dan masuk ke restoran itu
"pak magang!" lily melihat levi bersama pria yang sudah cukup usia sedang menikmati makan siangnya
"sayang!" bagus melarang lily untuk menghampiri levi
"bukan sayang, maksud aku dia udah bisa jalan berarti aku udah bebas tugas" ucap lily merasa senang
besok sudah tak harus mengantar jemput levi lagi hanya fokus bekerja dan bagus
"hm, syukurlah kalau begitu jadi aku ngga harus cemburu terus kan" bagus ikut senang juga dengan kebebasan lily