NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29

Nuka sudah mulai kembali bersekolah dan Caiden selalu bekerja seperti biasa, pria itu sangat jarang memiliki waktu libur, bahkan terkadang ia akan tetap bekerja di hari tanggal merah. Aizha sedikit merasa kesepian di dalam apartemen ini, dia tak bisa bekerja apa-apa, Caiden tak mengizinkannya bekerja. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa Aizha lakukan di apartemen itu, banyak sekali, hanya saja dia merasa sepi dan itu membuatnya merasa bosan untuk melakukan apapun.

​Aizha merencanakan kembali ke kampung halamannya dan mengunjungi makam kedua orangtuanya karena dia merindukan mereka akhir-akhir ini, namun dia masih belum bisa pergi karena Caiden sibuk dan Nuka terlalu bersemangat sekolah, mereka harus menemukan waktu yang pas untuk berkunjung, tak masalah bagi Aizha walau hanya sehari.

​Aizha tengah duduk di balkon kamarnya sambil menyesap teh, ia hanya memperhatikan jalanan. Berbagai kehidupan yang setiap hari terus berlanjut, waktu tak pernah berhenti bahkan sedetik untuk mengambil napas. Langit terlihat mendung, tak begitu cerah hari ini dan mungkin nanti akan turun hujan. Aizha tengah menghitung mobil kuning yang ia lihat saat pesan masuk ke handphonenya. Pesan itu dari Caiden yang mengatakan Aizha harus bersiap-siap dan dia akan dijemput 30 menit lagi. Aizha membalas pesan itu dengan bertanya kemana mereka akan pergi, namun tak ada balasan lagi dari pria itu, dia bahkan tak membacanya. Aizha walaupun cukup penasaran tetap memilih untuk bersiap-siap, tak biasanya Caiden mengajaknya ke suatu tempat tanpa penjelasan apapun, apa saat ini ia sedang mencoba menjadi misterius?

​Aizha sulit memutuskan untuk memakai apa atau berdandan bagaimana, dia tidak tau mereka akan kemana. Aizha memilih untuk memakai pakaian santai saja karena berpikir mungkin mereka akan makan di suatu tempat dan pergi mutar-mutar ke suatu tempat lainnya, mungkin ini kencan yang menyenangkan. Pakaian yang dipakai Aizha yaitu hoodie abu-abu dengan celana jins pendek, rambutnya hanya di kepang ekor kuda, sangat santai dan nyaman.

​Mobil Caiden berhenti di depan apartemen lebih dari 30 menit kemudian, pria itu memakai kemeja biru dongker lengkap dengan dasi, tampilannya saat ke kantor, namun kali ini rambutnya di tata sedikit lebih rapi dari biasanya. Caiden sedikit kaget melihat tampilan Aizha, hanya untuk sepersekian detik namun tak mengatakan apapun. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang mulai padat.

“kemana kita akan pergi?” tanya Aizha karena pertanyaan itu belum dijawab Caiden di pesan tadi.

“nanti kamu bakalan tau kok” jawab Caiden yang hanya menatap jalanan didepan.

“tapi aku penasaran”

“hampir sampai, tahan dulu” Caiden masih tak ingin menjawab.

​Mobil itu memasuki parkiran basemant sebuah bangunan besar, Aizha tak sempat membaca nama bangunan itu barusan namun bangunan itu terlihat seperti mall. Saat mereka masuk kedalam barulah Aizha menyadari bahwa itu adalah restoran sekaligus hotel mewah yang elit. Mereka sampai di depan resepsionis dan Caiden berbicara dengan wanita yang bertugas disana. Setelah si resepsionis berbicara di telepon untuk beberapa saat, seorang pria muda dalam seragam hitam rapi dengan topi putih khas hotel itu mendekati mereka, mengajak mereka untuk naik ke lantai 3 tempat restoran mewah itu berada. Ternyata Caiden mengajak dirinya fine dining di restoran elit dan dia berpakaian begitu santai sampai-sampai terasa begitu aneh untuknya berada disana. Saat duduk di kursinya setelah Caiden menariknya untuk Aizha, gadis itu langsung merasa begitu buruk seolah ia tak pantas berada disana, ia merasa salah tempat seperti sebuah gigi busuk di deretan gigi sehat lainnya.

“kenapa kamu tidak bilang kita akan kesini?” Aizha complain saat orang yang mengantar mereka tadi sudah pergi menjauh.

“maaf aku ingin membuat ini sebagai kejutan jadi aku tidak bisa mengatakannya” balas Caiden menatap Aizha, lagian sangat sedikit orang disini, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

“aku hanya merasa tidak berada di tempat yang benar” kata Aizha sedikit lirih.

“bagaimanapun kamu berdandan, kamu selalu terlihat cantik dan spesial kok” balas Caiden meyakinkan, menggenggam erat tangan Aizha

​Berbagai hidangan mereka telah diantar seperti Hors D’Oeuvres, Salmon Panggang, Kalkun Goreng Madu, dan lainnya sampai meja mereka penuh. Berada disini dengan semua hidangan ini mengingatkan Aizha pada masa lalu, masa-masa dimana hidupnya masih baik-baik saja dengan kedua orangtua yang memenuhi kebutuhannya, Aizha sering pergi ke restoran-restoran mewah dengan kedua orangtuanya, namun semenjak mereka telah meninggal, kehidupan Aizha berubah begitu drastis dan kini ia begitu merindukan mereka. Caiden mempersilahkan Aizha untuk makan dan gadis itu makan dengan tenang tanpa bersuara.

