NovelToon NovelToon
Tetanggaku Malaikatku

Tetanggaku Malaikatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Proposal

Kevin cuma anak SMA biasa nggak hits, nggak viral, hidup ya gitu-gitu aja. Sampai satu fakta random bikin dia kaget setengah mati. Cindy cewek sejuta fans yang dielu-elukan satu sekolah... ternyata tetangga sebelah kamarnya. Lah, seriusan?

Cindy, cewek berkulit cerah, bermata karamel, berparas cantik dengan senyum semanis buah mangga, bukan heran sekali liat bisa bikin kebawa mimpi!

Dan Kevin, cowo sederhana, dengan muka pas-pasan yang justru dipandang oleh sang malaikat?!

Gimana kisah duo bucin yang dipenuhi momen manis dan asem ini selanjutnya!? daripada penasaran, mending langsung gaskan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Proposal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemana Kuncinya

Sejak kunjungan mendadak ibunya di hari Sabtu lalu, terjadi perubahan kecil dalam cara Kevin dan Cindy saling berinteraksi. Meski hubungan mereka tidak tiba-tiba menjadi mesra, setidaknya sekarang percakapan mereka terasa lebih alami. Sikap Cindy yang biasanya kaku mulai menunjukkan kelunakan.

Pada Minggu malam, Cindy datang lebih awal dari biasanya. Wajahnya menunjukkan ekspresi aneh antara gugup dan ragu.

"Ehm, Kevin," ucap Cindy sambil menunduk.

Kevin yang membukakan pintu langsung mempersilakannya masuk, tapi matanya menyipit penuh tanya. Ada apa dengan gadis ini?

Mereka pun duduk di sofa. Dengan gerakan hati-hati, Cindy mengeluarkan sapu tangan bersih dari saku celemeknya. Jari-jarinya yang ramping membuka lipatan kain itu perlahan, memperlihatkan sebuah kunci apartemen yang mengkilap.

"Kunci...?" Kevin mengerutkan kening sebelum akhirnya ingat. Itu adalah kunci spare yang dia berikan ke Cindy kemarin.

Cindy menarik napas pendek sebelum berbicara dengan suara kecil, "Aku mau mengembalikan ini. Kemarin aku lupa, jadi... maaf."

"Oh, jadi karena itu kau canggung tadi?" tanya Kevin sambil menyender ke sofa.

Cindy mengangguk pelan. Ternyata dia merasa bersalah karena tanpa sengaja membawa pulang kunci itu semalaman.

Kevin memandang kunci itu dengan pikiran melayang. Setiap hari Cindy datang untuk memasak makan malam. Biasanya dia yang membukakan pintu, tapi seringkali dia sedang tidak di rumah atau sibuk dengan urusannya sendiri, memaksa Cindy menunggu di depan pintu.

Membayangkan gadis itu harus berdiri di koridor apartemen yang dingin membuat dadanya sesekali. Apalagi mengingat betapa Cindy selalu memakai rok sekolah yang tidak terlalu tebal.

"Simpan saja kuncinya," ujar Kevin tiba-tiba.

"Eh?" Mata Cindy membulat.

"Kau bisa kembalikan nanti kalau kita sudah tidak berurusan lagi," lanjutnya santai.

Cindy mengernyit. Memberi kunci rumah kepada orang lain bukanlah hal sepele. Tapi Kevin malah bersikap seperti ini hanya karena alasan praktis?

"Tapi.."

"Lebih enak buatku juga. Nggak perlu buru-buru buka pintu setiap kali kau datang," sergah Kevin sebelum Cindy bisa protes.

"Suara aslimu keluar lagi," desis Cindy kesal.

Kevin mengangkat bahu. "Lagipula aku tahu kau nggak akan menyalahgunakannya."

"Kamu terlalu percaya," bantah Cindy sambil memelintir ujung sapu tangannya.

Sudah lebih dari sebulan mereka berinteraksi seperti ini. Kevin merasa sudah cukup mengenal kepribadian Cindy. Gadis ini punya prinsip kuat dan hati yang jernih. Mustahil dia akan melakukan hal negatif meski punya akses penuh ke apartemennya.

"Kau juga kan kesel harus ngetok-ngetok pintu terus?" goda Kevin.

Cindy menghela napas panjang. "Meski begitu, ini terlalu ceroboh."

