Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Bisa Diam
Sudah hampir dua jam, wanita itu duduk dengan memainkan jari nya, sembari dengan sang anak yang berada di gendongan dan di sebelahnya.
"Ibu....."
"Tidak sekarang Daniel."
"Baju ayah sering basah Bu dan berbau. Aku mau bilang, tapi ayah melarang nya." Jelas anak itu yang membuat Caroline menoleh padanya.
"Sejak kapan?" Tanya Caroline.
"Sejak pulang dari pasar Bu." Lanjutnya. Tapi percakapan mereka terhenti ketika melihat pintu terbuka.
"Bagaimana? Bagaimana keadaan nya?"
"Begini, luka nya sudah buruk. Sudah melebar dan menimbulkan bau busuk."
"Aku tau! Aku ingin tau penanganan nya! Apa sudah diberikan antibiotik? Atau semacamnya?" Jelas Caroline yang sudah kesal bukan main.
"Kalau begitu, silakan bawa dia ke rumah sakit."
"Apa! Jawaban apa ini! Kau petugas kesehatan! Dan yang benar saja, puskesmas ini tidak memiliki antibiotik? Jawaban apa itu! Kau melihat pasien terluka....."
"Sudahlah, ini membuang waktu ku. Sudah untung aku membantu orang seperti kalian ini. Membayar hanya menggunakan kartu dan tidak ada uang, lihat saja penampilan kalian!"
"Begitu menyakitkan mata dan pergilah segera!"
"Kau...." Carol menahan dirinya karena sedang menggendong bayinya dan juga ada Daniel.
"Apa! Pergilah! Masih untung tidak diusir, menyusahkan saja!"
"Grace...." Terlihat Zian berusaha untuk duduk di kursi rodanya.
"Apa yang dia lakukan padamu? Lukamu?"
"Dia membersihkannya." Jawab Zian dengan mata menoleh pada lukanya.
'Petugas si@lan! Lihat saja, akan aku berikan pelajaran padanya.'
"Grace, ayo kita pulang." Ajak Zian.
"Iya Bu, ayo kita pergi. Daniel tidak suka aroma disini." Caroline mengangguk, tapi baru saja mereka tiba di luar.
"Bisa kau pegang Ella sebentar, aku mau ke kamar mandi. Aku tidak tahan." Ucap Caroline sembari menyerahkan sang putri.
"Iya, kami tunggu disini. Disini teduh."
"Baiklah, sebentar ya...." Dengan langkah santai, Caroline melewati lorong dan bertemu kembali dengan pria yang angkuh itu.
"Hei, apa yang kau lakukan?" Tanyanya dengan menatap jijik.
"Mengambil yang tertinggal." Jawab Caroline.
"Cepatlah! Setelah ini aku harus meminta bagian kebersihan membersihkan ruangan ini." Ujarnya.
"Hei, lihat! Apa itu!" Pria itu menoleh dan matanya langsung terbelalak ketika merasakan sesuatu menembus kulit nya.
"Bagus! Tidurlah! Karena setelah ini kau akan mendapatkan mimpi buruk setelah terjaga." Caroline bergerak cepat dan mencari sesuatu, tangannya begitu lihai mengambil sesuatu berupa antibiotik, kapas dan alat lainnya.
"Dan ini..... Sedikit hadiah dari ku!" Tanpa wajah cemas atau tangan yang gemetar, Caroline menghias lengan pria itu dan tersenyum puas setelah nya.
"Tempat yang bahkan tidak memiliki penjaga dan diisi oleh orang-orang seperti ini tidak pantas menyematkan gelar kesehatan di nama mereka. Kalau kau sadar dengan cepat, semoga saja kau masih hidup di sini."
Caroline melenggang pergi meninggalkan tempat itu, siapa yang akan peduli dengan itu. Mereka hanya peduli dengan orang berduit. "Ibu!" Wajah Daniel langsung menoleh pada ibunya.
"Maaf, apa lama?" Oh, ini pertama kalinya dia mengatakan maaf.
"Sedikit."
"Ella tidak rewel kan?"
"Tidak."
"Apa yang ibu bawa?" Tanya Daniel dengan mata tertuju pada kantong plastik di tangan ibunya.
"Sekotak peralatan yang hampir kadaluarsa. Setidaknya ini bisa kita gunakan. Ayo, kita pulang."
*****************
"Jangan! Jangan pakai baju dulu. Terutama bajunya kotor." Jelas Caroline setelah membersihkan luka itu dan menutup nya dengan baik.
"Kau tidak bekerja. Bukankah sudah terlambat?"
"Iya, aku akan pergi."
Caroline senang dengan wajah tertunduk yang sebelumnya menatap dirinya dengan rendah, dan bibir yang sebelumnya menghina itu sudah bungkam. "Selamat pagi nona kecil." Sapa Caroline.
"Pagi teacher!"
"Selamat pagi madam."
"Akhirnya kau sudah datang. Segera mulailah."
"Baik Madam."
"Naya, kau bisa melanjutkan pekerjaan mu."
"Iya madam." Naya segera pergi dengan cepat.
Caroline mengajari murid perempuannya, tapi matanya tampak tidak bisa diam ketika bertemu dengan barang mewah dan mengkilap. Madam tampak sedang membuka kotak perhiasan nya baru yang dibelinya, terlihat beberapa kantong belanja besar dengan barang mewah tentunya.
'Itu anting Memory of Autumn Leaves dan Mutiara Ratu Marie Antoinett!' Batin Caroline langsung menjerit, dia adalah pecinta perhiasan. Setiap model perhiasan sudah hafal di kepalanya.
"Kau pastinya belum pernah melihat perhiasan ini kan? Kau orang yang beruntung untuk melihat nya." Jelas Madam.
"Aku akan pergi ke acara pernikahan di hotel yang megah. Pastinya aku harus berpenampilan memukau. Ya, setidaknya dengan perhiasan ini, perhiasan yang tidak sembarang orang memilikinya."
"Sepertinya aku akan memakai yang ini saja dan cincin yang ini dengan gaun putih ku."
"Akan lebih baik kalau madam menggunakan anting autumn leaves ini dengan Strapless Dress berwarna merah. Itu pasti akan membuat penampilan madam luar biasa." Jelas Caroline dengan semangat.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
lanjut kak, terimakasih /Determined/
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"