Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Dan ketika Aya menyibak tirai jendela. Aya langsung terkejut dan mundur beberapa langkah.
" Aaa...siapa !!!." pekik Aya sambil mengacungkan senter dan sapu kearah sosok itu. Ketika melihat bayangan hitam menyeramkan berdiri di depan jendela.
Wuss......
Mendadak bayangan itu pergi dan hilang seketika. Melihat itu Aya pun cepat cepat menutup pintu jendela yang terbuka.
" Ya Tuhan....mahluk apa tadi," kata Aya dengan tangan sedikit gemetar. Karena tahu pastinya mahluk itu bukan manusia.
" Huh....huh...." Lalu Aya cepat cepat keluar dari kamar itu dan menutupnya. Setelah semua terkunci rapat. Aya pun kembali kekamar dan menuju meja untuk mengambil air putih untuk meminumnya
" Apa itu mahluk kiriman," batin Aya sambil meneguk air putihnya sampai tandas.
" Aku harus cerita pada Abah, pasti ini bukan hal biasa. Anwar bisa dalam bahaya jika benar mahluk itu, mahluk kiriman yang berusaha masuk ke rumah ini," kata Aya dalam hati. Lalu cepat cepat mengambil ponselnya.
Jarum jam menunjukkan angka 10 malam. Ketika Aya mengirim pesan untuk abahnya. Karna Aya tidak ingin terjadi sesuatu pada Anwar dan dirinya. Sampai Aya terduduk di sudut tempat tidur. Dengan mata yang berkaca kaca.
**************
Paginya Aya sudah bangun dan membuat sarapan di dapur. Untuk dirinya dan Anwar. Karna hari ini hari minggu. Aya pun berniat membersihkan rumah dan memeriksa setiap sudut kamar rumah Anwar. Karna merasa ada yang mengganjal di hati Aya. Setelah tadi malam kaca jendela rumah mereka tidak terkunci. Apalagi ketika bayangan makhluk itu masih jelas terekam di ingatan Aya.
Ning nong ...Ning nong
Suara bel rumah terdengar nyaring. Membuat Aya bergegas keluar untuk membuka pintu. Dan ketika pintu terbuka
" Abah ......Lani !!!" kata Aya kaget. Karna sepagi ini Abahnya sudah datang tanpa memberi kabar padanya.
" Kami naik motor kesini Ay, apa kami boleh masuk," kata Lani
" Astaga....ayo bah masuk, Lan... ayo aku baru selesai membuat sarapan," kata Aya mempersilahkan keduanya masuk dan duduk
" Mana Anwar ? Abah mau lihat kondisinya sekarang. Kenapa ngak cerita sama abah Ay," kata Abah masih berdiri.
" Kak Anwar di kamar bah, maaf ....ayo ikut Aya ke kamar ," kata Aya yang melangkah menuju kamar dan membuka pintu Anwar. Dan terlihat Anwar masih terbaring diatas tempat tidur.
" Abah ....!! " kata Anwar kaget ketika melihat mertuanya itu datang tanpa memberi tahunya.
" Duduk lah !! biar abah lihat " kata Abah menelisik wajah Anwar yang terlihat baik baik saja. Namun tidak dengan sekujur tubuhnya penuh koreng dan luka bernanah.
" Astaga...." kata Lani tergangga. Saat melihat sekujur tangan dan kaki Anwar penuh luka menjijikkan.
" Huh....ini memang kiriman orang, kita harus membawanya ke Datu. Agar kau bisa sembuh," kata babah.
" Tapi bah, orang pintar yang pernah Anwar datangi bilang. Jika penyakit ini tidak bisa di sembuhkan kecuali...." kata Anwar, ragu untuk melanjutkan perkataannya.
" Abah tahu itu, tapi ada cara lain yang harus kita lakukan," kata Abah menghela nafas dalam. Membuat Lani dan Aya saling padang.
" Ay ...ayo aku bantu masak. Kami belum sarapan. Karna setelah sholat kami langsung berangkat kesini tadi," kata Lani. Yang ingin mengalihkan perhatian Aya. Agar Anwar dan pamannya bisa bicara berduaan.
" Oh iya, ayo kita kedapur Lan. Aku sudah masak kok. Tinggal disiapkan saja," kata Aya yang lupa. Jika abahnya dan Lani baru saja datang. Dan ia belum sempat membuatkan minuman untuk keduanya.
Aya pun keluar dari kamar di ikuti Lani ke dapur. Keduanya menuju ruang makan. Dan Aya langsung mengambil dua cangkir besar untuk membuat teh.
" Kenapa kau menyimpannya sendiri Ay, sampai lukanya sangat parah begitu," kata Lani duduk di kursi. Sembari melihat Aya membuat teh.
