Alika tak pernah membayangkan hidupnya bisa berubah secepat ini. Semua berawal dari satu permintaan sepele saudari tirinya, yang menyuruh Alika pergi ke sebuah hotel.
Karena sebuah kekeliruan, Alika justru masuk ke kamar hotel yang salah dan menghabiskan malam dengan Sagara, sang CEO dingin dan arogan yang selama ini hanya dikenalnya dari jauh.
Apa yang terjadi malam itu seharusnya dilupakan. Tapi takdir berkata lain.
Saat Alika mengetahui dirinya hamil. Ia dihadapkan pada pilihan yang sulit, menyembunyikan semuanya demi harga diri, atau menghadapi kenyataan dengan kepala tegak.
Namun, yang paling mengejutkan, justru adalah keputusan Sagara. Pria yang katanya selama ini tak tersentuh, datang kembali ke dalam hidupnya, menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar tanggung jawab.
Cinta perlahan tumbuh di antara keduanya. Tapi mampukah cinta bertahan saat masa lalu terus menghantui dan realita kehidupan tak berpihak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13 Kamu Harus Menikahinya!
“Aku tidak mungkin menikahi kamu,” ucap Sagara dengan nada dingin. Kalimat itu meluncur tanpa ragu sedikitpun, seolah tak ada beban dalam hatinya.
Bukan tanpa alasan Sagara mengatakan hal itu. Ia masih belum siap untuk menikah, apalagi memiliki anak. Hidupnya yang penuh luka karena ditinggal sang mantan kekasih membuatnya tidak percaya lagi pada cinta. Baginya, hubungan seperti itu hanya akan membawa penderitaan.
“Saya juga tidak berharap menikah dengan Anda!” balas Alika dengan nada tinggi, matanya yang masih sembab menunjukkan betapa kecewanya ia saat ini. “Saya masih muda, saya masih ingin bersenang-senang, saya juga ingin membahagiakan orang tua saya!” lanjutnya dengan suara bergetar karena emosi.
Pria di depannya benar-benar membuat darahnya mendidih. Bukannya merasa bersalah, Sagara justru bersikap dingin dan menyebalkan, seolah-olah ia bukan bagian dari masalah ini.
“Kenapa kamu cerewet sekali? Mendengar suara cempreng mu itu rasanya kepalaku ingin meledak,” ucapnya sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa, menatap tajam ke arah Alika.
Tatapan itu begitu menusuk dan dingin. Alika langsung menunduk, tak berani menatap balik. Ketakutan mulai menyusup dalam dirinya, membuat dadanya terasa sesak.
“Kalau saja malam itu kamu tidak salah masuk kamar, ini semua tidak akan terjadi. Dan bayi itu, tidak akan pernah ada,” tambah Sagara, tanpa memperhatikan bagaimana ucapannya menyayat hati seorang perempuan.
Alika membelalak, matanya berkaca-kaca. “Bagaimana bisa anda berkata seperti itu? Ini bukan cuma salah saya! Anda juga mabuk dan menabrak saya sembarangan seperti banteng kelaparan!” serunya dengan suara gemetar menahan amarah.
Sagara berdiri dengan cepat, lalu menunjuk Alika dengan penuh emosi.
“Kamu!” serunya sebelum menahan diri dan membalikkan badan. “Sudahlah! Terserah kamu mau bilang apa! Intinya, kamu yang salah. Dan aku tidak mau disalahkan, titik!”
Tangis Alika kembali pecah. Ia menekuk lututnya, membenamkan wajah di balik telapak tangan. Tapi kali ini, ia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Ia tahu, di hadapan pria sekeras batu seperti Sagara, air mata tidak akan pernah berarti.
Sungguh, Alika merasa begitu terluka. Tapi apa daya, ia hanya seorang gadis miskin yang hidupnya tak berarti apa-apa di mata orang seperti Sagara.
Mereka seperti langit dan bumi, terlalu jauh untuk bisa berdampingan.
Tok! Tok!
Suara ketukan di pintu memecah ketegangan yang menggantung di antara mereka.
“Permisi, Tuan, saya–”
“Ada apa lagi, Lee? Sudah kukatakan untuk menunggu di luar, kan?!” bentak Sagara dengan nada tinggi.
Lee langsung menunduk, mengurungkan niatnya untuk berbicara. Ia mengalah dan mundur, menyisakan keheningan yang makin menekan suasana.
Namun, sebelum pintu tertutup, seseorang muncul. Sosok pria paruh baya dengan rambut yang mulai memutih dan keriput di wajahnya berdiri tenang, menatap keduanya dengan tatapan tajam dan penuh wibawa.
“Hem.” pria itu berdehem pelan, cukup untuk membuat Sagara dan Alika sama-sama menoleh.
“Kakek?” ucap Sagara kaget. Wajahnya langsung berubah panik. “Gawat! Kalau kakek tahu gadis ini hamil, aku bisa langsung dinikahkan dengannya!” gumamnya dalam hati. Ia bahkan tak sempat bertanya siapa yang memberitahu Kakek Hermawan soal keberadaannya.
Alika juga terkejut. Ia memandangi pria tua itu dengan mata membesar. “Kakek? Jadi dia Tuan Besar itu?” bisiknya dalam hati.
“Apa yang terjadi di sini? Kenapa wajahmu tegang, cucuku?” tanya Kakek Hermawan, tatapannya kini tertuju pada Alika yang duduk di ranjang dengan tubuh gemetar.
Sagara segera menghampiri kakeknya. “Kek, aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti yang Kakek pikirkan.”
Kakek Hermawan mengangkat satu tangannya, meminta cucunya diam. “Aku sudah tahu semuanya. Jadi berhentilah menyembunyikan apapun dari kakekmu yang pintar ini,” ucapnya dengan santai. “Dia hamil, bukan begitu?”
Tenggorokan Sagara tercekat. Ia berusaha keras menyembunyikan rasa panik yang mulai menguasai dirinya.
“Kek, ini bukan masalah besar. Aku akan segera menangani semuanya. Aku juga akan memastikan, media tidak mencium berita ini,” katanya sambil mencoba bersikap tenang.
“Masalah besar atau kecil, kamu harus menikahinya!” tegasnya tanpa bisa ditawar. “Gadis ini mengandung cicitku sekaligus pewaris keluarga Aditama. Dan kamu Sagara, harus bertanggung jawab. Jangan pernah mencoba lari atau aku sendiri yang akan membuatmu jadi gembel jalanan!”
Sagara menelan ludah dengan susah payah. Wajahnya langsung pucat pasi. Ia tidak menyangka kakeknya lebih membela gadis asing ini ketimbang dirinya.
“Kakek mengancamku?” tanyanya tak percaya.
“Pernikahan akan dilaksanakan. Dengan atau tanpa persetujuan darimu!” ucap Kakek Hermawan tanpa basa-basi. “Ini satu-satunya jalan keluar dari kekacauan yang kamu buat. Bayi itu harus lahir dalam keadaan terhormat. Dan kamu tidak punya pilihan. Mengerti?”
Sagara terdiam. Untuk pertama kalinya dalam hidup, ia benar-benar tidak bisa membantah perintah sang kakek.
Qlika gak mau kemeja Sagara bekas dipeluk ama Cindy..
❤❤❤❤❤❤
sengaja yuh Alika..
nerani2nya dia megang lengan langit di depan sagara..
cari perkara..
😀😀😀❤❤❤❤
aihhh di luar prediksi malah sodara tiri yg jadi pemicu cembukur
kejar Alika..
😀😀😀❤❤❤❤❤
mulai..
😀😀😀❤❤❤❤