"Aku percaya padamu. Makanya aku beri kunciku," ucap Kevin dengan nada serius untuk pertama kalinya.

Mata karamel Cindy berkedip kaget. Bibirnya bergetar seakan ingin berkata sesuatu, tapi akhirnya hanya mengerutkan alis. Ekspresinya berubah kompleks antara tersentuh, kesal, dan sesuatu yang lain yang tidak bisa Kevin baca.

Tapi bagi Kevin, ini murni pertimbangan praktis. Kalau Cindy benar-benar menolak, dia siap mencari solusi lain.

Setelah beberapa saat berdiam diri, Cindy akhirnya menghela napas. "Baiklah, aku akan menyimpannya dulu."

"Nah, gitu dong," sahut Kevin riang.

"Kevin," Cindy memanggil namanya dengan nada datar. "Aku benar-benar nggak ngerti, kamu ini baik hati atau cuma ceroboh."

"Itu ciri khasku," jawab Kevin sambil menyeringai.

Cindy memicingkan matanya. "Nggak usah bangga."

"Hmph," dengus Cindy sambil melipat sapu tangannya dengan gerakan kesal.

Kevin malah semakin senyum-senyum sendiri. Percakapan ringan seperti ini menunjukkan betapa hubungan mereka sudah jauh lebih cair dibanding awal pertemuan.

Setelah saling memanggil nama asli, mustahil mengklaim mereka masih asing. Meski Cindy selalu berusaha menjaga image cool-nya, Kevin sudah bisa membaca ekspresi halus di balik topeng itu.

"Aku benar-benar nggak ngerti sama orang ini," tatapan Cindy seolah berkata. Tapi Kevin tahu, di balik sikap juteknya, ada kehangatan yang mulai tumbuh.

"Aku akan ambil ini," ucap Cindy sambil memasukkan kunci ke sakunya. "Jangan salahkan aku kalau nanti ada yang aneh dengan apartemenmu."

"Misalnya?" Kevin menyandar lebih nyaman di sofa.

"Misalnya..." Cindy menatap ke langit-langit seolah berpikir. "Aku masuk diam-diam buat bersih-bersih."

"Wah, aku malah berterima kasih."

"Atau aku isi kulkasmu sampai penuh." ucap Cindy.

"Bagus, sarapan jadi gampang nih."

Setiap "ancaman" Cindy justru membuat Kevin tersenyum. Gadis ini terlalu polos untuk benar-benar mengintimidasi. Justru semua omongannya malah menunjukkan betapa perhatiannya dia.

"Aku kayak dipermainin," gerutu Cindy kesal.

"Nggak kok," bantah Kevin sambil menahan tawa.

Jika dia terus menggoda, Cindy pasti akan benar-benar marah. Meski ingin melihat ekspresi lucu saat dia cemberut, Kevin memilih menghentikan godaannya. Dia hanya tersenyum sambil memandang Cindy yang masih mengernyit kesal.

1
CALESSYAA
Ditunggu updatenya thorr!!
CALESSYAA
Pertama kalinya!?/Hey/
Azαzel
Ceritanya menggambarkan perubahan positif pada Kevin berkat pola makan teratur yg disediakan Cindy, meskipun Kevin enggan mengakuinya. Aww mereka berdua lucu banget thorr><
Mas Finn
uishh
Mas Finn
waduh mas kepin ngegas
MONALISA
terkejoet akunih bang!😙
MONALISA
memang harus sadar diri.. gaboleh ngerepotin orang terus
MONALISA
siap2 aja renda ketemu bidadari/Scream/
MONALISA
co cweett banget
Mas Finn
Cindy si wanita mahal ni ceritanya
Mas Finn
yapasti ada udang dibalik batu yagesya😝
Mas Finn
Siap bukkk/Bye-Bye/
Mas Finn
Terpanah nih mas kepin kitaa akwkw/Scream/
Cuaksss
Go kevinn!! tenangin malaikat kita/Panic/
Cuaksss
aihh bisa ae cindyy😘
Cuaksss
sedihnyoo, Semangat buat para cowo yg ketolak🫡
Cuaksss
modus😒
Cuaksss
Bukain dong kevvv
Cuaksss
GENDONG! GENDONG!!/Applaud//Curse/
Cuaksss
ringan apa rigan tuh/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!