Jadilah milik ku maka akan ku singkirkan apapun yang membuatmu ragu. aku juga bisa membawa mu keluar dari semua masalah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MalyaIgus17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Ketahuan
Cinta manyun di saat Galih masuk keruangan istirahat. Sedang Galih tersenyum lebar seolah menyambut kekasihnya padahal yang seharusnya menyambut adalah Cinta.
Entah bagaimana caranya Galih selalu berusaha untuk datang ke Butik semenjak hubungan mereka memiliki status yang jelas. Maklum waktu yang di miliki Cinta hanya di jam istirahat saja, jadilah Galih yang mengalah dan datang jika memang tidak sibuk.
"Aduh, pacarnya baru datang Lo sudah cemberut aja...?" mencolek dagu Cinta membuat Cinta makin menyipitkan sorot matanya merasa aneh. Rasanya ini bukan kak Galih yang biasa dia kenal.
"manyun nya emang sengaja nunggu kak Galih datang kok..." memangku wajahnya dengan kedua tangannya.
"Kenapa tuh..?" Galih tetap santai dan memilih membuka apa yang dia bawa. Galih tau kalau kekasihnya sibuk hari ini beruntung karyawan yang lain bersedia mengganti shif nya dengan Sonya yang tidak bisa masuk. Jadilah Cinta ada teman sejak petang tadi. Dan Cinta juga lebih bersyukur karena customer yang datang mulai berkurang jadi dia bisa istirahat sejenak.
"Ketauan..." Sangat lebay sekali. Padahal Cinta sendiri yang menceritakan semuanya pada Gea. Tapi bisa-bisanya dia bicara soal ketahuan.
"apanya...?" masih tetap fokus dengan apa yang dibawanya.
Plak
"ahh.." Galih mengelus pahanya yang di pukul keras dan pukulannya lumayan menyisakan perih setelahnya karena terlalu keras.
Cinta memicing seolah mengatakan kalau kekasihnya lemah, tapi sejurus kemudian dia menyesal karena melihat kekasihnya benar-benar kesakitan.
"maafff.." Cinta mengangkat kedua tangannya ingin membantu agar sakitnya berkurang.
Melihat itu, Galih menarik tangan itu dan membawanya ke paha yang tadi kekasihnya pukul. " Di elus yang baik sayang biar sakitnya hilang..."
Bodohnya Cinta tidak sadar dan dengan patuh mengelus lembut bagian paha yang tadi dia pukul.
"lagian kamu sih, pura-pura enggak tau, padahal kamu yang paling tau soal kedatangan Gea kan.." tetap mengelus dan sesekali melihat wajah kekasihnya yang sejak tadi tidak mengalihkan pandangan padanya.
Cinta terdiam melihat padangan itu " kenapa sih ngeliatnya gitu banget ...!" tidak suka. Karena entah kenapa cara pandang kekasihnya membuatnya kurang nyaman.
"Bisa enggak panggilannya di ganti...?"
" panggilan..?"
"hmmm, kamu manggil aku atau sebaliknya..."
"ohhh..." Cinta menggerakkan badannya beranjak untuk mengambil es cream cup yang di bawa kekasihnya.
"Memangnya mau di panggil apa?. Sayang!" Cinta menoleh seraya membiarkan sendok es cream di mulutnya.
" Boleh..." Galih langsung setuju.
"tapi jangan deh, malu..." Cinta memberi alasan.
"kenapa malu..?" tidak terima. Apa dia memalukan. Galih mulai kesal.
"Malu lah. Lagian kalau Cinta panggil sayang di depan orang lain aneh banget rasanya. Cinta pengen panggilan itu enggak berubah, entah itu disaat kita berdua atau bersama orang lain..." Cinta memberi alasan yang kemudian Galih pikir itu cukup masuk akal juga.
"Terus apa dong...?" Kali ini Galih yang kembali bertanya.
" Mas?"
"No" langsung menggeleng.
"kak"
Berpikir sebentar" no. nanti disangka aku kakak kamu lagi. Dan juga jadi enggak ada bedanya cara manggil kamu dengan orang lain..."
"terus apa dong. ayah bunda?. Alay banget ih.." Cinta bergidik sendiri. Mending kalau mereka sudah nikah dan punya anak pasti itu terdengar lucu dan bersahaja. Tapi panggilan itu dipakai waktu pacaran. Enggak deh.
Lebayyy banget.......
"Abang aja...!" Cinta menoleh langsung pada kekasihnya.
"Abbangggg...?" Cinta menyebut dengan pelan.
"emmm, Aku suka mendengar kamu memanggil dengan sebutan itu. Kaya sayang banget aku, jadinya .." menjelaskan alasannya memilih panggilan itu.
"Kaya Abang bakso gitu...?"
"beda konsep sayang. Kalau itu Abang kenyang dan kalau aku, Abang sayangggg..." jelasnya merasa kesal karena disamakan dengan tukang bakso.
Mengangguk " Oke deh. Panggilannya berarti abang.itu panggilan aku ke kamu nah sekarang panggilan kamu ke aku, apa...?"
"hmmmm..." berpikir serius.
"Sayang aja sih kaya biasa nya..."
Mengangguk setuju " oke.Cinta setuju..." dan Galih tersenyum puas karena idenya di terima.
"tapi pelan-pelan ya. Soalnya kan belum terbiasa..."
"ngerti sayang. Sekarang panggil Abang...!" ingin mendengar bagaimana kekasihnya memanggilnya dengan panggilan baru mereka.
"Aaaabanggg..." sengaja di panjangkan. Keduanya tertawa merasa lucu dengan tingkah mereka. Dan Cinta kembali fokus dengan cup es cream di tangannya.
"aaaapa sayanggggg..." di jawab tak kalah panjangnya.
"Hahahahahaha...." Keduanya benar-benar tertawa bersama.
" oh iya lupa. Sebelumnya pembahasan kita soal Gea. Terus gimana lagi...?" kembali ke topik awal.
"Kita ketahuan sama Gea, Katanya dia lihat kita jalan bareng..."
Tadi Gea benar kesini berarti..?"
Cinta melihat ke Galih dan mengangguk" Katanya ada perlu sama ibu Malika. Sekalian sih tadi pas pulang kuliah..." memainkan cup es cream yang sisa setengah
" tumben banget, biasanya selalu berhubungan sama mama..." Galih menarik tangan Cinta dan menggenggamnya erat. Cinta melihat ke arah tangannya yang di elus lembut.
"Berarti ketahuan nya beneran nih ..?"
Cinta mengangguk yakin " Sebenarnya dia tanya biasa aja tapi akhirnya Cinta deh yang cerita. Habisnya enggak enak banget, dia sahabat baik aku sekaligus saudara Abang juga kan. Cinta pikir dia wajib tau aja..."
"enggak ada kewajiban apapun. Tapi kalau memang sudah terlanjur ya mau apa lagi. Dia juga enggak mungkin amber tapi enggak yakin sih kalau ke mama ....." Galih menduga sikap adik sepupunya itu. Apalagi Gea memang sangat dekat dengan sang mama.
"Bagaimana kalau orangtua Abang tau...?"
" Biasa aja. Memangnya harus seperti apa..?"
"Hah..."
Cinta menghela nafas berat. Kehidupannya akan benar-benar dimulai sekarang. Sikap sahabatnya itu benar-benar menentukan apapun jalan yang akan dia lalui kedepannya. Terlebih yang berhubungan dengan kisah asmaranya.
☘️
☘️
☘️