​Saat mereka makan, beberapa orang datang dengan membawa alat-alat musik dan mulai memainkan instrumen klasik yang romantis, Aizha sedikit kaget sekaligus terharu, dia begitu senang merasakan ini.

“kamu menyiapkan semua ini? apa yang sedang kita rayakan sekarang?” tanya Aizha setelah mengunyah makanannya dan mengelap mulutnya.

“tidak ada yang kita rayakan, atau setidaknya belum” kata Caiden lalu memasukan potongan kalkun kedalam mulutnya dan mengunyah dengan tenang. Sosok Caiden saat ini terlihat seperti bangsawan atau jutawan di mata Aizha, begitu berkelas dan tinggi walaupun gurat lelah dengan samar terpancar di matanya, dia pasti sudah bekerja begitu keras.

​Setelah makan selesai tiba-tiba lampu mati, Aizha tersentak kaget karena ia tak bisa melihat apapun sampai sebuah lampu sorot mengarah ke meja mereka dan ia bisa melihat dengan jelas kini Caiden berdiri menjulang di depannya.

“apa ini?” tanya Aizha tak mengerti.

“yah kau tau, hal klise yang dilakukan orang-orang” jawab Caiden lalu seorang pelayan mendekatinya dengan buket bunga matahari besar, Caiden mengambilnya lalu mengulurkan tangannya di depan Aizha dan mengajak gadis itu untuk ikut berdiri di depannya. Caiden mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, membuka tutupnya menyodorkannya kedepan Aizha beserta dengan buket bunga itu.

“jadi kamu mau menikah denganku?” tanya Caiden menatap tepat ke dalam manik mata Aizha yang terus memandangnya.

​“Ini benar-benar hal klise di restoran mewah dengan semua hal romantis ini…” komentar Aizha menahan tawa, namun walaupun ia merasa sedikit lucu, dia juga merasa begitu terharu dengan perbuatan Caiden, betapa imutnya pria itu saat mencoba menjadi romantis.

“kamu melewatkan satu hal” kata Aizha lagi, ia belum mengambil cincin maupun buket bunga dari tangan Caiden itu.

“ya?” ada raut binggung yang jelas tercetak di wajah Caiden.

“kamu tidak berlutut, orang-orang melakukannya saat melamar kau tau” kata Aizha mencoba untuk serius, nyatanya dia hanya ingin menggoda Caiden.

“haruskah? Tidak bisakah seperti ini saja?” tanya Caiden ragu, ia merasa tak ada bedanya bagaimanapun pose ia melamar.

“tapi kau mencoba melakukan semua hal klise ini, setidaknya lakukan yang benar kan” kini Aizha bahkan sudah melipat kedua tangannya di depan dada, ini bisa dikatakan pembalasan dendam Aizha karena Caiden membuatnya memakai pakaian seperti ini untuk ke tempat semewah ini, walaupun kejutan seharusnya dia bisa mengatakan saja dresscode yang sesuai agar Aizha tak perlu merasa salah tempat.

​“Baiklah kalau itu maumu” Caiden mulai menekuk satu lutut kakinya dan hampir menyentuh lantai, namun Aizha menghentikannya, mengatakan semua itu tak perlu, dia hanya bermain-main saja. Caiden sedikit menghela napas lega, menurutnya sampai berlutut itu menggelikan, dia bukan orang yang begitu romantis, untunglah Aizha tak menganggap itu begitu serius jadi dia tak perlu melakukan hal yang menggelikan itu.

“kau mau aku menikahimu?” tanya Aizha, kini sepertinya ia terlihat lebih serius dari sebelumnya.

“iya” jawab Caiden mantap dan penuh percaya diri, tak ada keraguan sedikitpun di dalam dirinya saat ini.

“bagaimana dengan Nuka?” tanya Aizha lagi, suaranya sedikit memelan.

“Nuka bagaimana? Kau takut aku memperlakukannya dengan buruk? Bukankah kita terlihat begitu bahagia, aku yakin Nuka juga bahagia”

“baiklah, aku mau”

​Caiden mengeluarkan cincin emas dengan berlian princess di tengahnya, cincin itu tampak sangat cantik dan bersinar di jari manis Aizha, dia juga memeluk buket bunga matahari yang berukuran besar itu, bunga favoritnya yang selalu mengingatkannya pada kebun di samping rumah lama mereka. Saat Aizha masih mengangumi cincin itu, Caiden menarik dirinya lebih dekat, memeluk erat tubuh kecil Aizha dalam dekapannya dan mencium dengan lembut gadis itu, perempuannya, orang yang teramat sangat ia sayangi, kue perayaannya yang manis.

​Malam itu menjadi salah satu malam terbaik dalam hidup Aizha, tidak jauh berbeda dengan Caiden. Mereka hanyut dalam kebahagian yang begitu spesial itu, bahkan kebahagian itu terasa seperti bisa bertahan selamanya, di rumah mereka, rumah hangat mereka, bersama Caiden dan juga Nuka, rasanya Aizha bisa melalui segala hal buruk yang diberikan dunia padanya, menyembuhkan dirinya seuntuhnya dari kegilaan dan kembali berfungsi dengan normal.

(belum tamat…..)

1
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
Nur Yuliastuti
diakan teman SMP Aizha yg tinggal bersama nenek baik hati itu?
Nurul Fhadillah: Iya dia😭😭
Nur Yuliastuti: diakah
total 2 replies
Nur Yuliastuti
akhirnya
Nur Yuliastuti
barangkali jawaban dr clue nya Den
Nur Yuliastuti
keluar dr kandang macan masuk ke kandang singa 🙈
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
big hug Aizha
Nur Yuliastuti
namanya adiknya Aizha bagus banget
neen
ouhh.. so sad..knp sprti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!