" Aku tidak tahu awalnya Lan, itu terjadi setelah kami pulang beberapa hari dari kampung," kata Aya
" Apa kau tidak mengenal orang yang dekat dengan Anwar ?" tanya Lani
" Tidak ,selain teman temannya. Apa kau tahu sesuatu Lan?" tanya Aya sembari meletakkan teh di depan Lani. Lalu menutup gelas satunya, agar awet panasnya. Karna itu bagian untuk abahnya. Yang pastinya sedang ngobrol bersama Anwar.
" Pengirimnya seorang pria, namun aku tidak jelas melihat wajahnya. Sepertinya dia menyukaimu dari sejak lama," kata Lani Sembari menyesap teh hangat di depannya.
" Siapa ?? " kata Aya berpikir
" Entahlah....kau cari orangnya dan kita seret dia Karna dia sudah berani menyakiti orang," kata Lani tegas.
" Aku sudah mencari tahu itu Lan, beberapa bulan ini. Namun dari teman temanku belum ada yang mengarah kesana Lan, Aku hanya takut. Itu dari teman teman Anwar. Atau ....." kata Aya
" Apa?" kata Lani
" Teman Tiwi atau Tiwi sendiri." kata Aya.
" Itu bisa jadi, kita akan cari tahu itu nanti. Setelah membawa Anwar ke Datu untuk berobat. Aku sudah menceritakan semuanya pada abahmu," kata Lani.
" Ya sudah , ayo sarapan..... Setelah ini aku mau menyuapi Anwar dan membawa makan untuk abah," kata Aya. Yang membuka tudung saji makanan. Agar mereka berdua bisa sarapan bersama.
Sedangkan di kamar Anwar. Anwar menceritakan semua apa yang terjadi dari sejak mereka pulang kerumah. Sampai ia mengalami gatal gatal sampai hari ini.
Abah yang mendengarkan cerita Anwar mengerutkan keningnya. Seperti sedang memikirkan sesuatu. Karna tidak mungkin ada kejadian kebetulan tanpa ada asal usul. Pasti ada sesuatu yang terjadi sebelum Anwar menikah.
" Apa nak Anwar tidak punya musuh?" tanya Abah menatap Anwar.
" Tidak bah, Aya juga saya sudah menanyakan itu. Bahkan Anwar sempat menanyakan teman teman Aya. Yang tidak menutupi kemungkinan ada yang ingin bermaksud jahat pada saya bah," kata Anwar.
Abah pun menghela nafas sejenak. Untuk memikirkan apa yang terbaik bagi anak dan menantunya. Lalu abah pun mendekati Anwar dan bicara pelan pelan. Yang hanya di dengarkan oleh Anwar.
Anwar pun sempat terkejut, namun ia bisa mengerti apa maksud dari mertuanya itu. Agar mereka bisa mencari tahu siapa yang sudah mengirimi teluh. Dan apa maksud dari semua ini.
" Anwar akan lakukan bah, apa kita akan berangkat hari ini?" tanya Anwar.
" Makin cepat makin baik, biar Abah yang bawa mobilnya," kata Abah sembari membuang nafas kasarnya.
Dan tak lama Aya dan Lani datang membawa nampan makanan dari dapur. Aya membawakan nampan makan untuk Anwar, sedangkan Lani membawa makanan untuk pamannya.
" Bah....makan dulu. Aya mau menyuapi kak Anwar ," kata Aya sambil menggeser meja untuk Abahnya.
" Terimakasih nak ," kata Abah sambil melirik Aya. Yang terlihat bersikap baik kepada menantunya. Dan Abah juga bisa melihat rumah tangga Aya dan Anwar sepertinya sedang baik baik saja. Tanpa ada jarak diantara keduanya.
" Duduk sini Lan," kata Aya pada Lani yang duduk disisi tempat tidur. Sambil menyuapi Anwar yang sudah duduk dengan tubuh yang sangga bantal
" Paman apa ini teluh racun sangga?" kata Lani bertanya.
" Hmm...." angguk Abah dengan deheman
" Pasti ini ulah orang dekat kak Anwar kan paman?" kata Lani seakan yakin itu perbuatan dari orang yang sangat mengenal Anwar.
" Kita belum punya bukti Lan, nanti kita cari tahu lagi," kata Anwar.
" Ya itu harus kak, kalo kak Anwar tidak ingin cepat mati," kata Lani
" Lan !!" kata Aya mendelik
" Biar kak Anwar tahu Ay, ini bukan teluh biasa," kata Lani
" Lan.....nak Anwar sudah tahu nak, jadi tidak perlu dibahas lagi," kata Abah.
" Hah.....sudah tahu !!" kata Lani kaget. Sembari menatap Anwar yang hanya menghela nafas. Sambil mengunyah makanannya
Disisi lain terlihat seorang pria tersenyum sambil duduk melamun di kamarnya.
" Ay.....kau akan segera menjadi janda. Dan ini adalah kesempatanku," guman pria itu tersenyum tipis penuh arti.
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu